NovelToon NovelToon
SANG PENJAGA

SANG PENJAGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / CEO / Persahabatan / Duda / Romansa / Dendam Kesumat
Popularitas:94k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

S2
Ketika dua hati menyatuh, gelombang cinta mengalir menyirami dan menghiasi hati.
Ini adalah kisah Raymond dan Nathania yang menemukan cinta sesungguhnya, setelah dikhianati. Mereka berjuang dan menjaga yang dimiliki dari orang-orang yang hendak memisahkan..

Ikuti kisahnya di Novel ini: "SANG PENJAGA "

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. 🙏🏻❤️ U 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 07. SP

...~•Happy Reading•~...

Heri segera menjalankan mobil keluar dari tempat parkir sambil menanyakan rumah sakit. "Mbak, nama rumah sakit terdekat."

Nathania menyebut nama rumah sakit dengan suara dan bibir gemetar. Dia tidak berhenti menangis walau Raymond masih menggerakan mata. Tapi Nathania makin histeris karena Raymond terus meringis dan mengeluarkan darah.

"Mbak, terus ajak bicara Pak Raymond. Jangan biarkan tertidur." Heri memberi instruksi sambil konsentrasi melihat jalan. Nathania menanggapi dengan memanggil nama Pak Ray berulang kali.

Ketika mau menyentuh wajah Raymond untuk menjaga tetap sadar, Nathania makin histeris. Tangannya yang penuh darah mengenai wajah Raymond. Bibi Sena menepuk pundak Nathania dengan tangan gemetar.

Heri memasang hands free. "Lapor, Pak. Saya mengantar Pak Ray ke rumah sakit. Tadi ditusuk..." Heri melapor kepada pimpinannya.

"Cepat. Jangan ditinggal. Dampingi terus. Tunggu di rumah sakit. Saya mau cari cecunguk itu." Jacob memberi perintah kepada Heri.

"Siap Pak." Jawab Heri singkat, sebab dia sangat khawatir, tidak mendengar suara Raymond. Dia jadi menyesal tidak memakai mobil pimpinannya. Supaya bisa membunyikan sirine.

"Tahan, Pak Ray." Teriak Heri dari depan mendengar suara tangisan Nathania.

"Mbak, jangan menangis. Ajak bicara Pak Ray." Teriak Heri, panik.

Nathania gemetar melihat Raymond mengerang kesakitan sambil memegang bagian perut. "Pak Ray, tolong bicara. Pak Reeeiii." Nathania memegang Raymond dan melepaskan kardigan untuk menutup bagian perut Raymond yang terus mengeluarkan darah.

Nathania tidak bisa berpikir normal. Rasa takut melihat darah Raymond membuat dia terguncang dan air matanya tidak berhenti mengalir.

"Pak Ray, jangan tinggalin saya." Nathania menangis sambil terus mengulang kalimat itu berulang-ulang karena melihat Raymond semakin lemah.

Ketika tiba di depan rumah sakit, Heri segera turun dan lari masuk sambil mengangkat lencananya kepada petugas yang sedang berjaga. "Tolong cepat, Mas. Ada yang ditusuk." Ucap Heri kepada perawat terdekat.

Melihat kondisi Heri, mereka bergerak cepat ambil ranjang karena tangan Heri penuh darah. Mereka berlari sambil mendorong ranjang darurat kecelakaan mengikuti Heri.

Heri dengan sigap bantu menurunkan Raymond yang tidak bereaksi atas panggilannya atau Nathania. "Bibi, tunggu di mobil. Jangan ikut turun." Teriak Heri mencegah. Kemudian dia berlari mengikuti perawat dan ikut bantu mendorong ranjang darurat. Nathania berlari dekat ranjang sambil menangis dan terus menyebut Pak Ray.

"Keluarga cukup sampai di sini." Perawat mencegah sebelum Raymond didorong masuk ke ruang operasi. Sontak Nathania jatuh dan terduduk di lantai sambil melihat ranjang Raymond didorong masuk. Tubuhnya seperti tidak bertulang.

Heri pun bertindak cepat memegang Nathania, agar tidak fatal. "Mbak, jangan duduk di sini. Mari ikut saya." Heri memegang bahu Nathania agar bisa berdiri.

"Mbak harus kuat. Saya mau lihat mobil." Heri menopang Nathania berdiri dan didudukkan ke bangku terdekat. Nathania tidak merespon hanya ratap tangis yang sangat sedih.

"Mbak jangan kemana-mana. Tunggu saya di sini." Hari menepuk pundak Nathania agar tetap sadar. Dia harus bergerak cepat dan putuskan dalam kondisi panik, karena Nathania tidak bisa diajak membantu.

Nathania mengikuti yang dikatakan Heri, tapi terus menangis dan matanya hanya tertuju ke pintu ruang operasi. 'Pak Ray, jangan tinggalin saya.' Ucap Nathania dengan bibir bergetar berulang kali.

Rasa takut menyelimuti seluruh indranya. Untuk pertama kali, rasa takut kehilangan menggetarkan jiwanya.

Heri segera berlari keluar meninggalkan Nathania dan telpon pimpinannya untuk melapor situasi dan kondisi Raymond. "Pak, Pak Ray sudah ditangani. Kondisinya sangat lemah." Lapor Heri, berusaha tenang, tapi suaranya bergetar.

"Pasti. Beliau sedang tidak sehat. Segera amankan ransel beliau. Kembali temani Mbak Thania." Jacob khawatir terjadi sesuatu juga dengan Nathania.

"Siap, Pak. Mbak Thania sangat terguncang. Saya mau pindahkan mobil, Pak." Jacob segera memutuskan panggilan untuk berkoordinasi dengan anggota teamnya di Jakarta agar datang bantu mengejar Frans.

Kemudian Jacob berkoordinasi dengan kepala polisi yang baru keluar dari ruang interogasi. Mereka tidak menyangka Frans keluar dengan anak buahnya langsung berlari menyusul Raymond.

Anak buah Frans langsug ditangkap, karena terkejut dan terpaku melihat Frans berlari ke arah Raymond dan Nathania. Kemudian berlari kencang keluar dari tempat parkir.

"Bagaimana, Pak. Apa mereka mengatakan sesuatu?" Tanya Jacob kepada kepala polisi yang menginterogasi kedua anak buah Frans yang ditangkap.

"Mereka tidak tahu tempat tinggal Frans yang sebenarnya. Kita tunggu anggota saya yang sedang kejar dia." Kepala polisi menjelaskan, sudah perintahkan dua anggotanya yang bekerja sama dengan Frans ditambah tiga anggota lain untuk mengejar Frans.

"Saya sedang tunggu team dari Jakarta. Izin bantu senyap dan Izin interogasi anak buahnya di dalam." Jacob minta izin terlibat, agar bisa bergerak bebas tanpa menyalahi aturan.

"Silahkan, Pak. Bagaimana kondisi Pak Raymond?" Kepala polisi bertanya, karena Jacob terus berkomunikasi dengan anggotanya.

"Beliau sudah ditangani, tapi sangat lemah. Karena tadi sedang sakit, memperburuk kondisinya." Jacob menjelaskan.

"Semoga beliau selamat." Kepala polisi berharap sepenuh hati, karena kedua anggotanya teledor, tidak memeriksa tubuh Frans saat masuk ke kantor polisi. Sehingga Frans bisa lolos membawa pisau.

"Amin." Jacob mengaminkan. Hatinya sudah terbakar mengetahui Raymond ditusuk. Dia tidak persoalkan siapa yang salah, tapi fokus untuk menangkap Frans secepatnya.

"Silahkan interogasi, Pak Jacob." Kepala polisi mempersilahkan.

Jacob masuk ke ruang interogasi. "Mana tadi yang mendengus seperti sapi." Jacob bertanya sambil melihat kedua anak buah Frans bergantian dan anggota yang berjaga.

"Kau, sapinya." Jacob menunjuk anak buah Frans yang menarik tubuhnya ke belakang.

"Cepat kasih tahu tempat mangkal kalian, sebelum saya pasang tali di hidung dan menyeretmu mencari dia."

"Saya tidak tahu, Pak. Kami hanya diminta untuk mengawasi Nona Thania dan melapor."

"Diminta mengawasi atau dibayar untuk mengawasi? Lalu mengapa tadi kau seperti sapi kepada Pak Raymond?"

"Itu juga diminta Pak Frans, Pak." Hati anak buah Frans menciut melihat kilatan marah di mata Jacob.

"Kalau terjadi sesuatu dengan Pak Raymond, kalian akan membusuk di penjara. Kalian tunggu saja." Ucap Jacob sambil memukul meja.

"Catat alamat dan pekerjaan mereka. Kalian telah salah memilih lawan." Jacob tidak tahan berbicara dengan anak buah Frans yang seperti hewan dicucuk hidung. Tangannya sangat gatal mau menggebuk.

Setelah di luar ruangan, dia langsung telpon. "Muel, urgent." Jacob langsung bicara demikian, agar Samuel bisa meninggalkan aktivitasnya.

"Ya, Jac. Ada apa?" Samuel langsung merespon, karena sudah tahu cara Jacob berbicara dalam keadaan darurat.

"Ray ditusuk orang. Sekarang sedang di rumah sakit. Segera ke Bandung, aku butuh bantuanmu." Jacob bicara cepat.

"Ok. Aku segera ke sana." Samuel tidak bertanya lagi. Jika Raymond tidak dalam bahaya, Jacob tidak akan memintanya datang. Dia juga tidak bertanya siapa yang lakukan dan mengapa. Dia segera menelpon sopir dan berlari ke tempat parkir.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
Rahmawati
mantap sekali bang Rey
Arieee
mantappppppp parei👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
🍁𝐒𝐄𝐌𝐄𝐒𝐓𝐀 ❣️
𝐲𝐞𝐬𝐬 𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐧𝐲𝐚, 𝐛𝐚𝐠𝐮𝐬 𝐦𝐚𝐬 𝐑𝐚𝐲𝐦𝐨𝐧𝐝 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐯𝐚𝐧𝐢𝐚 "𝐜𝐚𝐫𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐫𝐢𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐣𝐚𝐧𝐠 𝐯𝐚𝐧𝐢𝐚, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐨𝐫.. " 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐢𝐧 𝐭𝐮𝐡 𝐦𝐚𝐬 𝐑𝐚𝐲𝐦𝐨𝐧𝐝 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮..
𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐦𝐚𝐬 𝐑𝐚𝐲𝐦𝐨𝐧𝐝 𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚. 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐯𝐚𝐧𝐢𝐚.. 𝐦𝐚𝐬 𝐑𝐚𝐲 𝐭𝐮𝐡 𝐝𝐞𝐦𝐞𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐚𝐧𝐢𝐚❣️
🍁HER❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
bgaimana vania, maaf, kami gak bisa kirim obat. di tempat kami apotik lagi tutup. semoga masih kuat tahan sakitnya. 🙊 babang ray kalau sudah marah cereeemm 🙈
🍁Heny❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
manclep banget kata kata Pak Raymond. klu ak jadi Vania bakalan masuk kelubang spitank dan tidak kluar lagi ❣️
🍁Heny❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
jangan kepedeaan lah. siapa" aja di boom Ray🤣🤣❣️
🍁𝐘𝐖❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
Nh gini, biar tau rasa, itu si Vania 👍👍👍
Mundri Astuti
wiihhh kerennn babang Ray...beuhhhh langsung sikat si Kunti jangan kasih celah
Dew666
🍎🍎🍎🍎
🍁𝚄mma❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
Bagus Reymond langsung skakmatt tuh sih ulat bulu yg kurang kerjaan, sudah diingatkan masih saja ngeyel
🍁αℓєα❣️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
kePDan sklia Vania diajak meet up sm Ray🤣pdhl mau dimarahin loe Van,jgn ke GR an dlu kalee🏃‍♀🏃‍♀
Rahmawati
dikira Rey minta ketemu mau kangen kangenan hahaah, siap siap aja km vania di kasih ultimatum sm Rey, berani beraninya menemui thania ke warung
💟노르 아스마💟
Hah!!!
Habis ikam Vania ae ...hadang aja ikam!!!
🤣🤣🤣🤣
Arieee
ditelpon aja begitu ehhhhh sadar sinyal nya si Ray bukan buat u tapi pedeeeee banget si vania😡😡😡😡😡😡
🍁🧡⃟ᴍᴜᷟғᷰᴀᷟɴᷴᴅʏ❣️ѕ⍣⃝✰
wah siapa tuh detektif yang mengikuti rey🤔
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎♨️
woyyyy Vania asal kau tau saja Raymond teleeee luu bukan mau ngajak yang aneh aneh dasar ular betina dudul 😏 kau siap siap saja di labrak Raymond nanti kau karena tahu perbuatan tak patutmu datang menemui Thania bicara yang tidak 2 tentang Raymond hufttt
Dew666
💎🍭
🍁Dita️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
wow.. kejutan apa nih ngga sabar.. semut gatal lagi kegirangan ditelepon Raymond.. ngga tau aja vania.. bakalan dapat apa hadiah dr Raymond..
🍁Dita️💋🅃🅁🄸🄿🄻🄴'🅁👻ᴸᴷ
akhirnya ketahuan juga ulet bulu datang ke rumah nathania.. tunggu tanggal mainnya vania.. pasti kamu kaget Raymond tau kelakuan mu..
Mundri Astuti
woww apa yg mau dibuat Ray nih, bawa sam Ray, biar enak ngga ada fitnah"an
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!