PERJODOHAN DENGAN CEO

Acara selesai Raka langsung pamit membawa **A**lana pulang berdua ke apartemenya.

setibanya di apartemen Raka menyuruh Andre langsung pulang, lalu mereka langsung menuju ke kamarnya.

ceklek

Anggap aja malem ya .

Pintu kamar terbuka, Alana dan Raka masuk kedalam kamar yang berbeda. Alana masuk ke salah satu kamar yang ada di apartemen Raka yang di dominasi warna gelap. Alana berpikir mungkin Raka memang mendesai apartemennya sesuai seleranya.

Alana berjalan menuju ke ruang ganti. Dia memindahkan seluruh bajunya dari dalam koper ke dalam lemari. Dia menyusun rapih baju-baju itu, dia juga menyimpan aksessorisnya di tempat yang sudah tersedia di ruangan itu.

Usai merapihkan barang-barangnya, Alana masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah terasa lengket.

Tiga puluh menit berlalu Alana keluar dari kamar mandi, dia memakai pakaianya. Alana keluar kamar hanya memakai hotpants dan juga kaos over size yang biasa dia pakai di rumahnya.

Alana pergi ke dapur untuk membuat makanan, karena cacing perutnya sudah minta di isi. Namun tiba di dapur ternyata tidak ada bahan makanan yang bisa dia masak. Alana memilih memesan via online, dia menunggu pesanannya datang sambil menonton tv di ruang tamu.

Sedangkan di kamar Raka, Raka sedang menerima telpon dari Jessy yang baru saja menghubunginya.

"Kamu lagi apa sayang" tanya Raka.

"Aku sedang di hotel sayang, baru selesai pemotretan" jawab Jessy manja.

"Haiss...ingin rasanya aku menciummu" desis Raka yang mendengar suara manja Jessy. Jessy hanya tertawa kecil saja.

"Sabar sayang, seminggu lagi aku akan pulang" ucap Jessy.

"Segeralah, karena aku sudah sangat kangen sama kamu sayang" ucap Raka lembut penuh kasih sayang.

"Baby..."

Raka mengerutkan dahinya ketika samar-samar mendengar suara pria dari sebrang telpon.

"Siapa sayang" tanya Raka kepada Jessy.

"Jason sayang asistenku" jawan Jessy gugup.

"Sudah dulu ya sayang, aku mau lanjut pemotretan lagi" ucap Jessy langsung mematikan telponnya secara sepihak.

Raka menatap ponselnya curiga. Apa lagi Jessy langsung mematikan telponnya secara sepihak.

"Aku yakin itu bukan jason, karena Jason tak pernah memanggil Jessy dengan sebutan baby, awas saja jika dugaan semua orang benar tentangmu Jes" gumam Raka meraup wajahnya kasar.

Raka akan menunggu laporan dari Andre, jika semuanya benar maka Raka sendirilah yang akan bertindak.

Raka memutuskan keluar kamar, dia melihat paha mulus Alana yang sedang rebahan sambil menonton tv.

"Shittt...mulus juga ternyata" umpat Raka.

Alana yang merasakan kehadiran orang pun menoleh. Setelah dia tahu kalau Raka yang datang, dia mengalihkan kembali tatapan nya ke tv.

"Jangan menggodaku, karena aku tak akan pernah tergoda oleh tubuh kurusmu itu" ucap Raka sembari jalan ke dapur.

Alana mengeryit bingung, dia tidak merasa sedang menggoda Raka.

Tak lama bel pintu pun bunyi

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Alana bangkit dari sofa yang tadi dia duduki, dia berjalan menuju ke pintu depan.

Ceklek....Alana membuka pintu, ternyata dugaannya benar, kalau yang datang itu kurir makanan yang membawakan pesanannya.

"Terima kasih mas" ucap Alana sambil menerima makanannya.

Setelah itu Alana menutup kembali pintunya. Alana kembali ke ruang tv, dia duduk di bawah seraya membuka makanannya di atas meja, Alana sengaja hanya membeli satu makanan. Sesuai perjanjian nya dnegan Raka kalau tak boleh mengurusi urusan masing-masing.

Alana mulai memasukkan makanannya ke dalam mulut, dia mengunyah makananya sambil menonton tv.

Raka menghampiri Alana yang sedang makan, Alana cuek saja dengan kedatangan Raka.

"Kenapa kamu hanya membeli satu ha, harusnya kamu juga membelikan suamimu makan, istri macam apa kamu" kesal Raka, pasalnya dia juga lapar namun dia lupa kalau di kulkasnya ternyata kosong.

Alana masih bungkam tak menyahuti ucapan Rak, semakin membuat Raka emosi.

"Kamu dengar tidak sih, kalau ada orang yang sedang ngomong itu dengerin" sentak Raka.

Alana menoleh lalu berkata, "kau berbicara dneganku" tanya Alana dengan mulut yang masih mengunyah.

"Tentu saja, memangnya di ruangan ini ada siapa lagi selain kamu" kesal Raka.

"Oh..." hanya itu yang keluar dari mulut Alana setelah itu dia kembali melanjutkan makan nya.

"Niat ingin membuat dia kesal kenapa justru aku yang kesal sih" Batin Raka.

"Kamu tahu ngga kalau suamimu ini lapar, kamu sebagai istri harusnya melayani kebutuhan suamimu" ucap Raka lagi.

"Kalau lapat ya tinggal makan saja. Ingat perjanjianmu itu tuan, jangan sampai kau menjilat ludahmu sendiri" sindir Alana.

Dia tak mau kalah dari Raka, dia harus bisa melawannya meskipun sebenarnya dia takut.

"Sial, ternyata dia berani menentangku" kesal Raka.

Raka yang terlanjur lebih memilih kembali ke kamarnya.

"Ck, aku tak akan membiarkanmu menindasku" gumam Alana.

sedangkan papa dan mama Raka beserta orang tua alana setelah acara pernikahan mereka memilih menginap di hotel, membiarkan sepasang pengantin baru itu menikmati malam pertama mereka tanpa gangguan di apartemen, karena Raka menolak untuk menginap di hotel.

Disebuah kamar hotel

"Pa mama takut kalau raka akan bersikap kasar sama Alana." tanya mama Lita.

"Mama tenang saja, Raka tidak mungkin bersikap kasar dengan istrinya" sahut Papa Kai.

"Tapi kan mereka menikah karena terpaksa pa" ucap mama Lita.

"Kita yakin aja ma, pasti putri kita mampu mengatasi raka" ucap Papa Kai sambil mngelus punggung istrinya.

"Aku hanya takut putri kita terluka nantinya" ucap Mama Lita khawatir.

"Kita berdoa saja ma, semoga putri kita baik-baik saja" ucap Papa Kai.

"Iya pa" ucap Mama Lita sambil mengeratkan pelukannya ke badan suaminya.

"Tidurlah sayang " ucap Papa Kai sambil mencium kening istrinya.

Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka berdua terlelap dengan saling berpelukan.

#Bersambung.

***jangan lupa like, koment dan vote nya

happy reading🙏***