NovelToon NovelToon
SANG PENJAGA

SANG PENJAGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / CEO / Persahabatan / Duda / Romansa / Dendam Kesumat
Popularitas:60.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

S2
Ketika dua hati menyatuh, gelombang cinta mengalir menyirami dan menghiasi hati.
Ini adalah kisah Raymond dan Nathania yang menemukan cinta sesungguhnya, setelah dikhianati. Mereka berjuang dan menjaga yang dimiliki dari orang-orang yang hendak memisahkan..

Ikuti kisahnya di Novel ini: "SANG PENJAGA "

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. 🙏🏻❤️ U 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 04. SP

...~•Happy Reading•~...

Ke esokan harinya ; Raymond bangun dengan kondisi lebih baik. Suhu badannya sudah mulai turun dan tenggorokan tidak terlalu sakit, walau bagian tertentu tubuhnya masih terasa sakit.

Ketika keluar di depan Paviliun, Raymond tersenyum melihat di halaman rumah, Nathania sedang berlatih seperti yang diajarkan.

"Pagi Thania. Hari ini saya mau lari saja. Hanya mau keluarin keringat." Ucapan Raymond membuat Nathania menengok, tapi tidak berhenti.

"Pagi, Pak Ray. Kalau begitu saya ikut lari juga. Ini sudah latihan dari tadi." Ucap Nathania langsung ikut berlari tanpa menunggu persetujuan Raymond.

"Good. Sudah rasakan manfaat rutin berlatih?" Raymond bertanya, karena Nathania sangat semangat berlatih. "Sudah, Pak." Ucap Nathania singkat, tanpa menceritakan peristiwa penyerangan dan Frans datang menolong.

"Ok. Kita ke kantor polisi agak pagi, supaya mereka tidak menunggu atau datang ke sini lagi." Ucap Raymond setelah lari dan duduk di tangga teras.

"Iya, Pak. Mandi air agak panas. Saya siapkan sarapan sebelum kita pergi." Nathania berdiri setelah melihat Raymond mengangguk, setuju.

Tidak lama kemudian, Raymond kembali ke teras rumah dalam keadaan rapi, tapi masih memakai sweater berkupluk. "Ini sarapannya, Pak." Nathania menuang teh panas ke dalam dua cangkir.

"Kau mau saya makan bubur?" Tanya Raymond melihat Nathania meletakan dua mangkuk bubur panas di atas meja.

"Untuk kali ini, Pak Ray paksa makan ini. Supaya kondisi lebih baik." Nathania berkata sambil menggerakan tangan ke arah bubur. Dia sengaja makan bubur juga, agar tidak menggoda Raymond untuk menukar menu sarapan dan dia tidak bisa tolak.

Raymond mengakui yang dikatakan Nathania, karena tenggorokannya belum pulih. Dia minum air hangat, lalu menghabiskan bubur yang disediakan. "Thanks." Ucap Raymond sambil meletakan mangkok kosong di atas meja.

"Mari kita pergi, supaya polisi tidak menunggu." Raymond berdiri dan menggerakan pundak untuk mengurangi rasa pegal yang belum hilang.

"Pak Ray mau bawa ini?" Nathania menunjuk ke arah Ransel yang diletakan di atas kursi.

"Iya. Kalau cepat selesai di kantor polisi, saya mau lihat proyek sebentar. Kemarin datang sudah sore, jadi tidak sempat." Raymond mengatakan rencananya, tapi Nathania menggeleng, karena Raymond terlihat belum pulih, walau wajahnya tidak semerah tadi malam.

"Tidak usah khawatir kondisi saya. Fokus pada pemeriksaan dan keterangan orang-orang yang melapor itu." Raymond mengalihkan perhatian Nathania dari kesehatannya sambil berjalan ke mobil.

"Jangan dibicarakan sekarang, Pak. Ubun-ubun saya bisa mengeluarkan asap kalau ingat mereka." Ucap Nathania setelah duduk di balik setir mobil.

"Terlihat dalam kepalamu, bara sudah mulai menyala. Hati-hati, jangan sampai membakar kantor polisi." Ucapan Raymond membuat Nathania melihatnya, tapi tidak tersenyum.

Raymond mau kurangi ketegangan dengan bercanda, jadi menggerakan tangan, agar Nathania fokus pada setir mobil. "Jangan terpancing atau terintimidasi dengan semua perkataan atau tindakan mereka." Raymond meneruskan dengan berbicara serius, karena melihat Nathania tegang.

"Iya, Pak. Makanya saya bawa Bibi juga, biar kita tidak lama di kantor polisi." Nathania menunjuk Bibi Sena yang datang mendekati mobil dan Rara sedang membuka pagar.

Nathania sengaja membawa kedua Bibi untuk mendukung kesaksiannya dan Raymond melawan Frans di kantor polisi

"Good... Mari kita pergi." Raymond mengangkat jempol sambil duduk di samping Nathania.

Sambil menunggu gerbang dibuka, Nathania telpon Herni. "Herni, jangan masuk kerja dulu. Tunggu saya telpon baru masuk. Tolong info buat yang lain...." Nathania menjelaskan singkat kepada Herni.

"Baik, Mbak." Herni mengerti mengapa warung ditutup, karena ingat tindakan Frans.

Nathania sengaja tutup, karena tidak ada orang di rumah saat dia dan kedua Bibi ada di kantor polisi. Dia khawatir, ini adalah akal-akalan Frans agar bisa menerobos masuk ke dalam rumah.

~*

Setelah melewati jalanan padat merayap, akhirnya mereka tiba di kantor polisi. Nathania parkir mobil sambil menghembuskan nafas berat, melihat kantor polisi. Dia turun dan berjalan cepat mendekati Raymond yang masih berdiri menunggu.

"Mari, Bibi. Kalau ditanya baru jawab. Kalau tidak ditanya, tidak usah bilang apa'apa, ya." Nathania mengingatkan kedua Bibi sambil jalan masuk ke kantor polisi.

Saat masuk ke dalan kantor polisi, Raymond tersenyum senang dalam hati melihat Jacob sudah duduk bersama kepala polisi.

Raymond bersikap seola-ola tidak kenal, agar Frans tidak curiga dan mempersoalkan keberadaan Jacob di ruangan itu.

Tadi malam setelah Nathania berikan nama kantor polisi, Raymond hubungi Jacob untuk minta tolong. Dia curiga, Frans bermain belakang dengan polisi yang datang menggeledah rumah.

Dia berpikir demikian, sebab polisi yang datang tidak mengikutsertakan Rt/Rw. Padahal Nathania sudah melapor kepada Rt/Rw tentang paviliunnya sedang disewakan. Raymond berharap, sepak terjang Frans yang sering mengrongrong Nathania bisa terkuak dan berhenti mengganggu mereka.

Kondisinya yang kurang sehat menolong dia untuk minta waktu sampai pagi baru ke kantor polisi. Dengan demikian, Jacob bisa tiba pagi di Bandung sebelum mereka tiba di kantor polisi.

"Selamat pagi." Sapa Raymond dan Nathania bersamaan.

"Selamat pagi." Jawab kepala polisi dan kedua anggotanya yang berdiri jauh. Jacob menjawab salam tapi serius memperhatikan Raymond dan Nathania bergantian.

Hal itu membuat Raymond mengeraskan rahangnya, karena sudah bisa tebak tatapan Jacob. Raymond yakin, pikiran nakal mulai menjalar di balik sikap tegas Jacob.

Namun Nathania senang melihat keraguan di wajah kedua polisi yang datang menggeledah rumahnya. 'Mungkin mereka tidak menyangka kami akan datang.' Pikir Nathania. Dia juga berani menatap Frans dan kedua anak buahnya yang sedang duduk diam.

Karena melihat Nathania tidak datang berdua, kepala polisi menggerakan tangan kepada anggotanya. "Tambahkan lagi kursi." Perintah kepala polisi.

"Siap, Pak." Kedua polisi bersikap sigap dan segera keluar ruangan untuk mengambil kursi.

Sambil menunggu kursi tambahan, Jacob ingat telpon Raymond dini hari untuk minta tolong. Dia segera hubungi kepala polisi dan anggotanya untuk berangkat ke Bandung.

Setelah berada di kantor polisi dan mendengar keterangan dari kedua polisi, Jacob jadi heran dengan tindakan Raymond yang dituduh lakukan perbuatan maksiat.

Suatu tuduhan yang tidak masuk akal bagi orang yang kenal Raymond. Jika dia mau, apartemennya di Jakarta kosong, dan dia bisa bawa wanita mana saja ke sana. Tapi tidak buat Raymond.

"Silahkan isi daftar hadir." Kepala polisi memulai pemeriksaan.

Setelah tanda tangan daftar hadir, Raymond buka tas ransel. "Ini tanda pengenal saya. Ini tanda terima sewa paviliun." Raymond meletakan yang dikatakan di depan kepala polisi.

"Baik. Jadi Pak Raymond tinggal di Jakarta?" Tanya kepala polisi.

"Iya, Pak. Saya sedang bekerja di sini. Jadi butuh tempat tinggal..." Tapi anak buah Frans memotong keterangan Raymond dengan mendengus.

Jacob ingin melepar mulutnya dengan kepalan. "Di sini bukan kandang, jadi jangan mendengus seperti sapi." Bentak Jacob.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
semesta Alam
ada ada aja nih babang Ray.. udah dirapel ya🤣❣️
❤️⃟Wᵃf🤎M𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ §͜¢ᴳᴿ☘𝓡𝓳
yang mengikuti Raymond kayak nya suruhan si vania pengen tahu reaksi ray kalau detektif itu suruhan vania
Dew666
🔥🔥🔥🔥🔥
Rahmawati
detektif suruhan vania ini mah
☠ ❤️⃟Wᵃfᴍᴀͭᴋͬɪͥɴ ᷲsᴇᴋsᴏʏʏʏ🤎
bisa jadi itu detektif swasta sewaan Vania atau mungkin orang tua Raymond sendiri yang ingin tau kondisi hubungan Raymond sama Thania mungkin aja sih ya🤔
Arieee
Vania si gatel eh Belva juga masih gatel 😡😡😡😡😡😡😡😡
🍁Hermina🧣❣️
ooooo. ada apa ya 🙊 mengapa asisten belva cari babang ray? 🙊 jangan bilang mau minta balik lagi🙈🙈
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️
Yg mengikuti Reymond detektif nya si ulat bulu atau orang tua Reymond ya jadi penasaran
🍁𝐘𝐖❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
Ngapain lg, itu asisten Si Bel², apa dia disuruh kh ?
🍁тнιєʀᴀ❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
aduhhh obrolan penganten baru nganuu banget sich sampai naik gunung dan lembah dibahas jadi makin candu kann Ray ehh sotoyy dech aku🤭🙈🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
🍁тнιєʀᴀ❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
enak aja mau menghindari sidang dengan berdahlil sedang sakit, gak ada di sananya ya Frans, pengadilan pasti berjalan terus sampai kamu dijatuhi hukuman yang setimpal
🍁тнιєʀᴀ❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
heheee untung pak Hakim gak kepancing yang ada malah diketawain masa jadi pengacara gak tau keadaan clien sendiri 🤭🤣
🍁Dhita❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
he
. he..
semesta Alam: ko cuma he, he.. kak ngga ada komen lain gitu🤭
total 1 replies
🍁Dhita❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐤𝐞𝐛𝐮𝐫𝐮 𝐝𝐢𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐩𝐚𝐤 𝐑𝐚𝐲𝐦𝐨𝐧𝐝.. 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐦𝐚𝐮 𝐭𝐡𝐚𝐧𝐢𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐟𝐫𝐚𝐧𝐬 ❣️
Dew666
🔥👄🥰
❤️⃟Wᵃf🤎M𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ §͜¢ᴳᴿ☘𝓡𝓳
bahasa nya ray luar biasa sudah pinter ngajak bercanda thania pake naik gunungg kembarrr saja turun gunungg🤣
Arieee
semoga Vania segera ketahuan belangnya😡😡😡😡😡buat parei Nathania bahagia selalu
semesta Alam
jangan tunda lahir pak hakim ayo putuskan.. biar jera tuh sj frans❣️
🍁Hermina🧣❣️
wwkkkkk.. babang ray dan thania bikin ngakak sore2. naik turun lembah dan dan 🙊 ini gara2 kak Ella tadi pagi senggol2 🙈
enungdedy
ini ada panggilan lain gk sih tania utk pak ray....😄 yg romantis gtu lho kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!