NovelToon NovelToon
When Our Night Began

When Our Night Began

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Pernikahan Kilat / Obsesi
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: blumoon

Satu malam yang seharusnya hanya menjadi pelarian, justru mengikat mereka dalam takdir yang penuh gairah sekaligus luka.
Sejak malam itu, ia tak bisa lagi melepaskannya tubuh, hati, dan napasnya hanyalah miliknya......

---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blumoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kota yang tenang

Pesawat mendarat dengan mulus di Bandara Internasional Gyeonhwa.

Langit di atas kota tampak jernih, biru muda dengan awan lembut berarak pelan seperti kapas. Udara Gyeonhwa terasa berbeda lebih dingin, segar, dan menenangkan.

Begitu keluar dari bandara, Soojin menarik napas panjang, membiarkan udara itu menyusup ke paru-parunya.

“Indah sekali,” gumamnya tanpa sadar.

Hyunwoo menoleh, senyum lembut tersungging di bibirnya. “Kau belum pernah ke sini, kan?”

Soojin menggeleng pelan. “Belum. Rasanya seperti kota yang diam tapi hidup.”

“Gyeonhwa memang seperti itu,” sahut Hyunwoo. “Tenang di luar, tapi menyimpan banyak cerita di dalamnya.”

Sebuah mobil hitam sudah menunggu di pintu keluar. Sopir membungkuk sopan saat melihat kedatangan mereka.

“Tuan muda, Nyonya muda,” sapanya dengan hormat sebelum membuka pintu.

Perjalanan menuju rumah keluarga Hyunwoo terasa menenangkan. Jalanan Gyeonhwa dipenuhi pepohonan maple yang mulai berguguran, menandai datangnya musim semi akhir. Warna-warna lembut menghiasi jendela, membuat pemandangan di luar mobil tampak seperti lukisan yang hidup.

Soojin bersandar di bahu Hyunwoo. “Kau sering datang ke sini?” tanyanya pelan.

“Tidak terlalu sering,” jawab Hyunwoo, suaranya rendah namun hangat. “Papa lebih suka tinggal di Gyeonhwa dibanding Seoul. Katanya, di sini hatinya tenang.”

“Sepertinya aku bisa mengerti,” balas Soojin dengan senyum kecil. “Tempat ini… menenangkan.”

Hyunwoo menatap wajah istrinya yang terlihat damai di bawah sinar matahari yang masuk dari jendela mobil.

“Tenang, ya. Tapi jangan terlalu tenang, nanti Papa bisa tegang sendiri melihatmu terlalu manis,” ujarnya menggoda.

Soojin mencubit pelan lengan suaminya. “Kau ini!” serunya, pipinya merona malu.

Hyunwoo tertawa pelan, menggenggam tangan Soojin dan mengecupnya singkat. “Aku bercanda. Papa pasti menyukaimu.”

 

Tak lama kemudian, mobil mereka berhenti di depan sebuah rumah besar bergaya modern klasik. Dinding batu abu-abu berpadu dengan taman luas yang dipenuhi bunga peoni dan mawar putih yang baru bermekaran.

Begitu mereka turun, seorang pria paruh baya dengan jas abu tua sudah berdiri di ambang pintu. Rambutnya sedikit memutih di sisi pelipis, tapi sorot matanya tajam dan berwibawa.

“Papa,” sapa Hyunwoo sopan sambil sedikit membungkuk.

Pria itu, Tuan Kang dae-hyun, berjalan mendekat dengan langkah tegas. Tatapannya jatuh pada Soojin yang berdiri di sisi putranya, tampak gugup tapi berusaha sopan.

Soojin menunduk sopan dan memberi salam, “Annyeonghaseyo, saya Soojin.”

Hening sesaat. Lalu, untuk pertama kalinya, Tuan Kang tersenyum kecil senyum yang jarang ditunjukkannya pada siapa pun.

“Jadi ini wanita yang membuat putraku tiba tiba ingin menikah,” ucapnya tenang.

Soojin mendongak, sedikit terkejut, sementara Hyunwoo tertawa kecil.

“Papa jangan menakutinya,” ujar Hyunwoo lembut. “Soojin masih gugup.”

“Ah, jadi begitu,” jawab sang ayah, nada suaranya melunak. “Baiklah, masuklah. papa sudah meminta para maid menyiapkan makan siang.”

 

Ruang makan keluarga Kang

Ruang makan itu luas, didominasi warna krem dan coklat muda, dihiasi lampu gantung kristal dan jendela besar menghadap taman belakang. Aroma masakan khas Korea memenuhi udara hangat dan mengundang.

Nyonya Kang tersenyum lembut melihat Soojin yang tampak kikuk di meja makan.

“Soojin-ah, ambil supnya, Nak. Itu resep lama keluarga ini, kamu harus coba,” katanya penuh kasih.

Soojin tersenyum malu-malu. “Terima kasih, Mama.”

Hyunwoo menatap istrinya penuh bangga, memperhatikan bagaimana Soojin mulai mencair, berbicara dengan lembut pada orangtuanya.

Tuan Kang, yang sejak tadi hanya diam sambil memandangi keduanya, akhirnya berbicara,

“Hyunwoo, sudah lama aku tidak melihatmu tertawa seperti ini.”

Hyunwoo menoleh, sedikit kaget.

“Papa…”

Sang ayah melanjutkan dengan suara rendah namun sarat makna,

“Sepertinya… kehadiran Soojin membawa ketenangan untukmu.”

Soojin menunduk, pipinya memerah. Hyunwoo menggenggam tangannya di bawah meja dan menatap ayahnya dengan senyum lembut.

“Dia memang tenang, tapi bisa sangat keras kepala juga,” ujarnya menggoda.

Soojin mencubit tangan suaminya diam-diam, membuat Yura yang duduk di samping nyaris tertawa terbahak tapi menahannya dengan bibir mengatup rapat.

Suasana makan siang itu hangat, ringan, dan terasa seperti keluarga yang utuh. Tak ada ketegangan, tak ada jarak. Hanya tawa kecil, percakapan lembut, dan pandangan penuh kasih.

 

Usai makan siang, Soojin berjalan pelan di taman belakang rumah bersama Nyonya Kang. Angin lembut menyapu rambutnya, sementara aroma mawar putih memenuhi udara.

“Saya beruntung memiliki keluarga yang sehangat ini,” ucap Soojin pelan.

Nyonya Kang tersenyum, menatapnya lembut. “Dan kami beruntung karena Hyunwoo akhirnya menemukan seseorang yang bisa membuatnya tersenyum dengan tulus.”

Kata-kata itu membuat dada Soojin terasa hangat. Ia menatap bunga-bunga yang bergoyang pelan, lalu berbisik lirih,

> “Semoga aku bisa menjadi alasan senyum itu… untuk waktu yang lama.”

 

Dari kejauhan, Hyunwoo memperhatikan istrinya berbicara dengan ibunya di taman. Senyum tenang terukir di wajahnya.

Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, rumah itu terasa lengkap.

Dan di hatinya, ada satu perasaan sederhana tapi kuat bahwa cintanya pada Soojin kini telah menemukan tempat untuk bertumbuh.

 

Bersambung.........

1
Nurika Hikmawati
Hyunwoo selangkah lebih depan darimu ji hyun... dia sdh mencium akal bulusmu
Nurika Hikmawati
kamu pergi selama 6 thn ji hyun... aku yakin keluargamu juga akan mengerti. mereka sdh sah menikah, kamu terlambat
Pray
curiga eunhee bakal kek soojin nih. nih saudara kan takutnya sifatnya mirip
Pray
ya ok banget Sampek sahabat mu GK bisa melawan😌
Nurika Hikmawati
aku percaya padamu Hyunwoo... tapi bnr nnt jelasin ya
Pray
jangan bilang bakal 😓gitu dimobil tuh laki cabul soalnya
Pray
kau tak tau bagaimana tersiksa nya soojin
sjulerjn29
jantungmu pasti dar der dor soojin kayak gak diberi waktu untuk napas dan berpikir.. dalam waktu singkat dah sah aja🤭..
belum juga sedih karena penghianatan udah jadi istri orang aja🤣
Muffin🧚🏻‍♀️
Beruntung yaaa dia punya mertua baik asli sih. Biasanyabyg begini jahat jahat dpy nyaa
Afriyeni Official
huffhhh.... nafas Oma sesak... butuh oksigen nih 🤭🤣 Tolong AC thor.. AC... Oma kepanasan 🤣
Xlyzy: ini Oma AC nya
total 1 replies
Afriyeni Official
emang cukup dua ronde 🤭
Afriyeni Official
soojin, gantian sama Oma yuuk 🤭🤣
Aquarius97 🕊️
bukan soojin ini temoe goreng🤣
Aquarius97 🕊️
nomor yang anda tuju sedang berbulan madu 🤣
Avalee
Kalo adik iparnya begini enak yaaa, cepat akrabnyaa ☺️
Avalee
Salah satu keuntungan gak sih, cuma soojin yg nikmatin senyumnya itu ☺️
Dasyah🤍
semoga ajaaa dan moga moga kalian baik baik
Dasyah🤍
iya itu dia Cobaa tanya pake pelet apa itu
Alyanceyoumee
orang tua asem memang
Alyanceyoumee
uleeer ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!