Kejutan dari mama yang belum pernah dilakukan,dengan memberikan kue ulang tahun diusiaku yang ke-20 thn
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muksini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SUARA DITENGAH MALAM
Ibu ku adalah keturunan dari banten,kakekku mewarisi ilmu pengobatan turun temurun,dan aku bersyukur walaupun terlahir dari keluarga yang broken home kami tidak kurang kasih sayang.Meskipun begitu sosok seorang ayah memang tidak tergantikan,tapi setidaknya keluarga dari ibu adalah keluarga besar yang saling support baik dalam keadaan suka dan duka.
Ibuku memang sudah tau setelah kakek tiada dia akan menggantikan untuk mengobati orang dengan jalan alternatif dan kebatinan.
Bila seseorang yang mempunyai indra ke enam dia akan tau dan bisa melihat ibu ku
ada kelebihannya, aku kurang paham dan kurang mengerti.Yang aku tau biasanya ibu dan kakek berpuasa baik senen,kamis atau puasa putih.Pernah terjadi ibu mengalami sakit kepala yang hebat sampai 3 hari sudah berobat tidak sembuh - sembuh,begitu karena memberi air putih buat ibu seketika itu juga langsung sembuh.Terkadang memang tidak masuk logika tapi kenyataannya dan terbukti.
Aku biasa main game sampai malam terkadang pukul 3 pagi,tapi semenjak ibu menikah lagi dan aku bekerja pukul 10,11 malam sudah tidur hampir tidak pernah lagi begadang.Ibu selalu menegur bahkan marah jika aku terlalu malam tidur.
Tengah malam aku terbangun terasa lapar,aku ke dapur ingin membuat nasi goreng,tiba - tiba terdengar ada yang mengetuk pintu depan,aku diam saja tapi suara ketukan itu terdengar kembali.Rasa lapar yang begitu kuat hingga membuatku cuek dengan suara ketukan itu.Nasi goreng telah matang dan siap disantap oleh ku,tapi
aku mendengar bukan suara ketukan lagi,tapi suara wanita tertawa disamping rumahku ,langsung saja aku ambil nasi goreng yang ku masak tadi ke kamar berikut minumnya.Kulihat pukul 1 malam.Setelah makan aku langsung tidur dan berusaha melupakan kejadian tadi.
Hari minggu om Abi mengajak kami ke jalan - jalan ke pantai dan langsung belanja di mall.
Dipantai kami berempat tidak berenang hanya menikmati ombak dan angin yang berhembus dengan kencang,sambil makan cemilan karena belum lapar.Om Abi bertanya pada ku"andra tadi malam buat nasi goreng ya, klau om tidak salah liat jam pukul 1 ya"
"Ya om emang ada apa?"jawabku
"ngomong-ngomong andra dengar sesuatu tidak ?tanya om sambil menatapku.
"he..he emang yang om dengar apa coba!!"ujarku sambil tertawa
"Suara ketukan pintu dan suara tertawa wanita"ucap om
tiba - tiba sella berkata"ihhh serem lo takut ah ibu sella takut "sambil memeluk ibu.
"Bener itu om kagak salah"ujarku sambil tersenyum
"Emang sering seperti itu ya andra tapi suara itu sangat jelas begitu ketukan pintunya"
"Ya om bukan tadi malam saja sudah sering tapi andra masih aja takut bahkan merinding"jawabku
"sudah- sudah kasihan adek tu ketakutan" ujar ibu dengan memeluk sella.
Aku dan om berhenti berbicara tentang peristiwa semalam,apa lagi kulihat adekku ketakutan sekali.Ibu langsung menyiapkan untuk makan siang kami. Perjalan pulang dari pantai aku duduk disebelah om Abi karena sella tidak mau jauh dari ibu, aku tertawa - tawa menertawakan adek yang masih ketakutan.Kulirik melalui spion adek sudah tertidur dipangkuan ibu .
"Nak kalau ada adek jangan cerita seperti itu kan sudah tau dia penakut,tar dia gak mau tidur sendirian lagi lo"ujar ibu dengan nada suara pelan.
"ya bu"jawabku sambil memejamkan mata
Malam yang dingin membuat rasa kantuk yang hebat apa lagi dari pantai,rasa lelah dan penat terasa sekali.Rasa ingin buang air besar yang membuat tidurku terbangun,pelan - pelan ku buka pintu keluar dari kamar menuju ke kamar mandi.Sayup - sayup ku dengar kembali suara mengetuk pintu dan tidak lama lagi - lagi suara wanita sedang tertawa,dengan cepat ku selesaikan hajat ku dikamar mandi dan keluar menuju kamar dan langsung tidur.
Selama hampir 1 minggu aku dan om Abi diteror dengan ketukan dan suara wanita tertawa,yang aku tau pasti itu bukan manusia tapi kunti.Aku langsung mengajak ibu kerumah kakek dan menceritakan semua yang aku alami bersama om Abi.
"Sudah jangan takut nanti kakek beri garam dan tabur kan di sekeliling rumah"ucap kakek sambil tersenyum
"Kenapa ya kek tu hantu terus - terusan mengganggu tidak bahayakah?" tanyaku kepada kakek
"tidak apa - apa dia tidak akan bisa masuk kerumah,dia hanya iseng saja karena suasana rumah kalian nyaman dan tenang"jawab kakek dengan tetap tersenyum
Setelah magrib aku disuruh ibu menaburkan garam ke sekeliling rumah,sambil berdoa jangan sampai kami sekeluarga di teror kembali.
Seminggu berlalu kami lewati tanpa ada suara ketukan dan suara wanita tertawa ditengah malam lagi,dan aku tidak was - was dan takut untuk buat nasi goreng apa lagi ke kamar mandi.Om Abi pun begitu jadi tenang dan sella pun tidak ada rasa takut lagi bila malam hari.