Mengubah Takdir Aisyah
"Assalamualaikum...!"
Seorang wanita menyapa Aisyah dipagi ini seraya membawakan segelas susu sapi segar untuknya. "Selamat pagi, bagaimana tidur anda hari ini ?", sambungnya.
"Waalaikumsalam warahmatullahhiwabarakatuh, alhamdulillah baik", sahut Aisyah.
Wanita yang biasa dipanggil Eama Asrama oleh anak-anak yang tinggal diasrama ini melihat kearah dirinya seraya mengamatinya.
"Syukurlah, aku tahu ini adalah hal pertama kamu datang jauh-jauh dari luar negeri kemari untuk mengikuti kuliah dan ini tidaklah mudah bagi seorang anak gadis sepertimu untuk beradaptasi", ucap Eama seraya duduk disebelahnya.
Aisyah hanya menundukkan kepalanya dan menerima segelas susu sapi segar dari Eama.
"Jika kamu kesulitan disini jangan sungkan meminta tolong pada Eama, aku pasti dengan senang hati membantumu", ucap Eama ramah.
"Terimakasih Eama, saya sangat senang anda mau membantu saya selama saya tinggal dinegara ini", sahut Aisyah tersenyum padanya.
"Baiklah Eama pergi dulu, ini adalah selembar peraturan diasrama yang wajib dipatuhi disini, kamu bisa membacanya dan jika tidak paham kamu bisa menanyakannya padaku", ucap Eama seraya memberikan selembar kertas berisi peraturan asrama yang wajib dipatuhi disini.
Aisyah mengambilnya dari tangan Eama lalu sekilas membaca kertas peraturan tersebut.
"Beristirahatlah, kamu baru sampai disini dari perjalanan yang jauh", kata Eama lalu beranjak dari duduknya.
Aisyah menengadahkan kepalanya menghadap kearah Eama yang sedang berdiri didepan pintu.
"Namaku Fatimah tapi anak-anak diasrama biasa memanggilku Eama saja dan namamu Aisyah bukan ?", tanya Eama.
"Iya namaku Aisyah !", jawabnya sambil berdiri dan mendekat kearah Eama.
"Selamat datang dinegara kami, Aisyah dan selamat belajar !", ucap Eama menyalaminya.
"Terimakasih Eama !", jawabnya dan kami berdua saling tersenyum.
Aisyah duduk diatas ranjangnya sambil memandangi selembar kertas berisi peraturan asrama, dia tidak berniat untuk membacanya hanya melihatnya. "Fuuuihhh..!?", Aisyah menghela nafasnya pelan.
Lama Aisyah memandangi kertas berisi peraturan ditangannya dengan tatapan kosong, "Kenapa baba mengirimku kemari, aku tidak mengenal siapapun dinegara ini !", gumamnya seorang diri.
Aisyah melihat kearah sekitar kamar tidurnya, ruangan kamar tidur ini berukuran kecil dan sangat sederhana, hanya ada sebuah lemari dan meja dan tidak ada kamar mandi dikamar ini.
Perkuliahan baru masuk minggu depan dan selama seminggu ini Aisyah tidak ada aktivitas kuliah. Aisyah lalu membuka kopernya dan mengeluarkan isi kopernya kemudian ia menata barang-barangnya didalam lemari.
Aisyah sengaja hanya membawa sedikit pakaian karena baba menyarankan dirinya untuk membelinya disini agar barang bawaannya tidak terlalu banyak. "Aku akan pergi berbelanja untuk membeli keperluanku setelah ini", gumamnya lirih sambil menata pakaiannya didalam lemari.
Aisyah mengenakan hijabnya dan sepatunya untuk pergi keluar.
Tak lama kemudian Aisyah terlihat berjalan menuju meja loket dan menulis keperluannya disecarik kertas yang disediakan diloket lalu menyodorkan kepetugas loket asrama.
"Aku akan membeli perlengkapanku diluar, apa diijinkan ?", tanya Aisyah pada petugas loket asrama.
"Baiklah !", sahut petugas loket asrama.
"Terimakasih !", kata Aisyah.
"Jangan lupa untuk menjaga dirimu diluar lebih berhati-hati !", kata petugas loket asrama pada Aisyah.
Aisyah menerima sebuah kartu dan diwajibkan mengisinya. Kartu ini seperti kartu absensi tertera jelas jadwal masuk dan keluar dari asrama ini. "Detail sekali !", batinnya. Lalu berpamitan pada petugas loket asrama dan melangkah keluar dari pintu asrama.
Sebelum pergi tadi Aisyah sekilas membaca kertas peraturan tersebut bagaimana ketentuan diasrama ini, seperti peraturan jika harus keluar-masuk asrama ini. Bahkan jadwal makan dan jam tidur juga ada serta peraturan menerima tamu diasrama ini.
Baba juga mengirim Aisyah keasrama dengan alasan lebih terjamin tinggal diasrama daripada diapartemen atau tempat tinggal lainnya dan bisa menghemat biaya. "Hmmm...!!!", Aisyah menghela nafasnya pelan sambil berjalan menuju keluar halaman asrama.
Tampak seorang petugas asrama berdiri didepan pintu pagar asrama lalu memeriksa kartunya. "Anda akan pergi kemana ?", tanya petugas asrama padanya.
"Aku akan berbelanja untuk membeli keperluanku !", jawab Aisyah datar tanpa ekspresi.
"Apakah anda sudah tahu tempat yang akan anda kunjungi ?", tanyanya lagi.
"Aku sudah melihatnya tadi diaplikasi internet", jawab Aisyah pelan.
"Baiklah, ini adalah peta dikota ini beserta petunjuk tempat-tempat terdekat yang bisa anda kunjungi !", kata petugas asrama.
"Terimakasih !", kata Aisyah.
"Jika anda ingin berbelanja, ada supermarket dekat sini dan anda bisa berjalan kaki kesana", kata petugas asrama sambil memberikan sebuah buku petunjuk padanya.
"Terimakasih !", jawab Aisyah seraya menerima buku petunjuk tersebut.
"Apakah anda tidak meminta bantuan eama asrama saja untuk menemani, bukankah pertama kali anda datang dinegara ini !", kata petugas asrama itu lagi.
"Tidak, aku hanya berbelanja saja dan tidak ingin pergi kemana-mana !", jawab Aisyah.
"Baiklah jika anda ingin berbelanja saja tapi berhati-hatilah !", kata petugas tersebut lalu membukakan pintu gerbang asrama.
"Terimakasih !", jawab Aisyah lalu melangkahkan kedua kakinya keluar dari halaman asrama ini.
"Jangan sampai hilang buku petunjuk yang tadi saya berikan !", ucap petugas tersebut kepadanya.
Aisyah menoleh kearahnya lalu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Ini pertama kalinya aku keluar dan berjalan dinegara asing", serunya dalam hati. "Wow, ini adalah pengalaman yang mendebarkan !!!!"
Aisyah tersenyum dengan perasaan riang, dia melangkah kakinya dengan riang-gembira. Ia kemudian membaca buku petunjuk tersebut secara seksama dan ia melihat letak lokasi supermarket didalam buku petunjuk sangat detail.
Tak lama kemudian Aisyah mengedarkan pandangannya kearah sekelilingnya dan dirinya melihat bangunan supermarket yang berada beberapa meter dari tempatnya berdiri. "Benar apa kata petugas asrama jika letak supermarket tidak jauh dari asrama tempat aku tinggal".
Bangunan supermarket dinegara ini sangat berbeda dinegara asalnya, bangunannya sangat sederhana tapi lumayan luas halamannya.
Aisyah lalu melanjutkan langkahnya menuju supermarket tersebut. Ia ingat jika baba hanya memberikan uang saku secukupnya padanya dan ia harus pandai-pandai untuk berhemat karena tujuannya disini adalah belajar.
Tanpa ragu-ragu Aisyah lalu masuk kedalam supermarket dan melihat kedalam ruangan tersebut. Terlihat seorang pelayan toko menyapanya. "Selamat datang, ada yang bisa saya bantu ?", sapanya ramah padanya.
"Aku sedang mencari keperluan sehari-hari, bisakah anda menunjukkan letaknya ?", tanya Aisyah.
"Mari saya tunjukkan tempatnya !", pelayan tersebut lalu menuju kesebuah rak yang letaknya agak jauh kebelakang.
Aisyah melihat ketempat rak pajangan dan melihat beberapa keperluannya tersedia lengkap disana.
"Disini tersedia barang-barang untuk keperluan sehari-hari yang anda butuhkan", kata pelayan supermarket. "Ini semua adalah barang-barang buatan lokal negara ini".
Didalam toko, Aisyah memperhatikan pelayan toko yang sedang menjelaskan barang-barang yang tersedia dirak toko, pelayan itu secara lugas menerangkan dengan rinci kegunaan satu persatu barang-barang yang ada dirak tersebut.
"Aku hanya membeli sedikit tidak dalam jumlah besar", ujarn Aisyah.
"Tidak apa-apa, ini sudah tugas saya. Anda sepertinya bukan berasal dari sini ?", tanya pelayan supermarket.
"Iya, saya adalah mahasiswi yang belajar disini dan saya berasal dari luar negeri", jawab Aisyah.
"Anda sangat beruntung bisa bersekolah diluar negeri !", pekiknya kagum. "Saya adalah mahasiswi yang menyambi kerja paruh waktu !"
"Oh iya ? Sungguh hal yang menyenangkan bisa berkenalan dengan sesama mahasiswi untukku !", kata Aisyah.
"Benar ! Ini sungguh hal yang tidak terduga ! Senang bisa mengenalmu !", kata pelayan supermarket.
"Sama-sama ! Aku juga sangat senang berkenalan denganmu !", kata Aisyah.
"Perkenalkan namaku Qadira !", kata pelayan supermarket itu seraya menjulurkan tangannya kedepan.
"Oh, namaku Aisyah !", sahut Aisyah cepat.
Aisyah bersalaman dengan pelayan supermarket tersebut dan mereka tampak saling bercengkrama akrab.
"Apakah kamu sudah nyaman tinggal disini ?", kata Qadira.
"Emm, mungkin aku perlu sedikit beradaptasi lagi ditempat ini ! Kamu tahu ini hal yang tidak mudah untukku !", kata Aisyah seraya mengangkat kedua bahunya.
"Iya, iya, aku tahu ! Tidaklah mudah jauh dari keluarga dan tinggal sendirian apalagi dinegara asing !", kata Qadira tersenyum kecil.
Aisyah hanya menjawab ucapan Qadira dengan tersenyum tipis. Memang benar apa yang Qadira ucapkan, tidak mudah untuk tinggal jauh dari keluarga dan hanya sendirian dinegeri orang.
Gadis muda bernama Qadira itu adalah seorang mahasiswi dari jurusan ekonomi dan bekerja disupermarket untuk membiayai uang saku selama kuliah dikota ini karena dia berasal dari sebuah kota kecil yang jauh dari sini.
Aisyah saling bertukar nomer telepon dan akun media sosial dari akunnya ia tahu kota asalnya. Aisyah tersenyum saat melihat beberapa postingan gadis itu dimedia sosialnya, kebanyakan dia menggugah foto bersama teman kuliahnya, mereka berdua ternyata satu universitas hanya beda jurusan.
Tak lama kemudian setelah asyik mengobrol, Aisyah membeli beberapa keperluan sehari-harinya dan segera bergegas pulang keasrama.
Gadis bernama Qadira itu berjanji akan mengunjunginya diasrama. Bagi Aisyah menambah teman bukanlah masalah justru ia sangat senang karena ia merasa tidak sendirian lagi disini dan ini adalah pengalaman pertama dirinya berkenalan dengan orang asing diluar negeri setelah ia mendaratkan kedua kakinya untuk pertama kalinya dinegara asing ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Dwinda Wulandari
hay kak ☺
2022-11-07
1
Neulis Saja
Aisyah kuliahnya di mana yah
2022-08-28
1
IndraAsya
👣👣👣 Jejak 💪💪💪😘😘😘
2022-08-10
2