NovelToon NovelToon
Sepenggal Luka "Rania"

Sepenggal Luka "Rania"

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Patahhati
Popularitas:80.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aryani_aza

Follow IG : @aryani aza

Ini kisah tentang seorang Rania yang tidak diinginkan oleh sang ibu. Seorang Rania yang tumbuh besar tanpa kasih sayang, yang selalu tegar dalam menghadapi segala ujian dalam hidupnya.

Seorang Rania yang tengah berusaha keras untuk terlihat baik-baik saja, padahal dia sendiri ingin melarikan diri dari hidupnya.

Begitu keras kisah hidupnya yang menabrak dirinya untuk pergi jauh dari kehidupan yang tengah dia jalani. Hingga Rania kehilangan arah dan tidak ada yang menuntunya ke jalan yang benar.

Tidak ada yang memberi pelukan kasih sayang terhadapnya, seorang Rania yang mencoba untuk berdiri di atas kakinya sendiri dan menopang segala beban kehidupan nya sendirian..

Akankah Rania bisa mengubah takdirnya? Dan menemukan pria yang bisa membuat hatinya bergetar serta menerima dirinya apa adanya?

LIKE.KOMEN.VOTE.BUNGA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani_aza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SLR. Tenggelam tanpa dasar

Setelah menumpahkan isi di hatinya, Rania pulang dengan keadaan kacau tidak karuan. Baju yang basah dengan rambut lepek acak acakkan, mata yang sembab habis menangis..

Kaki kecilnya melangkah ke arah rumah dengan terseok seok, menyembunyikan rasa sakit yang tengah ia pendam dalam dalam.

''Asalamualaikum.'' Salam Rania masuk kedalam rumah namun lewat pintu dapur.

''Dari mana kamu, kenapa baru pulang??'' tanya Ainun menyambut Rania dengan tatapan mata sipitnya.

''Nggak dari mana-mana mah, tadi pas pulang sekolah kehujanan.'' jawab Rania menampilkan senyum manisnya walau hati sedang teriris sakit yang luar biasa..

''Jangan hujan-hujanan nanti sakit! sana ganti baju mu, ibu mau bicara sama kamu hal penting.''

Rania tersenyum dan mengangguk, namun dalam hati Rania tau apa yang akan di bicaran ibunya.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya dan mengganti baju, Rania pun menghampiri Ainun yang sudah duduk manis di ruang tamu meminum teh hangat dengan ubi rebus di atas meja.

''Mah.'' Rania duduk di depan sang ibu.

''Sini duduk, mamah mau ngomong sama kamu. Dengar, mulai besok gak perlu masuk sekolah lagi yaaa karna besok ada orang yang akan melamarmu kesini.'' ucap Ainun tersenyum senang.

Rania tidak bisa menjawab, ia hanya bisa menunduk sedih karna sang ibu membiarkan dirinya untuk menikah di bandingkan bersekolah.

''Ran! denger gak sih kalau mamah ngomong? malah nunduk.'' sentak Ainun membuat Rania langsung mendongkakkan wajahnya menatap Ainun..

''Mah, Rania kan masih sekolah Mah. Rania belum mau nikah apa lagi umur Rania masih empat belas tahun.'' cicit Rania yang masih terdengar di telinga tajam Ainun.

''Alah, mamah sama bapak juga keluar Sd langsung nikah! di banding kamu sekolah tinggi tinggi dan ujungnya masuk dapur, lebih baik nikah kan? Nak Dadang itu anak orang kaya loh Ran. Kalau kamu nikah sama dia hidupmu pasti bahagia dan pastinya uang akan selalu ngalir ke dompet mamah.''

Deg.. Deg.. jantung Rania berdetak, ia benar-benar patah hati saat ibunya dengan gamblangnya berbicara seperti itu padanya. ''Tapi maaah.''

''Udah gak usah banyak tapi tapi. Pokoknya besok nak Dadang sama keluarganya mau kesini datang melamar kamu.'' ucap Ainun lalu pergi meninggalkan Rania yang tertunduk sedih.

Di sisi lain di negara MALAYSIA•

Empat belas tahun Dawiyah pergi bekerja di Malaysia, Dawiyah juga tidak pernah pulang melihat anak anaknya. Jangankan untuk pulang menengok, memberikan kabar saja Dawiyah tidak mau.

Bahkan kini Dawiyah sudah menikah dengan seorang Duda beranak dua, yang mengangkat kasta dan derajatnya dari seorang pembantu menjadi nyonya besar di dalam rumah yang luas dan megah.

Maklum, suami baru Dawiyah adalah seorang pengusaha textile terbesar di Malaysia dan hidup serba berkecukupan bahkan kelebihan. Yang lebih miris, Dawiyah mengaku pada suaminya jika dia sebatang kara dan tidak memiliki keluarga mau pun anak.

Dawiyah hidup dan makan dengan tenang tanpa memperdulikan siapapun dalam hidupnya, Bahkan Dawiyah tidak pernah tau nasib ke empat anaknya yang terpisah satu sama lain bahkan tidak pernah saling mengenal..

Tap.. Tap.. Tap..

Seorang wanita turun dari lantai atas dengan anggun dan berpakaian rapih dan cantik. Di sambut kedua anak tirinya dengan riang gembira..

Bundaaa. Bundaaa.

Kedua anak tiri Dawiyah dengan gembira menyambut ibu tiri mereka, karna mereka menganggap jika Dawiyah adalah peri yang hadir di dalam keluarga mereka yang hampa dan sepi tanpa adanya seorang ibu..

Dawiyah tersenyum dan menunduk untuk memeluk kedua anak tirinya, mencium kepala Nuna dan Niko mereka secara bergantian. ''Kamu semua bersarapan, sayangku?(Kalian sudah sarapan sayang-sayangku.)'' Tanya Dawiyah yang langsung di angguki oleh Nuna dan Nino.

''Belum lagi Bunda.''

''Kami menunggu Bunda dan Ayah untuk sarapan bersame.'' Ucap Nuna sang kakak.

''Ayah sedang bersiap, sebentar lagi ayah turun kok.'' ucap Dawiyah membawa kedua anak tirinya ke ruang makan.

Perlakuan Dawiyah jauh berbeda dengan perlakukan dengan anak kandungnya, rasa hangat dan ke ibunya tercurahkan untuk kedua anak tirinya..

Sungguh nyata memang, jika pintu hati Dawiyah sudah tertutup dan rasa sayangnya sudah hilang untuk anak anak kandungnya yang masih memerlukan kasih sayang seorang ibu.

Terlebih sekarang dimata Dawiyah hanya perlu uang untuk mengangkat derajatnya agar tidak di remehkan oleh siapapun lagi. Rasa sakit hati dan dendam atas perlakuan Deni padanya dulu, membuat rasa empati dan rasa kemanusiaan Dawiyah hilang. Kini Dawiyah hanya melihat uang di setiap langkahnya, dia akan bergaul dengan orang satu drajat dengannya dan selalu meremehkan orang lain.

Bahkan dia melupakan jika Tuhan bisa membolak balikan sesuatu yang sangat mustahil, bahkan jika Tuhan mau. Tuhan bisa mengambil semua yang telah di dapatkan Dawiyah..

Pindah di sin lain•

Rania duduk di tepi danau, berdiam diri memikirkan bagaimana cara agar dia tidak menikah di usianya yang masih ingin bermain dan bersekolah. Pada siapa dirinya akan meminta tolong, pada siapa dia akan berkeluh kesah jika Tuhan pun tidak mau mendengarkan kesedihannya..

Rania hidup layaknya sebatangkara, tidak memiliki siapapun terkecuali dirinya sendiri..

Tak lama, Indra duduk di sebelah Rania dan mengelus kepala Rania penuh dengan kasih sayang. ''Yang sabar ya Nia, maafkan Aa tidak bisa berbuat apapun untuk mu.'' ucap Indra dengan sedih melihat Rania selalu tertindas..

Rania tersenyum walau ia selalu merasa sendiri, tapi Indra sang Kakak selalu ada untuk menghiburnya di kala Rania sedang bersedih. ''A, apa suatu saat takdir akan memihak padaku untuk bahagia?'' tanya Rania.

''Tentu saja, Aa yakin kamu pasti di takdirkan bahagia walau harus merasakan pahit terlebih dahulu. Selalu berdoa yang terbaik untuk mu, Aa yakin itu.''

Rania lagi dan lagi menyunggingkan bibirnya. ''Aa tau, hati ini selalu bertanya tanya mengapa ibu kandung Rania membuang Rania dengan tega.''

''Ran.'' Indra menggenggam tangan Rania.

Rania menggelengkan kepalanya. ''Rania hanya tak habis pikir bagaimana seorang ibu bisa melakukan itu, apa dia tidak mengkhawatirkan anaknya? bagaimana jika anaknya kedinginan, kelaparan, apakah anaknya hidup dengan layak atau tidak.''

''Sudah Ran. Jangan berkata banyak lagi, sudah cukup.'' Indra memeluk Rania yang sudah berderai air mata..

Hiks,, Hiks,,

''Sakit a, rasanya sakit selalu memendam perih di dalam hati. kenapa? kenapa dia begitu tega membuang Rania A, kalau dia tidak menginginkan aku kenapa dia melahirkan Rania? kenapa dia tidak bunuh saja aku di bandingkan aku harus mengalami kehidupan yang keras tanpa ada dukungan darinya, kenapa dia tidak membunuhku saja A hiks,, hisk,, hisk.''

Tangis pilu dengan rasa kekecewaan keluar dan membuncah dari mulut Rania, dia sudah tak tahan hidup seperti ini. Ingin sekali dia pergi jauh dan menenggelamkan dirinya ke dasar jurang yang tak mempunyai dasar...

...•••••...

...LIKE. KOMEN YAAA ZIYENG...

1
martina melati
kdrt nih... buat apa nyiksa istri ... tindakan kekerasan nih
martina melati
aneh... bukan menghujat ato menghakimi y, berbuat asusila ini dosa, menggugurkan kadungan jg berdosa. masa sdh jatuh tertimpa tangga sih???
Des Nita
Kecewa
Des Nita
Buruk
E Risyad
enk
sihat dan kaya
ckp melayu memang a bunyi e... tp tk perlu laaa tulis e gitu... kita² org Melayu tau beza sebutan ayat Melayu ..
Deni Prasetyawati
sangat menyentuh dan terasa nyata cerita ini Sampek aq ikutan sedih😭😭😭😭😭
tpi kok g lanjut lagi kongslett ya author nya 🤔🤔🤔
tetap semangat kak
sihat dan kaya
jgn nikah siri laaah.... kasihan Ranianya ... selesaikanlah dulu rumahtangga mu jika tidak bahagia... aduhaiiiiii....
sihat dan kaya
aduhaiiiii....
sihat dan kaya
jembalang rupanya.... ggggrrrrrrrrr
sihat dan kaya
ni lagi seko.... kau pedajal..menggarah yg tk halal.... kau laa pembawa sial... Kaki mn kakiiiii... !!!!
sihat dan kaya
kau yg sial... berzina tak ingat anak² dgn mak bapak di kampung... dh tau miskin... masih nk SEDAP²... apooooo???!!!! ...nak je aku bg kaki
Venus Queen
ceritanya bagus banget, sayang gk lanjut,
lili
tuan amar machonya gumuus dech...😀😀😀
lili
sabar ya rania
lili
ceritanya bgs bgt
lili
biar kapok sinina
lili
Nina....GK berakhlak
lili
semangat Rania.....
lili
akhirnya cerai juga lembaran barumu dimulai Rania .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!