Niat ingin mencari ibunya yang sudah pergi meninggalkannya sejak kecil, justru membuat Yona harus terjebak ke dalam kehidupan seorang mafia yang sangat misterius. Yang akhirnya membuat keduanya jatuh cinta. Namun hubungan mereka penuh liku dan berpengaruh besar pada proses pencarian ibu Yona.
Akankah cinta mereka berdua tetap bertahan setelah ibu Yona ditemukan? Atau harus berakhir demi Yona bisa berkumpul lagi dengan Sang Ibu?
Simak terus kelanjutan kisahnya.. jangan lupa follow akun ig author @dee_k9191
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Bersama Finn
Finn sudah membuka pintu mobilnya. Namun saat hendak ingin keluar, tiba-tiba hatinya meragu. Ada hubungan apa dirinya dengan gadis itu. dia tidak mengenal sama sekali. kalau orang yang menghubunginya baru saja berniat buruk pada gadis itu, tidak ada hubungannya sama sekali dengan dirinya. Lebih baik ia biarkan saja. Finn pun menutup pintu mobil, dan segera melajukannya meninggalkan kawasan hotel.
Baru saja beberapa meter Finn meninggalkan hotel, ia terbayang-bayang gadis yang ia tolong tadi. saat gadis itu mendapatkan perlakuan buruk dari kawanan pencopet, Finn yang kebetulan melintas di sana dan melihat gadis di Club, ia dengan cepat menolongnya. Dan sekarang, saat ada seseorang yang terang-terangan akan mengganggu gadis itu, apa akan ia biarkan saja. apalagi namanya jelas ikut terseret jika tejadi sesuatu dengan gadis itu.
Secepat kilat Finn putar balik menuju hotel di mana Yona menginap. Dia sangat cemas, dan berharap semoga Yona masih baik-baik saja.
Setibanya di hotel, Finn berlari menuju resepsionis untuk bertanya keberadaan kamar gadis itu. betapa bodohnya Finn saat ditanya siapa nama gadis yang dimaksud. Karena sampai saat ini, sudah bertemu dua kali namun tidak mengetahui namanya. Resepsionis itu pun menatap curiga pada Finn. Terlebih Finn tadi beralasan karena ada barang milik Yona yang tertinggal.
“Gadis yang rambutnya sebahu, dikuncir kuda, dan membawa tas ransel warna coklat tua. Saya sopir taksi yang ditumpangi gadis itu. ada barang berharga miliknya yang ketinggalan,” ujar Finn meyakinkan.
Resepsionis itu pun mulai percaya. Untungnya perempuan itu tidak lagi bertanya pada Finn, kalau di aplikasi harusnya tertera nama Yona di sana.
“Tunggu sebentar!” ujar perempuan itu sambil membuka buku tamu pengunjung hotel.
“Atas nama Yona Priskila, di kamar 209.” Perempuan itu membaca data diri Yona.
“Terima kasih,” jawab Finn dan bergegas pergi menuju kamar Yona.
Finn berjalan setengah berlari agar cepat sampai di kamar Yona. Dia sangat khawatir jika orang yang meneleponnya tadi sudah berbuat jahat pada Yona. Dan, akhirnya Finn sudah sampai di depan kamar Yona.
Finn mengetuk pintu beberapa kali, namun tidak ada sahutan dari penghuni kamar. apa itu artinya di kamar itu tidak ada Yona. Ia tidak putus asa, dan kembali mengetuknya. Akhirnya Finn melihat pergerakan dari handle pintu itu, dan terbuka sedikit.
“Yona! Cepat beresi barang kamu, dan ikut aku sekarang juga!” seru Finn, dan membuat Yona bingung.
“Ada apa? kenapa saya harus ikut anda? sebenarnya anda siapa?” tanya Yona was-was. Dia mulai curiga dengan pria yang sudah menolongnya dari copet tadi.
“Tidak! Saya tidak mau. Anda pasti orang jahat yang ada hubungannya dengan pria tadi,” tolak Yona dan langsung menutup pintunya.
Finn memasukkan salah satu kakinya untuk menahan agar pintu itu tidak tertutup.
“Pria siapa maksud kamu? Kumohon, ini demi kebaikan kamu juga. ikutlah denganku!"
“Pria yang baru saja mengikuti saya, dan memberikan tawaran layanan kamar istimewa di hotel ini. cepat anda pergi dari sini!” jawab Yona ketakutan.
“Aku tidak ada hubungannya dengan pria itu. aku berani bersumpah, Yona!” Finn terus meyakinkan Yona.
Hati Yona masih dipenuhi keraguan. Entah kenapa banyak sekali halangan dalam mencari keberadaan ibunya. Mulai dari bertemu dengan pria di hadapannya itu yang sudah dua kali, sempat akan menjadi bahan mainan kawanan copet, kemudian bertemu dengan pria asing yang menawarkan hal aneh padanya.
“Please, cepat kemasi barang kamu!” ujar Finn lagi.
Saat tengah berpikir keras, tiba-tiba Yona dan Finn mendengar suara langkah kaki dari lorong hotel yang berjalan semakin mendekat. Yona langsung menarik Finn masuk ke kamar. khawatir pria tadi datang lagi.
Kini Finn dan Yona sudah berada di dalam kamar. jantung Yona berdebar tak karuan karena takut. Dan berselang lama, terdengar suara ketukan pintu dari luar. Pintu itu diketuk sangat cepat dan berulang kali. Yona semakin ketakutan.
“Aku akan lapor pada pihak hotel,” ucap Yona kemudian mengambil ponselnya.
“Jangan! Itu lebih membahayakan kamu,” cegah Finn.
“Tenanglah! Kita tunggu orang itu pergi. Setelah ini kamu ikut aku,”
Yona akhirnya menurut. Awalnya ia sempat mencurigai pria di hadapannya itu, namun semakin lama dekat dengannya, ada sedikit kelegaan yang Yona rasakan.
Orang itu masih terus menggedor-gedor pintu. Membuat Yona semakin ketakutan. Tanpa sadar, ia berlindung di balik tubuh Finn, memeluk erat pria itu. dia benar-benar sangat takut jika terjadi sesuatu dengannya. begitu juga dengan Finn, melihat ketakutan Yona, pria itu berusaha menenangkan Yona. Meskipun tanpa bersuara.
Tak berselang lama, orang yang menggedor pintu itu pergi. Namun Finn tidak bisa bernafas dengan lega dulu. khawatir jika orang itu masih berada di depan kamar dan sengaja menunggu pintu di buka.
“Tenanglah, mungkin dia sudah pergi. Tapi sebaiknya kita di sini dulu saja!” ujar Finn mencoba bicara dengan tenang pada Yona.
Yona duduk di bibir ranjang. Ketakutan kembali menguasai dirinya. Sekarang ia berada jauh dari rumah, jauh dari ayahnya. Kesalahan fatal telah ia lakukan pada ayahnya karena membohongi pria itu hanya demi ingin mencari ibunya. Haruskah Yona mengakhiri pencariannya ini?
“Saya sangat takut. Sebenarnya anda siapa? Dan siapa orang itu?” tanya Yona dengan mata berkaca-kaca.
Finn bisa melihat jelas mata Yona seperti saat pertama kalinya ia bertemu di kegelapan ruangan saat di Club malam itu. mata teduh yang sedang ketakutan, dan sudah berhasil menarik perhatiannya.
Finn bingung bagaimana harus menceritakan pada Yona mengenai pria yang menghubunginya dan menginginkan Yona. Sudah pasti ia akan membawa Yona ke dalam kehidupannya yang tidak seharusnya untuk Yona.
“Panggil saja aku, Finn!” ucap Finn seraya menatap dalam mata Yona yang masih berkaca-kaca.
“Aku tidak tahu pasti siapa pria itu. setelah aku mengantarmu tadi, aku mendapat telepon dari seseorang kalau orang itu menginginkan kamu,” ucap Finn berusaha jujur.
Yona benar-benar terkejut. “Itu artinya orang itu ada masalah dengan anda,”
“Aku tidak tahu pasti. Maka dari itu, aku akan melindungimu. Kumohon, ikutlah denganku. Aku tidak ingin terjadi sesuatu dengan kamu,”
Yona pun setuju. Meski masih ada kebimbangan di hatinya, apalagi pria mencurigakan tadi masih ada hubungannya dengan Finn, setidaknya ia akan aman daripada sendirian.
Setelah cukup lama berdiam diri di kamar, akhirnya Finn dan Yona keluar dari kamar itu. Finn membawa Yona ke rumah tadi, rumah di mana saat Finn menyelamatkan Yona dari kejaran copet.
Saat dalam perjalanan, Finn membeli makan untuk Yona. Dan akhirnya mereka sampai saat waktu hampir petang.
“Makanlah dulu, setelah itu kamu bisa istirahat di kamar tadi!” ujar Finn setelah keduanya masuk rumah.
Yona menurut. Ia makan bersama Finn. Pria itu tak banyak bicara. Sedangkan Yona mulai memikirkan bagaimana besok ia akan pergi ke tempat prostitusi untuk mencari informasi tentang ibunya.
“Apa kamu besok akan pulang? aku yang akan mengantarmu,” tanya Finn.
“Tapi, aku belum mendapatkan informasi tentang keberadaan ibuku,” jawab Yona dengan kepala tertunduk.
Finn tidak bisa memaksa kehendak Yona. Mereka baru saja mengenal. namun tempat itu sangat berbahaya jika Yona pergi seorang diri.
“Besok aku yang akan mengantarmu,” putus Finn.
.
.
.
*Happy Reading!!
next kak💪 semangat