Terancam di D.O membuat Galang harus berhadapan dengan dosen super duper Killer yang malah membuatnya jatuh cinta!
Mampukah Galang menaklukan hati dosen killer pujaan hatinya?!
Jawabannya ada di cerita Novel ini, ikutin terus yah kelanjutan ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keakraban Misha dan Galang
Hari berikutnya......
Sepertinya Galang benar-benar ingin segera menyelesaikan skripsinya. Buktinya beberapa hari setelah Galang berkonsultasi dengan Gadis, Galang lebih semangat untuk menyelesaikan Bab I skripsinya. Papa dan mama Galang pun heran-heran melihat perubahan galang, beberapa hari ini Galang terlihat jarang keluar dari kamarnya, Ia lebih fokus didepan laptop kesayanganya. Selain mengerjakan Skripsinya galang sembari menyelesaikan pekerjaan kantornya.
"Papa lihat kamu sepertinya serius dengan skripsimu" ucap papa galang saat mereka sarapan
"Iya,, katanya disuruh wisuda!" jawab Galang
"Coba dari dulu kayak gini! gak pake surat D.O ! papa gak mungkin marah-marah sama kamu lang!" ucap papa
Galang hanya diam dan terus menikmati sarapannya. Setelah selesai Galang pun mengambil tas ranselnya dan pamit kepada papa dan mamanya. Saat Galang baru saja keluar rumah,, Thania akan masuk kerumah Galang, lalu ia menyapa Galang dengan manjanya.
"Galang?? selamat pagiii calon suami, mau ke kantor ya??" Ucap Thania
"Mau ke kampus!" Jawab Galang dingin
"Dingin banget sihh!! pagi-pagi tuh senyummm biar ganteng! Aku ikut yahh ke kampus?" ucal Thania
"Ngapain ikut?! aku mau bimbingan dan lama! ganggu aja!" ucap Galang yang langsung masuk kedalam mobilnya.
Nampak Thania begitu kesal dengan sikap Galang, Sikapnya tidak pernah berubah, masih dingin dan sangat cuek kepadanya. Setelah kepergian Galang, Thania masuk kedalam rumah Galang dan menemui mama dan papa Galang yang masih berada di meja makan. Thania menyapa keduanya begitu ramah, kemudian mereka berbincang-bincang membahas hubungan Thania dan juga Galang
"Pa,, gimana kalau acara pernikahan Thania dan Galang di percepat??" ucap Thania sembari memakan buah anggur
"Boleh saja, asalkan Galang menyetujuinya Nia,, Kau tau sendiri bagaimana keras kepalanya Galang. Kalau kami berdua sih gak masalah jika akan di percepat" jawab papa Galang
"Benar Nia,, coba kamu bujukin Galang, Papa dan mama juga akan berusaha untuk bicara dengan Galang" Ucap mama Galang
"Iya ma,, nanti Nia akan coba bujukin Galang" Jawab Thania.
Setelah berbincang-bincang, Mama Galang mengajak Thania untuk berbelanja. Tentu saja Thania begitu antusias, karena Shopping adalah salah satu hobby Thania.
Sementara itu,,,,,
Galang baru saja sampai di kampus,, kemudian ia turun dari mobilnya dan menuju ruangan dosen. Galang melihat mobil Gadis sudah terparkir di parkiran khusus Dosen, Begitu masuk kedalam ruangan, Galang melihat Gadis dan juga Misha di meja kerjanya lalu Galang menyapa Gadis.
"Selamat pagi bu Gadis" ucap Galang sopan
"Pagi, Silahkan duduk" balas Gadis Singkat kemudian Galang duduk di kursi
"Ini Bab I saya bu,,, saya sudah mengerjakannya beberapa hari ini" ucap Galang sembari menyerahkan Map kepada Gadis
"Oke, nanti saya akan periksa. Sekarang saya ada jam mengajar jadi silahkan anda keluar" ucap Gadis
"Baiklah kalau begitu bu,, saya permisi" ucap Galang
"Ma,, micha boleh gak ma ikut Om Galang?" ucap Misha
Gadis kaget ketika mendengar Misha ingin ikut Galang, baru inilah dia mau ikut dengan orang yang baru dikenalnya. Selama ini Misha tidak pernah ikut siapapun selama di kampus kecuali mengikuti kemanapun Gadis berada.
"Misha ikut mama kekelas. Om Galang ada kerjaan lain" ucap Gadis memberi pengertian kepada Misha
"Gak ada kok bu Gadis,, dan saya juga gak masalah kalau Misha ikut saya. Saya bisa menjaga Misha selama ibu mengajar" ucap Galang
"Oh tidak perlu! biar misha ikut saya. Lagian saya tidak bisa membiarkan Misha ikut dengan orang yang tidak dikenalnya" ucap Gadis sedikit tajam kearah Galang
"Ibu Gadis jangan Khawatir, kita kan sudah berteman. Dan saya juga orang baik-baik kok bu. Saya akan menjaga Misha untuk ibu" ucap Galang
"Tuh ma,,, Om Galang aja gak kebelatan kalau Micha ikut" ucap Misha yang kemudian ia langsung menggandeng jari jemari Galang.
"Ibu tenang saja, saya bisa kok menjaga Misha" ucap Galang
"Tapi jangan keluar kampus ya!" ucap Gadis
Misha dan Galang pun mengangguk, kemudian Gadis mengambil buku nya dan keluar meninggalkan Ruangan dosen. Sementara Galang dan Misha pun juga ikut keluar.
"Om,, kita mau kemana??" tanya Misha
"Kekantin mau gak?? Misha temanin Om disana, dan Misha boleh memesan apa saja yang Misha mau" ucap Galang
"Oke Om" jawab Misha semangat
Lalu Galang mengajak Misha ke kantin, disana Galang mengerjakan pekerjaan kantornya sementara Misha disibukkan mengunyah makanan yang ada di depannya. Misha begitu senang bersama Galang karena Galang memberikannya banyak makanan. Sama seperti waktu itu, Misha mau berteman pertama kali karena Galang membelikannya banyak Eskrim . Nampak keduanya begitu akrab seperti Ayah dan Anak, Banyak mahasiswa regular yang melihat Misha bersama seorang pria pun beranggapan bahwa Misha bersama calon Ayahnya. Karena Memang mereka tidak pernah Melihat sosok Galang di kampus itu, karena kuliahnya di hari weekend itu pun dia sangat jarang kekampus dulu.
Sesekali Galang dan Misha bercerita, Galang mengorek informasi tentang Gadis kepada Misha. Tentu Misha tau sedikit soal Gadis karena mereka tinggal bersama. Dan lagi seorang anak kecil selalu jujur jika di tanyai.
"Misha,, sering gak ada om-om main kerumah mama Gadis??" tanya Galang
"Gak ada om,,, tapi Om Culya celing antelin mama bunga Om" Jawab Misha
"Siapa om Surya itu??" tanya Galang
"Kata mama temen kuliah mama dulu" jawab Misha
"Ohh gituu,,,, " jawab Galang. kemudian Misha mengangguk angguk.
Galang pun mengirimkan pesan kepada Geo untuk mencari informasi tentang Surya yang dimaksudkan oleh Misha. Ntah kenapa Galang ingin mengetahui Soal kehidupan Gadis sampai sejauh itu. Perasaannya sedikit sesak ketika mendengar ucapan Misha soal Surya yang sering memberikan bunga kepada Gadis.
"Siapa Surya sebenarnya??" batin Galang
.
.
.
Galang terbebas dari hukuman berkat kecerdikan di gadis ..