NovelToon NovelToon
Bukan Upik Abu

Bukan Upik Abu

Status: sedang berlangsung
Genre:Konglomerat berpura-pura miskin / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ceriwis07

Mereka melihatnya sebagai Upik Abu. Mereka salah besar. Regina adalah CEO muda yang menyimpan rahasia besar. Di rumah mertua, ia menghadapi musuh yang tak terlihat dan cinta yang diuji. Mampukah ia mengungkap kebenaran sebelum terlambat? Ataukan ia akan kehilangan segalanya? Kisah tentang cinta, keluarga, dan rahasia yang bisa mengubah takdir seseorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceriwis07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Upik Abu Eps 30

Tak terasa, usia kandungan Regina sudah menginjak empat bulan, usia di mana ruh ditiupkan ke dalam janin.

Meghan pun telah melahirkan seorang anak laki-laki yang tampan, plek ketiplek dengan Dio, ayah biologisnya. Bagai pinang dibelah dua, meski harus melalui operasi caesar karena pinggul Meghan yang sempit, kebahagiaan seluruh keluarga besar tetap tak terhingga.

Ruang VVIV

Meghan, yang baru saja terbebas dari sisa-sisa bius di tubuhnya, kini tengah belajar menyusui Dio kecil. Meski merasakan perih akibat put*ng yang lecet, semangatnya tak surut demi ASI pertama bagi sang buah hati.

Aisyah dan Elea dengan sabar membantu serta membimbing Meghan, begitu pula dengan Dio yang setia menemani Meghan belajar berjalan.

"Hei... Pelan-pelan saja, jangan terburu-buru," ucap Dio, melihat Meghan yang seolah berlari.

"Aku jalan, loh, bukan lari," jawab Meghan yang masih bertumpu pada lengan Dio. Mungkin yang dirasakan Meghan adalah berjalan tertatih, namun dari pandangan orang lain, ia justru terlihat seperti berlari.

Ada yang pernah mengalami nya juga?

Yuk tulis di kolom komentar.

Kedua wanita yang sudah berstatus nenek hanya bisa tersenyum melihat keduanya. Perawat datang untuk mengecek keadaan Meghan dan bayinya.

"Ibu, sudah bisa tidur miring ke kanan-kiri?" Pertanyaan perawat itu dijawab anggukan oleh Meghan. "Sudah bisa jalan, Bu?" lanjut perawat itu, dan Meghan kembali mengangguk.

Saat belajar berjalan, ia merasa seperti tidak menginjak lantai, atau lebih tepatnya seperti mengambang. Juga ada sedikit rasa perih di bagian perutnya pasca operasi. "Oke, dedek bayinya nanti akan dijemput untuk dimandikan oleh perawat ya, Bu. Oh ya..." Perawat itu menjeda pertanyaannya sambil menulis sesuatu di kertas laporan miliknya.

"Dedek bayi mau menyusu?" Pertanyaan yang sempat terjeda kini kembali diungkapkan, dan lagi-lagi Meghan hanya mengangguk. "Oke, permisi ya, Bu," pamit perawat undur diri.

Tak berselang lama, datanglah dua perawat, lengkap dengan Baby Crib dengan Roda.

"Ayo, dedek, kita mandi," ucap salah satu perawat. "Minta baju dan perlengkapan lainnya ya, Pak," ucap perawat lainnya pada Dio.

Dengan cekatan, pria yang sudah berganti status itu menyiapkan keperluan bayinya, mulai dari setelan baju, popok, bedong, dan yang lainnya.

Dio menyerahkan semuanya pada perawat. Bayi mungil itu masih tertidur pulas, bahkan saat tubuhnya sudah dibaringkan di Baby Crib.

Kedua perawat itu mengiring bayi mungil keluar untuk dimandikan. Dari luar, terdengar suara tangis yang langsung dikenali oleh Meghan.

"Bayiku menangis," ucapnya sambil tersenyum.

"Mungkin dia kaget, lagi enak tidur tahu-tahu dimandiin," sahut Dio cengengesan.

"Oh ya, sebentar," ucap Dio, lalu merogoh kantong celananya. Kemudian, ia bersimpuh di hadapan Meghan, membuat wanita yang kini bergelar ibu muda itu terkejut.

"Will you marry me?" tanya Dio sambil menyerahkan kotak beludru berwarna merah berisi cincin dengan permata safir biru. Mata Meghan mulai mengembun dan kabur karena dipenuhi air mata.

Ia pun mengangguk sambil menutupi wajahnya yang memerah. Dio bangkit, meraih jemari Meghan, dan memasangkan cincin tersebut di jari manis calon istrinya.

Pas...

Aisyah dan Elea berpelukan, mereka begitu bahagia bisa menyaksikan momen ini. Mereka pun turut andil dalam menjaga keduanya, mulai dari kehamilan awal Meghan hingga melahirkan, dan kini Dio yang langsung melamar Meghan.

Sungguh, kebahagiaan yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta. Bertubi-tubi masalah dan kesakitan yang pernah mereka alami kini dibalas dengan manisnya kebahagiaan.

Sungguh benar janji Allah, seperti firman Allah SWT dalam Qs. Al-Insyirah ayat 6, yang artinya: "Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan."

Bersyukur atas setiap keadaan yang sedang dihadapi akan membuat kita menerima dan bisa lebih fokus untuk langkah selanjutnya.

Mansion Bima

Ayat-ayat suci dilantunkan oleh anak-anak dari pondok pesantren yang sengaja diundang untuk meramaikan acara empat bulanan anak mereka.

Tak ketinggalan, Mira dan Indra, juga Sandra dan Bagas, ikut meramaikan acara tersebut. Keempatnya terkejut dengan syukuran ini.

Jika di kampung hanya akan mengundang tetangga terdekat, di sini seperti mengadakan pesta, dengan beraneka macam hidangan tersaji.

Tak lupa, Sandra dan Mira juga membawa hadiah untuk keponakan mereka. Karena mereka berdua haus akan pujian, sayang rasanya jika di acara mewah seperti ini mereka tidak membawa apa pun.

"Beruntungnya kamu, nikah sama adik iparku, sekarang hidupnya enak, serba wah," ucap Mira pelan, yang hanya didengar oleh ketiganya.

Sandra mengangguk membenarkan ucapan kakak iparnya itu. "Iya, coba kalau kemarin kamu nggak nikah sama Bima, emang bisa mengadakan syukuran mewah seperti ini?" ejek Sandra.

Mereka masih belum tahu jika bos tempat kerja suami mereka itu adalah Regina. Jika mereka tahu, tidak mungkin mereka berbicara seperti itu, yang ada mereka akan berusaha menjilat agar suami mereka mendapatkan jabatan yang lebih tinggi.

Regina hanya tersenyum mendengar ocehan kedua iparnya itu. Sandra dan Mira mencebik, mereka kesal karena Regina tidak termakan omongan pedas mereka.

Bima datang menghampiri ketiganya, "Mbak, jangan merusak suasana di acara empat bulanan anakku ya," ucap Bima dengan nada menegaskan.

Indra dan Bagas memilih untuk mengambil makanan seusai lantunan ayat suci dibacakan. Kapan lagi mereka bisa merasakan masakan orang kota kalau tidak di sini?

Mereka lapar mata, apa pun yang mereka lihat ingin mereka cicipi, hingga berulang kali bergantian mengambil makanan dari meja yang satu ke meja yang lain.

Hingga penjaga stan makanan itu heran. Jika mereka tidak tahu siapa kedua pria itu, mungkin mereka akan mengolok-oloknya.

Tapi mereka sudah diberi tahu jika keduanya adalah kakak kandung dari yang punya acara.

Acara sudah usai, Regina dan Bima juga sudah memberikan bingkisan serta santunan pada anak-anak pondok pesantren, yang berjumlah sekitar lima puluh orang.

Mira sempat menghentikan tangan Bima yang hendak memberikan amplop pada anak-anak pondok yang sudah berbaris rapi. "Kamu yakin mau kasih mereka semua? Bingkisan juga sudah cukup, Bima, kamu ini buang-buang uang," ucap Mira berbisik di telinga Bima.

Dengan malas, Bima menarik napas dalam-dalam. "Coba lihat," sambung Sandra. Dengan enggan, Bima membuka sedikit amplop tersebut dan menampilkan isinya, selembar uang berwarna merah nyempil di sana.

Keduanya melotot. Jika saja Regina tidak menarik tangan keduanya agar sedikit menjauh dan menggantikan dirinya di samping sang suami, mungkin amplop-amplop itu sudah mereka ambil dari tangan Bima.

Mira berjalan menjauhi Bima dan Regina. Ia beralih menghampiri sang suami dan adiknya yang masih asyik mengunyah.

"Bima itu ya, benar-benar, lho, Mas, boros banget. Mentang-mentang mereka sudah kaya, seenaknya kasih uang ke anak orang," omel Mira yang tak digubris oleh Indra. Suaminya malah asyik menikmati hidangan penutup berupa es krim yang memang disediakan oleh katering yang disewa Bima.

Tak mendapati jawaban dari sang suami, Mira pun menoleh. Ia terbelalak melihat beberapa piring kotor di depan dua kakak beradik itu. Tak berselang lama, datanglah Sandra dengan membawa dua piring di tangannya. Satu piring berisi aneka lauk, piring lainnya berisi aneka kue, dan tak ketinggalan es krim seperti yang dinikmati oleh Indra saat ini.

Mira pun terlihat kesal karena hanya dirinya yang sama sekali belum makan sesuap pun.

Mohon kritik dan Sarannya

1
🚨🌹maly20🌹🏵️
Bagus banget nih novel, author terus berkarya ya!
Ceriwis: Alhamdulillah 😍 terimakasih ❤️
total 1 replies
Azure
Endingnya puas. 🎉
Ceriwis: Alhamdulillah 😍 kalau kakak puas 😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!