Demi Dia...

— Bolehkah saya masuk? — tanya Rodrigo dengan nada yang hampir memerintah.

Laura, bingung, hanya memberinya jalan. Orang-orang yang menemaninya, tetap di luar, di koridor.

Rodrigo masuk, melihat sekeliling, melihat gadis kecil itu bermain dengan boneka-bonekanya di karpet ruang tamu. Tatapannya melembut. Dia mendekati anak itu, berjongkok.

— Bagaimana kabarmu, sayang?

Duda mengangkat matanya dan tersenyum melihat siapa yang ada di sampingnya. Dengan melompat, dia menerjang ke pelukannya, bergelantungan di lehernya.

— Kamu kembali! Dan lebih wangi...

— Jadi aku tidak punya bau yang enak? — Rodrigo tersenyum dengan ketulusan anak itu.

— Bahkan bau pun, aku menyukaimu...

— Pequeña... — katanya, sambil mencium pipinya dengan keras.

Dia menghadap Laura, menarik napas dalam-dalam dan berkata:

— Aku perlu bicara denganmu. Berdua saja.

Dona Zuleide, memahami situasi dan membawa Duda ke kamar. Laura menyilangkan tangannya, curiga.

— Apa yang terjadi?

Rodrigo mendekat, lebih tenang dari sebelumnya.

— Laura... Aku punya tawaran untukmu. Tawaran yang bisa mengubah hidup putrimu.

Dia tidak menjawab. Hanya menatapnya dengan penuh perhatian.

— Aku Rodrigo López. Aku tidak menjalani kehidupan sederhana, seperti yang bisa kau lihat. — dia menatapnya dengan tajam. — Kita berdua punya masalah dan, jika kita bersatu, mungkin kita bisa saling membantu.

— Aku tidak mengerti...

Laura bersandar di dinding, tidak tahu apa yang diharapkan.

— Sederhana. Maria Eduarda membutuhkan perawatan segera, dia tidak akan bisa melakukannya sendiri. — dia memasukkan tangannya ke saku celananya saat mengajukan tawaran. — Di Spanyol, aku berasal dari keluarga penting dan di sana pengaruhku bisa menyelamatkan Duda. — mata hijaunya, tampak menembus Laura mencoba menangkap reaksinya — Di sisi lain, aku membutuhkan seorang istri.

Rodrigo bisa melihat saat dia mengerti apa yang dia tawarkan.

— Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Tenang saja, ini akan menjadi kontrak dengan awal dan akhir. — tatapannya menjadi gelap dan suaranya menjadi tegas. — Pengacaraku telah menyusun kontrak. Itu akan berlaku selama satu tahun. Setelah jangka waktu itu, masing-masing dari kita menjalani hidup kita seperti yang kita inginkan.

Dia berhenti sejenak, agar dia memahami apa yang dia katakan dan juga, untuk mengevaluasi reaksinya. Kemudian dia melanjutkan:

— Aku akan memberimu kompensasi, yang bisa menafkahi dirimu dan putrimu, dengan baik untuk waktu yang lama. Aku akan membeli rumah di mana pun kau pilih, aku akan mengurus untuk memberikan masa depan bagi kalian.

— Mengapa kau melakukan ini? — Laura ingin tahu.

— Sederhana. Kau menyelamatkan hidupku. — Rodrigo tersenyum — Dan Duda... dia gadis yang manis... aku tidak akan membiarkannya menderita lagi karena kekurangan dokter.

Melihat bahwa dia masih ragu, Rodrigo melanjutkan:

— Jangan khawatir. Ini akan menjadi pernikahan palsu. Kontraknya akan selama satu tahun. Sudah kususun, kau bisa membacanya dengan tenang, lalu... Selama setahun, kau, Duda, dan bahkan Dona Zuleide, tinggal di Madrid, di bawah perlindunganku. Di sana, Maria Eduarda akan memiliki akses ke dokter terbaik, pemeriksaan, semua yang dia butuhkan agar dia tetap sehat dan bahagia. Dengan begitu, nenekku akan berhenti menekanku untuk menikah dengan beberapa sosialita yang dia pilih.

— Pernikahan... palsu? — dia mengulangi, tercengang.

Ya. Tanpa kewajiban. Hanya kesepakatan. Aku mengurus kesehatan putrimu dan, sebagai imbalannya, kau akan membantu keluargaku, aku menawarkanmu keamanan, stabilitas, kenyamanan...

Laura menatap lantai. Jantungnya berdebar kencang. Rodrigo bukanlah pria biasa. Dia tahu. Tapi sekarang, memasuki dunianya... Itu akan jauh lebih rumit. Di hadapan semua itu, dia merasa hidupnya terbalik.

— Mungkin aku tidak cocok dengan duniamu... — Laura mengangkat pandangannya — Aku bukan orang suci. — gumamnya — Dan kau juga bukan malaikat, Rodrigo.

— Aku tidak datang mencari orang suci. — jawabnya — Di duniaku, mereka "memakan malam" para orang suci. Kau tegas dan kuat... kau akan tahu bagaimana memaksakan diri.

Keheningan menyebar. Kata-kata Rodrigo masih bergema di benaknya seolah-olah waktu telah berhenti di sekitarnya.

Laura tahu apa yang termasuk dalam tawarannya. Semuanya akan menjadi sandiwara. Baginya itu tidak akan sulit, dia dididik dengan baik oleh ibunya, sebelum kehilangan orang tuanya, hidupnya lebih dari sekadar "stabil".

Masalahnya adalah mempertahankan karakter untuk waktu yang lama...

Bukan hanya tawaran itu, tetapi apa yang menyertainya. Rodrigo adalah orang asing. Seorang pria yang diselimuti rahasia, dengan uang, kekuasaan, dan masa lalu yang belum dia ketahui. Namun, dia ada di sana, menawarkan hal yang mustahil: harapan.

Dia memikirkan Duda. Tentang lelahnya mengejar pemeriksaan, pintu tertutup rumah sakit umum, tatapan kasihan yang akan dia terima. Dia memikirkan masa depan. Masa depan di mana putrinya memiliki kesempatan, di mana mungkin dia hidup tanpa batasan, di mana penyakit bukanlah hukuman.

Tapi... bagaimana dengan dia? Menjadi istri palsu dari pria seperti itu? Pindah ke negara lain? Menyerahkan hidupnya sendiri dan putrinya ke tangannya?

Dia menatap Rodrigo. Dia tampak tenang. Tetapi ada sesuatu di matanya yang mengatakan lebih dari kata-kata: dia serius. Dan itu bukan permainan.

Mungkin menolak itu berisiko. Tetapi menerima... Mungkin itu bahkan lebih.

Dia ingat masa lalunya, bagaimana dia menjadi tidak stabil dengan kematian orang tuanya. Bagaimana hidupnya mengambil arah yang buruk ketika dia memutuskan untuk mempercayai pacarnya, ayah dari putrinya.

Dia berhasil dalam waktu kurang dari setahun, menghancurkan perusahaan menengah keluarga dan menghilang meninggalkannya tanpa rumah, tanpa uang, hanya dengan kehidupan kecil yang tumbuh di perutnya.

Untuknya... ya, dia akan menerima untuk menyelamatkan satu-satunya hal baik yang dia miliki di dunia ini.

Dia mengangkat kepalanya dan, menatap jauh ke dalam mata hijau itu, menjawab tanpa keraguan sedikit pun.

— Aku terima.

— Benarkah? — Rodrigo mencoba menyembunyikan kegembiraannya.

— Untuknya... untuk putriku, aku akan melakukan apa saja. Tapi aku tidak bisa meninggalkan Dona Zuleide, dia hanya memilikiku.

— Tentu saja. Dia akan ikut dengan kita.

Laura menarik napas dalam-dalam. Hatinya terasa sesak. Takdir putrinya sekarang terkait dengan pria dengan kehidupan misterius yang tampaknya menyembunyikan badai. Tetapi jauh di lubuk hatinya, ada sesuatu dalam dirinya... Yang membuatnya percaya. Dan sekali lagi dalam hidupnya, dia harus menghadapi masa depan yang tidak pasti...