NovelToon NovelToon
Suksesnya Anak Yang Terbuang

Suksesnya Anak Yang Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Cerai / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: widya saputri

Lihat, dia kayak hantu!"

"ia dia sangat jelek. Aku yakin sampai besar pun dia akan sejelek ini dan tidak ada yang mau mengadopsinya."

"Pasti ibunya ninggalin dia karena dia kutukan."

"Coba lihat matanya, kayak orang kesurupan!"

"iya ibunya membuangnya Karena pembawa sial." berbagai macam cacian dan olokan dari teman-temannya,yang harusnya mereka saling mengerti betapa sakitnya di buang tetapi entah mengapa mereka malah membenci Ayla.

Mereka menyembunyikan sendalnya, menyiramkan air sabun ke tempat tidurnya, menyobek bukunya, bahkan pernah mengurungnya di kamar mandi hingga tengah malam. Tapi Ayla hanya diam,menahan,menyimpan dan menelan semua dengan pahit yang lama-lama menjadi biasa.

Yang paling menyakitkan adalah bahwa tidak ada satu pun orang dewasa di panti yang benar-benar peduli. Mereka hanya melihat Ayla sebagai anak yang terlalu pasrah. Kalau ia dibully, itu pasti karena ia sendiri yang terlalu lemah.

Di sekolah, semuanya lebih buruk lagi..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widya saputri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak di Antara Fitnah

Langit sore merona merah, tapi di dalam panti asuhan Pelita Hati, suasana jauh dari hangat.

Di ruang makan, semua pengurus berkumpul. Bu Ratna berdiri di tengah, wajahnya kaku.

“Kalian tahu, kalau anak itu ketemu orang luar, apalagi polisi, kita bisa tamat!” katanya, nada suaranya dingin tapi penuh tekanan.

“Kalau dia cuma kabur biasa, nggak masalah, Bu. Tapi dia bawa luka, dan kalau dia cerita.” Pak Joko menggantung kalimatnya.

Mereka saling pandang, seakan masing-masing membayangkan skenario terburuk. Tak ada yang memikirkan apakah Ayla selamat atau tidak yang ada hanya ketakutan kalau semua kebusukan mereka terbongkar.

“Cari sampai ketemu. Bayar siapa pun yang bisa. Dan sebarkan kabar kalau dia pencuri. Biar orang nggak percaya omongannya,” ujar Bu Ratna.

Pintu gerbang berderit. Seorang gadis berambut sebahu melangkah masuk. Rani anak panti yang dulu jadi satu-satunya teman Ayla pulang berkunjung yang kedua kalinya.

Begitu menginjak halaman, Rani langsung mencari wajah yang ia rindukan.

“Bu Ratna, Ayla ada? Aku mau kasih dia buku ini. Dia pasti suka dengan buku ini.” Ia mengeluarkan novel yang masih terbungkus plastik.

Bu Ratna berpura-pura kaget, lalu menghela napas panjang.

“Ayla? Dia sudah nggak di sini, Ran. Dia kabur bawa uang panti, ambil barang anak-anak.”

Rani membeku.

“Itu nggak mungkin! Ayla nggak akan melakukan hal itu bu.”

“Kamu itu terlalu polos. Kami yang urus dia bertahun-tahun, dan inilah balasannya,” potong Bu Ratna, tersenyum miring.

"jadi apa ibu tahu dia dimana?"

"kami tidak pernah tahu dia dimana."

Rani tahu, itu kebohongan. Tapi hatinya perih mendengar nama sahabatnya dinodai begitu kejam. Ia meninggalkan panti dengan tekad ia akan menemukan Ayla.

**"

Di sebuah rumah yang besar,Nina duduk di depan meja belajarnya,ia menatap buku yang masih kosong. Ia selalu mengingat perbuatannya pada Ayla saat masih di panti

Ia salah satu anak panti yang dulu ikut membully Ayla. Tapi sebelum semua itu, hidupnya juga tidak indah.

Nina lahir di sebuah kampung nelayan kecil. Ibunya meninggal saat ia berusia enam tahun, dan ayahnya tenggelam di laut setahun kemudian.

Ia sempat tinggal bersama bibinya, tapi karena ekonomi yang sulit, ia diserahkan ke panti Pelita Hati.

Awalnya Nina gadis pendiam. Namun, di panti ia belajar bahwa diam berarti jadi sasaran.

Untuk bertahan, ia ikut arus anak-anak lain menertawakan Ayla, menyembunyikan barang-barangnya, bahkan ikut melapor hal-hal palsu pada pengurus.

Tapi setiap kali melihat mata Ayla yang berkaca-kaca, Nina merasa dadanya sesak. Rasanya juga sakit saat melihat Ayla menangis tapi dia tidak bisa berbuat banyak karena kalau dia membantu Ayla maka dia juga akan jadi sasaran anak panti.

Suatu saat ada pasangan yang kaya mengadopsi Nina. Saat pergi ia terus merasa bersalah pada Ayla karena tidak sempat membatunya.

Nina sangat beruntung karena dia di adopsi sejak dulu sebelum Rani. Ayla tidak mengenal Nina karena dia memang tidak memperhatikan anak-anak di panti dulu,ya karena memang dia tidak ada teman.

Malam itu, Nina tak bisa tidur.

Ia memikirkan semua kejadian teriakan pengurus, tawa mengejek anak-anak, dan Ayla yang berusaha menahan tangis.

Air matanya jatuh tanpa sadar.

“Kalau saja aku berani waktu itu.” bisiknya.

Ia mengambil kertas dan pena, lalu menulis semua yang ia tahu tentang hukuman yang Ayla terima, kata-kata kasar pengurus, dan kebohongan yang dibuat untuk menjatuhkannya.

Ia menyembunyikan kertas itu di bawah kasurnya. Dalam hati ia berjanji, jika takdir mempertemukan mereka lagi, ia akan menyerahkan bukti itu.

Dan ternyata Tuhan mempertemukan mereka kembali.

Sementara itu, Rani mulai mencari jejak Ayla. Ia bertanya di pasar, di stasiun, bahkan ke tukang ojek.

Di sisi lain, Pak Joko juga mendapat laporan dari anak suruhannya.

“Pak, kayaknya saya lihat dia kemarin. Sama ibu-ibu tua. Dekat pasar Kampung Kali.” Kata orang suruhan pak Joko.

Pak Joko tersenyum tipis.

“Bagus. Kita harus bergerak sebelum dia buka mulut.”

Malam itu, Pak Joko mengirim dua orang suruhan ke arah Kampung Kali, setelah mendapat kabar samar bahwa Ayla terlihat di pasar daerah itu bersama seorang wanita tua.

Kedua lelaki itu, Budi dan Andri, berpakaian seadanya, seolah hanya warga biasa.

Mereka mengetuk rumah demi rumah, menunjukkan foto lama Ayla yang buram.

"Pernah lihat gadis ini, Bu?” tanya Budi kepada seorang ibu penjual gorengan.

“Kayaknya pernah tapi lupa di mana,” jawabnya.

"Coba ingat-ingat lagi deh Bu,ni perhatikan fotonya." Kata Budi memperlihatkan fotonya kembali

"Saya benar lupa dimana pernah melihatnya tapi ibunya tidak asing." Ibu itu lama berpikir tiba-tiba ada yang datang membeli.

"Maaf ya saya layani pembeli dulu." Ibu itu langsung pergi dan Budi pun pergi

Susah beberapa orang yang mereka tanya tapi jawabannya tetap sama.

Sampai akhirnya mereka tiba di sebuah rumah kecil yang hampir mirip rumah Bu Marni.

Seorang ibu tua membuka pintu. Wajahnya pucat ketika melihat foto itu.

"Kalian siapa? Mau apa menanyakan anak itu."

“Kami keluarganya. Mau ajak dia pulang,” Andri berbohong.

"Saya tidak kenal dengan dia."

"Ibu jangan berbohong!" Bentak Budi

"Ada apa ini?" suami dari ibu itu keluar dan tampak marah

"Ini pak ada yang menanyakan orang difoto itu dan aku bilang tidak kenal tapi dia malah marah." Ibu itu berharap suaminya bisa membaca pikirannya sehingga tidak mengatakan yang sejujurnya.

"Saya hanya bertanya Bu." Andri tampak takut

Ibu itu menggeleng cepat.

"Saya sudah bilang kalau dia nggak ada di sini. Kalian salah rumah.”

Padahal, ia memang mengenali Ayla karena pernah melihatnya lewat sambil membawa belanjaan. Namun nalurinya berkata, orang-orang ini tidak membawa niat baik.

"Tu kan istri saya bilang tidak kenal jadi sana pergi!" Usir suami ibu itu

"Ya sudah kalau begitu kami pamit." Budi dan Andri langsung pergi tapi mereka masih penasaran dan yakin kalau ibu itu tahu tentang keberadaan Ayla.

"Kita pantau juga rumah ini". Mereka berdua akhirnya pergi meninggalkan rumah itu.

***

Di rumah kecil Bu Marni, Ayla duduk menulis cerita untuk lomba.

Bu Marni mengamatinya sambil tersenyum.

"Kamu ini kuat dan cerdas Nak. Suatu hari tulisanmu akan membawa kamu jauh dari semua ini."

Ayla tersenyum, tak sadar bahwa masa lalunya sedang mendekat.

Di tempat lain, Rani melangkah cepat ke arah Kampung Kali, sementara Nina duduk di ranjangnya, menggenggam erat kertas pengakuan itu.

Tiga jalan yang berbeda kini menuju satu titik dan ketika mereka bertemu, tidak akan ada lagi jalan kembali.

Bersambung...

1
Elis yulianti
suka thor,, tp jangan sampe udh gde nya suka cowo sama🙈
Elis yulianti
thor ko km bikin aku mewek sih/Sob/
Widya Saputri
Makasih sudah mampir kakak...
Ma Em
Akhirnya Rani ,Nina dan Ayla sdh punya usaha masing2 , semoga mereka bertiga tdk terpisahkan dan selalu rukun sukses selalu trio girl .
Widya Saputri: makasih sudah mampir kakak.. jgn lupa tinggalkan jejak ya..
total 1 replies
Ma Em
Semoga semua penjaga panti sdh ditangkap semua , serta Ayla jadi anak yg sukses bersama Rani dan Nina .
Lenni Ambo dalle
alur ceritax bagus,semangat👍
Lenni Ambo dalle
lanjut autor,ceritax menarik..
Lenni Ambo dalle
semangat .../Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!