NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Ipar

Menikahi Calon Ipar

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Romansa / Tamat
Popularitas:85.4k
Nilai: 5
Nama Author: teh ijo

Hari harusnya menjadi hari bahagia tiba-tiba berubah menjadi hari duka. Pernikahan yang sudah berada di depan mata harus terkubur untuk selama-lamanya.


Tepat di hari pernikahannya Yudha mengalami sebuah kecelakaan dan tidak bisa terselamatkan. Namun, sebelum Yudha menghembuskan nafas terakhirnya dia berpesan kepada Huda, sang adik untuk menggantikan dirinya menikahi calon istrinya.


Huda yang terkenal playboy tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan berat hati dia pun menyanggupi permintaan terakhir sang kakak. Mampukah Huda menjadi pengganti kakaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menikahi Calon Ipar ~ 7

Berada dalam satu atap dengan orang asing, membuat Huda merasa canggung meskipun itu adalah istrinya sendiri.

Tak pernah terlintas dalam pikirannya akan menikah diusianya yang baru beranjak diangka 24 tahun. Dimana dia masih ingin menghabiskan masa mudanya terlebih dahulu. Namun, kini dia sudah harus menyandang status suami.

"Kamu udah pulang?" tanya Husna saat melihat Huda sudah duduk di sofa.

"Iya Mbak. Kebetulan cuma ada dua kelas aja," balas Huda dengan cepat.

"Udah makan?"

Huda menggeleng pelan. "Belum. Masih kenyang," jawab Huda.

"Huda, bisa kita berbicara sebentar?"

Huda menatap wanita dengan balutan gamis warna coklat yang senada dengan hijabnya.

"Boleh. Mau bicara apa? Kayak serius seperti itu?" tanya Huda heran.

Husna tersenyum tipis untuk menatap Huda yang berstatus suaminya.

"Huda, aku tahu pernikahan ini bukanlah keinginan kita. Aku juga tahu jika kamu sudah memiliki pilihan sendiri. Jika pernikahan kita hanya membuat beban untukmu, aku ikhlas untuk berpisah. Kamu tak perlu merasa bersalah, karena aku yang memintanya. Aku tidak mau menjadi perusak hubunganmu dengan kekasihmu. Huda, mari kita berpisah."

Mata Huda melotot lebar kearah Husna. Sebuah pengakuan membuat jantungnya hampir terlepas. Sudah payah Huda menelan salivanya.

"Maksud mbak Husna?"

"Aku hanya tidak ingin mengikatmu dengan status pernikahan ini. Huda, kamu masih muda. Jangan sampai hanya karena pernikahan ini kamu kehilangannya masa muda mu. Kamu berhak bahagia bersama dengan pasanganmu."

Huda hanya menatap husna dengan pandangan kosong. Bagaimana mungkin Huda bisa melepaskan Husna, ketika dia sudah berjanji didepan jasad sang kakak jika dia bersedia untuk menjaga dan menyayangi Husna sepenuh hatinya.

"Tidak Mbak. Aku tidak bisa," jawab Huda datar. "Aku tidak akan mengingkari janji yang telah aku buat. Aku akan tetap menjagamu seperti mas Huda menjagamu, Mbak."

"Huda, bukankah menikah itu adalah menyatukan dua hati yang saling mencintai. Membina rumah tangga dengan rasa cinta. Lalu apa artinya jika kita menikah tetapi tidak saling mencintai? Menikah itu salah satu ibadah, Hud. Jika hanya untuk menjaga dan melindungiku, tanpa kita menikah kamu masih bisa untuk melindungiku, Hud."

Huda sama sekali tak pernah berpikir sampai sejauh itu. Bahkan kamus menikah saja masih gelap. Semua itu dilakukan hanya untuk memenuhi permintaan terakhir dari sang kakak. Huda juga tidak mengira jika Husna yang dia anggap lugu ternyata lebih pintar darinya. Bahkan dia juga bisa membaca pikirannya.

"Kamu tidak usah memikirkan bagaimana nasibku selanjutnya. Aku yakin Allah akan selalu bersama denganku. Dia telah menyiapkan jodoh untuk. Jika kamu adalah jodoh yang memang Allah siapkan, aku akan berlapang untuk menerimanya asalkan kamu mau mencintaiku dari lubuk hatimu, bukan semata-mata karena permintaan terakhir dari mas Yudha."

Husna membuang sedikit napas beratnya sambil melihat kearah Huda yang masih membisu dalam diamnya.

"Semoga kamu paham dengan apa yang aku ucapkan," lanjut Husna lagi. Namun, sebelum beranjak pergi Husna berkata lagi kepada Huda.

"Jangan lupa sholat!"

Seketika mood Huda hancur setelah mendapatkan pencerahan dari Husna. Wanita yang harus dia jaga tiba-tiba mengajaknya untuk berpisah.

Sejenak Huda merenung untuk meresapi kata-kata Husna yang mengguncangkan hatinya. Bahkan selama ini Huda tidak tahu bagaimana rasanya jatuh cinta yang sesungguhnya. Dia hanya memanfaatkan para wanita saja, tanpa melibatkan perasaannya.

Huda sengaja menaklukkan setiap mahasiswa cantik dan populer bukan tanpa sebab. Semua itu dia lakukan karena ada imbalan yang dia terima. Huda selalu memenangkan taruhan yang diberikan untuk dirinya. Itu sebabnya Huda mendapatkan julukan playboy buaya darat.

"Kesambet apa Lo?" tanya Arul saat melihat Huda melamun di bengkel.

Ucapan Arul membuat kedua temannya ikut melihat ke arah Huda. "Tumben lo di sini? Gak jalan sama ayang beb. Jangan bilang  lagi mikirin cewek baru itu ya. Tapi saran gue sih nggak usah taruhan, karena feeling gue mengatakan kalau lo bakalan kalah," sahut Mail.

Huda tak merespon, dia mendengus pelan sambil membuang muka.

"Kenapa sih? Ada masalah apa? Lagi berantem sama mbak Husna?" tanya Dimas si paling peka dengan perasaan Huda.

Seketika wajah Huda menatap tajam kearah Dimas. "Lo suka sama mbak Husna?" tanya Huda dengan ketus.

"Siapa sih gak suka sama wanita yang Sholehah seperti Mbak Husna? Meskipun usianya berada diatas, tetapi aku yakin jika kami bisa saling mengimbangi. Aku bisa belajar banyak darinya. Dia itu wanita idaman yang patut diperjuangkan," kata Dimas penuh percaya diri.

Huda malah terdiam saat mendengar ucapan Dimas. "Cantik mana sama Miya dan Keisha?" tanya Huda memastikan.

"100% cantik mbak Husna luar dalam. Hanya mata yang katarak aja yang akan mengatakan mbak Husna enggak cantik. Lagian ngapain sih lo tanya kayak gitu. Jangan bilang Lo mau putusin salah satu dari mereka terus mau menargetkan Mbak Husna untuk menjadi pacar Lo, ya," tebak Dimas.

"Dudul Lo, Mas! Mbak Husna kan udah nikah sama Huda. Mereka udah suami-istri jadi nggak perlu menargetkan lagi udah masuk kandang," celetuk Arul.

Dimas hanya nyengir, tetapi dia masih penasaran dengan sikap Huda yang tak berkutik sedari tadi. Bahkan dia memilih diam dan tak keluyuran.

"Tau ah, gue pusing mbak Husna mengajak untuk mengakhiri hubungan ini dengan alasan dia tidak mau menjadi orang ketiga dalam hubunganku dengan pasanganku. Ada ya orang seperti itu," ucap Huda dengan heran.

"Kalau kalian mau pisah aku sangat bersyukur, dengan lapang dada aku siap untuk menerima mbak Husna sepenuh hatiku," ujar Dimas.

"Siapa juga yang mau pisah dengan mbak Husna? Meskipun dia mengajak berpisah tetapi aku tidak mau."

Berat memang untuk menentukan pilihannya antara mempertahan Keisha atau mempertahankan pernikahan bersama dengan Husna.

"Dah ah, gue pusing. Gue mau mutusin Miya dulu," kata Huda sambil beranjak pergi.

Ketika sahabatnya melotot lebar saat mendengar kata yang terucap dari bibir Huda. Semoga saja Huda memang dengan ucapannya.

"Kapan Huda mau insaf?" Arul menggelengkan menggelengkan kepalanya.

"Semoga saja dia cepat mendapatkan hidayah dan hidup bahagia bersama mbak Husna" sambung Mail.

"Seharusnya kalau Huda tidak mencintai Mbak Husna setidaknya dia lepaskan saja Mbak Husna biar aku yang menjaganya," timpal Dimas.

Seketika wajah Dimas dilempar dengan lap kain hitam oleh kedua temannya. "Mimpi jangan ketinggian, kalau jatuh sakit," ujar Arul.

"Dah, balik kerja! Biarkan Huda menyelesaikan masalahnya sendiri. Kita harus doakan yang terbaik untuk Huda," kata Mail.

Tanpa disadari oleh semuanya, Husna bisa mendengar jelas percakapan mereka. Bahkan saat Huda mempertanyakan lebih cantik dirinya atau Keisha. Meskipun sakit, tetapi Husna tidak bisa memaksakan Huda untuk mencintainya.

"Mas Yudha kamu bener-bener sangat jahat! Setelah kamu pergi meninggalkanku, kamu juga membebani Huda. Aku benar-benar telah menjadi orang ketiga. Aku tidak mau Huda sampai kehilangan orang yang dia cintai. Sakit Mas, saat harus kehilangan orang yang kita cintai. Cukup aku yang merasakannya saja," batin Husna yang masih berdiri di anak tangga.

.

.

.

...~BERSAMBUNG~...

1
£rvina
Luar biasa
Jamilah BundawafieYafi
lanjut Thor..ku suka ceritamu
Jamilah BundawafieYafi
sedikit koreksi Thor, Husna kan nama tokoh wanitanya. tapi beberapa kali ada penyebutan namanya jadi Aira..Maira..Humaira. Atau memang namanya Husna Humaira. tpi ada bagian yg ayahnya Husna menyebutkan namanya Husna AZ Zahra
👑🇷‌🇦‌🇹‌🇺‌ ᵗʸᵖᵒ: mohon maaf sebelumnya jika banyak typo-nya ya kak. dulu namanya memang Humaira, jadi di panggil Maria/Aira tapi karena kurang cocok, akhirnya diganti dengan nama Husna 🙏
total 1 replies
Jamilah BundawafieYafi
cerita yang sangat bagus, pengaturan kata dan kalimatnya juga apik. semangat Thor
Mimi Ilham
papa muda katanya
Erna Tri
ko gantung si critanya?
Bilqis Wulandari
apa udah tamat Thor, lanjut dong
Bilqis Wulandari
ceritanya bagus, lanjut Thor biar semangat pengen tau lanjut Tan rumah tangga Husna
Risa Risa
agak aneh sih playboy gonta ganti pacar tp blm pernah ciuman
Jamilah BundawafieYafi: playboy alim mbak Risa
total 1 replies
Bangun T.S
ini udah beneran tamat kak ..?
Bangun T.S
udah bau2 mau tamat ya thor ?? udah ada labelnya
Pujiastuti
iiiihhhh lucunya kalian berdua nih masalah panggilan aja jadi ribet 😁😁😁
Yayuk Bunda Idza
semoga sukses belajar nya ya Hud...
segala sesuatu memang harus dibiasakan kok
Yayuk Bunda Idza
lah lupa panggilnya kan udah berubah ya....
🦅ᴮᵀ⃝☽⃟☾fítrí
makanya semuanya belajar dulu dr hal terkecilya misal nya dr panggilan dulu yg penting nyaman
Yayuk Bunda Idza
gitu kah punya suami lebih muda, masih penasaran dengan gaya papa muda satu ini kok udah tamat aja si Thor....mau bonchapt dong....
Siti Kholifah
yeee....kok sdh tamat sich thor😩
Pujiastuti
licu amat kamu Huda jadi ketawa terus bacanya karena kelakuan Huda, memang harus banyak stok sabar ya Husna sayang,,,,,,,
kak author beneran nih ditamatin,,,,,,,
sabil abdullah
ya allah
astagfiruloh
torrr ini beneran tamat
sabil abdullah
sebenarnya yang banyaknsabar tu si huda deh menurut ku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!