NovelToon NovelToon
ISTRIKU BADAS

ISTRIKU BADAS

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Paksaan Terbalik / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Romansa / Action
Popularitas:128.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Istri penurut diabaikan, berubah badas bikin cemburu.

Rayno, pria yang terkenal dingin menikahi gadis yang tak pernah ia cintai. Vexia.

Di balik sikap dinginnya, tersembunyi sumpah lama yang tak pernah ia langgar. Ia hanya akan mencintai gadis yang pernah menyelamatkan hidupnya.

Namun ketika seorang wanita bernama Bilqis mengaku sebagai gadis itu, hati Rayno justru menolak mencintainya.

Sementara Vexia perlahan sadar, cinta yang ia pertahankan mungkin hanyalah luka yang tertunda.

Ia, istri yang dulu lembut dan penurut, kini berubah menjadi wanita Badas. Berani, tajam, dan tak lagi menunduk pada siapa pun.

Entah mengapa, perubahan itu justru membuat Rayno tak bisa berpaling darinya.

Dan saat kebenaran yang mengguncang terungkap, akankah pernikahan mereka tetap bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Terjebak Masa Lalu

Rayno tetap tenang. Ia tidak melawan, tidak membela diri. Hanya bicara pelan, seperti menjelaskan sesuatu yang sudah lama ia pikirkan.

“Aku hanya ingin memastikan. Jika kami berpisah nanti, status Vexia tetap lajang di KTP-nya. Tak ada beban hukum. Tak ada aib. Kami buat perjanjian tertulis. Hitam di atas putih, tentang hak dan kewajiban masing-masing. Dengan materai resmi. Jadi... semuanya jelas. Jika suatu saat harus berpisah, aku akan tetap memberikan aset dan uang sesuai kesepakatan. Aku tidak ingin Vexia dirugikan.”

Suasana menjadi kaku.

Vexia menatapnya bingung, sedikit terluka, tapi juga penasaran.

"Kenapa dia bicara seolah kami pasti berpisah?"

Sementara di dalam diri Rayno, ada perang diam yang tak terlihat siapa pun.

Ia menatap cangkir teh di depannya, menghindari tatapan semua orang.

"Maafkan aku," batinnya."Aku hanya akan mencintai satu orang seumur hidupku. Gadis yang menyelamatkan nyawaku. Bukan kau, Vexia... seberapa pun lembutnya matamu melihatku malam ini."

Suasana ruang tamu keluarga Mandala malam itu terasa berat.

Lampu gantung menerangi wajah-wajah yang diliputi kebisuan panjang. Hanya suara detik jam di dinding yang terdengar jelas, seperti menghitung waktu menuju keputusan penting.

Rayno duduk tegak, dengan tatapan mantap yang berusaha menyembunyikan kegelisahan di baliknya. Di hadapannya, ayah dan ibunya saling pandang, menimbang kata-kata yang baru saja diucapkannya. Gumilang menatapnya tajam seolah ingin menembus pikirannya.

“Aku tidak ingin menyalahi janji yang dibuat kakek,” ucap Rayno dengan nada rendah tapi tegas. “Tapi aku juga tidak mau menikah hanya karena perjanjian, tanpa kepastian kami bisa bahagia.”

Ruangan kembali hening.

Hanya terdengar napas pelan Kahyang yang menahan gugup dan tatapan Mandala yang tak bisa menutupi keterkejutannya.

“Rayno…” Kahyang memanggil dengan suara lembut, “Kau yakin dengan keputusan itu?”

Rayno mengangguk mantap. “Yakin, Ma. Aku ingin tetap menghormati janji Kakek, tapi dengan batas yang jelas.”

Gumilang masih menatap tajam ke arah Rayno. Wajahnya menegang. “Kau tahu, permintaanmu ini tidak biasa. Tapi… masuk akal.”

Gumilang beralih menatap Vexia, tatapannya berubah lembut. “Vexia, Nak… ini hidupmu. Bukan hanya soal janji Kakek. Kau yang akan menjalaninya. Kakek tidak akan menuntutmu kalau kau sendiri tidak ingin.”

Matanya memerah, bergetar saat menatap mata cucunya yang terlihat bingung.

“Kalau kau merasa siap, kami tak akan melarang. Tapi kalau kau tidak mau… Kakek akan jadi orang pertama yang menolak lamaran ini.”

Vexia mengangkat wajahnya perlahan. Pandangan matanya menenangkan, namun bibirnya bergetar sedikit saat bicara.

“Aku… tidak ingin membuat siapa pun kehilangan muka. Kalau ini cara paling terhormat untuk menepati janji keluarga, aku setuju,” katanya lirih.

Ia menatap Rayno. “Tapi aku minta satu hal, Kak.”

“Ya?”

“Jangan mencintai setengah hati hanya karena janji. Kalau memang kau yakin kita takkan bisa bersama selamanya, aku takkan memohon agar kau berubah." Ia menghela napas pelan. "Dan...Kalau nanti kita bercerai, jangan menyesali keputusan hari ini. Karena aku akan benar-benar pergi. Tak akan menoleh lagi.”

Seketika udara di ruangan itu terasa membeku.

Rayno menatapnya lama.

Mata mereka saling bertemu, seperti dua orang yang terikat oleh sesuatu yang tak sepenuhnya mereka pahami.

Rayno menunduk sejenak, menahan sesuatu di dadanya yang entah apa namanya. Antara lega dan sesak.

Perlahan ia mengangkat wajahnya menatap Vexia. “Aku janji,” jawabnya pelan. “Aku takkan menyesal dengan keputusan ini.”

Namun dalam hati kecilnya, ia tidak tahu, apa benar suatu hari nanti, ia tak akan menyesal. Karena tak ada yang tahu takdir yang telah ditetapkan Tuhan untuk hambanya.

Hanya saja, takdir belum dibuka malam itu.

Gumilang menepuk bahu cucunya perlahan. “Kalau begitu, biarlah ini menjadi keputusan bersama. Pernikahan siri, tapi terhormat. Dua keluarga besar tetap bersatu tanpa memaksa cinta.”

Mandala menghela napas berat tapi akhirnya mengangguk.

“Baiklah. Kalau ini yang kalian mau… Papa mendukung. Tapi ingat, keputusan ini bukan permainan.”

***

Setelah Gumilang dan Vexia pulang, Mandala dan Kahyang masuk ke kamar mereka. Mandala berjalan menuju balkon diikuti sang istri.

Ia bersandar di kursi rotan ayun bersama Kahyang, pandangannya menerawang ke langit malam.

“Aku sebenarnya senang dengan perjodohan ini,” ujarnya lirih, suaranya tenang namun sarat makna. “Selama ini Rayno selalu menutup hati. Tapi lewat perjodohan ini, ia tak punya alasan untuk menolak, karena sudah berjanji sebelum kakeknya meninggal.”

Ia menarik napas pelan sebelum melanjutkan, “Apalagi setelah melihat Vexia dan caranya bersikap… aku benar-benar berharap, dia bisa menjadi pasangan Rayno satu-satunya.”

Ia berhenti sejenak, lalu menatap bulan yang menggantung bulat sempurna.

“Entah kenapa, firasatku bilang… gadis itu cocok untuk putra kita.”

Kahyang tersenyum kecil, menatap suaminya sebelum ikut memandang ke langit.

“Jujur, aku juga langsung suka saat pertama kali melihat Xia,” katanya lembut. “Dia tampil apa adanya, tanpa polesan, tapi tetap memancarkan pesona yang aneh. Bukan dari wajahnya, tapi dari caranya berdiri, dari caranya menatap.”

Ia terkekeh pelan.

“Dia imut, bahkan menggemaskan. Tapi kalau diperhatikan, ada sesuatu di matanya. Keberanian, keteguhan. Seolah dia tahu betul siapa dirinya dan tak peduli apa kata dunia.”

Mandala mengangguk pelan, senyum tipis tergambar di wajahnya.

“Ya… aku juga merasakan hal yang sama. Tapi Rayno—” ia menghela napas, menatap jauh ke taman yang mulai diselimuti embun, “—anak itu masih terjebak dalam bayangan masa lalu. Mencari gadis yang menyelamatkannya waktu itu. Dan menutup hatinya untuk siapa pun selain gadis itu.”

Kahyang menatap suaminya dengan lembut, kemudian menunduk sambil tersenyum samar.

“Kita lihat saja nanti,” bisiknya. “Aku penasaran… seberapa lama tembok yang dia bangun bisa bertahan di hadapan gadis seperti Vexia.”

Cahaya bulan jatuh di wajah mereka berdua, menghadirkan keheningan yang hangat. Campuran antara harapan dan kekhawatiran.

 

Di kamar Rayno, suasananya berbeda.

Pemuda itu duduk di tepi ranjang, lampu kamar hanya menyala redup. Di tangannya, seutas gelang tali berbandul giok hijau berbentuk sayap burung kecil tampak berkilau tertimpa cahaya malam.

Ia menatap benda itu lama, matanya memantulkan kenangan

💫 Malam itu, sembilan tahun silam.

Udara dingin merayap di antara pepohonan hutan perkemahan. Di kejauhan, nyala api unggun tampak redup, seperti bintang yang hampir padam. Di sekitarnya, para siswa SMA bernyanyi riang, menertawakan lelucon ringan di bawah cahaya api yang berkerlap-kerlip.

Beberapa gadis sengaja mendekat, pura-pura meminta kayu tambahan hanya untuk menarik perhatian Rayno.

Rayno yang jengah, bangkit berdiri dengan alasan klise.

“Mau ke belakang sebentar,” katanya singkat, meninggalkan lingkaran api unggun yang semakin ramai.

Begitu jauh dari keramaian, langkahnya melambat. Ia menarik napas panjang, menatap langit yang diselimuti kabut tipis.

“Mereka mendekat hanya karena tahu latar belakang keluargaku,” gumamnya, getir. “Kalau aku bukan siapa-siapa, aku tak yakin mereka akan menoleh padaku.”

Tanpa sadar, kakinya menapak lebih dalam ke arah hutan. Daun kering berderak di bawah sepatu. Angin berdesir pelan, membawa aroma tanah basah.

Lalu—

KRUK!

Tanah di bawah kakinya tiba-tiba amblas.

“Akh—!”

Tubuhnya terperosok ke lereng curam. Ia nyaris terguling, tapi beruntung satu tangan berhasil mencengkeram akar pohon yang menjulur dari tebing. Akar itu berderit keras, nyaris putus.

“Tolooong!” teriaknya, suaranya menggema di antara pepohonan. Jantungnya berpacu liar, keringat dingin mengalir di pelipis.

Detik-detik yang terasa seperti seabad berlalu—

Sampai terdengar langkah kecil tergesa dari atas sana.

“Hei! Pegang kuat-kuat!” seru suara gadis dari balik semak.

Rayno mendongak. Di antara dedaunan dan cahaya bulan yang temaram, ia hanya melihat siluet kecil. Seorang gadis remaja memakai kaos dan celana jeans, rambutnya terurai berantakan. Ia merunduk, satu tangannya melilit batang pohon, tangan satunya terulur ke bawah.

“Aku nggak kuat!” seru Rayno panik, suaranya pecah di udara.

“Jangan lepas!” balas gadis itu cepat. “Aku bantu! Pegang tanganku!”

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Dek Sri
lanjut
anonim
Rayno - lucu juga sampai mengingat tanggal datangnya tamu bulanan Vexia.
Langsung semangat empat lima bercocok tanam. Siapa tahu besuk tamunya tidak datang 😄 - yang datang kehidupan baru - bisa jadi kan Vexia hamil.

Dani telah menyelidiki - sindikat mereka cukup besar.
Ternyata pria yang melecehkan Vexia waktu di villa itulah si pencuri berlian.

Dikhawatirkan mereka balas dendam.
Penjagaan Vexia diperketat.
Kakek Gumilang khawatir dengan keselamatan Vexia.

Pasangan duo rubah betina tak ada habisnya mencari masalah.
Endang Sulistiyowati
Ternyata lawannya ga main2 ini. Tetap waspada ya Rayno Vexia.
Rango berebut berlian mahal sama Vexia, Bilqis berebut batu giok harga fantastis sama Rayno.

Si ulat bulu ngerencanain apalagi sih? Duo rusuh ga ada kapok2nya
septiana
kamu jangan macem-macem Vega.. kamu sekarang sudah tau siapa Vexia,jangan sampai kamu kehilangan nyawa gara2 nurutin perintah Bilqis.
abimasta
vega sebaiknya jangan mau lagi kerjasama dengan bilqis,
Siti Jumiati
lanjut kan nana
anonim
Rango pilihanmu salah - menghitung rugi besar kalau berlian diserahkan pada pemilik aslinya. Sudah tahu maju untuk mengambil kembali berlian - peluang menang tipis.

Berakhir menyerah dengan tubuh babak belur.

Para staf yang sehari-hari diruangan yang sama tidak tahu Vexia yang sebenarnya.
Rango yang sekelas mafia saja heran siapa Vexia. Dilindungi banyak penjaga, bahkan bisa memimpin mereka.

Rayno marah karena khawatir keselamatan Vexia - kecupan singkat mendarat di bibir Rayno.

Vexia tak mau membahas lebih lanjut. Alamat tidur terpisah kalau Rayno masih membahas.

Marahnya Rayno wajar - ketakutan seorang suami ketika istrinya terancam nyawanya.
Eva Wahyuni
si Vega ini nggak ada kapok² nya ya..
padahal kemarin dah hampir koit😆😆😆.. mau aja disuruh² ma si Bilqis..
KLO nanti ketahuan ketakutan lagi 😆😆😆
mery harwati
Ibunya Bilqis bagian dari sidikat Rango & Billy klop dah, makanya Bilqis dengan mudah bisa menghubungi Billy agar melecehkan Vexia di villa saat liburan ke pantai, pasti doongg ada campur tangan emaknya Bilqis secara untuk bisa mendapatkan akses ke Billy gak mudah kan 😉
Upi Raswan
cewek badasnya kecapean, terus ketemu pawangny berubah jadi kucing manis deeh hihi
Fadillah Ahmad
Lanjutkan Kak Nana... 🙏🙏🙏😁
Fadillah Ahmad
Nah kan sudah aku duga, dari kalimatnya saja, sudah jelas, bahwa mereka akan balas dendam. Aduh bagaimana ini. Aku jadi Khawatie Rayno lengah mengawasi istrinya. Aduh.
Fadillah Ahmad
Oh, Jadi Si Rango dan anak buahnya ini adalah Sub-plot ya kak Nana? yang masih ada hubungannya dengan Plot Utama, benarkah begitu kak? 😁
Felycia R. Fernandez: jangan² bos mafia nya ibunya Bilqis kk Fadillah..
soalnya mamake tau bener permata2 berharga
total 1 replies
Hanima
lanjut kk nana
Dew666
👩‍❤️‍👩🌹
Sri Hendrayani
ndak kapok2 siulet bulu ini
Bhadra Pelangi
bagus banget ceritanya
LU514N4
weeeehhhhhh cepat lah tangkap vega nya 🤣🤣🤣
abimasta
lanjut thor
septiana
lanjut kak, semangat 💪🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!