seorang gadis 18 tahun bernama Kanaya Nadhira harus menerima perlakuan kasar dan semena-mena dari ibu dan adik tirinya.semenjak ayahnya meninggal sikap ibu tirinya berubah.dia di perlakukan layaknya seorang pembantu.namun,siapa sangka ibu dan adik tirinya,menjual Kanaya kepada seorang muncikari dengan harga mahal!
Kanaya di pertemukan dengan seorang pria dewasa yang sedang mencari wanita, untuk melayani anaknya yang mengalami orientasi seksual atau gay.dia seorang pengusaha terkenal. meminta Kanaya untuk bersedia menikah dengan anaknya,berharap Kanaya dapat merubah sikap anaknya seperti semula.dengan mengancam sehingga Kanaya terpaksa bersedia di nikahkan dengan anaknya.
mampukah Kanaya merubah jalan hidup suaminya? rahasia apa yang di sembunyikan suami Kanaya, sehingga dia berubah menjadi gay? penuh dengan ketegangan dan konflik romantis, ikuti kisah Kanaya di dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
Marvino pun angakat bicara, setelah lama berdiam diri,memperhatikan sikap ibu dan anak di hadapannya.
"Baiklah aku setuju.aku akan memberi mu uang senilai 2 milyar.tapi dengan syarat, aku akan membawa anak mu sekarang." ucap marvino tegas.
"Dengan senang hati, tuan." Bu yuli, bersorak gembira dalam hati karena rencananya berhasil.keinginannya menyingkirkan Kanaya akhirnya terwujud.tanpa harus repot-repot menyeretnya keluar dari rumahnya.
Kanaya meremas rok sekolahnya,rasanya sakit. dia merasa seperti barang yang sedang di perjual belikan, saling tawar menawar.sampai pada akhirnya mereka sepakat dengan harga yang di tentukan.
"Bersiaplah.saya tunggu di mobil."ucap marvino, meninggalkan ruangan itu.
Bu yuli menarik tangan Kanaya kasar.meminta Kanaya segera membereskan semua barang-barangnya.
" Lama sekali!" ketus bu yuli,melihat Kanaya yang enggan memasukan pakaiannya kedalam tas berukuran sedang.
"Seharusnya kamu bersyukur,karena ada orang yang mau menikahi mu.ya... walaupun dia terlihat sudah berumur, tapi aku yakin dia masih kuat untuk melakukan hal itu." ketus bu yuli.memperhatikan kanaya yang hampir selesai mengemas barangnya.
"Dan kamu,tidak perlu lagi takut kekurangan. dia akan menjamin semua keperluan mu.asalkan kamu bisa menuruti keinginannya."
Kanaya enggan membalas perkataan ibu tirinya.tanpa kata dia pergi dari kamarnya.
"Dasar anak kurang ajar... orang tua bicara bukannya menjawab malah pergi begitu saja!" teriak bu yuli, marah saat melihat sikap kanaya yang acuh padanya.
Dia pun segera menyusul kanaya keluar.mengantar kanaya sampai di depan mobil.Richard pun segera membukakan pintu untuk kanaya.
Awalnya kanaya ragu,jika harus duduk berdampingan dengan marvino.tapi apa boleh buat.dia pun terpaksa duduk di samping pria paruh baya tersebut.
"Tuan saya minta, secepatnya anda Kirimkan uangnya."ucap bu yuli, tidak tahu malu.
Marvino hanya menganggukan kepala sebagian jawaban.mobil mewah marvino pun melaju meninggalkan rumah bu yuli.
" Akhirnya,aku jadi orang kaya!" Bersorak gembira, saat melihat mobil marvino menjauh.
Di dalam mobil, kanaya hanya terdiam perasaannya sakit,setelah di jual oleh ibu tirinya,entah apalagi yang akan terjadi padanya.
Melihat keadaan kanaya, marvino hanya menghela nafas.dia yakin jika gadis di sampingnya adalah gadis baik- baik.
Sesampainya di mansion marvino.kanaya di sambut hangat oleh beberapa pelayanan. marvino meminta salah satu pelayanan mengantarkan kanaya ke kamarnya.
Saat hendak menaiki anak tangga, kanaya terkejut saat berpapasan, dengan pria tampan yang tak asing baginya.
Dia teringat saat, kejadian dimana dia di bawa lisa ke club malam.disanalah dia bertemu dengan pria yang berpapasan dengannya sekarang.
"Silahkan masuk nona, ini kamar anda.jika ada sesuatu yang nona perlukan silahkan panggil saya."ucap pelayan sopan.membuyarkan lamunan Kanaya.
" Terima kasih." Kanaya tersenyum pada pelayan itu.
Saat memasuki kamar, Kanaya terkagum. melihat isi kamar yang sangat indah dan mewah.di banding kamar di rumahnya, kamarnya sekarang jauh lebih besar dan tentunya nyaman.
"Ibu... ayah..., aku ingin ikut kalian.hidup ku hancur hiks... hidup ku tidak bahagia hiks... kenapa kalian begitu cepat meninggalkan aku.... "lirih hafizah, terisak teringat pada kedua orang tuanya.
Di ruang keluarga,Marvino sedang berbicara serius dengan putranya, keivano.dia meminta keivano untuk segera menikahi Kanaya.
"Kenapa secepat ini, pah?" Keivano merasa tak terima dengan keputusan marvino.
"Kita sudah saling sepakat, papah harap kamu tidak lupa dengan ucapan mu sendiri."
"Iya... tapi, bukan secepat ini pah! "
"lebih cepat, lebih baik." Marvino, menatap tajam keivano, yang tak Terima dengan keputusannya.
Lagi-lagi keivano kalah telak,dia geram dengan sikap papahnya yang semaunya.kini dirinya tidak punya pilihan lain.dia terpaksa menuruti rencananya marvino.
"Baiklah, terserah papah."
Marvino tersenyum penuh kemenangan. sudah dia duga putranya itu tidak bisa menolak perintahnya.
Di malam hari,seorang pelayanan wanita mengetuk pintu kamar kanaya.meminta agar dirinya turun, untuk makan bersama marvino.
Jantung kanaya berdegup kencang, saat dirinya melihat marvino sudah duduk di meja makan, menunggu kedatangan kanaya.
"Duduklah." Marvino menatap kanaya yang hanya diam mematung.
"I-iya tuan, maaf.... "
Marvino menganggukkan kepala, paham dengan sikap kanaya yang terlihat takut.
"Makanlah, setelah itu saya ingin membicarakan sesuatu dengan mu."
Tubuh Kanaya gemetar setelah mendengar perkataan marvino.hatinya bertanya-tanya, hal apakah yang akan di bicarakan pria paruh baya di hadapannya ini.
Setelah makan malam selesai,marvino memulai pembicaraannya.
"Nama mu kanaya,"tanya marvino, menatap kanaya.
"I-iya,nama saya kanaya."
"Saya marvino,papahnya keivano. pria yang semalam bersama mu,di club malam."
Mata kanaya terbelalak,saat mendengar penuturan marvino.
"Da-dari mana tuan tahu," tanya kanaya, tergagap.
Marvino tersenyum simpul,mendengar pertanyaan kanaya.
"Dari mana saya tahu,bukanlah urusan penting.saya mau...kamu menikah dengan putra saya, keivano."
"Maksud tuan...!ibu bilang,saya di beli oleh tuan untuk di jadikan istri."
"Ha...ha...!sepertinya ibu mu salah paham,saya tidak mengatakan jika akan menikahi mu.tapi saya mau,menikah kan kamu dengan putra saya."
Kanaya tidak menyangka, jika selama ini ibunya telah salah paham, dengan maksud kedatangan tuan marvino pada saat kerumahnya.
"Saya harap kamu bersedia.karena saya yakin kamu adalah perempuan baik- baik, saya percaya jika suatu saat kamu akan bisa merubah putra saya."
"Maaf tuan, jika boleh saya tahu, memangnya putra tuan kenapa?" tanya kanaya dengan hati-hati.
Marvino menghela nafas berat.dia tidak ingin menyembunyikan rahasia putranya dari kanaya, karena menurut marvino, kanaya harus tahu dari sekarang tentang diri keivano.
"Pandangan semua orang, keivano adalah sosok pribadi idaman,semua para orang tua.tanpa mereka ketahui jika putra saya, mengalami hal yang menyimpang.... "
"Maksud tuan, menyimpang dalam hal apa?" Kanaya semakin ingin tahu tentang rahasia keivano.
"Dia,tidak menyukai lawan jenis, melainkan sebaliknya." Menatap serius, kanaya.
"Apa maksudnya, putra tuan seorang g-gay...."
"Ya... dia seorang gay.dia memiliki penyimpangan seks, setelah dia pulang dari luar negri. mungkin karena salah pergaulan,saat dia berada di sana."
Kanaya tak bergeming,dia ingin tahu semua tentang keivano.
"Saya berharap, dengan menikahnya dia.penyimpangan pada diri keivano bisa hilang.saya ingin melihat dia normal seperti dulu.saya juga berharap, kamu dapat membantu dia untuk berubah."
Kanaya bingung harus menjawab apa, dia sendiri merasa belum bisa menjadi orang yang sempurna.bahkan untuk merubah seseorang pada kodratnya,terasa mustahil baginya.
"Bagaimana,apakah kamu mau menikah dengan putra ku?"
Pertanyaan marvino membuyarkan lamunan Kanaya.
"T-tapi tuan, jujur saya masih ingin sekolah. jika saya harus menikah dengan putra tuan, maka otomatis saya tidak bisa bersekolah lagi." Kanaya memberanikan diri menyampaikan keinginannya.
Marvino tersenyum tipis.dia bangga pada keteguhan Kanaya terhadap pendidikan.
"Walaupun kamu sudah menikah,kamu masih bisa bersekolah.saya akan mengatur semuanya. jadi bagaimana apakah kamu mau menikah dengan putra ku, keivano? "
Ukuran kandungan tak biasa??, apa Kanaya hamil janin kembar, wahhh surprise donk bagi semuanya.. semoga yaa..seneng kalau kembar