Di tuduh melakukan kejahatan yang tidak dia lakukan. Adnan bintan pratama terjatuh ke lubang hitam dan mendarat sendirian di dunia asing, yang di penuhi hewan mutan berbahaya.
Ia harus memecahkan teka-teki ruang dan waktu
untuk menemukan pesan tersembunyi di dalam lubang hitam itu sendiri, Satu-satunya harapan bertahan hidup, membersikan namanya,
dan mengungkapkan misteri dunia baru ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyuadnan Saputra 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB6
Adnan menatap nanar layar hologram tipis yang melayang di depan matanya. Keraguan dan kejutan bercampur jadi satu.
"Bukannya ini persis kayak game RPG yang sering aku mainin di Bumi, ya? Kenapa tiba-tiba ada di sini? Dan... apa benar-benar berguna buat aku?" suara Adnan terdengar lirih, penuh rasa curiga. Dalam hati, ia menduga sistem ini hanya bualan, trik yang mempermainkannya dengan janji hadiah yang tidak nyata.
Ting! Suara notifikasi itu muncul lagi.
“Maaf, Tuan Rumah. Sistem tahu keraguan Tuan Rumah. Hadiah dari Sistem ini nyata, dan akan sepenuhnya milik Tuan Rumah. Tapi, sebelum Tuan Rumah mengambil hadiah pertama, Tuan Rumah harus memberi nama Sistem Black Hole ini sesuai keinginan Tuan.”
Adnan tersentak. Jadi, hadiahnya sungguhan? "Bisa aku gunakan?" gumamnya, lalu mulai berpikir keras. Memberi nama. Kedengarannya aneh, tapi juga penting. "Hmm... nama apa yang bagus, ya? Bagaimana dengan Vili? Cukup bagus, kan?" katanya, mencoba terdengar santai meskipun jantungnya masih berdebar.
Tinggggg! Suara itu kali ini nyaring, seperti pekikan kecil tepat di telinganya.
"Aw! Aw! Aw! Telinga gue bisa congek lama-lama, nih!" Adnan mengusap telinganya kesal.
“Maaf, Tuan Rumah! Sistem terlalu senang. Ting! Sistem Vili... apa arti kata Vili itu, Tuan Rumah?”
"Kamu seriusan enggak tahu arti Vili?" Adnan sedikit terhibur dengan kepolosan sistem itu.
“Ting! Sistem maaf. Vili baru saja menyatu dengan Tuan Rumah. Vili masih lemah karena Vili... Vili harus menghisap atau menyedot esensi dari makhluk yang mati atau tumbuhan spiritual yang punya energi Mana. Baru Vili bisa berfungsi total, Tuan.”
"Ooo, begitu," potong Adnan, mulai memahami. Ia kini duduk tenang, bersandar di dahan pohon yang sangat tinggi itu. "Baiklah, gue jelasin. Kalau dianggap sebagai singkatan dari nama William atau Wilhelmina—asal Jerman atau Inggris—maka Vili bisa berarti 'pelindung yang berkehendak kuat' atau 'pelindung yang diinginkan'," jelas Adnan pelan, ada sedikit kelembutan dalam nada bicaranya.
Ting!
“Terima kasih, Tuan Rumah, sudah memberi nama yang bagus. Untuk selanjutnya, Tuan Rumah bisa memanggil Sistem ini dengan sebutan Vili.”
Adnan tersenyum tipis. "Okelah kalau begitu, Vili. Boleh aku bertanya?"
“Sistem Vili, Tuan mau bertanya apa?”
"Enggak usah panggil Tuan Rumah terus, ribet. Panggil Tuan saja."
“Sistem Vili, iya Tuan. Mau bertanya apa?”
"Isi kotak kayu ini apa? Dan, apa masih ada kotak hadiah lain?" Adnan bertanya dengan penuh harap.
“Sistem Vili, iya Tuan, masih ada, dan ada tingkatannya. Soal peti kayu ini, Vili sendiri tidak tahu isinya. Tapi isinya pasti berupa hadiah yang bermanfaat buat Tuan,” jawab Vili, nadanya tenang.
"Satu lagi. Kenapa tubuhku pulih secepat ini?"
“Sistem Vili, maaf. Untuk saat ini, Vili belum bisa menjelaskan secara rinci. Vili diprogram untuk membantu Tuan menjadi kuat, kaya, dan terkenal, tapi Tuan harus menaikkan level Vili dulu dengan cara menyerap esensi dari makhluk mati atau tumbuhan spiritual, Tuan.”
"Oooo, begitu, ya?" Adnan mengangguk-angguk. "Oke, buka hadiah kotak kayunya!"
Adnan menekan ikon peti kayu di layar hologram.
Ting!
“Selamat! Tuan mendapat hadiah Mata, yaitu kekuatan mata tembus pandang!”
Adnan terkesiap, pandangannya tertuju pada hadiah itu. "Mata... kekuatannya tembus pandang?" Tanda tanya besar kembali menggantung di udara. Kekuatan macam apa lagi yang kini dia dapatkan? Dunia ini semakin aneh.
Salam Autor Buat Pembaca:
Namun, dengan berat hati, saya harus meminta maaf sedalam-dalamnya atas penundaan bab berikutnya. Saya sangat menyesal, ini dikarenakan saya baru mendapatkan kuota, dan itu pun hanya 7GB. Kondisi ini membuat saya harus membagi waktu dengan sangat hati-hati agar bisa menulis dengan baik.
Meskipun demikian, saya berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk memberikan cerita terbaik yang dapat menghibur para pembaca. Dukungan Anda adalah motivasi terbesar saya.
Terima kasih atas pengertiannya, dan mohon bersabar menunggu kelanjutan petualangan Adnan. Jika ada saran atau masukan, silakan tulis di kolom komentar. Sekali lagi, terima kasih banyak atas kehadiran dan kesediaan Anda membaca.
eh btw sedikit koreksi, ada typo di awal thor 😌