NovelToon NovelToon
Anak Yang Tidak Diakui

Anak Yang Tidak Diakui

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:144.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

MOHON MAAF
TAHAP REVISI
Pernikahan siri antara Nirmala Wongso dan juga Seno Aji Prakoso membuahkan hasil seorang anak laki-laki yang tidak pernah diakui oleh Seno, karena ia takut keluarga besarnya akan tahu tentang aibnya yang diam-diam menikahi gadis pelayan di club malam.

Setelah dinyatakan hamil oleh dokter Seno mulai berubah dan menyuruh Nirmala untuk menggugurkan kandungannya jika masih tetap ingin menjadi istrinya.

Namun Nirmala memilih jalan untuk mempertahankan buah hati dan meninggalkan kemewahannya bersama dengan Seno.

Penasaran?? ikuti jalan kisah Nirmala yang penuh dengan lika-liku kehidupan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Radit mulai menelusuri kembali kabar yang di bawa oleh orang-orang kepercayaannya, salah satu diantara mereka ada yang menemukan bukti transfer dengan satu nama yang muncul berkali-kali, di akun-akun anonim tersebut.

  "Nadira, wah jadi memang benar istri Seno sendiri penyebab masalah ini," ucap Radit, pria itu langsung menekan nomor Seno.

  Telepon langsung diangkat, Radit pun mulai membicarakan masalah ini kepada Seno. "Pak, anda ada dimana?" tanya Radit memastikan keadaan dulu.

  "Saya sedang ada di ruang kerja," sahut Seno.

  "Saya sudah menemukan semua bukti di balik berita yang tengah ramai itu," ucap Radit dengan yakin.

  "Siapa?" tanya Seno penasaran.

  "Istri anda sendiri Pak, yang membuat kabar ini mencuat tinggi," sahut Radit.

  Seno sudah tidak kaget lagi, pasalnya ia sudah menduga di balik semua ini ada andil besar istrinya, namun yang tidak masuk akal, dalam peristiwa ini, bukan hanya Alaska saja yang menjadi cibiran kedua anaknya juga ikut terseret.

  "Ya sudah kalau begitu lumpuhkan semua berita itu, buatlah semuanya seolah menghilang begitu saja, aku sudah tidak mau membuat Alaska terbebani dengan masalah ini!" perintah Seno.

  "Tapi kita juga harus membersihkan nama Alaska dengan membuat klarifikasi tentang gosip yang beredar ini Pak," ucap Radit.

 "Lakukanlah apa yang terbaik untuk anakku, sebagai seorang ayah aku hanya ingin melindunginya tanpa terlihat, karena sejak dulu Alaska sudah menanggung semua masalah akibat kesalahanku," sahut Seno.

  Seno mulai menutup teleponnya, sementara Radit, terus melanjutkan pekerjaannya, siang ini ia menatap jam dinding. sepertinya ini jam istirahat, tapi ia tidak peduli. Teleponnya langsung tersambung ke seorang wartawan yang pernah ia selamatkan dulu.

"Iya Bos ada apa?" suara wartawan dari seberang sana.

“Haikal, Besok pagi, aku minta headline harus naik. Aku kirim bukti transfer. Verifikasi cepat, jangan tunggu lama,” suara Radit datar tapi tegas.

Wartawan itu terdengar ragu. “Bos, kalau benar ini nama besar … saya bisa kehilangan pekerjaan.” ucap Haikal saat membaca pesan dari Radit.

“Kalau kau diam, kau kehilangan nyawa,” potong Radit dingin. “Pilih cepat.” imbuhnya kembali.

Di layar laptop, file demi file terkirim. Bukti transaksi, nama penerima, dan akun-akun bot yang dibiayai. Radit tahu, sekali ini dipublikasikan, Nadira tidak akan bisa berkutik lagi.

"Baiklah Bos, akan aku usahakan," sahut Haikal.

"Lebih cepat lebih bagus," ujar Radit dengan tegas.

☘️☘️☘️☘️

Malam harinya.

Sejak kedatangan seseorang tadi malam, Nirmala tidak bisa tenang, namun dirinya sudah waspada akan hal itu, surat tadi malam ia simpan dengan rapat, sebagai tanda bukti, kalau dirinya benar-benar mendapatkan ancaman dari seseorang di masa lalu.

"Aku sudah meninggalkan semua, bahkan tidak pernah sekali pun muncul ke dalam kehidupan masa laluku, tapi kenapa dia seolah ingin aku tiada," ucap Nirmala sambil menahan rasa sesaknya.

Malam ini suasana hening, hanya suara desir angin yang menyelinap masuk, Nirmala hanya duduk seorang di pinggiran ranjang tubuhnya gemetar nafasnya memburu menahan rasa takut ketika ia mendengar kembali suara derap kaki seperti semalam.

Tanpa Nirmala ketahui dua orang asing berdiri di depan rumahnya. Tubuh mereka tegap, tatapan tajam, jelas bukan warga desa, salah satu dari mereka mulai mengetuk pintu mencoba untuk menyapa pemeluk rumah tersebut.

"Tok ... tok ... tok ...," suara pintu di ketuk membuat jantung Nirmala naik turun.

“Bu Nirmala, kami hanya ingin bicara sebentar,” salah satunya berkata dengan senyum palsu.

Dengan langkah hati-hati akhirnya Nirmala mulai keluar dari kamarnya, mencoba untuk selangkah lebih dekat dari pintu utama, meskipun jantungnya berdegup. “Saya tidak kenal kalian … pergilah.”

Mereka melangkah maju. “Kalau Ibu menolak, nanti orang-orang tahu masa lalu Ibu dan pastinya itu akan mencoreng nama baik anak Ibu jadi? Lebih baik bicara baik-baik," ucap suara di luar rumah.

Nirmala semakin menutup pintu rapat, mengganjalnya dengan kursi. Tangannya meraih ponsel, kali ini ia tak sanggup lagi menahan. Nomor Alaska ditekan, panggilan tersambung.

“Bu? Ada apa?” suara Alaska di seberang terdengar cemas.

Sebelum Nirmala sempat menjawab, suara gedoran keras memecah rumah kecil itu. Tok! Tok! Tok!

“Buka pintunya, Bu! Jangan bikin kami kasar!”

Air mata jatuh di pipi Nirmala. Dengan suara gemetar ia berbisik di telepon, “Alaska … tolong … mereka sudah datang …”

☘️☘️☘️☘️

Sret! Sambungan terputus.

“Bu?!” Alaska berteriak, matanya langsung membelalak. Ia mencoba menekan ulang nomor itu, tapi tak bisa tersambung. Nada sambung terputus seolah ponsel ibunya mati.

Di markas, entah bagaimana caranya, Alaska langsung meminta ijin kepada atasannya untuk sekedar menengok sang Ibu yang sedang membutuhkan pertolongan darinya, setelah mendapatkan ijin perwira muda itu langsung berlari dengan cepat.

Darahnya mendidih. Tanpa pikir panjang ia meraih jaket dinas, kunci motor, lalu berlari keluar barak.

“Lettu, mau ke mana?!” salah satu rekan menegur.

Alaska menoleh cepat, wajahnya dingin. “Ibuku dalam bahaya. Kalau kau mau, ikut. Kalau tidak, jangan halangi.”

Motor melesat di jalan gelap, angin malam menerpa wajahnya. Hatinya berkecamuk antara takut dan marah. "Siapa pun yang berani menyentuh ibu, akan ku buat menyesal seumur hidup," ucapnya dengan hati yang menggebu-gebu.

Di tengah jalan, ponselnya bergetar lagi. Nomor tak dikenal, sambil menyetir tangan kiri Alaska langsung mekan tombol hijau

“Kalau kau ingin ibumu selamat,” suara berat terdengar, “datang sendirian. Desa Kali Agung, rumah kecil di dekat sungai. Jangan bawa siapa pun.”

Alaska mengepalkan setir motor begitu kuat hingga jari-jarinya memutih. Rahangnya mengeras, menatap jalanan dihadapannya.

“Berani kau sentuh ibuku … aku akan datang. Dan aku akan pastikan kau tidak bisa bernafas tenang lagi,” ucapnya pelan, penuh ancaman.

"Ha hah ....!" tawa mereka menggema. "Berani kau mengancam kamu, asal kau tahu, kami tidak takut dengan pangkatmu itu," ejek suara dari seberang dengan gelak tawa mengejek.

Alaska langsung menarikan handphone-nya, pria itu langsung menambah kecepatan laju motornya, tanpa peduli angin malam masuk menusuk tulang-tulangnya, terasa dingin meskipun tubuhnya sudah dilapisi jaket, dengan kecepatan yang begitu tinggi, akhirnya dalam perjalanan satu jam Alaska mulai sampai di jalan yang masuk ke desanya.

"Akhirnya sampai," ucap Alaska sambil melanjutkan perjalanan yang tinggal sedikit lagi.

Sementara di dalam rumah hati Nirmala masih khawatir, karena ia sudah tidak mampu menahan pintu dengan kedua tangannya, dorongan dua orang itu begitu kuat dari luar sana sedari tadi, tidak ada warga desa yang menolong, karena rumah Nirmala cukup jauh dari pemukiman.

"Ya Allah kuatkan tangan ini untuk menahan pintu, agar kedua orang itu tidak sampai masuk ke dalam rumah ini," ucap Nirmala.

Sementara dorongan dari luar sana begitu kuat, hampir saja Nirmala tangan ringkih itu menyerah, namun suara tendangan yang cukup keras dari arah luar mengejutkan hatinya.

"Buuuuugh ... buuuugh ....!" suara itu terdengar cukup keras sebanyak duka kali

1
Bak Mis
semoga Alaska bisa memaafkan ayahnya
khadizah thea
pingin Airin dan Alaska ke jenjang nikah
Ani Basiati
lanjut thor
Bak Mis
kalau ingin hidup nya lebih baik tenang kedepan nya maafin aja
Bak Mis
akhirnya pulang selamat walaupun ada yg luka "
Bak Mis
lanjut lagi
Bak Mis
lanjut
Bak Mis
semoga berhasil dan pulang dgn selamat
Bak Mis
semoga berhasil dan balik utuh buat keluarga nya
Bak Mis
semoga slalu bahagia kalian berdua
🌸ReeN🌸
kakak mu luka alula, tolong bantu alaska
🌸ReeN🌸
semiga alaska selamat, ngrti juga kl di daerah konflik gitu ya
Ani Basiati: lanjut thor
total 2 replies
jekey
😭😭😭😭😭
juwita
jgn" ada campur tangan Sadewa tugas Alaska
🌸ReeN🌸
semangat airin, alaska pasti baik2 aja
🌸ReeN🌸
semoga gak ada apa2 ya ditempst tugasnya alaska
🌸ReeN🌸
semangat alaska....hati2 takutnya pak sadewa bertinda ke airin pas kamu gak ada
Bak Mis
kalau gitu udah nikah kan aja mereka berdua,gak usah banyak bertele "nya, entar bosan cerita nya yg itu"aja'
🅰️Rion bee 🐝
" almarhum "apa seno sudah meninggal ???
🅰️Rion bee 🐝: ouhh okey kirain beneran meninggal karna gk kuat ngadepin kenyataan 😄
total 2 replies
Les Tary
Alaska Airin semoga hub lancar jaya😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!