Kembalinya Sang Permaisuri

...~ happy reading ~...

...🤍🤍🤍...

Di depan Kediaman Zhang, dua kereta kuda telah siap mengantarkan Nona mereka menuju istana untuk menghadiri perayaan atas kelahiran putri keenam Kaisar dari permaisuri nya.

Hanya ada dua kereta kuda di sana, karena hari ini Zhang Xia akan bergabung dengan Zhang Jie dalam kereta kuda nya. Itu semua disebabkan karena kereta kuda Zhang Xia yang tiba-tiba rusak. Tentu itu bukan hal yang tak memiliki sebab. Karena yang sebenarnya terjadi adalah, Zhang Gu Yue sendiri lah yang sengaja merusak kereta kuda itu secara sembunyi-sembunyi.

Kini dikarenakan hal tersebut, Zhang Xia terpaksa berangkat bersama Zhang Jie dan harus menahan malu karena berangkat dengan seseorang yang bisa disebut memiliki pangkat yang lebih rendah dengan nya.

Dapat Zhang Gu Yue lihat saat ia hendak masuk ke dalam kereta kuda yang begitu mewah milik nya, raut wajah Zhang Xia begitu muram dan memerah menahan kesal. Melihat ekspresi tersebut membuat hati Zhang Gu Yue senang, namun itu masih terbilang sangat ringan sebelum pembalasan nya yang lain, dia hanya tinggal menunggu waktu saja.

"Ruyin, pergilah ke toko baju. Belilah beberapa baju untuk ku dan untuk mu juga" pesan Zhang Gu Yue.

"Ta-tapi Nona, u-uang kita..." ucap Ruyin tergagap.

"Apa kita semiskin itu?" tanya Zhang Gu Yue.

Ah benar juga walaupun dirinya adalah putri sulung Keluarga Zhang, namun keuangan di dalam kediaman itu masih dalam proses pengalihan dari selir Li Mei ke ibu nya. Jelas selir itu sudah menenggelamkan begitu banyak anggaran termasuk uang bulanan ibu nya selama ini.

"Baiklah, jaga kediaman dengan baik saja, aku pergi dulu"

Setelah mengatakan hal tersebut, penutup kain di kereta nya ditutup kembali oleh Ruyin dan kereta pun melaju menuju istana, diikuti oleh kereta kuda milik Zhang Jie.

Sesampai nya di depan istana harem, dua kereta milik Keluarga Zhang cukup menjadi perhatian banyak putri bangsawan yang belum masuk. Zhang Gu Yue keluar dari dalam kereta kuda dengan wajah dingin disusul oleh Zhang Xia dan Zhang Jie.

"Bukan nya itu putri sulung Keluarga Zhang?" tanya Ling Xiao sambil menunjuk Zhang Gu Yue.

"Kau benar, walaupun tubuh nya kurus tapi dia masih terlihat cukup cantik" timpal Cui Mianmian.

"Kalian dengarkan? dia menjadi seperti itu gara-gara diasingkan di desa terpencil dan itu selama lima tahun. Gila, jika itu aku, mungkin aku sudah lama tiada atau mungkin aku akan gila" ucap Tao Qinglou.

"Benar, dan lebih parah nya lagi, dia diasingkan tanpa sepengetahuan orang-orang bahkan Keluarga Gu dan tunangan nya yang merupakan Pangeran Kedua" ucap Ling Xiao.

"Kau benar juga, ayo kita sapa dia hihi" ucap Tao Qinglou.

Ketiga sahabat yang berasal dari keluarga terpandang itu langsung pergi menghampiri Zhang Gu Yue yang sedang berjalan masuk ke istana harem.

Zhang Xia yang melihat ketiga sahabat nya berjalan ke arah nya pun tersenyum senang, "Teman-teman" sapa Zhang Xia.

Namun senyum di bibir nya luntur seketika saat ketiga putri bangsawan itu justru menghampiri kakak nya, Zhang Gu Yue. Dan malah mengajak kakak nya masuk, bukan dirinya. Wajah nya muram, sungguh kebencian nya terhadap Zhang Gu Yue bertambah dalam.

"Rasakan itu!" batin Zhang Jie lalu ikut masuk mendahului Zhang Xia dengan senyum penuh kepuasan. Bukan berarti ia mendukung Zhang Gu Yue, hanya saja ia ikut puas saat gadis sombong ini mendapatkan pukulan telak di wajah nya.

>>>>>

Di dalam aula istana harem, mereka duduk sesuai status mereka masing-masing. Yang otomatis ketiga saudara satu marga itu memisah.

Saat sang permaisuri yang membawa bayi mungil dan sebagian selir Kaisar memasuki aula istana harem, mereka pun berdiri menyambut. Setelah nya acara penyambutan diisi dengan tarian yang begitu lembut dan penuh arti yang mengharapkan sang bayi hidup diselimuti oleh kasih sayang serta keemasan di hidup nya.

"Hari ini, dengan penuh sukacita, ben gong mempersembahkan putri ku, Wang Cia di hadapan putri bangsawan sekalian. Meski baru seratus hari di dunia ini dan belum mengerti kata-kata, senyuman nya telah menjadi angin musim semi bagi ben gong. Semoga sepanjang hidup nya bisa menjadi cahaya dan memberikan banyak berkah bagi negri Jianrou ini, serta diselimuti oleh kasih sayang" ucap Permaisuri Shu Jiao menatap putri nya penuh kehangatan.

"Semoga Tuan Putri selalu bahagia dan membawa banyak kehangatan bagi Jianrou kami" ucap para putri bangsawan yang hadir.

Setelah nya, bayi Wang Cia dibawa kembali ke kediaman permaisuri agar tidak kelelahan. Selain itu mereka masih melanjutkan acara dan kini adalah acara yang memperkenankan para putri bangsawan untuk berkeliling di istana harem.

Saat Zhang Gu Yue sedang tenang-tenang nya berdiri di samping danau tiba-tiba ketiga sahabat ditambah dengan Zhang Xia datang memecah ketenangan nya.

"Senang bertemu dengan kalian" ucap Zhang Gu Yue tersenyum lembut.

"Nona kedua Zhang, bagaimana kalau ikut kita berkeliling?" tanya Cui Mianmian.

"Maaf Nona Cui, aku sedang ingin sendiri" jawab Zhang Gu Yue.

"Kakak, jika kau lelah beristirahat lah tidak perlu memaksakan diri" ucap Zhang Xia sambil mengambil tangan Zhang Gu Yue dan dengan sengaja sedikit menyingkap lengan baju nya sehingga memperlihatkan bekas luka sayatan di pergelangan tangan nya.

"Astaga kakak, ini-?!" ucap Zhang Xia pura-pura terkejut.

Zhang Gu Yue melihat dengan jelas reaksi Zhang Xia yang penuh kepalsuan. Ia tau jika dia melakukan ini karena dia berusaha mempermalukan dirinya. Karena bekas luka itu adalah bekas luka yang ia sengaja sebab ingin mengakhiri hidup nya sendiri. Namun usaha nya gagal karena diselamatkan oleh orang-orang yang tak ia kenal.

"Nona kedua Zhang ini?" tanya Tao Qinglou terkejut termasuk kedua putri bangsawan lainnya.

"Ya, aku memang pernah berniat mengakhiri hidup ku. Tapi seperti nya langit masih mengharapkan kehadiran ku disini untuk melakukan sesuatu" jawab Zhang Gu Yue apa ada nya.

"Tapi ini apakah bisa hilang?" tanya Ling Xiao.

"Entahlah" jawab Zhang Gu Yue.

Zhang Xia kesal karena usaha nya membuat Zhang Gu Yue tidak malu, malah justru menjawab sesuai kenyataan, "Tapi kakak, kamu adalah tunangan atau calon istri pangeran kedua. Kalau begini, aku khawatir dengan kakak"

"Tidak perlu khawatir, kakak bisa menjaga diri sendiri. Justru adik lah yang harus berhati-hati, bukan kah tubuh adik sedikit lemah?"

"Ah terimakasih atas perhatian kakak" ucap Zhang Xia tersenyum palsu.

Tak lama kemudian, terlihat seorang pelayan datang menghampiri kelima putri bangsawan itu dan memberitahukan maksud nya, "Salam Nona sekalian. Maaf mengganggu waktu kalian. Saya Dao, pelayan yang mulia selir agung Lie Shanming. Yang Mulia memanggil Nona kedua Zhang, beliau ingin bertemu dengan anda, apakah anda berkenan?"

"Tentu, mari" jawab Zhang Gu Yue.

Sepergi nya Zhang Gu Yue dan pelayan Dao, keempat putri bangsawan itu memandang Zhang Gu Yue dengan tatapan berbeda-beda. Ada rasa marah, kagum, dan iri yang tersembunyi di dalam hati mereka.

...🤍🤍🤍...