Demi menjauhi pernikahan yang diinginkan oleh papanya, Adilla Atmadja, biasa dipanggil dengan sebutan Dilla pun memilih jalan pintas, yakni dengan melakukan hubungan satu malam bersama pria yang tidak dia kenal sebelumnya, hanya demi bisa mendapatkan bibit yang paling unggul untuk menjadi penerus keluarga Atmadja nantinya dari orang tersebut. Di mana ternyata pria itu merupakan seorang CEO perusahaan ternama yang tengah menyamar menjadi orang biasa.
Bagaimana nasib Dilla nantinya? Baca terus kisahnya hanya di karyaku yang ke-11 ini. Terkmakasih^^
Fb : Lee Yuta
IG : lee_yuta9
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 8. Ceroboh
Yang ada dalam pikiran wanita itu, ia akan segera menemui solusi dalam masalah yang sedang dia hadapi sekarang. Desakan dari papanya yang menginginkan dirinya menikah dan segera memberi penerus untuk keluarga mereka. Sebab, Dilla masih menginginkan bibit dari pria yang saat ini berada tepat di depan matanya.
Sedangkan Kendra sendiri merasa begitu geram mendengar tawaran dari pria yang tidak ingat umur tersebut. Rasa-rasanya ingin sekali mengantar pria itu cepat-cepat sampai di tempat peristirahatannya yang terakhir.
Tidak bisa menahan rasa geramnya pada pria itu, Kendra pun melepas tangan Dilla yang bergelanyut di tubuhnya, lalu melangkah menuju ke arah tukang ojek yang masih bisa mengembangkan senyuman mesumnya itu. Lebih lagi tatapan pria itu yang memindai tubuh Dilla terlihat seperti seseorang yang tengah lapar dan tidak sabaran ingin segera memakan mangsanya. Benar-benar pria yang sangat cabul sekali. Membuat Kendra begitu muak melihat wajahnya.
Dengan satu gerakan saja tukang ojek itu kembali tersungkur. Tidak sampai di situ saja Kendra memberi pelajaran kepada orang itu. Kendra menginjak tangan pria itu dengan sangat keras hingga menjerit mengaduh kesakitan.
“Tangan ini sama sekali tidak berhak untuk berfungsi lagi,” ujar Kendra menatap dengan tatapan penuh marah.
“Arrghhh … ampuuunn … aku nggak akan mengulangnya lagi!” pinta tukang ojek itu yang terdengar begitu pilu. Tidak hanya diinjak biasa, Kendra bahkan dengan kejamnya mematahkan tangan yang sempat menyentuh paha Dilla.
“Orang sepertimu, tidak pantas mendapatkan ampun!” tegas Kendra yang kemudian meninggalkan pria itu. Tentu, Kendra tidak lupa menarik Dilla dari sana.
Dilla yang memang sebelumnya habis alcohol banyak, wanita itu mulai merasakan dampaknya sekarang. Meskipun tidak sampai mabuk berat, namun kepalanya terasa begitu sakit akibat efek terlalu banyak minum minuman tersebut.
Dengan sigap pun Kendra menangkap tubuh Dilla di kala wanita itu mulai lemas dan sempat hapir terjatuh.
“Apa Nona baik-baik saja?” tanya Kendra seraya mengangkat tubuh Dilla dan di bawa masuk ke dalam taxi yang masih dengan setia menunggu dirinya. Bahkan sopir taxi tadi sempat-sempatnya merekam kejadian yang terjadi di depannya. Seolah mendapat hiburan gratis secara langsung.
“Kepalaku sedikit pusing,” jawab Dilla dengan suara yang mulai lemas.
Kendra pun melepas jaket yang dia pakai, lalu menyelimutkan di tubuh Dilla agar tidak terlalu terlihat pahanya yang mulus itu.
Meskipun tadi sempat menolak ajakan Dilla, akan tetapi Kendra juga merupakan pria yang normal. Memiliki ketertarikan kepada lawan jenisnya. Namun bedanya dia masih bisa mengontrolnya.
“Kita mau ke mana ini, Tuan?” tanya sang sopir yang baru saja masuk ke dalam mobilnya.
Kendra bingung harus mengantar Dilla ke mana. karena pria itu tidak kenal dengan wanita ini sebelumnya. sedangkan Dilla sendiri sudah terlelap begitu cepat.
“Apa kita antar saja ke hotel?” tawar sang sopir lagi.
Kendra tampak memikirkan tawaran pria yang tengah duduk di balik kemudi. Lalu dengan pertimbangan yang matang, Kendra putuskan untuk membuka tas yang di bawa Dilla. Berharap akan menemukan tanda pengenal wanita ini sehingga ia bisa mengetahui di mana Dilla tinggal.
Namun, ternyata di dalam tas tersebut hanya ada uang tunai dan ponsel milik Dilla. Kendra coba untuk mencari tahu lewat ponsel wanita itu, akan tetapi layarnya di kunci dan itu menggunakan sandi. Di mana Kendra jelas tidak tahu sama sekali.
“Dia cukup ceroboh sekali,” gumam Kendra.
orang lain menjaga keperawanan.
ini malah ngasih gratis