Bagaimana jadinya jika seorang wanita yang menjabat sebagai CEO di perusahaan itu menyukai seorang pemuda yang usia nya jauh berada di bawah nya?
Itulah yang di rasakan oleh Airyn Xylena Prameswari. Dia menyukai seorang pemuda bernama Arjuna Reksa, kedua nya bertemu secara tidak sengaja di sebuah cafe yang dimana, Juna bekerja disana.
"Aku menyukai mu, Jun."
"Apa yang Nona katakan? Anda tidak mungkin menyukai saya yang hanya pegawai cafe."
"Aku tidak peduli dan mulai saat ini, kau harus menjadi kekasihku dan aku tidak menerima penolakan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 - First Kiss?
"Mau langsung pulang atau mau mampir dulu?" Tanya Airyn membuat Juna menggelengkan kepala nya. Dia ingin langsung pulang sekarang dan beristirahat.
"Langsung pulang saja, Nona." Jawab Arjuna.
"Oke, kamu sudah makan?" Tanya Airyn lagi, tanpa melihat ke arah Juna karena dia sedang fokus mengemudi. Berhubung malam ini adalah malam minggu, jadi suasana malam ini benar-benar ramai oleh pasangan muda mudi yang pacaran.
"Belum, Nona."
"Nyari makan dulu yuk?" Ajak Airyn, meskipun tadi dia sudah makan mie instan satu porsi plus telur, sosis dan bakso. Tapi perut nya masih lapar saat ini.
"Ti-tidak usah, Nona. Saya biasa masak di rumah."
"Bisa masakin buat aku sekalian?"
"Boleh, Nona. Tapi palingan hanya makanan sederhana, apa tidak apa-apa?" Tanya Arjuna, membuat Airyn tersenyum kecil.
"Tidak, apapun itu jika kamu yang membuat nya, aku akan memakan nya." Jawab Airyn dengan senyum manis nya, dia melirik sekilas ke samping, ke arah Arjuna yang masih merona wajah nya setelah mendengar ucapan nya.
"Nona membuat saya malu.."
"Malu? Haha, kenapa harus malu sih? Apa kamu telanjaang? Enggak kan, jadi kenapa harus malu hmm?" Tanya Airyn membuat wajah Arjuna malah semakin memerah saja di buat nya.
Arjuna mengangguk, dia meremaas jemari nya. Tapi saat dia melirik ke samping, dia malah di suguhkan dengan paha yang putih dan mulus. Terlihat sangat aahhh..
'Astaga apa yang aku lihat ini? Ya Tuhan, jangan biarkan dia terbangun, sekarang bukan saat nya.' Batin Arjuna. Dia benar-benar tidak tahan saat melihat paha yang mulus itu, benar-benar sangat menggoda jiwa kelelakian. Lagian, kenapa sih Airyn harus mengenakan dress pendek seperti ini malam hari? Bikin berabe aja.
"Nona.."
"Iya, kenapa?" Tanya Airyn, dia melirik sekilas ke arah Juna.
"Kenapa Nona mengenakan dress pendek seperti ini?"
"Memang nya kenapa hmm? Kau tergoda ya?" Tanya Airyn dengan senyum menggoda nya, Arjuna memalingkan wajah nya ke arah jendela. Dia menikmati suasana malam hari ini yang terasa lebih sejuk, meskipun terkadang merasa bosan juga karena pemandangan nya hanya gedung-gedung tinggi menjulang sepanjang perjalanan.
"Wajah mu menjawab semua nya, Jun. Tak apa, aku lebih suka jika kamu jujur."
"Iya, Nona. Saya sedikit tergoda, saya kan masih normal."
"Baguslah, usia mu juga sudah legal kan?" Tanya Airyn, Juna mengangguk polos membuat Airyn tertawa.
"Sudahlah, dimana kost an mu?"
"Di depan belok kanan, Nona." Jawab Arjuna. Airyn menganggukan kepala nya, lalu membelokan kendaraan nya ke kanan, sesuai dengan petunjuk dari Arjuna.
Akhirnya, setelah hampir satu jam berkendara di jalanan, Juna pun sampai di kost an nya. Pemuda itu keluar dan membuka sepatu nya, lalu meletakan nya di rak khusus yang ada di luar, dekat pintu.
"Nona, mau mampir dulu?"
"Tentu saja, kamu kan akan memasak untuk ku."
"Astaga, aku lupa. Mari masuk, Nona." Jawab Juna. Dia pun membuka pintu kost an nya lebar-lebar dan membiarkan Airyn masuk lebih dulu. Lagi-lagi, mata Juna malah salah fokus saat melihat dua bongkahan bulat nan sintal juga berisi di bagian belakang. Kedua nya bergerak-gerak manja saat Airyn berjalan.
"Jun, kost an kamu sempit sekali." Ucap Airyn sambil berbalik, membuat Juna langsung memalingkan pandangan nya ke arah lain. Airyn tahu benar kemana arah pandang pemuda itu, pasti sudah jelas ke arah pantaat nya.
"Jun, kamu nakal juga ternyata.." Ucap Airyn sambil terkekeh.
"Maaf, Nona. Saya tahu kalau saya tidak sopan, maafkan saya."
"Tidak apa-apa, Jun." Jawab Airyn sambil tersenyum.
"Silahkan duduk dulu, saya mau bikin teh dulu."
"Hmmm, iya." Jawab Airyn, dia duduk lesehan di lantai karena tidak ada sofa atau kursi. Kalau pun ada sofa, pasti tidak akan muat karena ruangan nya terlalu sempit dan kecil. Televisi saja tidak ada disini.
"Ini teh nya, Nona."
"Panggil saja aku Airyn, Jun."
"Itu terlalu tidak sopan, Nona." Jawab Arjuna sambil tersenyum kecil.
"Lebih tidak sopan mana saat kamu melihat pantaat ku hmm?" Tanya Airyn yang membuat wajah Arjuna memerah padam. Karena dia ketahuan memperhatikan sesuatu dari tubuh nya dan itu, bagian yang cukup sensitif.
"Maaf, Nona.."
"Tidak apa-apa, panggil saja aku Airyn atau sayang juga tidak apa-apa."
"Aku panggil mbak aja, boleh?"
"Gak mau, keliatan banget aku udah tua nya." Jawab Airyn dengan ketus.
"Ya sudah, kakak saja. Bagaimana?"
"Nama saja atau sayang, titik!" Tegas Airyn membuat Juna menghela nafas nya, dia merasa tidak sopan jika harus memanggil perempuan itu dengan memanggil nama nya, jadi terpaksa lah dia harus memanggil Airyn dengan panggilan sayang? Karena pilihan nya hanya dua, memanggil nama atau sayang.
"Iya, yang."
"Kedengeran nya jauh lebih enak." Jawab Airyn sambil tersenyum.
"Hmm, aku ke belakang dulu ya. Mau mandi dulu, terus masak nanti."
"Oke, jangan lama tapi." Jawab Airyn sambil tersenyum kecil. Juna pun pergi dari hadapan Airyn dan pergi ke belakang untuk mandi. Dia harus membersihkan tubuh nya terlebih dulu agar dia bisa tidur dengan tenang nanti nya.
Airyn celingukan, dia melihat lihat ruangan berbentuk persegi yang sangat sempit, namun cukup rapih untuk ukuran seorang pemuda yang ngekost sendirian. Barang-barang pun di letakan sesuai dengan tempat nya.
"Rapih juga kost an nya.." Gumam Airyn sambil melihat-lihat tempat tinggal pemuda itu.
Airyn mengintip ke arah kamar, rapih juga. Ada kasur busa tipis yang di balut seprei bermotif bulan dan bintang. Rapih dan bersih, benar-benar tidak terlihat seperti tempat tinggal seorang pemuda.
"Lho, Nona. Lagi ngapain?"
"Eehh, astaga.." Jawab Airyn, dia terlonjak kaget lalu mengusap dada nya saat melihat ternyata Juna lah orang yang sudah membuat nya terkejut.
"Maaf, kaget ya?"
"I-iya, Jun." Jawab Airyn. Tapi dia malah salah fokus dengan perut kotak-kotak yang tersaji di depan mata nya. Benar-benar menantang untuk di sentuh, tapi rasanya sangat malu kalau dia tiba-tiba menyentuh perut seorang pemuda kan?
"Kenapa, Nona?"
"Tidak kok, tidak apa-apa. Cepatlah berpakaian." Ucap Airyn sambil tersenyum canggung, Airyn pun berniat untuk pergi dari hadapan Juna. Tapi sialnya, dia malah terpeleset dan tak sengaja dia menarik handuk yang sedari tadi di gunakan oleh Arjuna, membuat pemuda itu ikut terjatuh menimpa tubuh Airyn.
Arjuna dan Airyn saling menatap dengan tatapan terkejut saat merasakan kalau bibir mereka bersentuhan sekarang ini. Bahkan posisi mereka terbilang sangat intim sekarang ini, Arjuna berada di atas tubuh Airyn. Bahkan perempuan itu bisa merasakan hembusan nafas hangat beraroma minta menerpa tubuh nya.
"Jun, berat.."
Arjuna pun langsung bangkit dari tubuh Airyn sambil membenarkan handuk nya, suasana saat ini benar-benar terasa sangat canggung saat ini.
"M-maaf, Nona.."
"Tidak apa-apa, cepatlah berpakaian." Jawab Airyn, meskipun sebenarnya dia sangat malu sekarang ini.
Arjuna pun pergi dari hadapan Airyn dan masuk ke kamar nya, tak lupa Juna menutup pintu kamar nya dan segera berpakaian. Di luar kamar, Airyn meraba bibir nya yang masih terasa basah. Bahkan dia masih bisa merasakan ciuman Arjuna di bibir nya.
'First kiss ku..'
.....
🌻🌻🌻🌻