NovelToon NovelToon
Imam Dalam Sujudku

Imam Dalam Sujudku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:32.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pernikahan yang batal membuat Namira harus menikah dengan sepupunya. Untuk menjaga nama baik keluarganya dan juga pesantren Namira tidak punya pilihan lain.
Bian, yang merupakan sepupu Namira dan juga teman masa kecilnya harus mengikuti kemauan ibunya yang memang sangat menginginkan Namira sebagai calon menantunya sejak dulu.

Karena sudah lama tidak bertemu membuat pertemuan mereka sedikit canggung dan apalagi dihadapkan pada pernikahan. Tetapi bagaimanapun keduanya pernah menghabiskan waktu di masa kecil.

Namira dan Bian sama-sama memiliki pasangan di masa lalu. Bian memiliki kekasih yang tidak direstui oleh ibunya dan sementara Namira yang memiliki calon suami dan seharusnya menikah tetapi digantikan oleh Bian. Karena perzinaan yang dilakukan calon suaminya menjelang 1 hari pernikahannya.

Bagaimana Namira menjalani pernikahannya bersama Bian yang tidak dia cintai dan sebaliknya dengan Bian.

Jangan lupa untuk membaca dari bab 1 sampai bab akhir dan jangan suka menabung Bab....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35 Hal Mendadak

"Kenapa seperti itu, Kak?" tanyanya tampak kebingungan dengan ekspresi wajah suaminya yang penuh dengan kekhawatiran.

"Namira aku tahu kamu sudah tahu bagaimana Mama terhadap kamu. Mama pasti menjadi orang yang paling senang ketika kita berdua rujuk, tapi tidak menjamin untuk Mama tidak mencampuri pernikahan kita. Ketika seseorang sudah mendapatkan apa yang dia mau dan maka akan ada lagi yang dia inginkan. Manusia selalu haus akan keinginan," ucap Bian.

"Baiklah! Namira ikut saja seperti apa arahan dari Kakak. Namira hanya berharap jika Mama bisa menghargai keputusan kita dan untuk kedepannya tidak mencampuri urusan pernikahan kita," ucap Namira.

"Aku akan tetap berada di sisi kamu dan apapun yang terjadi aku tidak akan meninggalkan kamu," ucap Bian.

"Jika kak Bian sudah mengatakan hal seperti itu. Maka seberat apapun badai yang akan terjadi, Namira tidak perlu mengkhawatirkan apapun," ucap Namira yang membuat Bian tersenyum.

"Kita lanjutkan saja sarapan," ucap Bian. Namira menganggukkan kepala.

***

"Jadi Kakak akan kembali ke pesantren?" tanya Namira yang berada di dalam kamar Ilham bersama suaminya yang sedang membantu Ilham memasukkan pakaiannya ke dalam koper.

"Umi sudah meminta Kakak untuk pulang dan lagi pula urusan Kakak juga sudah diselesaikan di sini," jawab Ilham.

"Lalu Namira bagaimana?" tanya Namira.

"Pertanyaan seperti apa itu Namira? Kamu sudah rujuk dengan suami kamu. Kamu juga awalnya tinggal di Jakarta bersama suami kamu dan artinya kamu tidak perlu ikut ke pesantren," jawab Bian.

"Aneh sekali. Namira awalnya datang ke Jakarta ingin menjemput Kakak. Tetapi pulang malah tidak ikut," sahut Namira dengan wajah cemberutnya.

Memang pakaiannya masih banyak sekali di pesantren, karena tujuan ke Jakarta hanya beberapa hari saja.

"Namira, ketika aku nanti menyelesaikan proyek beberapa hari lagi. Kita akan ke pesantren untuk bertemu Umi dan Abi kamu secara langsung. Walau sudah mengabari tentang hubungan kita yang kembali rujuk, tetapi memang alangkah baiknya kita datang untuk berkunjung," sahut Bian.

"Tuh dengar, sekalian kamu juga bawa seluruh pakaian kamu dari pesantren," sahut Ilham.

"Isss, bilang saja mau ke Pesantren mau bertemu Zahra, terlihat dari wajahnya yang tampak sudah tidak sabaran," ucap Namira dengan wajah cemberut yang membuat Bian hanya tersenyum melihat istrinya kalau sudah bertengkar dengan Namira pasti begitu lucu.

"Ikut campur saja," sahut Ilham.

****

Namira dan Bian yang terlihat berada di dalam mobil. Bian menoleh kearah istrinya itu dengan senyum lebar di wajahnya yang memang sejak awal mereka memutuskan untuk kembali menjalin pernikahan, Bian lihat begitu sangat bahagia dan sama dengan Namira.

Namira terlihat sangat manja yang sekarang merangkul lengan Bian dengan meletakkan kepalanya di bahu Bian. Bian lagi-lagi tersenyum yang melebarkan jemari tangannya itu dengan menggenggam tangan istrinya sehingga jemari mereka saling bergenggaman erat.

Bian benar-benar sangat bucin kepada Namira yang sejak tadi tidak berhenti mencium punggung tangan yang terus digenggamnya seakan tidak ingin lepas.

"Ya Allah indah sekali pernikahan seperti ini, setiap hari jantung Namira tidak pernah berhenti berdebar. Apa jangan-jangan Namira juga sudah mencintai Kak Bian. Cinta dan sayang bukan karena kami saudara sepupu, bukan karena perasaan itu ada memang sejak kecil. Tetapi perasaan cinta yang berbeda," batin Namira dengan pipi memerah dengan senyumnya yang juga sejak tadi tidak berhenti lepas.

"Kamu tidak apa-apa, jika akhirnya bertemu dengan Mama?" tanya Bian.

"Tidak! Bukankah kita memang harus bertemu dengan Mama," jawab Namira.

"Namira jangan menjadi orang yang tidak enakan, jika kamu ingin marah kepada Mama maka marah lah, jangan menyembunyikan semua itu dengan senyum kamu dan seolah tidak terjadi apa-apa. Kamu berhak untuk kecewa, berhak untuk memperlihatkan ekspresi wajah kesal," ucap Bian.

"Iya, Kak Bian. Insyallah Namira akan bersikap apa adanya, Namira juga ingin kejadian ini tidak akan terulang lagi ke depannya," ucap Namira.

"Iya, kita sama-sama mengharapkan hal yang terbaik dalam pernikahan kita. Baik aku dan juga kamu akan sama-sama mendapatkan keberkahan dengan tujuan kita yang memang menikah untuk ibadah yang lebih panjang," ucap Bian.

Namira menanggapi dengan anggukan kepala dan Bian mencium lembut kening istrinya itu. Betapa bahagianya pasangan suami istri itu yang merajut asmara mereka, asmara dalam pernikahan yang ternyata begitu sangat indah.

***

Namira dan Bian yang sekarang sudah berada di kediaman Farah dan Andika. Mereka duduk di ruang tamu dan baru saja pelayan meletakkan beberapa gelas teh di atas meja.

"Alhamdulillah, Mama benar-benar sangat bahagia mendengar kalian berdua memutuskan untuk kembali rujuk," ucap Farah yang memang sudah mendapatkan penjelasan semuanya dari Bian.

"Papa juga ikut bahagia dengan keputusan kalian, memang jika masih ada yang bisa diperbaiki, lalu kenapa tidak. Sesungguhnya Allah juga membenci perceraian tetapi bukan berarti percayaan itu haram," sahut Andika.

"Aku dan Namira memutuskan untuk rujuk bukan karena orang lain, bukan karena memikirkan perasaan orang lain atau apapun itu. Tetapi itu keputusan dari kami berdua dan tidak ada kaitannya dengan siapapun," ucap Bian.

"Mama tahu Bian, Mama minta maaf sama kamu," ucap Farah.

"Jangan meminta maaf kepada Bian. Tetapi pada Namira, karena sesungguhnya Mama melakukan kesalahan yang besar kepadanya. Mama juga tidak perlu menyembunyikan apapun atau bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. Karena Namira sudah mengetahui semuanya," ucap Bian.

Farah melihat ke arah menantunya itu dan kesulitan menelan saliva dan sementara Namira terlihat begitu tenang.

"Namira cukup kecewa dengan apa yang sudah mama lakukan. Namira tidak percaya jika Mama bisa melakukan semua itu. Tetapi sudahlah, tidak ada gunanya membahas masa lalu dan lagi pula apa yang bisa Namira lakukan lagi, semuanya sudah terlanjur dan Namira hanya berharap semuanya baik-baik saja dan untuk kedepannya tidak adalagi masalah seperti ini," ucap Namira.

"Iya, Namira saya tahu apa yang saya lakukan membuat kamu marah. Tetapi bukankah dengan apa yang sudah saya lakukan dan membuat kamu bisa bersama Bian," sahut Farah.

Namira, Bian dan Andika mengerutkan dahi mendengar pernyataan dari Farah yang seolah tidak terlalu merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan dan justru dia merasa bahwa yang dia lakukan menjadi jembatan untuk Namira dan juga Bian.

"Apa yang Mama katakan?" tanya Bian.

"Farah, kamu apa-apaan," tegur Andika.

"Maaf, saya tidak bermaksud untuk bicara seperti itu. Mama senang dengan hubungan kalian berdua. Ini yang Mama inginkan sejak awal melihat kalian berdua rujuk kembali," ucap Farah dengan tersenyum tetapi ekspresi wajah Namira terlihat datar.

Sama dengan Bian yang tidak melihat ketulusan dari seorang Farah meminta maaf kepada Namira. Sesuai dengan dugaannya jika dia rujuk dan Namira adalah suatu pencapaian yang besar bagi Farah.

"Namira apa Umi dan Abi kamu sudah mengetahui semua ini?" tanya Andika.

"Sudah, Pa! Namira sudah memberitahu semuanya dan mereka juga mengucapkan syukur dan penuh doa untuk pernikahan kami," jawab Namira.

"Alhamdulillah," sahut Andika.

"Aku dan Namira juga memutuskan setelah ini kami berdua akan pindah dan tidak akan tinggal di rumah ini," ucap Bian secara tiba-tiba yang membuat Farah.

Bukan hanya Farah saja, tetapi Namira sendiri juga kaget yang sepertinya pembicaraan itu belum ada mereka diskusikan bersama.

Bersambung.......

1
Rieya Yanie
sikap bian dan kayra keterlaluan..meskipun sndiwara namun sangta menyakitkan
jangan jangan kayra malah jatuh cinta beneran sama bian
Teh Euis Tea
biarkan dulu namira disana, biar bian merasa kehilangan yg sabgat dlm dan si nayra sadar dan.pergi dari kehidupan bian karna yakin si nayra suka sm bian
Oma Gavin: menurut ku justru nayra akan komporin bian buat melupakan namira cuma zahra dan Ilham akan jadi garda terdepan melindungi namira dari pelakor sahabat nya sendiri
total 1 replies
Teh Euis Tea
aku sih yakin klu nayra emang menyukai bian
Endang 💖
nayra udh jatuh cinta sama bian, mknya dia sengaja buat kek gitu
Teh Euis Tea
si nayra mungkin awalnya cuma niat main2 tp kebawa baper
Oma Gavin
feeling ku nayra justru kebablasan mencintai bian dan ide konyol ini dari nayra ternyata nayra ngga sebaik yg dikira namira sabahat lucknut menikam dari belakang bukannya menyadarkan malah ambil kesempatan, bian juga oon bin goblok nya ngga ketulungan manut saja sama nayra dan selalu bela nayra didepan namira, biarkan saja bian kelimpungan dan nyesel cari namira sendiri, untuk zahra tolong dikuliti itu sahabat mu nayra udah ada bibit pelakor dan ingin menguasai bian seutuhnya
Teh Euis Tea
si nayra lama2 songong nih, emang sih namira salah telah menyuruh bian nikah lg tp bian jg sudah abay sm namira, janji makan mslam ga jd karna bian pergi sm nayra, sampai2 namira nunggu ky orang ilang di lestoran, kasian aku sm part itu
Nayla Arshaka
lbih baik mundur aja la Namira .dr pada kmu merasakan sakit yg lbh dlm...
smua berawal dr keegoisan mu .
dan skrg lpaskan dengan keikhlasan mu...
blm mnikah aja perhatian bian Uda gak ada buat kamu .
gmn klw mereka mnikah ... mngkin kmu akan mnjdi org asing ... bismilah .mundur dan lepaskan bian Namira...
Angga Gati
ak sedih thor...namira pd akhirnya terluka...lebih baik mundur sekarang drpd melihat bian & nayra menikah yg ada makin tambah sakit.
Teh Euis Tea
nayra bian awalnya kalian emang cuma niat dekat sj tp sekarang kalian mungkin saling suka dan aku balik kasian sm namira
Oma Gavin
ternyata bian dan nayra beneran mau nikah ya sudah sekarang giliran namira yg mundur dari pada kamu sakit hati melihat keromantisan nayra dan bian apalagi saat nanti nya nayra hamil jadi perceraian lebih baik, biarkan bian bahagia dgn nayra bukankah itu awalnya yg kamu mau namira
Oma Gavin
pasti kejutan ultah nya bian dan nayra selama ini cuma ngeprank menyadarkan namira yg keras kepala dan egois, gimana enak ngga di cuekin bian
Oma Gavin
gimana rasanya namira ini yg kamu mau masih tetap meminta bian nikah dgn nayra yg ada kamu ngga dianggap lagi apalagi nayra pinter mengambil hati bian, semoga ini hanya konspirasi bian dan nayra menyadarkan dirimu namira yg egois dan keras hati tidak mau mendengarkan pendapat suami
Teh Euis Tea
syukurinnnnn gimana namira mantapkan, itu blm nikah loh km merasa tersusih apalg udah nikah sakit ati dong atau mungkin km langsung di buang sm bian

baru kali ini loh aku baca novel malah setuju sm poligami abusnya gedeg aku sm sinamira
Teh Euis Tea
sok sokan sih nyuruh bian poligami giran di cuekin km nyesel
syukurin rasain aj km namira
Oma Gavin
semoga nayra dan bian sedang memainkannya peran buat menyadarkan namira yg egois karena tekanan farah ngga mikirin perasaan bian sama sekali yg tulus mencintai nya
Oma Gavin
gayamu namira sok kuat dan ikhlas belum juga nikah bian dan nayra kamu sudah cemburu berat, makanya ngga usah punya ide konyol yg ada justru kamu yg tersingkir dan sakit hati sendiri, cari penyakit punya suami sebaik bian masih saja banyak drama
Teh Euis Tea
udah mulai ada xemburukan lo sm nayra makanya di pikir itu blm di poligami km udah merasa cemburu
Deeva Satrya
ini judulnya harusnya bukan imam dalan sujudku tapi 2 makmum 1 imam,ujung ujungnya poligai,Namira ini pikirannya trllu dangkal,trs bian bisa nolak tinggal pergi aja kluar negri bres,mertua ngomong panjang x lebar ko GK di gubris dnn dalih tekanan mertua minta cucu, krng jaman canggih bisa byi tabung knp hrus nyuruh suami nikah lagi,otkany Namira tarh dmn y,apa dia udah dlu mau nikah gagal trs bian gntiin pengantin prianya,,cerita ini buat aku gedek, Bikim cerita Lebih cerna dan sukai pembaca author KK,cerita melenceng dari judul cerita novelnya,,
Erni Zahra76
munafik bgt c namira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!