Clara Amanda anak satu satunya dari seorang tuan tanah di pinggiran desa yang jauh dari hiruk pikuk kota.
ayahnya bernama Arman Satya dan ibunya Tari Askara, mereka keluarga yang hangat dan baik pada siapa saja.
tapi semua berubah ketika tanah yang makmur itu mulai tersentuh oleh tangan tangan kotor dari kota.
membawa sejumlah uang untuk menghambakan para penduduk dan mulai menjual tanah mereka.
tentu saja Arman yang merupakan tuan tanah di sana menolak keras dan bahkan dengan berani mengusir orang orang itu.
pada akhirnya keluarga arman di bantai dan di habisi dengan sangat kejam dan brutal, arman yang merupakan jebolan petarung sempat melawan tapi akhirnya tumbang juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqbal Pertha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tampos kota kejahatan
setibanya di pinggiran kota Tampos mereka memutuskan menyebar untuk mendapatkan makanan untuk di makan.
karena Clara benar benar meninggalkan mereka hanya dengan membawa tubuh mereka sendiri tanpa apapun.
berbulan bulan mereka bertahan hidup dari kerasnya kota ditambah lagi mereka selalu dalam ancaman kematian.
" sebenarnya mengapa kita menjadi target para pembunuh. " ucap nomor 58 yang merupakan seorang wanita.
" apa di antara kalian ada yang menyinggung salah seorang di kota ini. " nomor 9 laki laki. jawabannya hanya diam yang artinya tidak.
Di lain tempat clara dan vior sedang asik mengawasi sembilan orang yang kini tengah di incar oleh seorang pembunuh yang miliki kemampuan magis.
" orang itu sedikit berbeda nona.... " ucap vior.
" ya dia memiliki kekuatan magis.... " ucap clara.
" itu berarti... mereka tidak akan mampu melawannya. " ujar vior.
" ya jarak mereka terlalu jauh, walau kekuatan magis orang itu keruh, tetap saja itu kekuatan magis jika hanya ahli beladiri seperti mereka maka aku yakin akan mudah untuk di habisi. " ucap Clara. tak menyangka kini salah satu organisasi yang di bayarnya mengeluarkan pembunuh dengan kekuatan magis.
" aku harus turun tangan jika begitu.... " ujar vior.
" ya.... " jawab Clara.
ada dua pembunuh mereka sepasang pria dan wanita separuh wajah mereka bertato pasangan pembunuh yang sepertinya sudah sangat sering melakukan pembunuhan.
" akhir nya aku menemukan kalian.... " ucap Vior.
" siapa kau.... " ucap si pria.
" siapa aku..... " tanya balik vior.
" mulut mu lumayan tajam tidak cocok dengan wajah cantikmu itu. " ujar si pria.
" dasar bajingan.... " ucap si wanita seperti kesal.
" jangan marah aku hanya akan membuatnya mati saja.... " ucap si pria pada wanitanya.
" biarkan aku yang membunuhnya. " ucap si wanita.
" tentu tentu saja.... " ujar si pria.
" hey jalang... salahkan nasib mu sendiri berani menggoda priaku dengan kecantikanmu. " ucap si wanita, yang bersamaan mulai menerjang ke arah Clara.
vior hanya tersenyum sebagai tanggapan, vior juga tidak bergerak atau beranjak dari tempatnya saat si wanita itu menjatuhkan sebuah tendangan memutar tepat mengarah ke sisi kiri Vior.
dengan santai vior menahan serangan itu menggunakan tangannya, saat kaki dan tangan itu bertemu sedikit gelombang udara menyebar seluas 5 meter.
" seniman beladiri.... " ujar si pria.
setelah beberapa detik akhirnya vior mendorong mundur si wanita untuk membuka jarak.
" rupanya kau punya sedikit kemampuan jadi kau berlagak. " ujar si wanita.
" hati hati, kemampuannya tidak bisa di remehkan. " ucap si pria sedikit berbisik.
" aku tau.... " ucap si wanita karena sebenarnya kakinya sedikit terasa sakit.
" kita hadapi berdua saja. " ujar si pria.
" ya.... " si wanita mengangguk setuju.
Keduanya mulai menyerang vior tiap serangan mereka mengandung energi magis, serangan kombinasi mereka juga tidak bisa dianggap remeh, tapi untuk vior itu tidak berarti apapun vior dengan mudah menatasi setiap serangan mereka bahakan beberapa kali serangan vior berhasil mengirim mereka terbang.
" sial kita bertemu dengan musuh yang berbeda kali ini. " ucap si pria.
" apa kita gunakan itu saja. " ujar si wanita.
" tidak ada pilihan lain. " jawab si pria.
segera mereka mengeluarkan cairan hijau lalu kemudian mereka meminumnya sampai habis.
Seketika aura mereka bertambah kuat bahkan mereka mulai menunjukkan postur garang berapi api. kemudian keduanya mulai mengeluarkan pisau ganda.
" apa yang mereka minum tadi, mengapa mereka terasa berubah semakin kuat. " gumam Vior mulai waspada.
sepasang pria dan wanita itu menerjang ke arah Vior dengan sangat cepat walau Vior sudah tau hafal dengan serangan dua orang itu, tapi kali ini serangan itu bertambah semakin cepat dan berbobot.
Vior yang sebelumnya tidak terlalu memforsir energi magisnya tapi kali ini dia mulai serius dan juga mulai memberikan memberikan luka di tubuh lawan mulai dari pukulan tangan dan tendangan kaki.
walau keduanya masih mengeluarkan aura kuat tapi kini mereka semakin lambat akibat rasa sakit akibat luka yang di buat oleh Vior.
mereka yang lambat Vior pun semakin cepat, vior merebut pisau dari si pria lalu dengan gerakan yang sangat cepet dan brutal vior menusuk pasangan itu di sana sini.
walau keduanya melawan tapi sama sekali tidak bisa menghindari tusukan tusukan dari Vior yang selalu membuat luka di tubuh keduanya hingga mengeluarkan darah terus menerus.
tak membutuhkan waktu yang lama kini dua orang itu sudah terkapar dengan nafas yang terputus putus bahkan darahnya pun keluar dari hidung dan mulut nya.
" kalian lumayan tapi kalian masih terlalu lemah untuk ku. " ucap Vior kemudian berjalan santai meninggalkan dua orang itu mati dengan rasa sakit yang teramat.
memberikan kematian itu mudah tapi membiarkan musuh mati perlahan dan merasakan kesakitan sebelum kematian mereka di sanalah letak kesenangan.
" mengapa kau senang sekali mengulur waktu. " tanya Clara.
" hehehe....
nona membuat musuh frustasi dan mati dengan perlahan itu sangat menyenangkan. " ucap vior.
" orang gila.... " gumam Clara melanjutkan minum jus miliknya.
" nona apa nona melihatnya tadi. " ucap Vior.
" aku melihatnya, sepertinya orang itu terus bereksperimen dan salah satunya yang mereka minum. " ucap Clara.
" nona apa kah rencana balas dendam itu akan segera terjadi. " ujar Vior bertanya matanya penuh ketidak sabaran.
" segera setelah mereka siap, aku akan mulai membalas dendam. " ucap Clara terlihat santai tapi suaranya dingin.
" aku sudah tidak sabar untuk meratakan orang itu bersama kelompoknya. " ucap Vior di sertai niat membunuh yang pekat.
sekitar 6 bulan lamanya semua pembunuh tang Clara sewa untuk membunuh 9 orang itu sudah mati semua dan sekitar 15 orang mati di tangan vior karena mereka memiliki kekuatan magis yang pasti akan sulit di hadapi oleh 9 orang itu.
di gudang kosong tempat 9 orang tinggal itu kini mereka sedang menyusun rencana ke depannya apa yang akan mereka hadapi karena mereka selalu di buru oleh para pembunuh bayaran.
Hingga tiba tiba saja tempat itu sudah di datangi oleh dua sosok bertopeng yang bahkan tidak di ketahui sejak kapan mereka sudah ada di dalam gudang.
" siapa kalian. " ujar nomor 21.
" aku mencari dua orang ini dan kalian terhubung dengan orang ini. jadi katakan sekarang di mana dua orang ini. " ucap seorang dari salah satu orang bertopeng.
sontak sembilan orang itu terkejut karena tentu mereka tau dua orang yang pembunuh bertopeng itu maksud.
" kami tidak mengenalnya...
jadi kalian bisa pergi untuk bertanya pada orang lain saja..... " ujar 58
" aku masih memiliki banyak waktu untuk menanyakan ini pada kalian. " yang kemudian pembunuh bertopeng itu menyerang 9 orang itu tanpa banyak berpikir.
dua vs sembilan tampak sekali kerja sama sembilan orang begitu terkoordinasi dan sangat baik karena sepertinya mereka sudah sering berlatih.
tapi sayang dua orang yang meraka hadapi sepertinya bukan seorang ahli biasa karena walau dua orang itu yang di keroyok tapi nyatanya sembilan orang itu lah yang tertekan.