Gadis Manis Kesayangan Keluarga Mafia

Setelah mendengar tentang bagaimana dirinya bisa di culik membuat Cia merasa ini semua seperti mimpi baginya.

Orang tua yang selama ini bersamanya ternyata bukan orang tua kandungnya.

"Princess, mau ya ikut kakak pulang ke kota. Semua orang sudah menunggu kepulangan mu sejak dulu" ucap Gara.

Cia sendiri langsung menatap kedua orang tua yang selama ini sudah mengasuhnya.

Dirinya bingung, haruskan dia ikut bersama pria yang ternyata kakak kandungnya atau tetap bersama dengan kedua orang tuanya yang sudah merawatnya sejak kecil.

"Cia, sebaiknya kamu ikut bersama kakakmu. Pasti kedua orang tua kandungmu ingin bertemu denganmu" ucap Joko.

"Tapi pak, ibu gak rela kalau Cia harus berpisah dari kita" bisik Rini saat mendengar ucapan suaminya.

"Bu, jangan egois. Ini semua demi kebaikan Cia sendiri. Kalau Cia terus bersama kita, bagaimana masa depannya".

"Dia mempunyai keluarga yang pasti akan membuat masa depannya lebih cerah. Dibanding bersama kita, Cia pasti akan lebih bahagia bersama keluarga kandungnya".

"Ibu tahu kan, selama ini hidup kita serba kekurangan. Kalau Cia tetap bersama kita dia pasti akan terus hidup dalam kesulitan" bisik Joko.

"Tapi pak....".

"Bu, bapak mohon" bisik Joko lagi.

Cia sendiri masih terdiam. Pikirannya masih berkecamuk memikirkan apa yang harus dirinya lakukan. Cia benar-benar bingung. Haruskah dirinya pergi meninggalkan kedua orang tua yang selama ini sudah merawatnya atau tetap berada di sisi mereka.

Walaupun dalam hati kecilnya Cia juga ingin bertemu dengan keluarga kandungnya.

Gara yang melihat keraguan di wajah sang adik terus berusaha meyakinkannya agar mau ikut bersamanya.

"Princess, kalau kamu ragu bagaimana kalau kedua orang tua kamu ikut kita ke kota. Jadi kamu gak perlu meninggalkan mereka".

"Kamu masih tetap bisa bersama dengan mereka" ucap Gara mencoba memberi solusi.

Mendengar ucapan Gara, Cia langsung tersenyum.

"Benar kata dokter Gara. Bapak sama ibu mau ya ikut aku ke kota" pinta Cia.

"Gak bisa Cia, bapak tidak bisa meninggalkan rumah ini. Pekerjaan bapak kan juga disini. Bapak gak bisa meninggalkan semua ini begitu saja".

"Sebaiknya kamu aja ya yang pergi. Kalau kamu kangen sama bapak dan ibu kamu bisa pulang kesini untuk bertemu dengan kita berdua" ucap Joko.

"Tapi pak, Cia gak mau berpisah dengan bapak dan ibu. Selama ini kita selalu bersama, Cia gak pernah jauh dari kalian" ucap Cia menahan tangis.

"Cia dengarkan bapak, bukannya bapak tidak ingin kamu tinggal disini. Rumah ini akan selalu terbuka kapanpun kamu ingin pulang".

"Tapi bapak gak bisa egois, keluarga kandung kamu sudah menanti kamu juga".

"Selama ini mereka mencari kamu. Bahkan tadi kakak kamu bilang ibu kandung kamu sampai jatuh sakit karena merindukan kamu".

"Dengan kepulangan kamu mungkin bisa jadi obat untuk ibu kandung kamu. Jadi sebaiknya kamu ikut pulang bersama kakak kamu ini ya" bujuk Joko.

Cia sendiri tidak bisa lagi menahan tangisnya. Apalagi setelah mendengar ucapan sang bapak. Air mata Cia langsung mengalir dengan derasnya.

"Hiks...hiks...hiks....".

"Cia sayang kalian" ucapnya dengan terbata.

Rini yang sejak tadi sudah menangis langsung memeluk Cia saat melihat putrinya juga menangis.

"Ibu juga sayang sama kamu Cia. Mungkin bapak kamu benar, ini adalah keputusan yang terbaik buat kamu".

"Setelah ini kamu harus hidup bahagia ya. Dan jangan lupa juga sama bapak dan ibu disini" ucap Rini.

Joko yang tidak biasa menangis akhirnya pecah juga tangisnya. Dirinya langsung ikut memeluk Cia dan juga istrinya.

Gara yang melihat pemandangan di depannya juga ikut terharu. Dirinya tahu bagaimana rasanya harus berpisah dengan orang yang dia sayang.

"Sebaiknya aku kasih waktu untuk mereka berpamitan dengan princess. Sekarang aku harus menghubungi mommy dan Daddy untuk memberitahukan kabar bahagia ini".

"Aku yakin semua orang pasti akan sangat bahagia mendengar kabar ini. Terutama mommy" batin Gara.

Gara bergegas berjalan keluar, dirinya ingin memberikan kabar ini di grup keluarga agar semuanya bisa melihat kabar bahagia yang akan dirinya sampaikan.

"Aku sudah berhasil menemukan princess. Sebentar lagi aku akan membawanya pulang" tulis Gara.

Tidak membutuhkan waktu lama, ponsel Gara langsung berbunyi. Melihat siapa yang menghubunginya membuat Gara langsung tersenyum.

"Hallo mom" ucap Gara yang langsung menjawab panggilan telepon dari sang mommy.

"Gara, kamu gak lagi bercanda kan. Kamu beneran menemukan keberadaan princess?" tanya mommy Aletta.

"Enggak mom, aku serius. Aku gak akan bercanda untuk hal seperti ini" ucap Gara.

"Tapi gimana ceritanya kamu bisa bertemu dengan princess. Coba ceritakan sama mommy" pinta Aletta.

"Panjang ceritanya mom. Yang terpenting sekarang aku sudah menemukan princess. Dan aku juga sudah memastikan kebenarannya".

"Apalagi gadis ini juga memiliki kalung keluarga kita. Jadi aku semakin yakin kalau dia adalah princess keluarga kita yang hilang" ucap Gara.

"Princess mommy, akhirnya kamu ditemukan sayang" gumam Aletta sambil menangis.

Daddy James yang tiba-tiba masuk ke kamar langsung terkejut saat melihat istrinya sedang menangis.

"Loh sayang, kamu kenapa?".

"Kenapa kamu menangis?" panik James

"Mas putri kita" ucap Aletta.

"Putri kita?".

"Maksudnya gimana sayang?".

"Coba jelaskan sebenarnya ada apa ini?"

tanya James.

Di sebrang telepon Gara panik saat mendengar sang mommy menangis.

"Hallo mom".

"Hallo".

"Mommy kenapa?, mommy gak papa kan?" tanya Gara.

James yang melihat panggilan dari Gara langsung mengambil alih ponsel istrinya.

"Gara, ada apa ini. Kenapa mommy kamu menangis seperti ini. Apa yang sebenarnya sudah terjadi?" tanya James.

"Dad, apa Daddy gak membaca pesan yang aku kirim di grup keluarga" ucap Gara.

"Belum sempat. Sekarang cepat katakan apa yang sebenarnya terjadi" ucap James.

"Aku udah menemukan princess dad. Akhirnya setelah penantian panjang aku bisa bertemu dengan adik kesayanganku" ucap Gara.

"Apa?".

"Beneran?".

"Kamu gak lagi bohongin Daddy kan?" tanya James memastikan.

"Ya ampun buat apa aku bohong untuk hal seperti ini dad. Aku serius" ucap Gara.

"Sekarang cepat katakan kamu lagi dimana. Daddy dan mommy akan menyusul kamu kesana" ucap James.

"Sabar dad. Kalian gak perlu menyusul kesini. Biar aku aja yang membawa adik kesayanganku pulang".

"Yang perlu kalian lakukan sekarang adalah menyiapkan kamar untuk princess. Dan jangan lupa baju-baju untuk princess juga".

"Selain itu juga kabari yang lainnya, karena aku yakin mereka gak akan membaca pesan yang sudah aku kirim di grup" ucap Gara.

"Baiklah, Daddy akan menyiapkan semuanya. Kamu harus segera membawa putri kesayangan Daddy kesini dengan selamat dan tanpa kurang apapun".

"Nanti biar Daddy juga menghubungi yang lainnya untuk menyambut kedatangan princess" ucap James.

"Oke dad makasih ya. Kalau gitu aku tutup teleponnya dulu" ucap Gara.

"Baiklah, hati-hati. Daddy tunggu disini" ucap James.