ANAK KEMBAR RATU MAFIA KEJAM

Setelah seminggu Rinka di rawat, hari ini sudah di perbolehkan untuk pulang. Setiba di rumah, Rinka melihat Thea sedang mengepel teras rumahnya.

“Kok bisa anak si4lan itu baik-baik saja sekali pun sudah kena cambukan juga bu ?” Tanya Rinka

“Ibu juga tidak tahu, sudahlah tidak usah ngurusin anak si4lan itu lebih baik kita masuk” Jawab Astrid

Mereka pun masuk ke dalam rumah dan sengaja Astrid menendang ember air pelan sehingga air itu tumpah, Thea hanya diam melihat itu tidak ada reaksi pada dirinya. Thea berjalan dengan santai dan mengambil ember itu kembali dna denagn gerak cepat dia melempar air bekas pelan dan pura-pura terjatuh.

“Anak sial4n” Teriak Astrid

“Maaf tabteb aku gak sengaja, kakiku terpeleset. Kan tadi tante yang tumpahin airnya jadi lantainya licin” Ujar Thea

“Alasan kamu, kamu pasti snegaja yang mau balas dendam karena marah airnya saya tumpahin” Jawab Astrid

“Terserah tante aja, ini gara-gara tante. Aku harus ngepel lagi deh” Ucap Thea pura-pura mengeluh

“Ah, jadi bau kan badan ibu” Kata Astrid

“Sudahlah sekarang ibu lebih baik mandi dari pada bakterinya nempel di badan ibu” Ujar Rinka

Astrid langsung masuk ke kamarnya dan langsung mandi, sedangkan Thea yang ada di dapur bersama para pembantunya sudah tertawa ngakak gara-gara ulah Thea.

“Rasain tuh nenek sihir” Ucap Marni

“Lagian orang udah cape-cape, malah bikin ulah” Kata Thea

“Sudah sana non, mandi dulu biar makin cantik dan mempesona. Siapa tahu ada pangeran berkuda lewat minta dinikahkan” Celetuk Marni

“Kuda lumping kali di minta botol untuk mabuk” Jawab Thea tertawa sambil pergi meningglkan dapur

*****

Di perusahaan Star, Wisnu sedang menerima tamu dari perusahaan Alverik.

“Apa kabar pak Bagas ? Mari silahkan duduk” Ucap Wisnu

“Terima kasih pak Wisnu” Ujar Bagas

“Sebelum saya bertanya, pasti pak Wisnu tau apa maksud kedatangan saya” Lanjut Bagas

“Iya pak, besok saya akan memberitahukan jawaban saya kepada anda pak” Jawab Wisnu

“Saya tunggu kabar secepatnya pak Wisnu karena pak Gibran bukan orang yang bisa menunggu, baiklah kalau begitu saya permisi dulu masih banyak yang perlu saya urus” Ucap Bagas lalu pergi meninggalkan perusahaan Star

Setelah kepergian Bagas, Wisnu nampak berpikir keras untuk meluluhkan Thea.

“Bagaimana caranya aku bicara sama anak pembangkang itu ?, Kemarin saja dia lebih memilih di hukum dari pada nurut. Bikin pusing saja, kalau tahu begini kenapa tidak membuang saja waktu dia kecil” Ucap Wisnu

“Lebih baikaku pulang saja, dan bicara baik-baik kepadanya siapa tahu diam au. Andai dia menolak pun akan aku paksa, dari pada aku harus kehilangan hartaku. Walaupun sebenarnya ini memang bukan milikku, tapi milik wanita bodoh itu” Lanjut Wisnu

Wisnu melangkah pergi, untuk pulang ke rumahnya karena terllau pusing untuk tetap di kantor.

*****

Sesampai di rumahnya, Astrid nampak bingung melihat suaminya yang pulang siang hari.

“Tumben ayah sudah pulang jam segini ?” Tanya Astrid heran karena sang suami jarang pulang cepat

“Tolong panggilkan Thea, suruh dia kesini” Titah Wisnu

Lalu Aisyah memanggilkan Thea, tak lama Thea datang dan langsung berdiri di depan sang ayah.

“Ada apa kamu memanggilku ke sini ?” Tanya Thea

“Duduklah” Titah Wisnu lalu Thea pun menurut

“Ayah mau menanyakan pertanyaan ayah yang kemarin, apa jawabannya ?” Tanya Wisnu

“Baik, saya akan menerima tawaran perjodohan tersebut tapi dengan satu syarat” Jawab Thea

“Eh anak kurang ajar, gak usah macam-macam” Bentak Astrid

“Kamu diam saja bu” Tegur Wisnu

“Tapi yah” Jawab Astrid yang tidak meneruskan ucapannya karena Wisnu sudah angkat tangan

“Apa syaratnya ?” Tanya Wisnu

“Aku ingin 50 % saham dari perusahaan Star menjadi milikku, walau pun sebenarnya aku tahu kalau seharusnya perusahaan tersebut memang milikku. Karena itu adalah perusahaan peninggalan bundaku yang kalian rebut dan kuasai” Jawab Thea

“Darimana anak ini tahu kalau perusahaan itu punya mendiang ibunya yang sudah meninggal ?” Tanya Wisnu dalam hati bingung

“Darimana kamu tuha tentang ini ?” Tanya Wisnu

“Anda tidak perlu tahu tuan” Jawab Thea sinis

“Anak si4lan” Umpat Wisnu dalam hati

“Aku tidak sudi kalau perusahaan tersebut di bagi dua dengan anak si4lan ini” Ucap Astrid dalam hati

“Tidak, ibu tidak setuju ayah. Enak saja diam au merampas milik kita” Ujar Astrid membuat Thea langsung tertawa mendengarnya

“Meraspas tante ? Siapa yang di panggil merampas akua tau kalian ? HAH ?!” Tanya Thea dengan kilatan mata tajamnya membuat Astrid terdiam

“Baik saya setuju, tapi kamu harus menerima perjodohan tersebut besok pagi dan akan saya nikahkan kamu setelah mereka membicarakan ini dulu pada saya” Jawab Wisnu

“Tapi yah, bagaimana mungkin anak ini mendapatkan 50 % dari perusahaan kita ?” Tanya Astrid

“Bagaimana tuan ?, waktu saya tidak banyak untuk mendengarkan celotehan istri and aini. Kalau memang anda keberatan, saya tidak masalah, silahkan anak kesayangan anda yang anda jadikan untuk pelunas hutang anda. Saya mau melakukan ini hanya semata-mata tidak ingin perusahaan yang ibu saya bangun dengan susah payah, hilang sia-sia walau pun sebenarnya bangkrut pun tidka masalah bagi saya. Toh selama ini kalian yang menikmati bukan aku yang sebagai pewarisnya” Ujar Thea

“Baik, saya setuju dengan syarat kamu” Jawab Wisnu

“Pada akhirnya, kalian akan mengemis padaku. Kalian akan aku tending dari perusahaan, tunggu saja tanggal mainnya” Ucap Thea dalam hati

“Baik kalau begitu, anda tanda tangan surat perjanjian ini” Lanjut Thea lalu memberikan selembar kertas pada Wisnu

“Anak si4lan ini ternyata licik juga, sama seperti ibunya yang licik hingga dia ada di bumi ini” Gumam Wisnu dalam hati

“Ini sudah saya tanda tangan” Ujar Wisnu

“Terima kasih, senang bekerja sama dengan anda” Kata Thea lalu pergi meninggalkan Wisnu

Wisnu dan Astrid masuk ke kamarnya, setiba di kamarnya Astrid membanting barang-barang yang ada di kamarnya. Dia kesal denagn keputusan yang diambil oleh suaminya.

“Kamu apa-apaan sih bu” Bentak Wisnu

“Ayah yang apa-apaan, kenapaAyah menyetujui syarat anak si4lan itu sih ?” Tanya Astrid

“Terus aku harus apa ? harus bayar hutangnya pakai uang kita, apa kita punya uang HAH ?” Tanya Wisnu balik

“Apa Tidak ad acara lain yah ?” Ucap Astrid

“Maksud ibu biar aku jodohkan Rinka saja begitu ?” Tanya Wisnu

“Tidak, aku tidak mau anakku di jadikan untuk pelunas hutang kita” Jawab Astrid

“Sudahlah bu, lebih baik ibu diam saja. pusing kepalaku” Ucap Wisnu lalu langsung masuk ke kamar mandi

*****

Sedangkan di kamar Thea, Thea tertawa karena berhasil mengelabui ayahnya.

“Wisnu… Wisnu, awal kehancuranmu akan segera di mulai. Setelah aku dapatkan perusahaan bunda, akan aku tending kalian seperti an**ng jalanan” Ucap Thea lalu menelpon seseorang untuk mengambil kertas tersebut

Setelah itu dia menscrool ponselnya.

“Aku jadi penasaran dengan sosok Gibran Alverik, seganteng apa dia ?. Apa benar dia sosok pria tua yang sudah bau tanah” Lanjut Thea

Lalu mengotak-ngatik laptopnya hingga keluarlah sebuah gambar yang dia inginkan.

“Dilihat-lihat ganteng juga, kelihatan aura kejamnya” Ucap Thea

“Dia juga tidak terlalu tua, paling juga beda 7 tahun dengan aku” Lanjut Thea

“Aku gak sabar lihat muka orang-orang jahat ini kaget siapa calon suamiku, aku sangat yakin orang yang bernama Gibran ini pasti memperlakukan aku dengan kasar tidak jauh beda sama disini atau mungkin lebih parah dari ini. Karena ia menganggap aku barang yang sudah dibeli, ah nasib-nasib” Ucap Thea sambil menggelengkan kepalanya lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

*****

Di tempat yang berbeda, Gibran baru saja pulang dari Jepang untuk urusan pekerjaan. Dia merebahkan tubuhnya di sofa kamarnya, Gibran lalu menghubungi asistennya.

“Bagaimana dengan pak tua itu Bagas ?, Apa ada kabar ?, Karena aku sudah mengeluarkan uang banyak untuknya” Tanya Gibran

“Besok pak Wisnu akan memberikan jawabannya tuan” Jawab Bagas

“Bagus, aku sudah tidak sabar ingin bermain dengan tikus peliharaan baruku. Apa kamu sudah menyelidiki tentang anaknya Wisnu ?” Ujar Gibran

“Sudah tuan, anak pak Wisnu ada dua perempuan dua-duanya. Yang akan di jodohkan dengan tuan adalah anak keduanya pak Wisnu dari mendiang istri pertanya. Dia bernama Althea Martin, tapi wanita itu tidak diakui anak dan tidak pernah mendapatkan perlakuan baik dari Wisnu karena dia terlahir dari wanita yang tidak dia cintai. Anak yang satu lagi bernama Rinka Martin, anak kesayangannya, dari istri keduanya. Tapi dari penyelidikan yang kami lakukan, wanita ini sering masuk keluar club malam. Yang terakhir saya dengar wanita itu habis dihajar oleh seseorang hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Begitu tuan Gibran” Jelas Bagas

“Hem, menarik juga. Sekarang kamu kirim foto Althea dan Rinka kepadaku” Titah Gibran

“Baik tuan” Jawab Bagas

Bagas lalu mencari foto keduanya, tidak lama kemudian muncul kedua foto Althea dan Rinka membuat Gibran tersenyum misterius melihat foto tersebut.

“Bagaimana tuan ?” Tanya Bagas

“Saya suka yang bernama Althea, sepertinya seru untuk bersenang-senang. Kalau yang satunya dia kucing liar, aku tidak suka. Baik besok setelah kamu tahu jawabannya langsung hubungi saya, dan atur pernikahanku dengan gadis itu” Jawab Gibran

“Baik tuan, terus bagaimana dengan nona Rania ?. Kalau dia tahu pernikahan tuan dan wanita lain ?” Ujar Bagas

“Rania tidak akan tahu, lagian saya hanya ingin bermain-main saja dengan wanita ini karena aku sudah membelinya. Dia hanya sebagai pelunas hutang ayahnya lalu setelah saya merasa bosan akan saya buang, saya hanya mencintai Rania” Jawab Gibran

“Baiklah” Ucap Bagas pasrah

Sebenarnya Bagas sudah tahu siapa Rania sebenarnya, Rania sudah mengkhianati Gibran dengan temannya sendiri. bagas tidak menyukai rania, karena kelakuannya juga tutur katanya kasar. Bagas adalah teman satu sekolah waktu SMA dengan Gibran dan Rania, makanya dia tahu kelakuan Rania. Bagas sempat ingin memberitahukan pada sahabatnya itu, tapi semuanya urung karena dia tidak yakin kalau Gibran akan mempercayainya karena terlalu cinta mati dengan Rania.

“Semoga nona Althea bisa mengubah hidup Gibran, sepertinya dia wanita baik-baik. Apalagi tuan dan nyonya besar sangat tidak suka dengan Rania” Gumam Bagas