NovelToon NovelToon
KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

KETIKA CINTA KEMBALI PULANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:257
Nilai: 5
Nama Author: deameriawan

Suara itu sangat tidak asing di telingaku ... Apakah dia Ghavi yang kukenal ? Ghavi yang pernah mengisi hatiku selama 5 tahun dengan penuh cinta dan mamanya yang telah menghancurkan nya dengan cara yang tidak bermoral. Sudah susah aku bersembunyi darinya sejak 3 tahun lalu tapi kenapa harus bertemu dengannya disini ? batinku ingin berteriak antara yakin dan tidak bahwa laki-laki yang disebutkan oleh Amara sebagai tunangannya adalah Ghavi yang pernah mengisi hatiku beberapa tahun yang lalu saat kami berdua bersekolah di Paris.

Apakah Catelyn akan goyah dengan kehadiran Ghavi ?

Apakah Catelyn bersedia membuatkan gaun pernikahan untuk Amara dan Ghavi ?

Dan bagaimana perasaan Catelyn dan Ghavi atas pertemuan yang tidak terduga ini ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LOSE YOU AGAIN

Oh my God ... Dia yang mengirimkan bunga ini. Karena hanya dia yang tau bahwa bunga Lily adalah bunga favorite ku sejak dulu.

Ini sangat berbahaya kalau aku sampai ketemu lagi dengan Ghavi di Jakarta. Yang aku pikirkan adalah keberadaan Gavin. Bukan nya aku tidak mau Ghavi tau tentang Gavin, tapi sepertinya lebih baik saat ini tidak ada komunikasi apapun dengan Ghavi. Cukup hanya sekedar email mengenai persiapan dress wedding mereka. Apakah kalian ingin menanyakan bagaimana hatiku saat ini ? Mungkin sakit yang berdarah sudah aku lewati fasenya. Dan sekarang aku hanya mencoba untuk tidak peduli apapun, karena saat ini cukup aku bekerja dan memikirkan masa depan Gavin saja.

Pagi-pagi aku sudah disibukkan dengan mepetnya jadwal kedatangan kami dengan jadwal keberangkatan pesawat ke Denpasar. Aku menggendong Gavin masuk ke ruang tunggu. Sedangkan Gaby, Bik Imah dan Mbak Yuni sedang disibukkan dengan bagasi kami yang cukup banyak. Aku mengambil HP dan menghubungi Annetha untuk pamit. Akhirnya setelah 2 kali berdering baru diangkat telepon ku "Hi Neth ... Sorry bangunin kamu pagi-pagi. I just wanted to let you know that I'm going to Denpasar right now. Ini aku udah diruang tunggu sama Gavin" ujarku di telepon. "Hi Cat ... Semalam kog gak ngasih tau sih. Oke aku nyusul besok kalau meeting ku kelar hari ini. Gavin mana ?" Annetha menjawab telepon ku dengan sedikit protes. Karena memang semalam aku gak cerita apa-apa tentang kepulangan kami ke Bali pagi ini. "Neth ... boleh gak bantu aku ? Kalau ada siapa pun yang tanya tentang keberadaan ku tolong don't tell me I'm in Bali, okay please ?" rasanya gak enak aku membicarakan hal ini dengan Annetha tapi mau gimana lagi. Selain Laura dan team kantor Jakarta yang udah aku wanti-wanti jangan sampai ada yang info kalau aku menetap di Denpasar, Annetha juga harus tau kalau ada seseorang yang harus aku hindari. "Ok gak masalah I'll keep for me only. Tapi nanti sampai Bali kamu harus jujur sama aku ya Cat. And kiss for Gavin bilangin aunty Netha akan datang" jawab Annetha. "Thank you Net ... aku boarding dulu ya. Bye" ujarku menutup pembicaraan. "Mommy ... Why Aunt Netha gak ikut ?" tiba-tiba Gavin bertanya. Karena biasanya Annetha selalu bersama kami selama ia berada di Indonesia. "Sayang ... Besok Aunt Annetha will come to Bali. Are you happy nak ?" jawabku sambil mencium pipi Gavin yang menggemaskan. "Yey ... I'm happy mommy" ucapnya senang. Kami pun boarding menuju Denpasar Bali. Dengan keinginan melanjutkan hidup dengan tenang tanpa ada bayang-bayang masa lalu.

Sedangkan di tempat yang berbeda ... Ghavi turun dari mobil dan melangkah menuju sebuah apartemen di tengah kota yang menurut info seseorang yang ia terima semalam bahwa Catelyn tinggal disana. Sampai di reception ia meminta diantar ke nomor unit milik Catelyn. "Selamat pagi ... Apakah saya bisa diantar ke unit Ibu Catelyn Adipta ? Karena saya coba hubungi beliau tapi HP nya sedang tidak aktif" ujar Ghavi saat berbicara dengan Reception yang sepertinya baru saja datang bertugas. Jadi Receptionis tersebut tidak mengetahui kalau unit Catelyn kosong. "Mohon maaf ya pak ... Untuk keperluan apa dan Bapak siapa ? Agar saya bisa menghubungi pemilik unit dan memberitahukan kalau ada tamunya beliau datang" ujar si Receptionis bertanya kepada Ghavi. Apalagi melihat penampilan Ghavi yang perlente dan tampan rasanya si mbak betah melihat pemandangan di depan mata yang sungguh indah. Jadi walaupun ia belum sempat sarapan rasanya perutnya langsung kenyang karena pesona Ghavi. "Sorry mbak saya mau kasih surprise ... jadi kayaknya gak perlu Ibu Catelyn nya dihubungi. Saya langsung minta diantar aja" Ghavi mulai tidak sabar dan langsung memberikan amplop yang berisi uang 5 lembar 100 ribuan kepada si mbak Receptionis. Wow ... rejeki nomplok batin si mbak nya setelah melihat amplop kecil yang diselipkan Ghavi ke tangannya. "Baik pak saya antar ke lift silahkan" ucapnya sambil tersenyum. Ting ... Tong ... lift terbuka dan Ghavi langsung masuk dan jemari si Receptionis menekan angka 11 floor "Nanti Bapak bisa ke unit 1118" sambil tersenyum menatap wajah Ghavi yang tampan. Ghavi hanya menganggukkan kepala dan mengucapkan terima kasih.

Hati Ghavi gak karuan ... Ia merasa harus nekat untuk bertemu dengan Catelyn. Sudah 3 tahun ia mencari keberadaan Catelyn tapi tidak satupun orang-orang yang dikenalnya memberikan informasi yang benar. Ghavi sejak dari Paris langsung mengurus perusahaan ATMADJA CORPORATION yang ada di Singapore. Walaupun bersamaan dia juga mengembangkan bisnis konsultan arsitek bersama teman-teman nya, namun waktunya hampir jarang berada di Indonesia. Dan yang mengejutkan untuk ke 7 kalinya mamanya menjodohkan kembali dengan anak rekan bisnisnya di Indonesia yang bernama Amara. Tidak ada capeknya mamanya untuk menjodohkan nya dengan berbagai wanita yang dimana tujuannya hanya bisnis semata. Dan pasti seperti biasa Ghavi akan selalu menggagalkan nya saat mendekati hari H pernikahan. Ghavi sangat lelah karena harus dipermainkan dengan nasib. Papa dan adiknya sudah sangat marah padanya saat mengetahui kepergian Catelyn karena ulah mamanya. Mamanya dulu menghasut nya dengan mengatakan bahwa Catelyn sengaja meninggalkan Ghavi karena mau menerima tawaran check senilai 2 M dari mamanya. Dan mamanya juga memberikan foto Catelyn yang sedang berpose seksi dan berciuman dengan seorang lelaki. Entahlah ia begitu naif karena mempercayai semua omongan mamanya. Sehingga di malam terakhir mereka bertemu ... Ghavi memaki dan menghina Catelyn sebagai wanita murahan yang mendekati dirinya hanya demi uang semata. Setelah 3 tahun semua fakta tersebut akhirnya terungkap semua kebohongan itu. Bahkan Ghavi sudah mengultimatum mamanya untuk meminta maaf kepada Catelyn jika Catelyn berhasil ia temukan. Tapi apa daya ... Catelyn menghilang bak ditelan bumi.

Ting ... bunyi suara lift apartemen menandakan sudah sampai di lantai yang dituju. Segera Ghavi bergegas menuju unit 1118. Jantung nya berdetak kencang ... rasanya ia sangat ingin memeluk Catelyn jika ia bertemu nanti. Dan mungkin ia akan bersujud untuk meminta maaf atas semua kesalahannya. Tepat di depan unit 1118 Ghavi memencet bel yang ada disana. Ting ... tong suara bel apartemen berbunyi. Hingga beberapa kali Ghavi membunyikan bel tersebut tetap tidak ada respon dari dalam. "Rendi ... Apa gak salah kamu kasih info mengenai apartemen Catelyn ? Aku udah di depan pintu apartemen tapi aku bel unitnya gak ada orang" ujar Ghavi melalui sambungan telepon ke Rendi sepupunya yang berteman baik dengan Laura. "Bang udah bener itu unitnya. Kan aku pernah ngantar Laura kesana waktu kertas kerja mbak Catelyn ketinggalan di kantor sedangkan dia harus segera ke Singapore paginya" kata Rendi menjelaskan. "Oh oke kalau gitu Ren ... Coba cari tau deh Catelyn ada dimana melalui Laura. Tapi gak usah bilang kalau aku yang cari tau" ujar Ghavi. "Ok bang nanti aku info ya kalau udah ada kabar dari Laura" jawab Rendi. Klik ... telepon dimatikan oleh Ghavi. Ia melihat ke arah lorong lantai 11 yang sangat sepi. Rasanya apartemen mewah ini tidak memiliki banyak unit di setiap lantainya. Huff ... dimana aku harus mencarimu Catelyn ? Putus asa rasanya Ghavi dengan keadaan ini. Ia kembali mencoba menghubungi Catelyn namun benar-benar HP off. Dia mencoba menghubungi Annetha namun tetap sama tidak terjawab teleponnya. Why did i have to lose you again Catelyn ? Ghavi menuju lift yang sudah terbuka dan jarinya memencet tombol Lobby. 

***

1
Ma Em
Teruslah berujung Ghavin agar bisa meluluhkan Catelyn dan bisa mendapatkan maaf dari Catelyn , semoga Catelyn mau menerima Ghavi kembali .
deameriawan: Author juga terharu. Tapi sumpah ini ceritanya akan seru deh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!