NovelToon NovelToon
Cinta Di Dalam Cerita

Cinta Di Dalam Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Cinta Beda Dunia / Mengubah Takdir / Romansa / Idola sekolah / Ruang Ajaib
Popularitas:311
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Alseana, penulis muda berbakat yang masih duduk di bangku SMA, tak pernah menyangka kehidupannya akan berubah hanya karena sebuah novel yang ia tulis. Cerita yang awalnya hanya fiksi tentang antagonis penuh obsesi, tiba-tiba menjelma nyata ketika Alseana terjebak ke dalam dunia ciptaannya dan menjadi salah satu tokoh yang berhubungan dengan tokoh antagonis. Saat Alseana masuk kedalam dunia ciptaannya sendiri dia menjadi Auryn Athaya Queensha. Lebih mengejutkan lagi, salah satu tokoh antagonis yang ia tulis menyadari rahasia besar: bahwa dirinya hanyalah karakter fiksi dengan akhir tragis. Demi melawan takdir kematian yang sudah ditentukan, tokoh itu mulai mengejar Alseana, bukan hanya sebagai karakter, tapi sebagai penulis yang mampu mengubah nasibnya. Kini, cinta, kebencian, dan obsesi bercampur menjadi satu, membuat Alseana tak tahu apakah ia sedang menulis cerita atau justru sedang hidup di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta yang menyakitkan

Erzabell Leora Gleoviska wanita cantik yang menjadi antagonis wanita yang tertolak cintanya oleh second male disini.

Kini gadis cantik tersebut sedang berada di kap mobil merahnya sedang menunggu sahabatnya datang.

"Auryn!!!" Teriaknya saat melihat mobil antar jemput sahabatnya tersebut telah tiba di area sekolahan ini.

Auryn yang baru keluar mobil melihat ke arah gadis yang meneriaki namanya tersebut.

Wanita yang memanggil tiba-tiba memeluk Auryn dengan sangat erat.

"Gue rindu lo. Lo masih marah sama gue? nomor gue pasti masih lo hapus dari kontak dan lo blokir kan?" Tanya gadis itu bertubi-tubi yang membuat Auryn bingung.

Namun ia sekarang paham, jika gadis yang berada di depannya ini adalah Erzabell Leora Gleoviska dan sekarang ia paham kenapa kontaknya tak ada nama Erzabell disana, ternyata jiwa yang sebelumnya memblokir kontak tersebut dan menghapusnya.

"Abellllllll, lo dah balik benerannn!" Sekarang kehebohan dimulai lagi, Zamora sang mulut toa masjid datang dengan teriakan yang menggelegar hingga seluruh penghuni sekolah melihat ke arah mereka bertiga.

"Zamoraaaaa!!!!" Sahut Erzabell dengan teriakan yang tak kalah menggelegar yang membuat Auryn sangat malu karena menjadi pusat perhatian.

Mereka berpelukan layaknya teletubbies.

"Gue kangen lo banget anjir, lo lama banget disana betah lo? lo gak takut gebetan lo dideketin pelakor?"

"Tenang saja, gue akan membasmi semua hama yang merebut pujaan hati gue." Ucap Erzabell dengan santai.

"Oke, tapi lo harus bantu gue bully seseorang." Ucap Zamora dengan serius.

Auryn yang tahu pembahasan apa yang akan mereka bahas memilih untuk pergi saja dari sana karena mereka pasti akan menciptakan sebuah strategi yang akan mereka buat untuk membully tokoh utama.

Disisi lain, di sebuah parkiran khusus motor geng Helios sejak tadi melihat ke arah ketiga sahabat tersebut dengan seksama.

"Duh neng geulis dah balik nih, pasti yayang Haizar sangat senang." Ucap Elang dengan candanya.

Namun orang yang jadi bahan bercandaan hanya menatap dengan dingin.

"Heheh canda bro. Tapi hari tenang gita bakal ada rasa nano-nano nya nih karena Erzabell dah balik." Ucap Elang dengan serius kali ini.

"Ya pasti ada drama antara dua insan beda perasaan." Ucap Rion menyahuti.

"Tapi dimana babu kita kali ini? anak baru itu belum datang?" Tanya Elang.

Namun tak lama setelah Elang bertanya Gisella muncul di hadapan mereka.

"Maaf tuan saya telat." Ucap Gisella dengan lembut.

"Lo babu kenapa bisa telat?!" Sewot Elang dengan ketus.

"Jaga ucapan lo." Ucap Naren dengan dingin pada Elang.

Semua geng inti Stofor yang lain langsung melihat ke arah sang ketua. Semua bingung kenapa dengan sikap Naren yang tak seperti biasanya.

"Dia pesuruh gue! bukan lo dan lo gak berhak bersikap tak sopan seperti tadi!" Lanjut Naren yang langsung menarik Gisella dengan kasar.

Semua orang yang masih berada di motor mereka saling menatap dengan bingung.

"Kenapa tuh bocah?" Tanya Elang dengan penasaran.

"Gara-gara lo sebut masih perjaka kali, jadi dia cari mangsa." Ucap Angkasa yang menunjuk Rion sebagai pelaku.

"Gue kan bercanda kemarin." Ucap Rion yang tak ingin disalahkan.

"Masuk." Tiba-tiba Haizar berjalan dan mengajak mereka masuk daripada mereka berdebat dengan masalah yang tak penting tersebut.

......................

"Haizar, tadi mama kasih ini buat lo makan siang nanti." Ucap Erzabell dengan lembut sambil memberikan bekal makanan yang sudah disiapkan oleh mama Erzabell.

Karena memang mama Erzabell sangat mengenal baik keluarga Kalundra yang merupakan keluarga yang memang sudah bersahabat cukup lama dengan keluarga Gleoviska.

Namun Haizar tak menanggapi ucapan Erzabell dan melewati gadis itu begitu saja.

Namun bukan Erzabell namanya jika ia menyerah.

"Ini buatan mama loh, kamu gak akan terima ini?" Ucap Erzabell yang masih dengan senyumannya.

"Neng isa, mending makanannya buan aa Elang." Ucap Elang saat baru tiba di kelas mereka.

Erzabell tak menanggapi ucapan Elang tersebut ia masih menatap Bima dengan senyum cantiknya.

"Pergi." Ucap Haizar dengan dingin.

"Tidak, sebelum makanan ini kamu terima aku gak akan pergi." Ucap Erzabell dengan kekeh.

Haizar yang sudah kehabisan kesabaran mengambil kotak makanan tersebut dan dengan gerakan cepat yang tidak diduga semua orang Bima membanting kotak makanan tersebut hingga pecah.

"Gue bilang pergi ya pergi!" Ucap Haizar dengan nada menusuk.

Erzabell yang mendapat tatapan tersebut langsung takut, matanya mulai berkaca-kaca lalu ia pergi dari kelas tersebut karena memang kelasnya berbeda dengan para sahabatnya dan pujaan hatinya tersebut.

"Cowo sialan itu!" Geram Zamora yang sedari tadi melihat adegan itu.

Auryn yang melihat Zamora yang akan membuat kerusuhan menghentikan langkah Zamora.

"Jangan, guru bentar lagi masuk. Dan Haizar bukan tandingan lo." Bisik Auryn dengan lirih.

"Tapi dia udah keterlaluan Auryn!" Ucap Zamora dengan kesal.

"Ya gue tau, tapi jangan sekarang." Ucap Auryn, karena ia tak ingin sahabatnya itu terlibat masalah pada psikopat gila yang menyembunyikan penyakit mentalnya itu pada semua orang.

Zamora yang mendengar itu kemudian mulai tenang, ia kembali duduk di kursinya dan tak berapa lama guru datang untuk memulai kelas mereka.

......................

Kantin kini ramai dengan banyak siswa yang berhamburan membeli makanan untuk mengisi tenaga mereka setelah berperang dengan otak mereka.

Auryn, Zamora dan Erzabell kini berada di kantin dengan tenang menikmati makanan mereka.

"Lo gak ingin move on dari Haizar? masih banyak cowo yang lebih tampan dari dia itu." Ucap Zamora dengan masih kesal apalagi mengingat kelakuan pria tadi pada sahabatnya tersebut.

"Gak ada yang lebih tampan dan lebih indah dari Haizar sayang." Ucap Erzabell dengan bucin dan tersenyum membayangkan wajah Haizar yang tampan.

Zamora yang melihat itu memutar matanya dengan malas.

Tapi tepat saat ia memutar matanya, Zamora melihat target bullynya sedang berjalan ke arah meja mereka, sepertinya dia ingin duduk di bangku yang kosong dengan kuah soto panas itu.

Melihat ada kesempatan emas, ia segera mengkode Erzabell yang memang duduk dekat dengan jalan untuk memulai rencana yang telah tadi pagi mereka susun.

"Ssssttt, itu targetnya." Gumam Zamora.

Erzabell yang mendengar itu langsung menatap depan dan mengangguk paham.

Auryn yang sedang memakan nasi gorengnya berusaha tak ikut campur dengan urusan mereka karena disini ia hanyalah figuran yang tak terlalu tersorot karena jika ia ikut dalam pembullyan ini sudah pasti ia akan tersorot dan alur menjadi kacau.

Jadi ia membiarkan saja mereka berdua berbuat apa karena memang itu sudah tertulis dalam alur ceritanya dan memicu kecemburuan Erzabell pada anak baru tersebut dan cikal bakal ia menjadi antagonis disini.

Bruk!

Pyar!

"Awssss" Suara rintihan itu terdengar ditelinga semua orang karena memang sangat keras.

Erzabell dan Zamora tersenyum miring melihat itu.

"Kalau jalan hati-hati dong! lihat sepatu gue jadi terkena kuah kuning soto lo yang menjijikkan!" Ucap Erzabell dengan ketus.

Namun gadis yang masih bersimpuh di lantai tersebut hanya diam saja dan melihat luka di telapak tangannya yang mulai meneteskan darah akibat pecahan beling mangkok soto yang masih panas tersebut.

"Gisella!" Teriakan dari Naren tersebut membuat semua siswa yang berada di kantin langsung mengalihkan pandangannya kearah pria tersebut.

Naren berjongkok untuk melihat keadaan gadis itu yang sedang meringis kesakitan.

"Apa yang lo lakuin Erzabell!" Bentak Naren pada Erzabell.

Erzabell yang di bentak Naren untuk pertama kalinya menjadi tersentak, karena selama ini ia hanya melihat Naren yang dingin dan cuek.

"Gue gak salah! dia yang salah!" Ucap Erzabell dengan keras seakan tak mengakui perbuatannya.

"Gue lihat semuanya! jangan kira gue gak tahu kaki lo yang menghalangi jalannya." Naren menatap Erzabell dengan tajam.

"Tapi gue-"

PLAK!

Suara tamparan tersebut membuat semua orang terkejut terlebih Erzabell yang menerima tamparan keras tersebut hingga bibirnya sobek.

Ia menatap orang yang menamparnya, bukan Naren tapi Haizar. Haizar menampar Erzabell dengan sanga keras.

"Haizar k-kamu-"

"Cukup Erzabell! gak puas lo buat masalah di sekolah ini! lo baru dateng udah bikin ulah. Lo gak malu dengan sikap murahan lo yang kaya sampah!" Ucap Haizar dengan menusuk.

Erzabell yang mendengar itu langsung meneteskan air matanya.

"K-kenapa kamu lebih dukung anak baru itu! kenapa kamu peduli dengannya! selama ini aku bully siapapun kamu gak pernah berbuat kasar sama aku!"

"Karena gue muak sama lo!" Ucap Haizar dengan tegas lalu tanpa basa basi ia membawa tubuh Gisella yang masih kesakitan ke UKS.

"Lo tunggu aja pembalasan gue!" Ucap Naren dengan dingin lalu menyusul Naren yang membawa Gisella.

Geng Stofor yang memang sejak tadi berada disana hanya diam dan juga pergi dari sana. Para murid yang mengerubungi mereka juga perlahan mulai menjauh dan Erzabell yang tadinya berdiri langsung jatuh terduduk di lantai.

Zamora dan Auryn yang melihat itu langsung menghampiri sahabatnya tersebut.

"K-kenapa bukan gue?" Ucap Erzabell dengan lirih.

"K-kenapa bukan gue yang lo peduliin?"

"Kenapa lo lebih care sama anak baru itu? apa yang kurang dari gue? kenapa? kenapa Zamora? kenapa Auryn? apa gue semurahan itu?" Ucap Erzabell dengan air matanya ang terus menetes.

"Kenapa cewe itu bisa dapet perhatian Haizar sedangkan gue engga? kenapa cewe itu ngerebut perhatian Haizar dari gue?"

"Kenapa cewe itu bisa digendong Haizar sedangkan gue gak pernah? padahal gue dulu juga pernah sekarat tapi gue gak pernah dapet itu dari Haizar, kenapa??"

"Kenapa cinta sesakit ini?"

Erzabell menangis sejadi-jadinya di kantin tersebut. Auryn yang melihat itu langsung memeluk tubuh gadis itu dengan erat.

Ia paling tahu masa lalu kelam apa yang dialami antagonis wanita ini sebenarnya hingga ia bisa sebucin ini pada Haizar.

Tapi ia juga tak tahu harus berbuat apa karena ia

tak ingin alur berubah dan kesempatan ia kembali menjadi sirna.

Tapi bisakah ia seegois itu?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!