Kayra Maheswari seorang wanita yatim piatu, hidup bersama adik satu-satunya yang di vonis sakit parah. Demi membiayai pengobatan adiknya, Kayra terpaksa melakukan cinta satu malam dengan seorang pria kaya.
Kenzo Alexander pada saat itu sedang dilema karena patah hati setelah diselingkuhi oleh kekasihnya, pada malam itu temannya sengaja membayar seorang wanita untuk menjadi teman tidurnya
Setelah kejadian itu, Kayra merasa hancur dan bersalah. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain ia tetap harus melanjutkan hidupnya. Suatu hari, Kayra ditawarkan pekerjaan sebagai pembantu rumah mewah dengan gaji yang fantastis. Siapa sangka bahwa pemilik rumah mewah itu adalah pria yang pernah melakukan cinta satu malam dengannya. Kayra gugup dan takut jika pria itu mengenali dirinya.
Akankah Kenzo mengetahui bahwa Kayra adalah wanita yang pernah ia kencani?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau adalah Tuannya
Akhirnya Kayra selesai dengan tugasnya, ia merasa sangat kelelahan, namun ia begitu menikmati pekerjaannya kali ini. Rasanya tak ada beban apapun dan rasa takut di lecehkan oleh para pria hidung belang.
Ia pun bisa sedikit melupakan kejadian naas pada saat malam itu, dan menguburnya dalam-dalam, Kayra berencana untuk bisa melupakan apa yang telah terjadi pada dirinya, meskipun rasa sakitnya begitu membekas sampai kapanpun.
Tak lama Bu Aida datang menghampiri, dan ia mengatakan sesuatu kepada Kayra
"Kay, setelah kau beristirahat sejenak, nanti tolong bantu aku untuk menyediakan makan malam, karena Tuan Muda akan pulang, tadi Nyonya sempat memberi tahu kepada ku, Tuan muda nomer dua dan Nona Muda juga malam ini akan berkumpul di rumah ini, jadi dihari pertamamu bekerja, kau akan sangat disibukan dengan banyaknya pekerjaan, dan kamu harus berhati-hati dengan Tuan muda, karena dia tidak mau melihat ART melakukan kesalahan, apapun yang ia minta, harus buru-buru dikerjakan, kita harus menjadi ART yang cekatan, sifat Tuan Muda sama persis dengan Nyonya, aku sengaja memberi tahumu agar kau bisa membiasakan diri dengan karakter pemilik rumah ini! " imbuhnya.
Kayra merasa sangat bersyukur karena Bu Aida begitu baik dan juga perhatian padanya, namun ia juga sampai menelan ludah mendengar kabar darinya, tapi Kayra tak akan pernah gentar sedikitpun, baginya semua ini adalah suatu tantangan besar yang harus bisa ia taklukan.
.
.
Menjelang malam, akhirnya hidangan makan malam sudah tertata rapih di atas meja makan dengan dekorasi yang mewah, Kayra sempat berpikir apakah makanan sebanyak ini bisa dihabiskan dalam sekejap? Mengingat begitu banyak menu masakan untuk acara makan malam bersama, padahal setahunya penghuni rumah ini hanya berjumlah lima orang.
Tak lama, seorang wanita cantik datang bersamaan dengan kakak keduanya, Kayra sempat dibuat tercengang karena ia mengenal pria yang sedang bersama wanita cantik yang sepertinya seumuran dengannya.
"Bukankah pria itu adalah Nathan? Apakah benar itu adalah dia?" Kayra sampai mengucek kedua matanya berkali-kali untuk memastikan bahwa penglihatannya tidak salah.
Namun memang benar adanya bahwa pria yang datang bersama Nona muda rumah ini adalah salah satu putra Tuan Edward dan juga Nyonya Martha, sulit di percaya.
Kayra mencoba untuk menyembunyikan wajahnya agar Nathan tak mengenalinya, beruntungnya Nathan dan juga Nona Diana melewati dirinya yang saat ini berdiri mematung di depan pintu masuk, untuk menyambut kehadiran mereka.
"Ssttt... Kamu mau sampai kapan berdiri di situ, Kayra, ayo cepat ikut denganku, nanti kalau Tuan Muda sudah datang, baru kita buru-buru menyambutnya kembali, biasanya Tuan muda datangnya suka telat! " ujar Lolita, ART senior di rumah ini, rupanya para ART di rumah ini bersikap baik dan ramah kepada Kayra, itulah yang membuat dirinya merasa betah bekerja di rumah ini.
.
.
Sementara itu, sebelum pergi menemui kedua orangtuanya, Kenzo menyempatkan diri untuk mampir ke klub malam miliknya, itupun karena ia begitu penasaran terhadap wanita yang telah ia renggut kesuciannya secara paksa, tadinya ia ingin bertanya kepada Johan dan juga Roby, namun sayangnya mereka berdua memilih kabur ke luar Negeri.
Dan akhirnya Kenzo menanyakan soal pegawai yang bekerja sebagai pelayan di Klub malam miliknya kepada Willy sang Manager.
Willy sempat bingung ketika Bosnya menanyakan soal wanita yang membawakan minuman ke ruangannya, ingin berkata jujur, ia takut terkena omel, karena wanita yang pada malam itu telah di booking oleh Johan dan juga Roby, sebenarnya adalah seorang Cleaning service, Pak Willy takut dipecat karena telah menyalahi aturan, dan ia lebih memilih untuk tidak berkata jujur kepada Bos besarnya ini.
"Maaf Tuan, pada saat Tuan datang ke Klub bersama Pak Johan dan Pak Roby, saya mendapatkan kabar bahwa istriku sakit dan masuk IGD, jadi saya meminta izin untuk pulang lebih awal! " ujarnya berbohong.
Kenzo pun percaya begitu saja, dan kini Kenzo mulai kalang kabut mencari keberadaan wanita yang ia kencani malam itu.
.
.
karena malam sudah semakin larut, akhirnya Kenzo memilih untuk segera kembali ke Mansion, meskipun ia begitu malas untuk pulang kesana.
Suasana di dalam Mansion begitu hening, Tuan Edward dan juga Nyonya Martha, ia menunggu kedatangan putra sulungnya.
Sedangkan Diana dan juga Nathan, keduanya sudah merasa sangat kesal karena terlalu lama menunggu kakak mereka.
Tak lama terdengar bunyi klakson mobil milik putra sulung mereka, itu artinya ia telah tiba dan mobil miliknya telah terparkir di halaman Mansion, para ART sudah bersiap-siap berjejer di samping pintu untuk menyambut Tuan Muda mereka, termasuk Kayra yang telah ikut berbaris.
Dengan pundak yang berdiri tegap dan pandangan lurus ke depan, pada akhirnya Tuan muda mulai melangkah pelan menuju anak tangga, dan para ART menyapanya.
"Selamat malam Tuan Kenzo!" sapa mereka dan saling sahut menyahut.
Mendengar nama Kenzo, Kayra yang awalnya menunduk kini ia malah memposisikan pandangannya lurus ke depan, menatap pria yang memiliki nama yang sama dengan pria yang telah menodainya. Dan benar saja, Kayra sampai terbelalak tak percaya.
'Ya Tuhan, kenapa dunia ini begitu sempit, niatku ingin menghindar darinya, tapi aku malah bekerja di rumahnya, apakah ini semua sudah menjadi suratan takdir? Aaarrrkkkhhhh aku tak sudi!' batinnya seraya ingin menjerit.
Kenzo sempat melirik sepintas kearah Kayra yang kedapatan sedang menatap ke arahnya, kemudian langkahnya terhenti, ia membalas tatapannya.
"Kau, kemarilah?" tunjuknya ke arah Kayra.
Kayra sampai terperanjat tak percaya, ia benar-benar takut, apakah pria yang telah menodainya pada malam itu telah mengenalinya? Tubuhnya sampai gemetar hebat, Kayra menjadi teringat kembali akan peristiwa malam naas itu.
Akhirnya Kayra melangkah pelan menghampiri Tuan Kenzo.
Kenzo malah menatap lekat wanita yang saat ini berada di hadapannya dan Kayra terus saja menunduk, tubuhnya kembali gemetar, ia benar-benar takut terhadap pria di hadapannya.
"Kau sepertinya pegawai baru di sini?" tanyanya sampai tak pernah putus memandang ke arahnya.
"B betul sekali Tuan!" jawabnya terbata.
'Kenapa wanita ini serasa tidak asing bagiku, rasanya aku pernah bertemu dengannya, tapi dimana? Aarrkkhhhh, persetan dengan semua itu.' batinnya tak peduli.
"Pantas saja kau tak tahu peraturan di rumah ini, lain kali jangan pernah sekali-kali kau menatapku, semua ART di rumah ini ketika mereka menyambut kehadiranku, kalian semua harus menundukkan kepala, faham kalian semua!" ujarnya dengan tegas.
" Faham Tuan!" jawab ART lainnya secara serempak.
Dan akhirnya Kenzo melengos pergi begitu saja, sedangkan Kayra ia masih berdiri mematung sembari tangan di kepal.
Kalau saja pria barusan bukanlah putra dari pemilik Rumah ini, rasanya ingin sekali ia menampar bahkan meninju pria itu, Kayra benar-benar sangat membencinya.
"Eh, tunggu sebentar! Apakah Tuan Kenzo tidak mengenali diriku? Buktinya ia bersikap biasa saja, malah aku mendapatkan teguran dari nya, semoga saja ia benar-benar tak mengenaliku dan melupakan kejadian malam itu.' gumamnya pelan.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
