NovelToon NovelToon
Love Only For You

Love Only For You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Obsesi / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Setelah enam tahun menjalani hubungan jarak jauh, Raka dan Viola kembali dipertemukan. Namun cinta tak selalu berjalan mulus, mereka harus menghadapi tantangan dan rintangan yang menguji kekuatan cinta mereka.

Apakah cinta mereka akan tetap kuat dan bertahan, ataukah jarak akan kembali memisahkan mereka selamanya?

"Nggak ada yang berubah. Love only for you, Viola. Hanya kamu..." ~Raka.


🍁🍁🍁

Novel ini merupakan Sequel dari novel yang berjudul 'Sumpah, I Love You'. Selamat menyimak dan jangan lupa tinggalkan jejak. 😇😇😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 : LOFY

Kasus yang menimpa Hendra mulai menjadi perhatian publik, bagi mereka yang mengenal mungkin akan merasa iba dan kasihan, tapi bagi mereka yang tidak mengenal akan langsung memaki dan menghina.

‎‎Dian menggulir layar ponselnya, mengamati satu persatu berita yang sedang dia baca. Dia mulai khawatir akan pemberitaan yang beredar, sudah sejak pagi dia mencoba menghubungi nomor Viola, tapi handphonenya tidak aktif. Dan sahabatnya itu juga belum menunjukkan wajahnya dikantor, padahal hari ini seharusnya Viola sudah mulai masuk kerja lagi.

‎‎"Eh, ini Hendra Baskara itu papanya si Viola bukan sih?"

‎‎"Ah, masa sih?"

‎‎"Iya, gue pernah lihat wajah papanya Vio pas nganterin Vio waktu itu, persis banget sama yang ada difoto ini."

‎‎"Coba tanya sama Dian tuh. Dia kan sahabatan sama Viola, pasti tahu."

‎‎Dian mengangkat kelopak matanya saat melihat ketiga rekan kerjanya itu berjalan mendekatinya. Dia menurunkan ponselnya, menatap tiga orang yang kini sedang berdiri di depan meja kerjanya. Mereka menatap seolah sedang menuntut jawaban.

‎‎"Di."

‎‎"Apa?!" jawab Dian sedikit sewot, seakan paham apa yang akan ditanyakan oleh tiga rekannya itu.

‎‎"Sewot banget sih, Di. Kita mau nanya dong juga."

‎‎"Nggak ada nanya-nanya," jawabnya dengan raut dan nada kesal. "Mending kalian balik kerja deh. Udah sana-sana, pergi."

‎‎Ketiganya saling menatap dan saling mengangguk, lalu kembali ke meja kerja mereka masing-masing. Sementara Dian, dia langsung menghubungi Amel, memintanya untuk bertemu sepulang kerja nanti.

‎‎"Jam lima jemput gue, Mel. Urgent!"

‎_

‎_

‎_

‎‎Viola membuka kopernya, melihat boneka teddy bear pemberian dari Raka yang dia bawa. Diambilnya boneka itu dari dalam sana, ditatapnya, lalu dipeluknya erat saat air matanya kembali menetes.

‎‎Wajah cantiknya terlihat letih dan lelah, semalaman dia tidak tidur sama sekali, terus menangisi apa yang terjadi pada papanya. Rasanya sulit dipercaya, papanya bisa melakukan perbuatan seperti itu, menggelapkan uang perusahaan.

‎‎"Ka, aku kangen..."

‎‎Viola menatap ponselnya yang tergeletak di atas nakas, sengaja dia mematikan ponselnya supaya tidak ada yang menghubunginya. Saat ini dia merasa belum siap, belum siap untuk ditanya dan belum siap untuk menceritakan tentang apa yang terjadi pada siapapun, termasuk pada Raka.

‎‎"Vi!" Dian membuka pintu kamar Viola, dia datang bersama dengan Amel dibelakangnya. Mereka berdua langsung memeluk Viola begitu melihat sahabatnya itu sedang menangis.

‎‎"Vio, jangan sedih. Kita selalu ada buat Lo, support Lo." Amel melepaskan pelukannya lebih dulu, disusul oleh Dian. Mata mereka ikut berkaca-kaca.

‎‎"Makasih ya, kalian udah mau datang."

‎‎Amel mengusap air mata diwajah Viola, "Lo ngomong apa sih, Vi. Kita ini kan sahabat, kita nggak mungkin ngebiarin Lo sendirian."

‎‎Dian mengangguk setuju, "Iya Vi, kita akan selalu ada buat Lo, baik itu senang maupun susah." mengusap lembut lengan Viola. "Oya, Raka udah tahu tentang musibah yang menimpa papa Lo ini?"

‎‎Viola terdiam, merenung, lalu menggeleng pelan. "Nggak, dia belum tahu. Please, jangan kasih tahu dia dulu, gue nggak mau ganggu kerjaan dia disana, gue nggak mau dia ikut kepikiran."

‎‎Dian dan Amel saling menatap, lalu mereka mengangguk. Ketiganya duduk di tepian ranjang.

‎‎"Sebenarnya apa yang terjadi, Vi? Ceritain sama kita," tanya Amel, meskipun sudah melihat diberita, dia ingin menanyakan pada sumbernya langsung. Mungkin juga dengan bercerita, Viola merasa lebih plong. "Om Hendra nggak mungkin ngelakuin hal kayak yang diberitakan kan? Ini cuma hoak."

‎‎Viola menggeleng pelan, "Gue juga nggak tahu, Mel. Semalam, pas gue pulang, tahu-tahu udah ada polisi di rumah gue, dan mereka bawa papa. Gue... Gue syok, gue juga nggak percaya kalau papa sampai ngelakuin hal yang dituduhkan itu, ini semua pasti nggak bener!"

‎‎"Dan rumah ini..." Viola mengedarkan pandangannya, menatap setiap sudut ruangan kamar yang sudah dia tempati sejak lahir. "Gue akan Kehilangan rumah ini juga."

‎Keduanya saling menatap, Amel membawa Viola ke pelukannya, membiarkannya menangis di bahunya. Dian ikut mengusap-usap punggung Viola  untuk menenangkan.

‎‎"Lo jangan ngerasa sendiri, kita akan selalu ada buat Lo." ucap Amel, ikut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh sahabatnya. "Kalau Lo mau, gue bisa cariin rumah buat Lo."

‎‎"Makasih Mel." Viola mengangkat kepalanya, menatap Amel. "Makasih, tapi mungkin gue sama mama akan ikut tinggal di rumah kak Leo dulu untuk sementara."

‎‎"Oke, tapi kalau Lo butuh apa-apa atau Lo mau cerita, Lo tinggal bilang aja sama kita-kita."

‎‎Viola mengangguk, tersenyum tipis. "Thanks, kalian memang sahabat terbaik."

‎‎Mereka kembali berpelukan untuk saling memberikan kekuatan. Sekarang Viola merasa sedikit tenang, setidaknya ada dua sahabatnya yang selalu memberi dukungan. Dan dia tidak merasa sendiri lagi sekarang.

‎_

‎_

‎_

‎‎"Memalukan! Orang curang seperti ini mau dijadikan besan. Tidak pantas!"

‎‎Arman meletakkan kembali handphonenya diatas meja setelah membaca beberapa artikel tentang penangkapan Hendra semalam. Lisa yang duduk di sampingnya mengambil alih handphone suaminya yang ada diatas meja untuk melihat apa yang baru saja di lihat oleh suaminya itu.

‎‎Lisa meletakkan kembali ponsel itu diatas meja, lalu menoleh ke arah Dafa yang sedang duduk di sofa berbeda. "Dafa, kamu nonton tv nya dikamar aja ya? Ini sudah malam. Jangan lupa langsung tidur kalau filmnya sudah selesai, besok kan kamu harus sekolah."

‎‎Dafa mengangguk malas, "Ya, Ma."

‎‎Setelah memastikan putra bungsunya itu pergi, Lisa kembali menoleh ke arah suaminya. "Mas, kamu tidak boleh bicara seperti itu, pemberitaan itu belum tentu benar."

‎‎"Belum tentu benar?" Arman tersenyum kecut, "Kamu lihat sendiri kan pemberitaan yang berseliweran hari ini. Pria itu menggelapkan uang perusahaan, mau jadi apa putra kita kalau berhubungan dengan orang-orang seperti mereka, ini tidak bagus untuk masa depan Raka!"

‎‎"Mas! Yang melakukan kejahatan itu papanya, bukan anaknya." Lisa mendesah panjang, berusaha untuk sabar dan tidak terpancing emosi. "Ini tidak ada hubungannya dengan hubungan Raka dan Viola..."

‎‎"Jelas berhubungan!" bentak Arman, rautnya semakin kesal. "Putra kita pantas mendapatkan masa depan yang lebih cerah, bukan malah ikut mendapatkan hinaan atas sesuatu yang bukan kesalahannya. Apalagi mereka hanya orang lain, bukan siapa-siapa kita."

‎‎"Keputusan Papa sudah bulat. Raka akan Papa jodohkan dengan anak teman Papa. Suka tidak suka, mau tidak mau, Raka harus menerima perjodohan ini." Arman meraih ponselnya dan bergegas bangun, pergi meninggalkan ruang tengah dan masuk ke ruangan kerjanya.

‎‎Menyenderkan tubuhnya pada punggung sofa, Lisa menghela napas panjang, kepalanya menengadah ke atas, menatap langit-langit ruang tengah. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Putranya pasti akan kembali menjadi pemberontakan, pembangkang seperti dulu jika mengetahui tentang rencana perjodohan yang sudah disiapkan oleh suaminya.

... ♥️♥️♥️...

1
〈⎳ FT. Zira
opsi pertama aja lah.. tapi tetep akur ma istri. daripada diteror ma emak emak/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
ternyata dari awal si papi ulet bulu biang koroknya
〈⎳ FT. Zira
minta ijin ma calon suami dulu yaVio/Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira
jelas lah... gelas pecah kalo di lem bisa nyatu, tapi bekas retaknya kan gak mungkin ilang
〈⎳ FT. Zira
Dian ini sebenarnya besti.. tapi.
. ketika dia tergoda, ya lupa diri.. sama kyk si onoh yg tergoda menjadi bayi gula/Joyful//Joyful/
〈⎳ FT. Zira
restu jalan.. mau nolong camerpun dibuka lebar/Proud/
Bunda HB
dgn cara kotor mana bisa mendapatkn raka. jgn ngimpi di siang bolong.....,suruh tiara nikah sama bpk nya raka aja.apem udh gatel suruh om arman msk batang e..../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Applaud//Applaud/
Bunda HB: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Biar sekali masuk langsung end kak kalau pakai batang pisang /Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
Ana Oolvae
WAH2 ternyata ini ulah calon besan yg gagal toh
kasih banget ayahe vio
semoga Raka n Leo cepat mendapatkan bukti2 biar ketahuan biang keroknya
Zhu Yun💫: Semoga cepat terungkap ya kak /Grin/
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
Wayo lho...
kamu nya salah,dari pertama main terima jodoh aja...
udah tau anakmu punya Viola...
ya udah la,kamu aja yang nikahi Tiara 😆
Felycia R. Fernandez: biar aja kk,biar di tabok panci Mak Mak berdaster 😆
Zhu Yun💫: Seketika Arman langsung kena amuk Lisa /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Felycia R. Fernandez
ternyata ini ulah bapaknya Tiara toh...
gak heran anaknya ulet bulu ,kan bapaknya iblis
Felycia R. Fernandez: paket komplit mereka kk Zhu
Zhu Yun💫: Bapak dan anak yang saling melengkapi /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Felycia R. Fernandez
👍👍👍👍👍👍
Felycia R. Fernandez
biar jadi peringatan untuk Dian,rem mulut mu dan jaga sikap di depan orang lain
Felycia R. Fernandez
ternyata ada jalan...
orang baik akan selalu dikelilingi orang baik
〈⎳ FT. Zira
mau hajar Arman silakan.. tapi sampe berani ngerusuh Viora,, siap siap hadepin emak emak berdaster/Slight//Slight/
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
anak papi.. ada masalah dikit ngadu/Smug//Smug/
〈⎳ FT. Zira: tapi si papi bukan kesayangan siapa siapa.. makanya mo nyari
Zhu Yun💫: Kesayangan Papi soalnya /Joyful//Joyful//Joyful/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
si brondong udah tau kok Vio/Proud//Proud/
Zhu Yun💫: Berondong garcep /Proud/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
cuacanya dingin.. tapi ada yg lagi panas tuh kak./Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: disembur aja.. di siram kurang greget/Joyful/
Zhu Yun💫: Panas minta disiram air es /Joyful//Joyful/
total 2 replies
Felycia R. Fernandez
hancurkan Arman ,bukan Raka ...
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mam to the pusss
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Felycia R. Fernandez: 😆😆😆😆😆😆
total 3 replies
Bunda HB
gk tau malu jdi pelakor. kya gk ada jantan lain di dunia ..../Facepalm//Facepalm/
Felycia R. Fernandez: 😆😆😆😆😆
Bunda HB: mngkin juga mbok dewor juga pelakor. Maka nya ank nya nuruni /Facepalm//Grin//Silent/
total 7 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!