NovelToon NovelToon
Legenda Seorang Gus

Legenda Seorang Gus

Status: tamat
Genre:Spiritual / Tamat
Popularitas:984
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Kisah kehidupan seorang Gus yang membawa obor kebenaran di medan gelap perjuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sayembara

Banyak.

Banyak binatang yang lain. Banyak anak-anak binatang yang lain.

Mia bersama Ci, Wok dan Su bukan satu-satunya yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar.

Masih banyak murid yang lain yang juga diasuh oleh guru-guru yang berbeda.

Dan untuk merayakannya ada sebuah agenda.

Beberapa tahun sekali diselenggarakan sayembara antara kelompok pelajar.

Beradu ketangkasan dan kepintaran.

Kelompok belajar mengajar siapakah yang terbaik?

Dan siapakah yang akan menjadi binatang pelajar nomor satu di hutan belantara?

Rumah kawanan bekantan

"Kapan sayembara anak sekolah akan digelar?",

"Lusa",

"Apakah kamu juga pernah ikut Hen?",

"Tentu saja kami semua penghuni hutan belantara sewaktu masih anak-anak pernah merasakan menjadi peserta",

"Apakah kamu pernah memenangkannya?",

"Aku belum pernah menang Su",

"Apakah kamu terobsesi ingin menjadi yang nomor satu Su?",

"Aku, Ci dan Wok tidak pernah menargetkan apa pun",

"Masih banyak peserta yang lebih layak dan lebih hebat daripada kami",

"Kata Mia kami hanya perlu berpartisipasi dan menikmati jalannya permainan",

"Mia memang guru yang baik dan bijaksana",

"Siapa gurumu waktu kamu masih belajar Hen?",

"Yang mengasuh kelompokku waktu dulu adalah seekor burung rangkong",

"Sepertinya aku pernah bertemu dengannya",

"Dia sekarang sudah tidak lagi mengajar Su",

"Burung rangkong yang pernah kamu temui itu sekarang sudah menjadi seekor kepala pengawas",

"Siapa yang pernah menjadi binatang pelajar nomor satu?",

"Nama-nama yang tidak asing yang tinggal di dalam hutan belantara ini",

"Siapa saja mereka Hen?",

"Zar si singa raja hutan, Jel elang gunung, Baso harimau pemimpin penjaga perbatasan",

"Siapa lagi?",

"Vo ular piton raksasa yang pernah kamu temui",

"Mia orangutan guru kamu sekarang",

"Dan Tra pemimpin kawanan kita",

Tra yang dari tadi mendengar percakapan antara Su dan Hen menghampiri kedua anak kesayangan itu.

"Tidurlah kalian hari sudah malam",

"Baiklah Tra",

Sayembara Pelajar Hutan Belantara

Tahun ini ada tujuh belas kelompok belajar mengajar yang berpartisipasi. Setelah sebelumnya lolos dalam tahap awal seleksi.

Termasuk juga kelompok Ci, Wok dan Su yang memenuhi kriteria untuk ikut.

Setiap kelompok peserta terdiri dari tiga anggota. Pengasuh mereka tentu saja tidak ikut berlomba.

Sayembara dimulai dari babak penyisihan.

Di seluruh wilayah hutan belantara. Telah disebar tiga batu delima berwarna merah menyala.

Kelompok yang berhasil menemukannya akan maju ke babak selanjutnya.

"Barangsiapa yang sudah menemukan salah satu diantara tiga batu delima yang telah kami sebarkan di dalam hutan belantara",

"Maka kelompok pelajar tersebut dinyatakan lolos",

"Peraturannya sangat sederhana anak-anak",

"Pada babak pertama ini kalian tidak diperbolehkan untuk melakukan kontak fisik atau saling berebut",

"Ingat hanya ada tiga batu delima berwarna merah menyala",

"Pertandingan dimulai dari",

"Sekarang",

Zar si singa raja hutan diberikan kehormatan untuk membuka perlombaan.

Pertandingan resmi dimulai begitu gajah-gajah tua membunyikan suara mereka yang khas dengan belalai-belalai mereka yang panjang.

Hanya ada tiga batu delima sebagai tiket untuk melaju ke babak berikutnya.

Itu artinya dari ketujuh belas kelompok peserta. Dipastikan akan ada empat belas kelompok yang tersisih.

Rasanya tidak cukup jika hanya mengandalkan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

Untuk bisa menemukan batu delima yang disembunyikan dengan sangat rapi oleh tim penyelenggara. Dibutuhkan juga sebuah keberuntungan.

Belum lama permainan berjalan. Batu delima berwarna merah menyala yang pertama berhasil ditemukan.

Kelompok pertama yang berhasil menemukannya adalah peserta yang memang dijagokan untuk memenangkan kejuaraan sayembara tahun ini.

Mereka adalah kelompok Tapir, Kasuari, dan Trenggiling.

Trenggiling yang menemukan batu delima pertama di dalam sarang rayap.

Selain karena mereka bertiga memang binatang yang sudah mumpuni. Kelompok mereka merupakan peserta sayembara yang paling dewasa.

Setengah hari waktu perlombaan berlalu. Batu delima yang kedua pun akhirnya ketemu.

Yang mengejutkan kelompok peserta yang berhasil menemukannya adalah tim yang beranggotakan betina semua.

Mereka adalah Singa, Angsa dan Musang.

Angsa yang menemukan batu delima yang kedua di balutan tanaman-tanaman enceng gondok yang hidup mengapung di air.

Sudah dua batu delima yang ditemukan. Dua kelompok peserta sudah dipastikan maju ke babak semifinal.

Tinggal satu lagi batu delima berwarna merah menyala yang belum ditemukan.

Peserta sayembara yang masih berjuang ada lima belas kelompok.

Permainan dilanjutkan sampai malam. Sampai batu delima yang terakhir ditemukan.

Ci, Wok dan Su adalah peserta termuda. Mereka sudah menyerah begitu saja.

Sama seperti kelompok yang lain mereka sebelumnya juga sudah menemukan beberapa batu delima.

Tapi sayang warna yang mereka temukan adalah warna jebakan. Bukan warna merah yang menyala melainkan warna oranye atau kuning.

Kancil, Gajah dan anak manusia itu sedang rebahan dengan santai di atas rumput hutan di bawah pohon-pohon yang rindang berongga-rongga.

Mereka sudah terlalu lelah mencari seharian. Ci, Wok dan Su sangat rela bila kelompok yang lain yang keluar menjadi pemenang.

Lagi pula mereka bertiga masih terlalu muda untuk bersaing mati-matian.

Ci duduk bersimpuh sembari menjilat-jilat bulu-bulu tubuhnya.

Wok berbaring miring. Gajah gendut sudah mengantuk.

Su tiduran dengan posisi terlentang sambil memandangi bintang-bintang malam yang berpijar.

Kebetulan hari ini langit sangat terang.

"Lihat itu",

"Bukankah itu batu delima yang kita cari?",

Su melihatnya dengan tidak sengaja. Ia meminta konfirmasi dari kedua temannya.

"Benar sekali itu adalah batu delima berwarna merah menyala yang kita cari",

"Pergilah Su hanya kamu yang bisa memanjat diantara kami",

"Baiklah aku akan mengambilnya untuk kalian",

"Tunggu aku teman-teman",

Su memanjat pohon tertinggi yang ada di dalam hutan belantara.

Batu delima berwarna merah menyala itu ditaruh di pucuk pohon.

Diantara himpitan ranting dan daun-daun.

"Su cepatlah",

Wok dan Ci memperingatkan temannya supaya buru-buru.

Karena ada seekor burung dari kelompok peserta lain yang juga sedang terbang mau mengambil batu delima yang terakhir.

Tapi Su adalah pemanjat terhebat dan tercepat di hutan belantara ini.

Anak manusia yang sudah tumbuh menjadi perkasa itu berhasil mendapatkan batu delima berwarna merah menyala. Tiket terakhir menuju ke babak selanjutnya.

Mendahului seekor burung rajawali yang masih muda.

Hasil Babak Pertama

Panitia sayembara mengumumkan siapa saja peserta yang berhasil menemukan tiga batu delima yang berwarna merah menyala.

"Tiga kelompok binatang pelajar yang lolos ke babak semifinal adalah... ",

"Yang pertama yang paling diunggulkan di kejuaraan musim ini",

"Mereka adalah... ",

"Kelompok Tapir, Kasuari, dan Trenggiling",

Semua penonton bertepuk tangan.

"Kelompok yang kedua yang cukup memberikan kejutan",

"Semua anggotanya adalah perempuan",

"Kelompok Singa, Angsa dan Musang",

Semua penonton bertepuk tangan.

Kali ini mereka sambil bersiul.

"Dan kelompok yang terakhir",

"Kelompok yang tidak kalah memberikan kejutan di tahun pertama mereka ikut dalam perlombaan",

"Mereka adalah peserta dengan usia rata-rata yang paling muda",

"Kelompok Kancil, Gajah dan anak manusia",

Semua penonton bertepuk tangan.

Semakin meriah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!