Menikah untuk balas dendam?
Pernikahan yang diawali sebuah kesalahan, pernikahan yang didasari sebuah pembalasan membuat trauma dan rasa takut dialami oleh sang pengantin bernama Alina.
Rasa cinta menjadi rapuh dan berubah menjadi ketakutan, sampai ketika kebenaran terungkap, jika sang pengantin tidak melakukan kesalahan apapun.
Penyesalan dan kesedihan menggerogoti hati Barata, akan tetapi dia tetap tak mau melepaskan Alina dari genggamannya.
Jangan lupa follow ig author ya: @anak_kost_joy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kenapa tidak memohon padaku
Episode 8 : kenapa tidak memohon padaku
Ini adalah hari keempat Alina menjadi pengantin Barata, saat ia bangun dalam keadaan masih syok, dia bergetar ketakutan melihat Barata dengan tajam memandang kearahnya.
“Kenapa kau tidak memohon kepadaku? apakah kau pikir aku akan membiarkanmu mati dengan cepat?” teriak Barata mengagetkan Alina sampai Alina terperanjat dan semakin bergetar ketakutan.
“Bukankah kau ingin aku mati? cepat bunuh saja aku, aku tidak sanggup jika begini terus,” Alina berteriak, dia menutupi telinganya, mundur dan meringkuk di sudut kasur, dia terlalu takut pada Barata.
“Aku memang ingin kau mati, pembunuh, tetapi tidak secepat itu, kau harus menderita lebih dahulu seperti yang kau lakukan pada Freya selama hidupnya,” geram Barata benar-benar serius, entah apa yang dikatakan oleh Barata.
Padahal Alina sama sekali tidak pernah memperlakukan Freya dengan kasar apalagi menyiksanya, entah apa yang dikatakan oleh Barata tetapi itu tidak penting lagi sekarang, dia hanya tidak ingin melihat Barata lagi, dia hanya ingin bebas dan lepas dari kurungan penyiksaan ini.
“Aku tidak pernah melakukan hal itu, kenapa kau tidak percaya padaku, kenapa? Tolong lepaskan aku, tolong Barata, kenapa menyiksaku begini, jika ingin aku mati maka cepatlah, aku sudah tidak bisa menerima semua ini, aku ingin melepas penderitaan ini!” teriak Alina sudah tidak tahan.
Selama hidup menjadi nomor dua, tidak menerima kasih sayang dari ayahnya, dan bahkan tidak memiliki teman karena terlalu pemalu dan pendiam, Alina selama hidup hanya berjalan dijalan yang benar, tetapi mengapa dia harus merasakan penyiksaan tidak berujung ini.
Dia sudah tidak tahan dan ingin mengakhirinya secepat mungkin.
Tetapi lagi-lagi Barata menarik tangan Alina, dan menjatuhkan nya ke ranjang, dia menekan bahu Alina kuat sekali membuat Alina meringis kesakitan.
“Sampai kapan kau akan berbohong sialan! bahkan setelah kau merenggut nyawa tunangan ku, kau masih memiliki keberanian untuk berbohong? Sampai kapan kau akan membuatku jijik?” geram Barata terlihat menggeram dan menahan emosinya dengan menekan bahu Alina.
Alina yang sudah tidak tahan melihat mata Barata, “Demi Tuhan, Barata, aku tidak melakukannya, percayalah padaku untuk terakhir kalinya, kau harusnya tahu aku tidak bisa berbohong, kenapa kau tidak bisa percaya padaku? kenapa kau menyakitiku sampai separah ini, tolong lepaskan aku,” suara yang lemah dan tangisan yang ngilu, bibir yang bergetar dan ringisan rasa sakit yang akan menghujam jantung siapapun yang mendengarnya.
Tetapi tidak bagi Barata, hatinya sudah beku dan kemarahan masih berakar di hatinya.
Setelah berkenalan dengan Freya dahulu, Barata sering mendengar jika Alina adalah sosok wanita penuh muslihat yang selalu bersandiwara, menjebak Freya sampai dimarahi ayahnya, menyiram air saat Freya tidur dan memberikan siksaan sampai freya mengalami anxiety parah.
Saat itu Barata hendak melakukan perhitungan pada Alina, tetapi Freya melarang karena katanya walau begitu Alina tetaplah kakaknya sendiri.
Bagi Barata, Freya adalah gadis polos yang sangat baik dan tulus, tidaklah pantas mendapatkan perlakuan kasar dari Alina.
“Kau mau bersandiwara lagi? aku sangat ingin memotong lidahmu sekarang juga agar kau tidak berbicara tetapi aku menahan diriku, agar kau bisa merasakan rasa sakit yang lebih sakit yang telah diterima Freya,”
“Apakah kau bertanya mengapa aku bisa mengetahui penyiksaan mu pada wanita yang aku cintai itu? karena Freya selalu menceritakan keburukan mu padaku, dia juga bilang bagaimana kau terobsesi padaku, jadi tidak mungkin kau tidak membenci Freya, hanya kaulah orang yang mampu membunuhnya,” geram Barata semakin menguatkan cengkeramannya di dada Alina.
***
Jangan lupa di like dan berikan saran membangun nya ya, dan follow IG author : @nitanaiibaho
Kalian bisa DM dan tanya2 disana. 🥰
Terimakasih
Terima kasih utk karyanya Kak & sehat2 slalu 🙏🏼💐💪🏼🤗
pola pikir pria egois adalah mereka melaknat pebinor tapi memuja dan lembut pada pelakor
begitu juga
pola pikir wanita egois adalah mereka melaknat pelakor tapi memuja dan lembut pada pebinor
dan fakta walau kalian selalu bela diri dengan mengatakan novel hanya karya, hanya halu, hanya fiktif, mau apapun itu novel adalah hasil dari pola pikir novelis itu sendiri