Sulit nya mendapatkan restu dua keluarga setelah pernikahan karena permusuhan dua keluarga besar Hillatop dan Azzura sejak berabad-abad yang lalu mempersulit restu pernikahan mereka.
Bagaikan kisah Romeo dan Juliet, mereka berjuang untuk mendapatkan restu semua orang satu persatu termasuk restu orang tua.
Sequel dari season satu Tuan dingin jatuh cinta with Miss somplak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maafkan aku
Mansion utama Ahem dan Hayat
Ruang makan.
Langit terlihat cukup mendung dimana angin terus bertiup kencang sejak tadi, Hayat pikir hujan sepertinya akan turun dengan deras, dimana kilatan di langit beberapa kali terlihat. Perempuan itu mulai membereskan sisa makanan sembari dia melirik kearah suaminya yang mulai meletakkan beberapa piring kotor ke tempat wastafel cucian piring.
"Aku akan membereskan semuanya dan membersihkan piring-piringnya, kembalilah ke kamar dan pergi beristirahat" Ahem bicara perlahan ke arah istrinya tersebut sembari mengembangkan senyumannya, dia ingin hayat segera masuk ke kamarnya dan mengistirahatkan diri mengingat perempuan itu tengah hamil dan juga dilarang untuk tidur di waktu yang cukup terlambat.
Laki-laki itu tampak melirik kearah langit yang semakin menggelap, dia pikir hujan malam ini pasti akan turun dengan deras.
"Bukan masalah, aku akan duduk di sini dan menunggumu." Hayat menjawab dengan ucapan dari suaminya, dia menolak untuk pergi ke kamar lebih dulu. Tidak nyaman untuk dirinya bergegas pergi ke kamar tanpa suaminya mengingat yang tinggal di sana hanya mereka berdua dan pelayan rumah yang tinggal di bagian belakang jika malam hari tiba.
"tidak merasa lelah dengan keadaan? aku pikir ini cukup larut malam seharusnya kamu pergi beristirahat lebih awal dari biasanya." Lagi suaminya bicara dengan cepat sembari melirik ke arah sang istrinya tersebut kemudian dia bergerak untuk mulai membersihkan piring-piring yang ada di dalam tempat pencucian piring.
"belum begitu lelah, aku juga belum terlalu mengantuk." Hayat menjawab dengan siapa ucapan suaminya tersebut.
Ahem sejenak dia mendengarkan apa yang dikatakan oleh istrinya di mana pada akhirnya secara perlahan dia mulai membasuh peralatan makan yang mereka gunakan tadi satu persatu, tidak mengeluarkan lagi suaranya sama sekali dan membiarkan istrinya duduk di salah satu kursi makan dan menatapnya bekerja.
"Sayang," Pada akhirnya Ahem bicara memecah keheningan.
Laki-laki tersebut baru saja menyelesaikan pekerjaannya meletakkan piring-piring tersebut pada bagian rak kemudian secara perlahan dia mengeringkan tangannya dengan lap yang tergantung di sisi kirinya.
Ahem kemudian berbalik, menatap kearah istri nya yang masih duduk di atas salah satu kursi makan, dia menatap ke arah Hayat yang kini menatap dirinya dengan pandangan dalam, menunggu apa yang ingin diucapkan oleh dirinya untuk beberapa waktu.
"Ada apa?," Tanya Hayat kemudian dalam keinginan tahuan dan jutaan rasa penasarannya.
"Apa ada sesuatu yang buruk diperusahaan? atau ada masalah lainnya?." Lanjut nya lagi dalam tanya.
Ahem belum menjawab, memilih melangkahkan kakinya mendekati perempuan tersebut secara perlahan kemudian dia berdirinya tepat di belakang Hayat, memilih menjongkokkan tubuhnya sedikit dan memeluk perlahan istrinya.
"Katakan padaku" Ucap Ahem pelan.
Hayat terlihat diam, membiarkan laki-laki tersebut memeluknya dari arah belakang di mana dia masih dalam posisi duduk di atas kursi makan, Ahem melingkarkan kedua belah tangannya ke leher Hayat dan memeluk hangat dirinya.
"Apakah sulit memilih menikah dengan ku dan melewati masa ini bersama?" Terdengar jutaan kekhawatiran didalam nada bicara suaminya, seolah-olah takut jika Hayat mungkin bosan atau lelah dengan pernikahan tanpa restu dari seluruh keluarga.
Keadaan cukup berlangsung lama, begitu hening meskipun tidak dipungkiri diluar sana gerimis perlahan mulai datang. Hayat menyentuh lembut lengan suaminya, memilih mengelus lembut lengan tersebut untuk beberapa waktu.
"Tentu saja tidak." Jawab perempuan itu pelan.
"Maafkan aku." Dan pada akhirnya laki-laki tersebut mengeluarkan kata sesalnya, seolah-olah dia benar-benar menyesal menyeret Hayat pada pernikahan berat yang memisahkan istrinya dari keluarga besar yang menjaga istrinya sejak didalam kandungan hingga kemarin sebelum pernikahan mereka di laksanakan.
"Benar-benar maafkan aku" Lanjut Ahem lagi kemudian, dia memejamkan perlahan bola matanya dan membiarkan wajahnya bersandar di punggung kepala istrinya dalam diam.
happy ending sih, tapi kayak masih ada yg ganjel, belum tuntas semuanya..
atau memang masih ada sekuel lanjutannya kah?
benernya cerita ini luar biasa, entahlah gak bisa mikir otak mak othor kayak apa..
bisa menyesuaikan dg banyak novel sekaligus..
semua novel milik saudara Ahem masuk, novel Lucas-Karla masuk, bahkan cerita para ortu dan sesepuh Hillatop dan Azzura jg masuk..
keren dah pokoknya..
akhirnya dapat restu jg yah Ahem dan Hayat..
tetapi harus mengorbankan anak pertama mereka..
makanya waktu di novel Freya dan Zoe, anak mereka dibilang cucu pertama.. ternyata inilah jawabannya..
para cucu ternyata menyatukan semua terpisah..
hubungan Ahem-Hayat dan Zoe-Freya bisa direstui berkat andil para cucu..
ya walopun, nasib mereka berbeda, ada yg hidup tapi ada jg yg meninggal..
semoga setelah ini semua berjalan lancar dan berakhir bahagia..
oke lanjut karyamu berikutnya..
cerita generasi ketiga, para cucu Allzigra..
semoga sehat selalu ya mak..
tetap semangat berkarya dan semoga sukses selalu dimanapun berada.. 💪🏻😘🥰😍🤩
itu Ibrahim palsu (Alestor - anak Britania)
wah, ceritanya nyambung ke sini..
keren2..
otak tetap aman ya mak??? 😁
luar biasa bisa mikir cabang sana cabang sini.. 🎉🎉🎉
sedang ahem silsilah ke brp jd mungkin ahem menyebutnya nenek