Niana Lestari,gadis berusia 18 th terpaksa harus menerima perjodohan yang dibuat oleh almarhum sang kakek dengan anak dari anak angkat sang kakek.
Irlan Pratama,laki-laki berumur 26 th adalah laki-laki yang dijodohkan untuk Niana.
Apa yang terjadi setelah pernikahan mereka?
Mengapa mereka harus bercerai di usia pernikahan yang masih 3 bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Waktu menunjukan pukul 5 sore. Sepasang pengantin baru yang sedang terlelap pun harus terbangun mendengar suara pintu yang digedor-gedor dengan sangat kuat. Ternyata yang menggedor adalah Mama Dena dan Mami Nita yang sudah hampir 10 menit berada didepan pintu.
Irlan pun bangun,dia melihat disampingnya sang istri yang sedang terlelap seperti beruang yang sedang hibernasi.
Irlan beranjak dari tempat tidur menuju pintu. Begitu pintu dibuka,dia sudah mendapat tatapan tajam dari Mami Nita.
"ngapain aja kalian di dalam hah? mami sama mertua mu udah gedor-gedor dari tadi tau gak..!" omel mami Nita kepada sang anak sambil masuk kedalam diikuti mama Dena dan penata rias yang akan merias Nia di acara resepsi.
"ketiduran mi.." jawab Irlan tanpa dosa
"kalian belum ngapa-ngapain kan?" tanya mami Nita menyelidik.
"ya enggak lah mi.." jawab Irlan lagi yang sudah malas dengan pertanyaan maminya.
"lah terus istri kamu kenapa tepar gini Lan" tanya mami Nita yang melihat menantunya pulas tertidur padahal suara mami Nita sudah seperti kaleng rombeng.
Irlan yang mendengar ocehan maminya melirik istrinya yang memang seperti tidak terganggu dengan suara maminya.
Irlan pun menggedikkan bahunya tanda tak tahu mengapa istrinya seperti itu.
"Nia kalau tidur emang gitu Nit,biar ada gempa sekalipun dia gak bakalan ngerasa.." kali ini mama Dena yang buka suara.
"Niaaaa...bangun" teriak mama Dena sambil mengguncangkan tubuh anaknya.
Nia yang merasa ada yang mengguncang tubuhnya pun mulai mengerjapkan matanya.
"hooooooaaaaaam" Nia pun menguap sambil menggeliatkan tubuhnya.
Nia yang belum sadar 100 persen bingung melihat banyak sekali orang didalam kamar tersebut.
"ini ngapain pada rame-rame? kayak orang mau mergokin pasangan selingkuh aja." tanya Nia ngaco.
"emang kita lagi mergokin pasangan,tapi bukan pasangan selingkuh melainkan pasangan pengantin baru yang gak sabar mau malam pertama,padahal ini masih sore." jawab mama Dena sambil menoyor pelan kepala anaknya.
"udah kamu mandi dulu sekarang,tuh liat penata riasnya udah lumutan nungguin kalian daritadi." perintah mama Dena kepada sang anak.
Nia pun bangun dari ranjang dan langsung menuju kamar mandi.
"jangan lama-lama kamu mandinya Nia.." tetiak mama Dena lagi.
"kamu juga Lan,pergi mandi sana terus siap-siap.." kata mami Nita
Irlan pun melotot kepada maminya.
"maksud mami kamu mandi di kamar sebelah aja,belum juga satu hari punya istri udah jorok aja otaknya.." protes mami Nita yang mengerti maksud dari plototan anaknya.
"udah sana-sana,,disini bagian cewek-cewek,bagian cowok-cowok ada disebelah.." usir mami Nita sambil mendorong Irlan keluar kamar.
Selesai mandi Nia pun langsung di make-up oleh tim penata rias.
Setelah semua beres Nia pun di bawa keluar kamar,Irlan yang sudah menunggu di luar kamar pun segera menghampiri Nia dan menggandeng tangannya. Mereka pun berjalan menuju tempat resepsi.
Acara resepsi yang biasanya para tamu mendatangi sang mempelai,namun diresepsi Irlan dan Nia sang mempelai lah yang mendatangi para tamu.
Nia yang sudah lelah berjalan kesana kemari menemani sang suami bersalaman kepada sanak saudara dari Papi Tian dan beberapa kolega bisnis sang papi memilih untuk duduk di table yang sudah disiapkan untuk mempelai.
Irlan yang melihat istrinya tengah duduk pun menghampiri Nia.
"kamu capek?" tanya Irlan
"lumayan.." jawab Nia sambil memijat-mijat betisnya
"laper gak,biar aku ambilin makanannya." tanya Irlan lagi.
"boleh deh.." jawab Nia sambil menunjukkan senyum pep****ntnya.
Irlan pun mengambil makanan untuk sang istri.
Selesai makan mereka pun kembali berkeliling menghampiri para tamu undangan yang datang.
"cie cie cie yang mau malam pertama.." goda Ica yang menghampiri Nia.
"ish apaan sih.." senggol Nia ke tangan Ica.
"selamat yah Nia,semoga cepet dapet momongan." ujar Tia sambil mengecup kedua pipi sahabatnya itu.
"Nia...itu temennya kak Irlan yah..?" tanya Ica menunjuk Yordan.
"gak tau gue,kayaknya sih iya..emang kenapa?" tanya Nia penuh curiga.
"kenalin dong..ganteng soalnya." jawab Ica sambil mengedip-ngedipkan kedua matanya.
"cacingan loe..kedip-kedip gitu tuh mata.." kata Nia sambil menoyor temannya.
"seriusan gue..kenalin yah.." mohon Ica
"ya udah ayo sini.." ajak Nia kepada dua sahabatnya untuk mengikuti dirinya menuju sang suami dan temannya yang posisinya tidak jauh dari tempatnya berada.
"kak...kenalin ini temen-temen aku.." kata Nia sambil memperkenalkan kedua sahabatnya.
Irlan pun bersalaman dengan Ica dan Tia.
"Irlan."
"Ica kak."
"Tia kak."
Irlan pun memperkenalkan Igo dan Yordan kepada Nia,Ica dan Tia.
"bening juga bini loe Lan.." bisik yordan ke Irlan yang segera mendapat sikutan diperut yordan.
Yordan pun tertawa gak jelas melihat reaksi Irlan.
Mereka berenam pun berbincang-bincang.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 11.30 malam,para tamu pun sudah berpulangan.
Kini tinggal Irlan,Nia,mama Dena,papa Niko,mami Nita dan papi Tian serta para petugas kebersihan hotel.
"kalian istirahat gih..ini kunci kamar kalian."kata mami Nita sambil menyerahkan kunci kamar untuk pengantin baru tersebut.
"mami,papi sama mertua mu juga mau istirahat dulu..ayo pi.." ajak mami Nita ke sang suami.
Mereka pun berjalan keluar ruang resepsi menuju kamar mereka masing-masing.
Tinggal lah Nia dan Irlan berdua di dalam lift,karena kamar mereka berbeda lantai dengan kamar orangtua mereka.
"ish gak peka.." batin Nia ngedumel sambil menenteng sepatu high heelsnya. Maunya Nia Irlan yang mengambi alih sepatu yang Nia tenteng.
Sampai pintu lift pun terbuka Irlan tidak mengeluarkan suaranya,dia sibuk dengan ponselnya daritadi.
Sampai dalam kamar,Irlan yang berniat ingin langsung masuk kamar mandi dan membersihkan diri pun langkahnya harus terhenti melihat Nia yang sepertinya kesusahan membuka resleting kebaya yang dipakainya.
"sini aku bantuin.." kata Irlan tiba-tiba sambil membuka resleting kebaya Nia.
"makasih.." ucap Nia setelah resleting terbuka.
Irlan pun meneruskan langkahnya menuju kamar mandi.
15 menit di kamar mandi,Irlan pun selesai membersihkan diri.
Setelah Irlan keluar,Nia pun masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya.
Setelah selesai Nia yang keluar menggunakan bathrobe pun melangkah menuju koper,begitu membuka koper Nia bingung kenapa tidak ada piyama yang biasa Nia pake.
Irlan yang memperhatikan. Nia yang sedang kebingungan pun buka suara.
"kenapa?"
"ini koper aku bukan sih?" Nia balik bertanya.
"emang kenapa?" tanya Irlan yang tak mengerti maksud istrinya.
"perasaan aku gak ada masukin baju-baju kurang bahan gini.." kata Nia sambil mengangkat salah satu lingerie yang ada dalam kopernya.
Irlan yang memiliki otak cerdas pun dapat menangkap siapa pelaku yang menaruh lingerie-lingerie itu dalam koper Nia.
"pasti kerjaan mami ini." batin Irlan mendesah.
"kalau gak mau pake itu yah pake kaos aku sama boxer aku aja.." tawar Irlan memberikan solusi.
Nia pun yang merasa risih jika harus memakai pakaian itu pun menyetujui usulan suaminya.
Setelah memakai kaos dan boxer milik suaminya Nia pun naik ke atas ranjang. Dan mereka pun tidur karena memang sudah sangat lelah.
Tidak ada malam pertama seperti pada pasangan pengantin pada umumnya.
btw, kunjungi juga karyaku ya😁🙏🏻