NovelToon NovelToon
The Missing SOFIA

The Missing SOFIA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Qinan

Sofia Anderson lahir dari keluarga kaya raya namun ia di besarkan dan hidup sederhana bersama seorang pria yang menculiknya sewaktu masih kecil karena sebuah dendam masa lalu.

16 tahun kemudian sang penculik mulai menyadari kesalahannya dan ingin menyerahkan Sofia pada orang tua kandungnya. Lantas memindahkan gadis itu ke universitas milik keluarganya berharap ada keajaiban disana.

Namun tingkat sosial yang berbeda membuat Sofia mendapatkan banyak sekali bullyan dari teman-temannya, belum lagi ayah angkatnya (sang penculik) yang tiba-tiba menghembuskan napas terakhirnya sebelum mengatakan rahasia yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~07

"Ar, kenapa kamu membela gadis kampungan itu? bukankah bagus jika Om James mengeluarkannya dari kampus kita ini ?" protes George setelah mereka keluar dari kelasnya siang itu.

"Dia sudah masuk ke sini dengan susah payah jadi ku rasa tak ada salahnya jika kita memberikannya sedikit pengalaman." sahut Ariel seraya melangkahkan kakinya.

"Ya kau benar, buat dia menyesal karena telah berani masuk ke dalam kampus kita ini." timpal George menyetujui.

Kini mereka nampak melangkah menuju cafetaria yang ada di universitas tersebut. "Hei gadis lumpur, ambilkan kami makanan !!" teriak George saat melihat Sofia sudah berada di sana, gadis itu nampak menyantap makanannya seorang diri.

"Ambil sendiri, kalian punya tangankan ?" tolak Sofia di sela mengunyah makanannya dan itu membuat Ariel nampak sinis menatapnya.

"Jadi kau menolak ?" ucap George dengan wajah geramnya.

"Kalau iya memang kenapa ?" sahut Sofia seraya menikmati makan siang yang masuk dalam fasilitas gratis di kampusnya tersebut.

"Baiklah kita lihat sejauh mana kamu dapat menolaknya." George langsung tersenyum licik dan bersamaan itu beberapa mahasiswa yang ada di sana nampak berdiri lantas mendekat dengan membawa minumannya masing-masing dan....

Byurrrr

"A-apa yang kalian lakukan !!" teriak Sofia saat mereka semua menumpahkan minumannya ke tubuhnya hingga membuat seragamnya basah dan juga kotor.

"Itu akibat jika kau menolak keinginan tuan muda SG, kami semua akan membuatmu menderita di sini dan ku rasa para dosen akan lebih mempercayai ucapan kami daripada satu mahasiswa tidak penting sepertimu." ucap Rebeca dengan tersenyum puas saat melihat penampilan mengenaskan Sofia.

"Kalian benar-benar keterlaluan." teriak Sofia seraya beranjak dari duduknya, namun saat hendak melangkah tiba-tiba kakinya di jegal oleh yang lain hingga membuatnya jatuh tersungkur tepat di hadapan Ariel duduk.

"Lihatlah, bukankah posisi seperti itu memang sangat pantas buatmu." ucap George yang langsung di tanggapi gelak tawa oleh yang lainnya.

Sofia yang masih berada di lantai nampak menatap Ariel yang terlihat menikmati perundungan terhadap dirinya, rupanya pria itu benar-benar mampu membuat semua orang tunduk padanya meski tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Namun itu takkan membuatnya menyerah, jika memang tak ada yang membelanya maka ia akan membela dirinya sendiri.

Kemudian Sofia segera bangkit dan berdiri. "Aku tidak akan menyerah meski kalian mengusikku." ucapnya lantas menatap ke arah Ariel dengan penuh ketidaksukaan.

Setelah itu Sofia segera berlalu untuk membersihkan dirinya, saat melewati Daniel gadis itu nampak menatapnya tapi pria itu langsung memalingkan wajahnya padahal Sofia yakin jika Daniel dan Dani adalah orang yang sama.

Apa begitu besar pengaruh seorang Ariel Smith hingga membuat semua orang takut dan tunduk padanya?

Sofia segera berlalu ke belakang kampusnya lantas membersihkan pakaiannya di sebuah kran air yang ada disana.

Bisa kuliah di kampus ini adalah impian sang ayah, jadi mana mungkin ia semudah itu menyerah hanya karena hal kecil seperti ini.

"Kamu kuat, Sofia." gumamnya menyemangati dirinya sendiri.

"Pakailah ini, itu akan sedikit menghangatkanmu." ucap seseorang tiba-tiba yang langsung membuat Sofia yang fokus membersihkan pakaiannya nampak berjingkat kaget.

"Dan-Dani ?" ucapnya kemudian saat melihat sosok Daniel yang ia yakini jika pria itu adalah Dani, meski pria di hadapannya kini tak sedang menggunakan kacamata tebal yang membingkai matanya seperti saat bertemu dengannya beberapa kali di luar kampus.

"Ambillah, ku harap kamu tak menyerah setelah kejadian ini. Bukankah bisa kuliah di sini adalah impianmu ?" ucap Daniel kemudian.

"Impian ayahku." sahut Sofia lantas mengambil sweater yang di ulurkan oleh pria itu.

"Terima kasih, aku akan mencucinya hingga bersih setelah ini." imbuhnya seraya mengambil sweater milik pria itu yang masih di lipat rapi lantas segera memakainya untuk menutupi bajunya yang basah, aroma parfum dari pakaian itu langsung menyeruak menusuk hidungnya. Sangat harum, pikirnya.

"Ba-bagaimana kamu bisa tahu aku ada di sini ?" tanya Sofia kemudian.

"Memang kamu punya tempat lain selain ini ?" sahut Daniel dan itu membuat Sofia langsung tersenyum.

"Baiklah terima kasih banyak, karena kelasku sudah selesai jadi aku harus segera pulang karena tuan Freed pasti sudah menungguku di restoran." ucap Sofia kemudian.

"Tentu saja, sampai bertemu besok." sahut Daniel seraya menatap kepergian gadis itu.

Dan tanpa mereka sadari Ariel yang sedari tadi mengawasi mereka dari balkon markasnya nampak menatapnya datar, entah apa yang sedang pemuda itu pikirkan namun gerakannya dalam mematikan puntung rokok terlihat mengandung amarah di dalamnya.

"Kak kamu membawa mobilkan, aku ikut pulang ya ?" ucap Jessica tiba-tiba saat baru datang dan itu membuat Ariel nampak jengah.

"Bukankah kau punya sopir ?" tukasnya kemudian, ia paling malas jika gadis itu selalu mengikutinya kemanapun ia pergi.

"Aku sudah menyuruh mereka pulang." sahut Jessica tanpa perasaan bersalah.

"Kau selalu saja merepotkan." Ariel segera bangkit dari duduknya lantas mengambil kunci mobilnya.

"Terima kasih calon suami." Jessica langsung melingkarkan tangannya di lengan pria itu, lalu mereka segera meninggalkan ruangan tersebut.

"Aku tiba-tiba lapar, bisakah kita mampir di restoran dahulu ?" mohon Jessica setelah mobil mereka melaju meninggalkan kampusnya tersebut.

"Aku sudah kenyang." sahut Ariel mengingat ia tadi sudah makan di cafetaria kampusnya, mengingat tempat itu ia jadi teringat dengan sosok gadis yang akhir-akhir ini mampu sedikit merubah suasana hatinya.

"Ayolah kak, apa kamu mau calon istrimu ini sakit? Daddy James dan paman Will pasti...." Jessica belum menyelesaikan ucapannya Ariel sudah menyela perkataannya.

"Apa kamu tadi tidak makan siang ?" selanya seraya menatap jalanan depannya itu, ia paling malas jika membicarakan kedua orang tua yang selalu memaksakan egonya itu.

"Aku terlalu sibuk membuat desain di hari pertamaku kuliah." sahut Jessica dan itu membuat Ariel nampak menggelengkan kepalanya, sejak kecil ia sudah menganggap gadis itu seperti adiknya sendiri jadi rasanya aneh jika mereka tiba-tiba bertunangan lalu akan menikah.

Lagipula sudah ada seorang gadis yang Ariel sukai, seorang wanita yang lebih memilih pergi mengejar karirnya daripada mempertahankan hubungan mereka.

"Kak, stop !!" teriak Jessica tiba-tiba dan tentu saja itu membuat Ariel nampak kesal.

"Apa kau sudah bosan hidup ?" rutuknya kemudian.

"Jangan dong kan kita belum menikah." seloroh Jessica sembari terkekeh.

Kemudian mereka segera keluar dari mobil tersebut dan menuju restoran yang gadis itu maksud.

Sebuah restoran cepat saji yang nampak ramai pengunjung meski hari masih sore.

"Selamat datang di restoran....." ucapan Sofia tertahan saat melihat siapa yang datang, seorang pemuda yang telah membuat hari pertamanya kuliah berantakan.

Rasanya Sofia malas sekali bertemu dengan pria itu, pria sok berkuasa yang rasanya ingin sekali ia tendang ke planet pluto agar tidak menampakkan lagi wajah menyebalkannya itu.

1
YuWie
makanya jadi org jangan jahat2 james.
YuWie
Luar biasa
YuWie
kan..bikin tambah heran... sifat bapaknya aja gak baik..sombong bener. trus itu muka sofia dan jessy gak ada mirip2nya po..atau bkn kandung nih ke 2 nya. gemss sudah baca sampe bab ini 😀
YuWie
lha apa wajah sofia gak ada mirip2nya sama bapak dan ibunya tho?

james scott menghukum dg tdk tersenyum krn anaknya yg hilang..aneh gak.. tapi lihat anaknya malah mengumpat dan gak ada simpati2 nya blas sama sofiya. benar kata sofia..dasar org kaya sombong
Sabaku No Gaara
duduk manis smbil nyemil nunggu akhi dr brigita
Sabaku No Gaara
Luar biasa
family megantara
keren ceritanya campur aduk
bikin emosi😏
bikin ketawa😜
bikin nangis😭

makasih k atas rezeki karya sebagus ini, semoga di RL kehidupan KK selalu sehat, bahagia, lancar rezeki usahanya

Aamiin 🤲
family megantara
Aril dan Sofia mengalihkan bacaan on going awak 🥰
family megantara
irisan bawang nya banyak banget 😭😭😭
Sue Salmi
good job.. keep it up author..i like your story very much
palupi
terimakasih 💐🙏
palupi
Luar biasa
buku besar
meteor garden
Cee Suli
Aril gercep sat set g kaya bapaknya,liat aja kamu James sebentar lagi bakal menyesal
Cee Suli
sumpah aku nangis di part ini🤣🤣🤣
Astin Khalana
Buruk
Lilis Ernawati
sangat baguuuss
Lilis Ernawati
/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Sugiarti Arti
Luar biasa
tutut wahyuningsih
Bagus ceritanya 👍❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!