Reinkarnasi Sang Pahlawan

Semua orang yang menyaksikan kejadian itu, tampak kagum, tidak bisa berkata-kata karena tidak menyangka pertarungan akan berakhir dengan cepat dan dimenangkan oleh Xiang Yang.

Awalnya mereka berpikir Xiang Yang akan babak belur dihajar, namun kenyataannya malah sebaliknya.

Xiang Yang yang menghajar para bawahan Chen Bei.

"Ah.. Maaf, karena kalian bertiga memiliki kultivasi sedangkan aku sendiri tidak, aku menggunakan kekuatan penuh ku, tidak ku sangka kalian akan begitu lemah hingga terluka seperti ini" Xiang Yang memasang wajah bersalah, meskipun sudah jelas tadi itu dia menghina mereka.

Wajah 2 orang yang masih sadar menjadi merah, malu sekaligus marah dengan penghinaan Xiang Yang.

Melawan seseorang yang tidak memiliki kultivasi, terlebih mereka melawannya bertiga, namun malah dikalahkan, jelas itu sudah membuat wajah mereka hilang didepan publik.

Xiang Yang kemudian menoleh kearah Chen Bei yang memiliki wajah gelap sekarang, menatap Xiang Yang dengan penuh kebencian.

"Chen Bei, maafkan aku karena tadi tidak menahan diri sehingga para bawahan mu terluka, bahkan ada satu yang pingsan!" Xiang Yang sedikit membungkuk sebentar sebelum kembali mengarahkan busur dan anak panah ditangannya kearah Chen Bei "Tidak perlu mengambilnya dengan kasar, aku akan dengan suka rela memberikan 'Orang Miskin' yang membutuhkan!"

Orang-orang kembali tertawa lepas, mereka tidak menyangka Xiang Yang yang dikenal sampah memiliki sisi seperti ini, membuat mereka terhibur.

"KAU AKAN MATI BOCAH!!" Chen Bei yang sudah tidak bisa menahan diri, mencabut pedang yang tersarung dipanggangnya, melesat kearah Xiang Yang.

Chen Bei yang tengah dikuasai amarah, tidak memperhatikan gerakannya yang penuh dengan celah.

Xiang Yang tersenyum tipis, menghindari tebasan Chen Bei dengan santai. Melakukan gerakan cepat dan kuat dengan dengkul, menghantam perut Chen Bei menggunakan kekuatan penuh.

"Ghouk!" Chen Bei memuntahkan seteguk air dari mulutnya, isi perutnya terasa seakan diremas dari dalam.

Chen Bei yang terkena serangan keras, tubuhnya terangkat satu meter.

Xiang Yang pun langsung melancarkan serangan kedua, dengan tendangan keras mengenai kepala Chen Bei, membuat pemuda itu terpenuhi menabrak dinding hingga retak.

Xiang Yang memasang satu anak panah lalu menarik tali busur, dengan tatapan tajam melepaskan tali busur, hingga anak panah melesat cepat kearah Chen Bei, membelah angin.

Chen Bei bisa melihat anak panah yang melesat kearahnya, matanya melebar sehingga bisa dilihat dengan jelas pantulan anak panah dimatanya.

*JLEP!

Anak panah menancap didinding, tepat di samping pipi kanan Chen Bei. Pemuda itu masih mematung karena berpikir tadi riwayatnya akan tamat, bahkan sampai lupa bernafas.

Kepalanya masih kaku, hanya matanya yang melirik kearah panah disampingnya, membuatnya menelan ludah kasar.

Tanpa Chen Bei sadari, saat dia melirik kedepan, Xiang Yang ternyata sudah berada tepat didepannya.

Sekarang tidak ada ekspresi ramah atau ekspresi yang sebelumnya dia pasang, hanya ada ekspresi dingin menatap Chen Bei yang membuat pemuda itu bergetar.

Xiang Yang mengangkat kaki kirinya lalu menghantam di samping kiri wajah Chen Bei, kemudian mendekatkan wajahnya hingga berjarak beberapa cm.

"Chen Bei, ingat ini!" Xiang Yang berkata dengan dingin dan nada yang ditekan "Tidak ada lain kali!"

Chen Bei menatap mata dingin Xiang Yang yang membuat tubuhnya gemetaran, tatapan dingin yang membuatnya ketakutan luar biasa.

Xiang Yang mencabut panah di samping kanan Chen Bei, lalu berjalan pergi tanpa sepatah katapun, tidak menghiraukan tatapan semua orang, meninggalkan Chen Bei dan bawahannya yang masih terdiam ditempat semula.

Beberapa saat setelah Xiang Yang meninggalkan tempat, terdengar suara bisik-bisik dari orang-orang disekitar.

Dari arah yang berlawanan dengan arah Xiang Yang pergi, datang seorang pemuda berpakaian mewah dengan 2 wanita cantik disampingnya yang mengenakan pakaian sedikit terbuka.

Pemuda itu adalah Li Fan, tuan muda ke-2 Keluarga Li, satu generasi dengan Chen Bei.

Sementara dua wanita itu adalah...yah, hanya dua wanita tidak penting yang Li Fan bawa dari rumah Bordil.

Li Fan memang terkenal karena suka bermain dengan wanita, entah sudah berapa wanita yang sudah pemuda itu rusak.

Namun di samping itu, dia juga merupakan jenius di Keluarga Li, memiliki kultivasi tingkat Body Tempering tahap 4 puncak, dua langkah lebih tinggi dari Chen Bei yang berada ditingkat Body Tempering tahap 4 awal.

"Hahaha! Kau memang sangat lemah Chen Bei! Bahkan sampai bisa dikalahkan dengan mudah oleh seorang sampah!" Li Fan tersenyum mengejek.

Mendengar suara itu membuat Chen Bei menjadi gelap, dia langsung berdiri menatap Li Fan dengan penuh kebencian.

"Lebih Baik kau diam Li Fan atau aku akan menghajar mu!"

"Ho, sungguh kata-kata omong kosong dari seorang yang baru saja dikalahkan oleh Xiang Yang si sampah!" Li Fan justru semakin melebarkan senyum mengejeknya.

Chen Bei merapatkan giginya, dia benar-benar marah namun masih menyadari jika tidak mungkin mengalahkan Li Fan.

Mengepalkan tangan dengan hati yang masih berat, Chen Bei berjalan pergi meninggalkan tempat.

Dua bawahannya segera mengikuti dengan membawa salah satu kawannya yang masih pingsan.

Li Fan tersenyum sinis sebelum berbalik pergi dengan dua wanita yang masih bergelayut di samping kiri dan kanannya.

"Malam ini kalian harus memuaskan ku" Li Fan tersenyum lebar.

"Tentu saja tuan muda!" Dua wanita itu menjawab bersamaan.

Li Fan melihat kearah wanita di kanannya, dia bisa melihat dua buah besar yang hampir tumpah. Dengan sengaja, Li Fan meremas sedikit bagian buah itu.

"Tuan muda sangat nakal" ucap wanita itu dengan suara kecentilan dan wajah riang, membuat wanita di sebelah kiri mendengus iri.

"Hahaha...!" Li Fan hanya tertawa.

***

Sementara itu, Xiang Yang saat ini pergi ke toko herbal. Setelah membeli semua bahan yang dia butuhkan, pemuda itu langsung pergi kembali ke kediamannya.

Xiang Yang sekarang sudah mempersiapkan semua kebutuhan yang dia perlukan, jadi untuk menghabiskan waktu sebelum pergi berpetualang, pemuda itu berlatih lebih giat lagi, mengkonsumsi herbal dan pil yang bisa memperkuat tubuhnya.

Hari-hari berlalu dan akhirnya, kini adalah hari keberangkatan Xiang Yang. Dia sudah memberitahu Xiang Zu jika dirinya akan pergi beberapa hari lalu, dan Xiang Zu secara antusias ingin ikut berpetualang.

Xiang Yang tentu saja tidak menolaknya

Namun tepat kemarin, Xiang Zu tiba-tiba mendapat sebuah misi yang tidak bisa di tolak. Akhirnya pemuda itu menelan semua kekesalannya karena tidak bisa mengikuti Xiang Yang.

"Ayah, aku berangkat!" Xiang Yang pun berangkat, meninggalkan kediaman dan ayahnya.

Petualangan Xiang Yang pun dimulai hari ini juga, perjalanan untuk menjadi lebih kuat.

Akan ada banyak rintangan dalam perjalanan Xiang Yang, apakah dia akan mampu melalui semua rintangan yang menghadang?