NovelToon NovelToon
Terperangkap Dimensi Lain

Terperangkap Dimensi Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Akademi Sihir / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:534
Nilai: 5
Nama Author: Sunny Rush

Elara dan teman-temannya terlempar ke dimensi lain, dimana mereka memiliki perjanjian yang tidak bisa di tolak karena mereka akan otomatis ke tarik oleh ikatan perjanjian itu itu sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunny Rush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Langkah Elara terasa semakin pelan ketika gerbang besar Klan Noctyra mulai terlihat dari kejauhan. Malam baru saja turun, dan langit di atas wilayah itu berbeda, pekat, seolah cahaya bulan pun enggan singgah.

Gerbangnya menjulang tinggi, terbuat dari logam hitam berukir simbol-simbol kuno. Dua patung gargoyle mengapit sisi kanan dan kiri, dengan mata merah berkilau seakan hidup. Suara angin berdesir membawa bisikan-bisikan asing, membuat bulu kuduk Elara berdiri.

“Ya ampun…” gumam Elara sambil melirik Nicky dan Marco. “Apa perlu segelap ini dekorasinya? Kalau aku jatuh kesandung terus mati di sini, siapa yang tanggung jawab?”

Marco tersenyum tipis, jelas berusaha menahan diri untuk tidak tertawa. Nicky hanya menatap ke depan, suaranya dingin, “Itulah Noctyra. Kegelapan bukan untuk ditakuti, melainkan untuk ditaati.”

Elara meringis. “Keren banget quotenya, tapi tetap aja aku gak kebal kegelapan, Tuan Nicky.”

Mereka berhenti tepat di depan gerbang. Dari balik kegelapan, terdengar suara langkah teratur. Seorang pria tinggi dengan rambut perak muncul lebih dulu Dorion Kaelith. Wajahnya santai, bibirnya tersungging senyum nakal.

“Sudah sampai,” ucap Dorion dengan suara ringan. “Sini, serahkan padaku. Klan Noctyra akan menyambut tamu barunya.”

Elara langsung bersedekap. “Tamu? Apa aku kelihatan kayak tamu undangan pernikahan? Aku bahkan gak bawa hadiah.”

Dorion menoleh pada Marco dan Nicky. “Kalian sudah bisa kembali. Gerbang ini hanya untuk kami yang berdarah Noctyra.”

Marco menepuk pundak Elara sebentar, nada suaranya lebih lembut dari biasanya. “Kuatlah, Elara. Ingat, kau bukan sendirian.”

Nicky menambahkan, “Dan jangan pernah melawan aturan mereka… kalau kau ingin bertahan.”

Elara tercekat mendengar kalimat terakhir, tapi buru-buru menutupi ketegangannya dengan senyum setengah hati. “Sip, aku akan pura-pura jadi anak baik.”

Setelah Marco dan Nicky pergi, gerbang perlahan terbuka dengan suara berderit berat. Dari dalam, hawa dingin dan gelap menyergap, membuat Elara bergidik.

Dorion menoleh sekilas padanya. “Kamu gemetaran ? Takut?!"

“Enggak ah. Ini cuma AC kebetulan bocor dari dalam,” jawab Elara cepat, padahal tangannya jelas menggenggam erat bajunya sendiri.

Mereka masuk melewati gerbang. Jalanan menuju dalam dihiasi obor-obor hitam dengan api ungu yang berkelip samar. Di kejauhan berdiri bangunan megah menyerupai kastil gothic, menara-menara hitam menjulang menusuk langit.

Saat langkah Elara makin dekat, ia bisa merasakan sesuatu yang asing di tubuhnya. Seperti getaran halus… resonansi yang membuat dadanya terasa berat.

“Kenapa jantungku kayak dipacu gini? Aku bahkan belum lari marathon,” gumamnya pelan.

Dorion mendengar dan tertawa kecil. “Itu tandanya kamu masuk wilayah Noctyra. Hanya mereka yang sudah ditandai bisa melewatinya tanpa kehilangan kesadaran.”

Elara spontan berhenti. “Ditandai? Apa maksudmu? Aku kan ...”

Tapi sebelum ia selesai, sosok tinggi dengan aura lebih pekat dari kegelapan muncul di teras kastil.

Arsen Noctyra.

Ia berdiri tegak dengan seragam akademi khas Klan Iblis, rambut hitamnya jatuh rapi, wajahnya tanpa ekspresi, dan mata merahnya berkilat bagai bara api. Suasana sekitar langsung hening seolah waktu menahan napas.

Elara spontan melotot. “…Oke. Gak perlu cosplayer Halloween, ternyata memang ada orang yang auranya lebih serem dari rumah berhantu.”

Dorion hanya mengangkat alis sambil terkekeh. “Selamat datang di rumah barumu, Elara Sherapina. Dan, kebetulan pangeran kita sepertinya sedang menunggu.”

Arsen tidak bicara sepatah kata pun. Tatapannya jatuh lurus pada Elara, membuat gadis itu tanpa sadar menelan ludah. Sesuatu di dalam dirinya bergetar, tapi ia buru-buru membuang wajah.

“Jangan tatap aku kayak gitu, aku bukan menu makan malam,” bisik Elara lirih, meski jelas terdengar oleh Dorion.

Dorion menahan tawa, sementara bibir Arsen tetap datar—namun sorot matanya sedikit lebih dalam dari sebelumnya.

*

Begitu langkah Elara melewati aula utama kastil Noctyra, pintu besi berat menutup di belakangnya dengan bunyi duum! bergema. Aula itu megah sekaligus menyeramkan: langit-langit tinggi dipenuhi lukisan perang kuno, pilar-pilar hitam menjulang, dan lantai marmer gelap yang memantulkan cahaya obor ungu.

Di ujung ruangan, duduk sepasang penguasa Noctyra ,Kaelith Noctyra dan istrinya, Seraphine Noctyra. Keduanya menyambut dengan tatapan yang sama-sama tajam, namun berbeda nuansa: Kaelith penuh wibawa dingin, sementara Seraphina tersenyum samar tapi menyimpan aura berbahaya.

“Elara Sheraphine,” suara Kaelith bergema, dalam dan menggetarkan dinding ruangan. “Mulai hari ini, kau adalah bagian dari keluarga Noctyra.”

Elara terdiam beberapa detik, menelan ludah. Lalu seperti biasa, celotehnya lolos tanpa bisa ditahan.

“Eh… iya… makasih. Walau aku gak yakin daftar jadi anak angkat siapa pun. Aku bahkan belum sempet nanya kontraknya, ada syarat & ketentuan berlaku gak?”

Dorion yang berdiri di samping Arsen langsung menunduk menahan tawa. Arsen tetap diam, ekspresinya sama sekali tak berubah, meski matanya melirik Elara sekilas tajam, menusuk, tapi anehnya tak bisa ia lepaskan.

Seraphina mendekat, menyentuh bahu Elara dengan elegan. “Kau tak perlu takut. Kau ada di bawah perlindungan kami sekarang.”

Elara hanya mengangguk kaku. “Iya, cuma… perlindungannya bisa pake gorden atau selimut gak? Aura di sini bikin bulu kudukku demo.”

Beberapa pelayan hampir tercekat mendengar kelancangan itu, tapi Seraphina justru tersenyum tipis seolah tertarik pada keberanian polos Elara.

Namun suasana berubah tegang saat langkah kaki lain terdengar. Dari sisi aula, muncul seorang gadis cantik dengan gaun hitam berhiaskan batu obsidian. Rambut panjang peraknya terurai anggun, matanya menyala merah delima.

“Elara Sheraphine…” ia menyebut nama itu dengan nada penuh penekanan, lalu menoleh pada Seraphina. “Tante, siapa sebenarnya gadis ini? Kenapa dia diizinkan masuk ke kastil Noctyra?”

Seraphine hanya melirik singkat. “Dia adalah bagian keluarga kita, Lysandra.”

Lysandra Noctyra sepupu jauh Arsen, yang sejak lama terang-terangan menyukai pangeran dingin itu. Tatapannya langsung menusuk Elara dari ujung kepala sampai kaki, penuh penolakan.

“Bagian keluarga?” Lysandra mendengus pelan, matanya melirik ke arah Arsen yang tetap berdiri kaku di samping Dorion. “Apa Arsen setuju dengan ini?”

Arsen tidak menjawab, hanya menatap lurus ke depan dengan ekspresi datarnya. Diamnya justru semakin membuat suasana menekan.

Elara, yang jelas tidak peka dengan atmosfer penuh intrik itu, justru berbisik pelan tapi terdengar ke seluruh aula, “Kenapa semua orang di sini kayak suka main drama detektif gitu, ya? Tenang aja, aku bukan calon istri pangeran kalian kok.”

Dorion terbatuk keras menahan tawa, sementara beberapa pelayan saling pandang kaget. Lysandra mendelik, wajahnya memerah karena marah.

Seraphina hanya menatap Elara lebih lama, lalu berkata lirih namun tegas, “Kau tidak tahu betapa dalam kata-katamu, anak kecil.”

Elara berkedip bingung. “Eh? Aku salah ngomong lagi ya? Astaga, mulutku suka kebablasan.”

Arsen akhirnya bergerak ia melangkah setengah langkah maju, berdiri sedikit lebih dekat dengan Elara. Tatapannya sekilas melirik ke arah Lysandra, lalu kembali menatap lurus ke depan, seakan memberi pesan tak kasat mata, jangan ganggu dia.

Suasana aula makin tegang. Lysandra mengepalkan tangan gaunnya, wajahnya penuh kecemburuan. Sementara Elara malah bergumam sendiri, “Aku butuh cemilan pedas. Biar kalau suasananya begini, aku bisa pura-pura gak peduli.”

1
Flynn
Ngakak!
Melanie
Romantis banget!
Android 17
Jlebbbbb!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!