NovelToon NovelToon
KINASIH (Babak Pertama)

KINASIH (Babak Pertama)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Epik Petualangan / Akademi Sihir / Persahabatan / Dunia Hybrid
Popularitas:495
Nilai: 5
Nama Author: Rona Aksara

Perlu waktu lama untuknya menyadari semua hal-hal yang terjadi dalam hidupnya.
suka, duka, mistis, magis, dan diluar nalar terjadi pada tubuh kecilnya.
ini bukan tentang perjalanan yang biasa, inilah petualangan fantastis seorang anak berusia 12 tahun, ya dia KINASIH.

Pernah kepikiran engga kalau kalian tiba-tiba diseret masuk ke dunia fantasi?
kalau belum, mari ikuti petualangan kinasih dan rasakan keseruan-keseruan di dunia fantasi.

SELAMAT MEMBACA..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rona Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6: Reyna, Sang Ratu Peri

Di ujung desa orchidia. diatas sebuah bukit kecil. terpampang megah bangunan yang berbentuk kubah setengah lingkaran. bangunan tua itu sudah berdiri sejak sebelum adanya desa orchidia. entah siapa yang membangunnya. juga tersusun rapi bermacam-macam bunga anggrek di sepanjang jalan setapak menuju pintu masuk bangunan tersebut.

TUKK..

TUKK..

Terdengar suara tongkat kayu yang mengetuk tanah. diiringi suara langkah laki yang sedang berjalan terdengar dari dalam bangunan berbentuk kubah itu. langkah kaki itu terhenti. lalu berjalan lagi. seperti orang yang sedang kebingungan.

TOK..

TOK..

tiba-tiba pintu bangunan kubah itu diketuk oleh seseorang. "siapa disana?" tanya seseorang dari dalam bangunan kubah itu.

"trilili... permisi tuan ratu. apakah tuan ada di dalam? ada seseorang yang ingin menemuimu."

Seseorang yang dipanggil tuan ratu tersebut segera berlari ke arah pintu masuk. napasnya tersengal. lalu dengan perlahan dia membuka pintu tersebut.

KRIET... derit suara pintu kayu terbuka perlahan. sekarang nampak jelas siapa yang mengetuk pintu itu. mereka adalah Kinasih, Peri lili dan lala.

Peri lili dan lala lalu membungkukkan badan di hadapan seorang yang mereka panggil sang tuan ratu. Kinasih nampak kebingungan. lalu segera membungkukkan badan seperti kedua peri itu.

Sang tuan ratu balas menundukkan kepala. tanda menghormati tamu nya.

"mari, masuklah ke istanaku." ucap sang tuan ratu dengan lembut.

Ratu itu terlihat mempesona dengan mahkota berwarna emas dan gaun berserta sayap berwarna merah muda. Tingginya sama seperti manusia dewasa pada umumnya. Membawa tongkat dengan ujung berbentuk bintang yang menyala-nyala. Dia tidak terbang seperti peri yang lain. Melainkan berjalan menapak tanah.

tuan ratu berjalan sangat anggun menuju singgasananya. diikuti oleh kinasih dan kedua peri di belakangnya.

"apa yang membuat kalian datang kemari?" tanya tuan ratu.

"tralala... desa kita kedatangan seorang tamu, tuan." peri lala menjawab dengan sopan.

"siapa gerangan manusia itu?." ucap sang tuan ratu dengan tatapan tajam ke arah kinasih.

Kinasih membungkukkan badan dan memperkenalkan diri. "Namaku Kinasih." belum selesai asih memperkenalkan dirinya sang tuan ratu seketika terkejut mendengar nama itu.

"KINASIH...BENARKAH KAU YANG ADA DALAM CATATAN MASA LALU ITU?" sang tuan ratu segera menghampiri kinasih dan memeluknya.

Kinasih hanya terdiam. Tidak mengerti dengan maksud sang tuan ratu memeluknya.

Lamat-lamat sang tuan ratu memandangi wajah kinasih. Seraya berkata "Aku Reyna, Sang ratu peri. Aku sudah menunggumu lama disini, asih." kedua mata Ratu Reyna berkaca-kaca.

"Maksud kedatanganmu adalah ingin menanyakan perihal kekuatanmu, bukan?" ratu reyna mencoba menebak.

Kinasih berdecak kagum. mengapa sang tuan ratu telah mengetahui maksud kedatangannya. Kinasih kemudian mengangguk.

"apakah kau tahu perihal petir biru yang kumiliki, wahai tuan ratu?"

Ratu reyna mengangguk. "thunder blue storm. Nama dari kekuatanmu. Petir biru yang menyala di sekujur tubuhmu, akan membuatmu semakin kuat, namun petir itu akan mengendalikanmu jika kau belum sepenuhnya menguasai kekuatan itu."

"tralala... Pantas saja, asih. Kau tidak menyadari ketika kau telah mengalahkan si oliver itu." ucap peri lala.

"KAU MENGALAHKAN OLIVER?" ratu reyna terkejut.

"benar, sang tuan ratu. Aku mengalahkannya dengan thunder blue storm milikku. Sepertinya oliver hanya pingsan." ucap kinasih sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Ratu reyna menghela napas. Lalu beranjak duduk pada singgasananya.

"Asih, mari dengarkan ceritaku tentang desa orchidia ini." ucap ratu reyna lalu segera bercerita.

........Bersambung........

1
Oscar François de Jarjayes
Sudut pandang baru
Rona Aksara: engga, itu cuma adegan pembuka aja, sudut pandangnya masih kinasih kok
total 1 replies
Dâu tây
Ceritanya bikin merinding, ga bisa lepas ya!
Rona Aksara: merinding sebadan badan ga kak? /Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!