System Kekayaan Sang Iblis Kejam.

Jack dapat menyelesaikan ujian sim dengan mudah. Meskipun dirinya tidak pernah membawa kendaraan sendiri, namun dirinya bisa paham hanya dari teori saja.

Tak butuh waktu lama surat ijin mengemudi Jack keluar. Dan Jack pun pergi dari kantor polisi.

Tujuan Jack sekarang adalah showroom kendaraan. Ini merupakan toko khusus yang menjual kendaraan pribadi. Mulai dari motor hingga mobil.

Sampai di lokasi, Jack melihat gedung yang penuh dengan kendaraan. Di depan terpampang tulisan Royal Auto.

Gedung ini memiliki beberapa lantai. Sesuai dengan tingkat harga dan kelangkaan kendaraan. Semakin tinggi lantainya, semakin mahal dan langka kendaraan yang di pajang.

Namun tujuan Jack bukan di lantai atas. Melainkan hanya di lantai satu. Tempat dimana terdapat berbagai motor dan mobil dengan harga yang lebih murah.

"selamat datang di Royal Auto. Ada yang bisa saya bantu?"

"aku butuh motor kawasaki ninja ZX 25R." Jack sudah tahu kendaraan apa yang ingin dirinya beli. Dengan uang yang ia miliki saat ini, hanya motor inilah pilihan terbaik menurutnya.

"silahkan!"

Bersama petugas, Jack berjalan menuju ke motor yang dia maksud. Terlihat sebuah motor sporty berwarna hitam berdiri dihadapannya.

Petugas lalu menjelaskan spesifikasi motor tersebut. Jack hanya mengangguk dan setuju untuk membelinya.

Mereka pun menyelesaikan pembayaran tanpa kendala. Bahkan sekarang Jack sudah bisa membawa motor tersebut pergi.

Dengan motor barunya, Jack pergi ke Cafe. Tujuannya untuk bersantai menikmati hari. Sekaligus membuat rencana untuk menyelesaikan misi selanjutnya.

Misi selesai

Miliki kendaraan pribadi.

Hadiah : Rp. 1.000.000.000

Saldo : Rp. 1.007.000.000

Selanjutnya Jack berniat menyelesaikan misi kediaman pribadi. Sehingga Jack langsung memesan kopi dan camilan untuk menemaninya mencari informasi.

Jack mencari di internet tentang informasi hunian seharga 1 miliar. Namun jika lokasinya berada di pusat kota, menjadi sangat sulit dengan harga tersebut.

Jack terus mencari hingga dirinya mendapat sebuah apartemen seharga 1 milyar. Harga tersebut sesuai dengan lokasinya yang berada agak di pinggir kota. Namun untuk fasilitas sudah sangat lengkap dan strategis.

Jack langsung menghubungi pemilik apartemen.

"halo! Apa anda tuan Arman?"

"ya! Dengan saya sendiri! Ada keperluan apa menghubungi saya?"

Jack tanpa basa basi langsung mengutarakan maksudnya.

"saya melihat anda memposting apartemen anda. Dan saya tertarik untuk membelinya."

"ya.. Saya memang menjualnya. Bagaimana jika kita langsung bertemu di lokasi?"

"baiklah!"

Jack pun berkemas lalu membayar tagihannya. Dengan kecepatan sedang Jack menuju ke lokasi apartemen.

Sampai di gedung apartemen, terlihat jika apartemen tersebut masih baru. Sekitar 2 tahun yang lalu.

Dengan tempat parkir khusus yang luas. Dan fasilitas yang tersedia. Membuat apartemen ini cukup nyaman untuk ditinggali.

Jack memarkirkan motornya lalu kembali menghubungi tuan Arman. Mereka pun bertemu di pintu masuk apartemen.

"kamu Jack?"

"benar. Anda tuan Arman?"

Tuan Arman senang bertemu pria muda seperti Jack. Sementara Jack tidak menyangka jika orang yang ia temui ini jauh lebih tua dari perkiraan.

"hahahah... Ya.. Aku tidak menyangka jika kamu masih sangat muda. Ayo kita naik dan lihat apartemennya."

Mereka langsung pergi menuju lift dan naik ke lantai 7. Tepat di sebelah lift ada pintu apartemen nomor 15 yang ingin dijual tuan Arman.

Tuan Arman membuka pintu tersebut dan masuk bersama Jack. Lalu tuan Arman menjelaskan beberapa hal di apartemen ini.

Apartemen ini memiliki 2 kamar tidur. Dengan masing-masing terdapat kamar mandi sendiri. Lalu ada ruang tamu, dapur, dan ruang keluarga.

Tampilan apartemen ini cukup simpel tanpa ada desain yang berlebihan. Semua sesuai dengan fungsi dan kebutuhan keluarga.

Setiap ruangan sudah terisi perabot lengkap sesuai dengan selera Jack.

"bagaimana tuan Jack? Harganya 1 miliar pas."

"baiklah! Deal."

Mereka langsung mengurus dokumen penjualan dan Jack mentransfer uang kepada rekening tuan Arman.

Tak butuh waktu lama transaksi diselesaikan. Setelah selesai, tuan Arman langsung meninggalkan apartemen tersebut.

Misi selesai.

Miliki kediaman pribadi.

Hadiah :Rp. 10.000.000.000

Saldo :Rp. 10.007.000.000

Jack sekarang sudah memiliki uang 10 milyar. Nantinya uang ini akan Jack gunakan untuk membuat perusahaan. Namun rencana ini harus ditunda sementara.

Jack sekarang berniat untuk membereskan apartemen dan menata barang miliknya. Sekaligus melakukan pemeriksaan pada setiap sudut apartemen agar tidak ada masalah di kedepannya. Seperti simpanan barang ilegal atau camera tersembunyi.

Setelah melakukan pemeriksaan, apartemen ini cukup aman. Selanjutnya Jack berniat untuk memasak. Namun melihat dalam kulkas yang kosong, maka dirinya harus belanja terlebih dahulu.

Hari sudah malam. Jack bersiap untuk pergi ke mini market. Lokasinya tidak jauh dari komplek apartemen. Sehingga Jack tidak membawa motornya.

Sampai di minimarket, Jack langsung menuju ke tempat bahan makanan. Jack membeli berbagai bumbu, daging sapi, daging ayam, dan tepung gandum.

Tak hanya itu, Jack juga membeli camilan yang memenuhi keranjang belanjanya. Mulai dari snack, permen, bahkan ice cream ia masukkan.

Jack membayar dengan Cash dan membawa belanjaannya sendiri. Kembali menuju apartemen.

Dalam perjalanan, Jack merasa seperti sedang diawasi. Namun bukan secara langsung. Melainkan melalui camera pengawas.

Insting Jack sangat kuat. Namun dengan adanya teknologi ini, membuat Jack tidak mampu untuk mengetahui siapa dan dimana pengintai ini berada.

Sadar jika tidak bisa bertindak, Jack pun mengabaikan dan terus kembali ke apartemen.

Sampai di apartemen, Jack membereskan belanjaannya di dapur.

"huh.. Para manusia ini sangat merepotkan. Teknologi mereka menggunakan hukum fisika. Membuat kemampuan iblisku tidak berguna."

Ini merupakan salah satu kelemahan Jack. Di dunia astarot, berbagai peralatan pasti menggunakan hukup sihir. Dimana alat ini membutuhkan input sihir untuk dapat berfungsi. Sehingga orang dengan sihir lebih kuat mampu memeriksa pemilik dan lokasi dari sihir tersebut.

Berbeda dengan di bumi. Hampir semua alat di sini menggunakan hukum fisika. Sehingga sulit mendeteksi pengguna alat. Bahkan Jack tidak mampu mendeteksi sinyal remot.

Namun Jack masih bisa merasakan niat dari orang tersebut. Orang yang mengawasi Jack hanya penasaran dengan kegiatan Jack. Dan hanya bisa mengawasi dari kamera keamanan publik.

Ada tebakan dalam pikiran Jack jika yang mengawasinya adalah dari kepolisian. Terutama karena dirinya terlibat sedikit masalah dengan Brian sebelum peristiwa keluarga Orbim terjadi.

Namun Jack tidak khawatir sama sekali. Karena dirinya tahu jika tidak akan ada bukti yang mengarah padanya.

Itu spekulasi jika orang yang mengawasi Jack merupakan dari kepolisian. Jika bukan, maka ada sebuah masalah yang mungkin akan muncul jika disadari oleh pihak lain.

Dan itu tidak lain adalah asal dari kekayaannya. Jumlah uang yang ia miliki jelas tidak masuk akal jika dilihat dari pekerjaan maupun bisnisnya. Sehingga ini membuat sedikit kekhawatiran dalam diri Jack.