System: Surviving As A Tyrant’S Daughter

Mulai hari ini Selena akan memulai pelatihan tingkat pertama, setelah keadaan anak perempuan itu benar-benar sehat. Sebelumnya Selena hanya diajarkan bagaimana mengontrol Mana dengan benar.

Selena juga mulai mengikuti beberapa kelas dasar bangsawan dan juga kelas ilmu pengetahuan. Awalnya Selena kebingungan saat membaca tulisan yang menurutnya aneh, tetapi saat diajarkan oleh guru bahasa… akhirnya anak perempuan itu bisa membaca beberapa buku yang ditulis dengan bahasa kuno.

Keturunan Cessalie memang terkenal sangat cerdas dan mudah mempelajari sesuatu yang baru, jadi guru-guru yang mengajar Selena sudah tidak kaget lagi dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak perempuan itu.

“Nona sudah siap?” Tanya Saint Eric yang saat ini sedang libur menjadi pengawal pribadi Selena sampai kelas pelatihan selesai.

“Sudah,” jawab Selena yang hari ini memakai pakaian khusus yang sudah disiapkan oleh Saint Eric.

Grrhhh

Kale juga menyahut, karena anak serigala itu masih belum sembuh dan Selena tidak bisa membiarkannya sendirian.

“Baiklah, silakan duduk di sini!” Kata Saint Eric menunjuk ke arah bantal duduk berwarna hijau.

Selena duduk di bantal duduk tersebut, lalu ia menaruh Kale di bantal sebelahnya. Saint Eric tersenyum melihat pemandangan lucu di depannya.

“Baiklah, sekarang coba Nona Selena tunjukkan bagaimana cara mengontrol Mana!” Kata Saint Eric yang kini duduk di hadapan Selena.

Anak perempuan itu merubah posisi duduknya menjadi lebih nyaman, setelah nyaman ia mulai memejamkan matanya. Seperti yang diajarkan oleh Saint Eric, ketenangan adalah kunci untuk bisa mengendalikan Mana.

Saint Eric tersenyum tipis saat melihat cahaya hijau yang terkontrol dengan baik di dalam tubuh Selena, anak perempuan itu belajar dengan sangat cepat.

“Sudah cukup!” Kata Saint Eric yang merasa puas.

Selena membuka matanya, bersamaan dengan helaan napas panjang yang terdengar.

“Bagaimana perasaan Nona Selena?” Tanya Saint Eric dengan senyuman tipisnya.

“Rasanya sangat berat, seperti nyawaku mau dicabut.”

Kalimat polos itu membuat Saint Eric tidak bisa menahan tawanya, meskipun apa yang dikatakan oleh Selena bukanlah lelucon. Namun ekspresi anak perempuan itu terlihat begitu menggemaskan, jadi Saint Eric tidak bisa menahan rasa gemasnya.

“Itu artinya perkembangan Nona Selena sangat bagus, Mana di dalam tubuh Nona hampir bisa dikendalikan sepenuhnya. Memang awalnya terasa begitu berat dan sangat menguras tenaga, tetapi Nona akan mulai terbiasa dengan hal seperti ini,” ujar Saint Eric sambil membuka telapak tangannya.

“Wah!” Kagum Selena saat melihat bola sihir muncul di telapak tangan Saint Eric.

“Sekarang saya akan mengajarkan Nona Selena untuk membuat bola sihir sesuai dengan kekuatan Nona,” ujar Saint Eric yang kini menghilangkan bola sihir di telapak tangannya.

“Bagaimana caranya?” Tanya Selena yang terlihat tidak sabar.

Saint Eric menarik tubuhnya agar lebih dekat dengan anak perempuan itu, tangannya tidak bisa ditahan untuk mencubit pelan pipi berisi Selena.

“Caranya sangat mudah, hanya lewat pikiran Nona Selena. Di dalam pikiran, Nona Selena membayangkan Mana terkumpul di atas telapak tangan Nona dan membuat sebuah bola kecil. Sekarang dicoba!” Kata Saint Eric sambil menarik tangannya, karena pipi Selena mulai terlihat memerah.

Anak perempuan itu mencoba mengikuti apa yang dikatakan oleh Saint Eric. Ternyata sebuah cahaya hijau muncul di atas telapak tangan Selena, dan tak lama kemudian cahaya itu seakan berkumpul membentuk sebuah bulatan.

“Arghh!” Pekik Selena saat bola sihirnya malah meledak dan membuatnya terjatuh ke belakang.

Anak perempuan itu tidak menangis, membuat Saint Eric semakin yakin kalau Selena adalah orang yang terpilih untuk memiliki kekuatan sangat besar dan sangat langka ini.

“Tidak apa-apa, memang percobaan pertama tidak selalu berhasil. Nona bisa mencobanya lagi,” ucap Saint Eric saat Selena kembali duduk.

Anak perempuan itu menganggukkan kepalanya, ia mencoba melakukannya lagi.

Sejak tadi Kale mendengar dan melihat semuanya, anak serigala itu diam-diam mempelajari apa yang tadi dikatakan oleh Saint Eric dan dilakukan oleh Selena.

Brugh!

Percobaan kedua juga gagal, dan kini Selena terpental cukup jauh dan kepalanya menghantam lantai lebih dulu. Namun anak perempuan itu masih belum mau menyerah dan membuat Saint Eric merasa semakin bangga melihat kegigihan Selena.

Hingga akhirnya pada percobaan kelima, Selena berhasil juga membuat bola sihir yang tidak meledak seperti sebelumnya.

“Selamat, akhirnya Nona Selena menyelesaikan pelatihan tingkat pertama!” Puji Saint Eric sambil menepuk puncak kepala Selena dengan bangga.

“Saya sarankan Nona untuk berlatih terus sampai bola apinya muncul dalam hitungan detik tanpa meledak, setelah itu baru kita akan melanjutkan pelatihan ke tingkat kedua!”

Selena menganggukkan kepalanya, ia mendekatkan tangannya kepada Kale… anak perempuan itu sedang memamerkan keberhasilannya kepada Kale yang menatap bola sihir miliknya dengan mata berbinar.

“Kenapa bolanya hilang?” Sedih Selena saat bola sihir miliknya sudah menghilang.

“Itu karena Mana yang dikumpulkan hanya sedikit, tetapi itu sudah cukup untuk pelatihan hari ini. Nanti setelah perkembangan Nona semakin baik, maka kita akan melakukan pelatihan selanjutnya,” jelas Saint Eric yang kini sudah merubah penampilannya seperti pengawal pribadi Selena.

[MISI PERTAMA SUDAH TERBUKA]

Selena menatap layar monitor yang baru muncul, hari ini sistem sedikit telat untuk memberinya misi.

[MISI: MENYEMBUHKAN KAKI KALE]

[HADIAH: 100 POIN]

[HUKUMAN: SAKIT GIGI SELAMA DUA HARI]

Selena tidak mau sakit gigi, jadi ia akan menyelesaikan hukumannya. Anak perempuan itu langsung menatap ke arah Eric yang juga tengah menatapnya.

“Ada apa Nona Selena?” Tanya Eric yang mengerti arti tatapan dari sang nona.

“Apa aku bisa menyembuhkan kaki Kale dengan kekuatanku?” Tanya Selena yang membuat senyuman Eric semakin melebar.

“Tentu saja, caranya seperti tadi saat Nona membuat bola sihir,” jawab Eric.

“Apa ini akan berhasil? Aku takut melukai Kale dan membuatnya semakin kesakitan,” ujar anak perempuan itu yang terlihat masih ragu dengan kemampuannya sendiri.

“Jika Nona merasa ragu, maka Nona akan gagal melakukannya. Jadi Nona harus bisa percaya diri dengan kekuatan yang Nona miliki,” jawaban itu membuat Selena paham, ia mulai mengangkat Kale yang masih menatapnya dengan polos.

Selena tidak akan membuat Kale kesakitan, justru sebaliknya… ia akan menyembuhkan kaki Kale, agar anak serigala itu bisa berlari atau melompat seperti biasanya.

“Kale tidak boleh bergerak!” Kata Selena yang membuat Kale tidak bergerak sama sekali.

Anak perempuan itu menempelkan tangannya di dekat kaki Kale yang cedera, lalu ia membayangkan Mana miliknya mengalir dari tangannya menuju kaki Kale yan terluka.

Saint Eric menahan senyumannya saat melihat cahaya hijau yang sedikit bercampur dengan cahaya emas yan merupakan sihir penyembuh tingkat tinggi.

“Apa aku berhasil?” Tanya Selena saat tangannya sudah tidak mengeluarkan cahaya.

Bersambung.