NovelToon NovelToon
Dia Juga Anakku

Dia Juga Anakku

Status: tamat
Genre:Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Teen Angst / Tamat
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Zaenab Usman

Adelia Putri, harus mengubur semua cita-citanya, ingin kuliah dan juga menikah dengan laki-laki yang ia cintai. Dikarenakan musibah yang menimpanya. Adelia di perkosa oleh tiga orang pemuda yang kebetulan melintas di saat ia pulang bekerja. Ketiganya dalam keadaan mabuk berat dan mereka merupakan anak-anak dari pengusaha terkenal di ibu kota tersebut.

Salah satu dari orang tua pemuda itu mendapatkan ancaman, bila Elvino putranya tidak bertanggung jawab atas perbuatan bejatnya. Maka orang itu akan menyebarkan foto dan Video pada saat kejadian.

Jadilah orang tua Elvino harus menikahkan putra sulungnya dengan gadis yatim piatu. Semua itu tentu demi nama baik keluarga mereka.

Namun, setelah menikah Elvino bukannya merasa bersalah sudah menghancurkan masa depan Adelia. Justru ia membenci gadis itu. Padahal Adelia tengah hamil yang dia sendiri tidak tahu anak siapa. Tapi Adelia ingat, Elvino adalah laki-laki pertama yang mengambil kesuciannya. Penasaran? Yuk baca cerita selanjutnya 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dokter Spesialis Jantung.

💝💝💝💝💝💝

...HAPPY READING......

.

.

Malam harinya Adel sudah bersiap-siap mengunakan gaun yang sudah disiapkan oleh calon ibu mertuanya. Sedari datang gadis cantik itu memang belum ada keluar dari dalam kamarnya. Alasan pertama karena dia memang lelah, alasan kedua meskipun dia turun ke lantai bawah, tidak bisa membantu juga. Sebab semenjak hamil, gadis yang tadinya sangat pandai memasak. Tidak bisa mencium bau-bau dari bumbu masakan.

Untuk makan saja dia kesusahan, karena mengalami Morning Sickness, karena hamil muda, apalagi ini adalah kehamilan anak pertamanya.

Tok!

Tok!

Ceklek!

"Adel, kamu cantik sekali, Nak," seru Nyonya Risa melihat penampilan Adelia yang sangat sempurna.

"Agh, Mama terlalu berlebihan, Mama jauh lebih cantik," jawab gadis itu tersenyum sambil menutup pintu kamarnya.

"Mama serius sayang, kamu memang sangat cantik. Pasti semua yang melihat mu, akan terpesona," ucap beliau lagi. Mereka berdua berjalan saling bergandengan tangan menuruni tangga satu persatu.

Kamu memang sangat cantik Adel, alangkah bodohnya anak mama bila tidak jatuh cinta padamu,"

Gumam Nyonya Risa begitu mereka menginjakkan kaki di lantai bawah.

"Wah, Kak Adel kenapa cantik sekali," seru Raya berjalan mendekati ibu dan calon kakak iparnya. Ucapan Raya, mengalihkan pandangan orang-orang yang sejak tadi mengobrol di ruang keluarga. Termasuk Elvino yang ikut nimbrung bersama para sepupunya. Keluarga mereka memang keluarga besar.

Apalagi El adalah cucu dari anak pertama di keluarga Wijaya. Jadi sudah pasti semuanya berkumpul di kediaman Tuan Arka.

"Kak, apakah gadis itu calon istrimu?" tanya sepupu El yang seumuran dengan dirinya. Ayah dan ibu mereka bersaudara kandung.

"Eum... i--iya," jawab El menelan Saliva nya.

"Gue kenapa? Gawat, sepertinya jantung gue mulai sakit-sakitan, akibat terlalu banyak minum-minuman beralkohol ini,"

Gumam El didalam hatinya. Namun, pandangan matanya sesekali masih melirik kearah Adelia.

"Setelah ini, jika tidak sibuk gue akan periksa ke Dokter spesialis jantung. Bisa gawat dan rugi besar kalau sampai gue mati muda. Mending jika anak yang dikandung Adel, darah daging gue. Lah jika anak Hendra sama Riko, rugilah! Yang dapat warisannya anak mereka,"

Pemuda tampan itu kembali bergumam. Pikiran El sangatlah konyol. Seharusnya jika ia merasa bersalah pada Adelia yang sudah dia menodai secara paksa. Mau anak siapapun itu, biarkan saja mendapatkan harta warisan darinya. Tok tidak akan membuat keluarga Wijaya bangkrut.

"Kak El, kamu kenapa? Jangan bilang bahwa kamu lagi terpesona pada kakak ipar ya," ejek Arya menyenggol lengan sepupunya.

"Apaan! Kamu seperti tidak tahu aku saja. Tipe cewek yang aku sukai bukan seperti dirinya," jawab Elvino tidak terima dibilang tertarik pada Adel.

"Iya sih, tapi menurutku dia sangat cantik. Hanya keturunannya saja yang berbeda. Tapi jika masalah harta, keluarga kita sudah kaya. Jadi untuk apa juga dipermasalahkan," ujar Arya yang sebetulnya juga terpesona pada Adelia. Namun, sayangnya gadis itu akan menjadi saudara iparnya.

"Nak, ayo duduk sini, sebentar lagi acaranya akan berlangsung," ucap wanita paruh baya bernama Gita. Dia adalah ibunya Arya, adik dari Tuan Arka.

"Iya Tante, terima kasih," Adel tersenyum kecil dan duduk diantara keluarga besar Elvino. Semuanya menerima Adelia dengan tangan terbuka, tidak ada yang memandang rendah walaupun mereka sudah tahu latar belakang keluarga gadis itu.

Intinya mereka menyadari bahwa Adelia masuk ke keluarga Wijaya, karena ulah perbuatan Elvino. Jadi jika ingin menyalahkan, maka salahkan saja anak dan keponakan mereka sendiri.

Saat acara kekeluargaan itu sudah mau dimulai. Adelia masih duduk bersama semuanya dengan nyaman. Namun, karena ada sebagian keluarga yang rumahnya jauh, baru datang. Jadilah Adel hanya duduk bersama tante Gita. Sebab mereka pergi menyambutnya.

Sampai beberapa menit setelah itu, dia menutup mulutnya karena tiba-tiba terasa ingin muntah. Sebab berbaur dengan orang banyak dalam satu ruangan, berbagai bau parfum membuat perutnya terasa diaduk-aduk tidak karuan.

"Hue!" Adel menutup mulut dan berdiri dari sofa.

"Adel, kamu kenapa, Nak?" tanya Tante Gita khawatir. Saat ini kebetulan Nyonya Risa lagi menemani suaminya menyambut salah seorang rekan kerja Tuan Arka yang kebetulan tinggal didekat rumah mereka. Jadinya tidak mungkin bila tidak diundang. Namanya juga dengan tetangga sendiri.

Adelia tidak menjawabnya, dia hanya menggelengkan kepala saja dan pergi dari sana. Gadis itu langsung berlari menuju lantai atas. Tujuannya adalah kamar yang ia tempati tadi. Sebab ingin pergi ke dapur, Adelia tidak tahu letaknya ada disebelah mana. Sebab rumah tersebut sangatlah besar. Bukan seperti rumah paman dan tantenya.

"El, Adelia kenapa?" tanya Tante Gita belum tahu jika Adel ingin muntah karena mencium bau-bau wewangian.

"Entahlah Tan, El juga tidak tahu," Elvino megedikkan bahunya keatas. Sebagai tanda bahwa dia benar-benar tidak tahu.

"Astaga, Elvino!" seru Tante Gita. Wanita itu berdiri hendak menyusul Adelia. Namun, suara putrinya membuat beliau berhenti di tempatnya berdiri.

"Ma, Mama diminta ke depan sebentar oleh Tante Risa," ucap Eca menyusul ke ruang keluarga.

"Apa!" serunya lagi bingung mau kemana dulu. Sebab melihat Adelia berlari, membuat wanita paruh baya itu merasa khawatir.

"Iya Ma, ayo cepatlah, ditunggu sama Tante dan Om Arka," ajak gadis itu ingin menarik tangan mamanya.

"Eh, tunggu, tunggu! Kamu ke atas gih. Lihat Kak Adel, tadi dia berlari keatas. Mama takut dia kenapa-kenapa," ujar beliau menahan pergelang tangannya yang sudah mau digandeng oleh sang putri.

"Mama, kan aku lagi bantuin Kak Raya sama Sisil," jawab gadis remaja itu yang juga memiliki tugas.

"El, Elvino! Cepat kamu susul Adel, dia kembali ke lantai atas, Tante mau pergi ke depan menemui mamamu dulu," ucap Tante Gita tidak ada pilihan lain selain meminta tolong pada keponakannya itu. Lagian Elvino adalah calon suami Adelia, menurut pikiran sekilas wanita itu, tidak ada salahnya bila El yang pergi melihat calon istrinya sendiri.

"Nggak mau ah, Tan," tolak Elvino yang lagi asik bermain game dari ponselnya.

"El!" seru Tante Gita yang membuat keponakan nakalnya itu langsung meletakkan ponsel di atas meja.

"Kamu ini ya keterlaluan sekali! Cepat lihat calon istrimu, bagaimana bila dia kenapa-napa. Apa kamu mau bertanggung jawab," omel Tante Gita yang tidak bisa dibantahkan lagi.

"Tante, suruh Arya saja, jangan menyuruh Elvino," jawab pemuda itu karena selain asik bermain game, dia juga malas untuk bertemu Adelia bila hanya berduaan saja.

"Ya Tuhan! Kenapa kakakku bisa memiliki putra pemalas sepertimu, El. Adelia itu calon istrimu, dia lagi mengandung anakmu. Bagaimana mungkin kamu menyuruh Arya yang ke atas untuk melihatnya," tante Gita yang tadinya ingin cepat-cepat pergi ke depan harus menghadapi keponakan pemalas nya lebih dulu.

"Huh! belum apa-apa sudah merepotkan sekali," dengan terpaksa Elvino pun berdiri dari sofa yang dia duduki.

"Baiklah, El akan melihatnya," kata Elvino tidak berani membantah perkataan adik ayahnya. Apalagi jika sudah mengomel seperti saat ini.

...BERSAMBUNG......

1
Hari Saktiawan
lope lope sekebon bunga 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🌷🌷🥀🌺 ya aku suka sekali ceritamu
Luh Gede Ika Jayanti
Luar biasa
Alwi Maulana
Buruk
Alwi Maulana
Kecewa
Nur'laela Lamato
good
Joan Silvia
zeeV92 cerita anak raya sama arya gak iya
Joan Silvia: zeeV92 gak cerita tentang anak raya dana arya
Joan Silvia: ZeeV92 gk bikin cerita anak raya dan arya
total 3 replies
Hari Saktiawan
Playboy cap kapak /Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk//Smirk/
Hari Saktiawan
cerita nya kok begini /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
etina_
ah Thor aku Masi ga rela kalau udah tamat hehehe,makasih ya udah menulis novel ini dengan sgt bagus.tambahin lagi dong bonus ny
ZaeV92: Terima kasih kembali, kakak 🥰🥰 Insya Allah ya🙏🙏
total 1 replies
Eridha Dewi
sudah tamat ini thor
ZaeV92: iya, kak🥰🥰
total 1 replies
YUANLU
😍😍
ZaeV92: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
itin
eza juga awal suka ezia karna mengira dia perempuan teman masa kecilnya. sesama penyuka kucing. dan rasanya cintanya eza ke ezia masih sebatas tertarik saja.
Nancy Nurwezia
tetap aja sakit walaupun katanya ikhlas..
Novi Sri
yaah telat kan lo za,dah bikin sebucin²nya c eza sm olivia biar eza tau klo olivia jg sbnrnya cinta sm eza
Sumaryono 0644
apdet jgan sikit2 torl
Nancy Nurwezia
bijaksana nya papa El nih
Novi Sri
lm g up sekali up nya cm sedikit😔😔lanjuuuut lg thor sehat² ya thor😍😍💪💪💪
YUANLU
lanjut Thor
YUANLU
lanjut thor 💪💪
Eris Fitriana
Kayanya Olivia adalah anak yg dulu menolong kucing sama Eza...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!