Di Asing Kan Dengan Bola

Karena permintaan yang tidak masuk akal, kusir tidak serta-merta menghentikan kereta kuda.Dia pikir apa yang terjadi ke belakangan ini benar-benar menghantam mental Nona tertua. Jika tidak begitu bagaimana mungkin dia mengajukan permintaan di luar nalar.

Tidak ada Putri bangsawan yang dia tahu, ingin pipis di jalan.

"Nona tertua bagaimana jika aku mempercepat laju kuda agar kita sampai di mention. Lagi pula hari mulai gelap. Bagaimana jika Nyonya bertanya?"kata kusir kuda dengan gugup.

"huh tidak ada yang mengetahui jika aku sudah keluar hari ini dan tidak akan pernah ada jika kau tetap diam. Tidak apa-apa aku tidak akan pernah menyebut namamu atas kesalahan ini"kata Gu winjia yang mengancam kusir.

"tapi nona...

"Tidak ada tapi-tapian apa kau ingin Nona ini pipis di sini? Apa kau tidak takut dengan hukuman jika ayahku tahu kau melihat nona ini pipis?"

Segera kusir itu berkeringat dingin, dia hanyalah budak belian. Nyawanya begitu murah di tangan para bangsawan. Karena tidak ingin mati jadi dia menghentikan kereta kudanya dan berdoa agar apa yang dilakukan oleh Nona tertua tidak dilihat oleh orang lain.

Lain dengan apa yang dipikirkan oleh sang kusir, sebenarnya gu winjia sedang melakukan eksperimen kecil. Dia baru saja merasakan perubahan dari ruang angkasanya.

Berbekal dengan begitu banyak pengalaman membaca novel. Ruang angkasa sebenarnya ada begitu banyak kemampuan termasuk dengan teleportasi. Jadi apa yang dilakukan sekarang adalah ingin mencari tahu apakah ruang angkasa miliknya mampu melakukan teleportasi atau tidak.

Meskipun bukan orang yang berpengalaman tapi mencoba adalah sesuatu yang wajar. Jika itu gagal maka anda masih akan puas hati dengan hasilnya. Tapi jika berhasil maka itu adalah double happiness yang langka.

Setelah meninggalkan kusir dan berpikir jika kusir tidak bisa melihat pergerakan.Gu winjia segera masuk ke ruang angkasanya. Berbekalkan dengan pembicaraan tadi secara tidak sadar dia mengetahui di mana letak gudang milik pangeran ketiga.

Oh agar pembaca tidak keliru mari kita Jelaskan lagi jika pemeran utama dalam novel dibaca oleh Gu winjia adalah pangeran ketiga. Alasan kenapa dia sedang berpura-pura menjadi seorang pangeran yang tidak mempedulikan tahta. Ini karena dia adalah Pangeran ketiga bukan pertama ya ataupun yang kedua.Jadi mari kembali ke topik.

Gu winjia berjalan kira-kira 50 meter ke depan di ruang angkasa. Dari titik itu dia keluar lagi dan mendapati dia sedang berdiri di tempat yang tidak dikenali.

Melihat perubahan tempat di mana dia tadi masuk ke ruang angkasa dan di mana dia berdiri sekarang, bukankah ini artinya teleportasinya berhasil.

"yes bagus, jadi seperti ini teleportasi? Lumayan ini tidak mengecewakan hehehe"

Lalu Gu winjia masuk lagi ke ruang angkasa dan berjalan sedikit ke sudut Timur, kemudian dia keluar lagi rupanya sudah mentok ke gang yang lain. Jadi dia masuk lagi dan berjalan lagi sampai lah menemukan jalan yang cocok di mana katanya ada gudang milik pangeran pertama.

Niatnya ingin masuk ke dalam gudang tentu saja dia harus melangkah 20 kaki lebih. Hasilnya ketika dia keluar dari ruang angkasa itu bukan di luar gudang melainkan di dalam gudang.

"Wow tidak kusangka sebenarnya pangeran busuk itu masih cukup kaya hehehe"

Penampakan di depannya ini benar-benar seperti yang dia pikirkan. Semiskin manapun ,seorang pangeran dia masih seorang pangeran yang mendapatkan gaji khusus dari Kaisar. Berhubung dengan niatnya ingin menjadi Kaisar tentu saja dia sedang mengumpulkan kekuatan dari segala penjuru termasuk dari segi keuangan.

 Jadi di dalam gudang ini ada begitu banyak uang perak emas bahkan juga ada uang kertas. Tidak sampai di situ ada juga beberapa harta karun seperti lukisan ,giok bahkan juga hal-hal lain seperti kain sutra dan sebagainya.

Oh dia juga menemukan beberapa bahan obat-obatan langka seperti ginseng yang berusia diatas 1000 tahun.

"Wow pangeran ku sayang Terima kasih atas hartanya hehehe"

Gu winjia tidak ingin menghabiskan waktu untuk memuji harta karun ini. Dia langsung melambaikan tangannya dan segala sesuatu di dalam gudang ini hilang begitu saja dalam sekejap. Tidak perlu ditanyakan lagi karena semua harta karun itu benar-benar sudah berpindah ke dalam ruang angkasa miliknya dalam kurang dari 2 detik.

Puas melakukan tindakan semacam ini, Gu winjia segera keluar tapi dia sudah merasakan manisnya menarik harta dari pangeran ketiga, jadi dia mampir ke dalam gudang makanan.

"Makanan adalah sesuatu yang akan langka dalam perjalanan nanti jadi maaf pangeran ketiga aku minjem dulu ya"katanya dengan melambaikan tangan ke arah gunungan bahan makanan itu. Sekali lagi semuanya lenyap dan langsung berpindah ke ruang angkasa.

Untung nya dia tidak perlu menyentuh suatu objek ketika akan menyimpannya ke dalam ruangan. cukup melambaikan tangan dan segalanya hilang dengan catatan objek tersebut tidak kurang dari jarak 10 m.

Gu winjia sangat puas dengan apa yang dia lakukan sekarang. Tapi jika dipikir lagi tentang bahan makanan mentah ini, kapan dia memiliki waktu untuk memasaknya nanti.

"ah lebih baik aku pergi ke dapur siapa tahu ada bahan masakannya sudah jadi"pikir nya.

Jadi dia masuk lagi ke ruang angkasa dan tiba-tiba sudah ada di ruangan dapur. Sebenarnya ruangan dapur saat ini tidak kosong. Para koki yang bertugas di dapur sering bersiap-siap untuk berjaga-jaga siapa tahu ada para selir yang menginginkan camilan tengah malam. Namun mereka adalah manusia bukan besi.

Jadi ketika Gu winjia datang mereka semua sedang menahan matanya agar tidak tertutup.

Seperti yang dipikirkan sebelumnya memang ada begitu banyak bahan makanan yang ada di sini. Semua tinggal memanaskan dan menyajikan sebentar jika ada pemilik rumah menginginkannya.

Agar tidak mubazir, gu winjia cukup berbaik hati memindahkan segala sesuatunya ke dalam ruangannya sendiri. Adapun yang terjadi setelah itu dia tidak ingin tahu.

Egois sih tapi inilah hidup di era kuno.

Sejujurnya Gu winjia masih ingin memiliki beberapa hal bagus di gudang para selir.Tapi dia tidak mungkin pergi pipis selama setengah jam kan.Jadi dengan rasa prihatin dia keluar dengan cepat dan kembali ke posisi awal.

Nah penjarahan yang sedang dia lakukan tadi sebenarnya hanya berkisar 10 menit. Kusir yang sedang melirik kiri dan kanan dengan keringat dingin ini sebenarnya juga tidak sadar jika Nona tertua yang dipikirnya kurang ajar ini sedang merampok istana pangeran pertama.

Gu winjia dengan tangan kosong berlenggang-lenggok dan naik ke dalam kereta kudanya dengan santai. Seolah-olah bukan dia yang sedang melakukan perampokan instan tadi.

"Apa lihat-lihat? Ayo jalan jangan sampai ibu khawatir jika nona ini hilang"katanya dengan nada berbisik sesuai nada suara seorang gadis bangsawan.

Kusir juga tidak berpikir panjang dan dia langsung melarikan kereta kudanya secepat kilat. Lebih cepat tiba di kediaman maka lebih baik. Secara Nona tertua sudah gila.

Untung saja tidak ada yang melihat jika Nona kedua sedang pipis di jalan. Bukankah ini menjadi aib baru di kediaman menteri gu.Gu winjia tidak bisa membaca pikiran kusirnya tapi dia cukup puas dengan jarahannya hari ini.

Tadi ketika dia keluar dari rumah dirinya tidak memiliki apapun selain daripada dua koin perak. Tapi sekarang dia memiliki begitu banyak hal di luar angkasa yang bisa menjamin hidupnya dalam satu kehidupan sekaligus.

Ah Sebenarnya dia sangat berpotensi menjadi ikan asin di masa depan.

Ketika dia turun dari kereta kuda, dia masuk ke dalam kediaman di pintu belakang. Ini juga sebabnya kenapa orang di rumah tidak menyadari jika dia sudah keluar. Pintu belakang biasanya digunakan oleh para pelayan kecil. Tidak ada yang pernah menyangka jika Nona tertua yang bermartabat sebenarnya masuk dan keluar dari jalan itu dengan santai tanpa peduli dengan aturan.

Begitu juga ketika dia masuk ke dalam kediamannya sendiri ,tidak ada satupun pelayan di sana. Adapun dua pelayan kecil yang tertinggal sebenarnya sudah dihukum dengan alasan kecil sehingga keduanya dikurung di ruangan kayu bakar. Jadi benar-benar tidak ada yang menyadari jika dia sudah keluar dalam kurun waktu ini.

Segera Gu winjia yang bahagia mengganti pakaiannya dan berbaring di ranjang yang indah. Ranjangnya sesuai dengan status di mana dia adalah seorang Nona tertua di sebuah mansion. Kain yang digunakan untuk ranjang ini adalah kain yang terbuat dari sutra. Itu sangat lembut sekali bahkan ada aroma bunga yang sedikit menenangkan untuk tidur.

oh sebenarnya itu adalah sebuah dupa khusus yang sangat legendaris. Dupa semacam ini begitu populer di era kuno bahkan para gadis juga menyematkannya menjadi sebuah sachet yang disematkan di pinggang. Tujuannya adalah pengganti parfum yang dipakai oleh gadis-gadis di era modern.

Karena itu sachet yang dijahit juga bukan sachet yang abal-abal melainkan di sulam dengan pola-pola indah. Di negara ini hanya dua pola yang tidak bisa digunakan yaitu pola phonik dan naga.

Ini adalah simbol khusus untuk keluarga Kerajaan yang tentu saja tidak bisa digunakan oleh sembarang orang.Tapi gu winjia memiliki pola bunga plum di sana sini.

Mungkin karena pengaruh dari dupa yang terbakar tadi, gu winjia langsung tertidur di menit berikutnya.Dia tidak menyadari jika kediaman ini begitu suram karena apa yang dia katakan kepada nenek tua itu di pagi hari.

Nenek Gu tidak bisa tidur tapi memerintahkan pelayan kecilnya untuk melihat apakah menteri Gu sudah pulang. Jika dia sudah pulang maka nenek ingin berbicara dengannya 4 mata. Tapi siapa sangka sebenarnya ayah dari Gu winjia ini tidak pulang bahkan ketika pagi menjelma.

nenek tua semakin khawatir, sekarang dia mau tidak mau berpikir tentang apakah cucu tertuanya mengatakan hal yang sebenarnya pagi itu.

Hal ini sama sekali tidak biasa karena sesibuk apapun ayah Gu, pasti pulang ke rumahnya. Karena kebiasaan itulah membuat nenek tua itu semakin merasa tidak nyaman dan dia mendapatkan firasat buruk.

Seperti yang dipikirkan oleh Gu winjia, kemarahan ini sekarang dialihkan kepada menantu perempuan tersayangnya yang sekarang dia benci habis-habisan. Jika karena bingkai yang dibuat kepada Nona tertua bagaimana mungkin rumor ini bisa tersebar di luar sana.

Dan yang paling miris dia juga membawa Nona kedua untuk melakukan pembingkaian itu. Bagaimana mungkin Nona yang baik hati berubah menjadi menyeramkan jika tidak diajari oleh ibu kandungnya sendiri.

Pagi yang biasanya damai dan dipenuhi dengan gerak tawa para penghuninya. Sekarang tiba-tiba berubah menjadi menyeramkan seperti sedang tinggal di dalam kuburan.

Nyonya tua Gu menyesali usus nya yang membiru, sedang kan Murong bai seperti lalat tanpa kepala,dia ingin bertemu dengan nona kedua tapi di mana dia sekarang.

Gadis itu masih belum menampakkan batang hidungnya padahal dia tidak biasa nya terlambat.

Suasana berubah lagi seperti membalikkan telapak tangan, beberapa budak di kerahkan untuk mencari tahu,apa yang terjadi di luar sana .

Segera mereka sadar jika hari ini adalah hari di mana, gosip sudah beralih arah.Dan ini membuat rumah gu seperti di sedot dalam neraka .

Tapi itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Gu winjia yang sedang tidur.