Wont Let You Go

POV Leandro

Aku duduk di atas kursi kebesaranku. Tempat kekuasaan tertinggi yang kuperoleh dengan hasil kerja keras yang kulakukan dengan penuh perjuangan dan pengorbanan.

Untuk sampai di posisi ini, aku harus rela berpisah dengan ibuku. Ibu yang telah melahirkan dan merawatku sejak kecil. Aku juga harus berpisah dengan kedua adikku.

Ingatanku kembali ke masa saat aku baru saja duduk di bangku sekolah menengah pertama. Saat itu, aku baru saja berusia 14 tahun. Tanpa diduga seorang pria paruh baya tiba-tiba mendatangi kediaman keluargaku.

Ternyata pria itu merupakan kakekku dari ayah kandungku. Ibuku dulu berpisah dengan ayahku saat aku masih berusia 5 tahun. Hubungan mereka hancur karena ada orang ketiga. Kemudian ibu menikah kembali dan aku akhirnya memiliki adik.

Selama ini, hidup kami sangat bahagia. Ayah sambungku sangat menyayangi aku dan ibu. Dia tak pernah membedakan perlakuannya kepadaku dan kedua adikku.

Kakek datang meminta agar aku diijinkan untuk ikut bersamanya menjadi calon pewarisnya. Ayahku dan wanita pengganggu itu mengalami kecelakaan dan meninggal dunia tak lama setelah ibu dan ayahku berpisah. Karena akulah garis keturunannya yang terakhir, akhirnya dia datang dan memintaku ikut bersamanya.

Saat itu, perusahaan ayah sambungku tengah dilanda kesulitan. Dan kakek berjanji akan membantu jika mengijinkan aku kembali ke keluarga White.

Tentu saja, awalnya ibu dan ayah menolak hal itu. Tapi aku tak ingin perusahaan yang dibangun oleh ibu dan ayah hancur. Akhirnya, aku pun ikut bersama kakekku. Aku disibukkan dengan berbagai pendidikan yang berguna untuk membekaliku sebagai calon pewaris perusahaan besar.

Dan akhirnya disinilah aku berada sekarang, duduk di puncak tertinggi perusahan Blue white Corp. Perusahaanku bergerak di bidang trading, holding, dan saat ini mulai merambah ke dunia pariwisata dan juga pengamanan.

Aku sudah memiliki kekayaan, kedudukan, serta kekuasaan saat ini. Hanya saja dengan semua hal yang telah kuraih dan kumiliki saat ini, tidak membuatku berhasil menarik perhatian wanita yang kucintai.

Dia... Selena, cinta pertamaku. Wanita yang selalu ada di dalam hati dan pikiranku sejak awal aku bertemu dengannya.

Waktu itu, aku tengah menghabiskan waktu liburan dengan mengunjungi keluargaku dan ibu memintaku untuk menjemput adikku di sekolah.

Saat itulah aku melihat Selena pertama kalinya. Ia berjalan dan tertawa bersama adik perempuanku saat aku menunggu di dalam mobil. Pesonanya telah membiusku.

Selena memiliki mata berwarna hijau emerald, rambutnya bergelombang dengan warna coklat madu. Senyuman menawan dengan bibir tipis berwarna merah muda. Kulitnya putih serta pipinya berwarna kemerahan saat terkena sinar matahari.

Hatiku semakin tertawan melihat senyuman lembut terukir di wajahnya saat ia dikenalkan oleh adikku sebagai sahabatnya.

" Hai kak... Aku Selena, senang bertemu dengan kakak " ucapnya ramah sambil mengulurkan tangan kanannya.

Aku membalas uluran tangannya dengan jantung yang berdebar. Tidak ada kalimat sambutan, walau ada banyak kalimat yang ingin kukatakan padanya saat itu. Hanya bisa mengangguk pelan tanpa menyebutkan nama.

Dia sedikit mengernyit, namun sepertinya tak ambil pusing atas sikapku. Ia pun berpamitan saat mobil jemputannya tiba

Sejak saat itu, aku menjadi pengagum rahasianya. Aku stalking media sosialnya dengan akun fake. Namun, aku harus merasakan patah hati saat dia meproklamirkan hubungannya dengan seorang pria, Jonathan.

Anehnya, seiring berjalannya waktu, perasaanku tak juga sirna. Rasa cintaku semakin bertambah saat melihatnya tumbuh dewasa. Aku tak peduli jika ia sudah memiliki tambatan hati, bagiku perasaan itu tak bisa dibatasi.

Hanya saja, aku tak bisa terima saat dia akan melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya itu. Sampai akhirnya, aku berencana merusak rencana pernikahan mereka.

Dengan mudah aku bisa mengetahui rencana apa saja yang dilakukan olehnya. Itu karena aku menempatkan orang untuk selalu mengikutinya, menjaganya dalam diam, juga memata-matai setiap kegiatan yang dilakukannya

Anggap saja aku gila dan terobsesi padanya.

Dan ya... Harus ku akui jika aku memang terobsesi dan itu karena rasa cintaku padanya. Dan obsesiku itulah yang membuatku gelap mata.

Mengetahui bahwa dirinya melakukan pesta lajang, aku memanfaatkan itu sebagai kesempatan.

Aku membiusnya saat ia berjalan menuju mobilnya. Modusnya adalah dengan menabraknya saat ia berjalan, lalu menyuntikkan obat bius tanpa ia sadari. Dan aku berhasil melakukannya.

Malam itu, aku berhasil menjadikannya milikku. Dengan begitu, aku berharap rencana pernikahannya batal. Dan tentu saja selanjutnya aku akan datang untuk mendekatinya saat ia berada dalam keterpurukan.

Terkesan jahat memang, tapi aku tak peduli... Bagiku, yang terpenting adalah menjadikannya milikku seorang !

Sayangnya, apa yang aku harapkan tidak terwujud. Ekspektasiku tak sejalan dengan kenyataan.

Ternyata, pria itu tidak mundur sama sekali dan pernikahan mereka pun tetap dilangsungkan. Sepertinya pria itu, sangat mencintai wanitaku.

Waktu pun berlalu, aku harus melanjutkan hidupku walau hatiku hancur tak berbentuk.

Aku tetap tak bisa melupakan wanitaku itu. Aku tetap mengawasinya dan menjaganya dari jauh. Aku percaya, selalu percaya apa yang sudah menjadi milikku akan kembali menjadi milikku selamanya.

Dan akhirnya, Tuhan memberiku jalan. Ternyata di balik pernikahan yang bahagia itu, ada pengkhianatan di dalamnya. Suami yang terlihat mencintainya itu ternyata bermain wanita, dengan sekretarisnya sendiri. What the fuck !!

Entah apa yang ada dalam pikiran pria itu ? Bisa-bisanya ia menduakan Selena dengan wanita yang bahkan tidak sebanding dengan Selena.

Tak mengapa, bukankah itu suatu keberuntungan bagiku ?

Karena hal ini, jalan bagiku mulai terbuka untuk mendapatkan Selena kembali. Dan itu menjadi kenyataan, Aku bisa kembali memiliki Selena.

Masih lekat dalam ingatanku bagaimana kami melalui percintaan kami malam itu. Dessahannya, gairahnya, ciumannya, betapa panas dan seksi dirinya saat berada dalam kuasaku.

Ah, membayangkannya saja sudah membangunkan senjata andalanku. Dan aku tak sabar untuk segera mengulang kebersamaan kami.

Aku membuka layar laptopku, lalu memutar file favoritku. Rekaman percintaan kami yang bergelora. Dengan adanya rekaman ini, aku bisa memaksanya untuk selalu bersamaku. Well, selama dia masih berstatus istri orang, aku tak keberatan untuk menjadi selingkuhannya.

Untuk Selena, aku bahkan rela menyandang gelar sebagai perebut istri orang !

Selena mungkin tak akan pernah menyangka jika percintaan kami kemarin terekam oleh CCTV yang memang kupasang di dalam kamarku.

Dan aku pun masih memiliki rekaman CCTV saat kami masuk ke kamar hotel dulu. Aku memang menghilangkan jejak agar Selena tidak bisa menemukanku sebagai pelaku. Bukan karena aku tak ingin bertanggung jawab. Tapi itu merupakan strategi agar Selena tidak curiga saat aku datang menawarkan pernikahan dengannya.

Namun, strategiku itu ternyata tidak ada gunanya karena ternyata Selena tetap menikah dengan Jonathan.

Tapi, sekarang tidak lagi. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Aku akan memaksanya agar tetap bersamaku.

Mau, tidak mau, kali ini aku akan membuatnya tak bisa menolakku. Jika perlu, aku akan mengancam untuk membocorkan video panas kami kepada Jonathan agar pria itu berpisah dengan Selena.

Seringai licik terkembang di wajahku.

Katakanlah aku mungkin sudah gila... Dan itu benar adanya karena aku sudah sangat tergila-gila pada Selena.

Selena... Kau akan segera menjadi mililku seutuhnya !