"Membosankan sekali hidup ku, " ujar seorang wanita.
Siapa kah dia ini???
yuk kita baca cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ban-6. Jendral Mak
"Nyonya nyonya, " panggil seorang pelayan kepada nyonya Cang.
"Kenapa kau terus memanggil ku... tak bisa kau melihat aku sedang berbicara serius dengan putri ku, ?" tanya nyonya Cang dengan marah pada sang pelayan.
"Maafkan saya nyonya.. eemm.. saya hanya di tugaskan oleh kepala pelayan, " ujar sang pelayan.
"Di tugas kan apa hah, ?" bentak nyonya Cang.
"Maaf nyonya kepala pelayan bilang tuan besar telah kembali, " ujar pelayan itu memberi tau kan kabar dari kepala pelayan.
"APA!!!?" tanya nyonya Cang yang kaget dengan kabar pelayan itu.
"Tuan besar telah kembali nyonya, " ujar sang pelayan mengulang kembali kata-kata nya.
"Kenapa kau baru bilang sekarang sialan, " bentak nyonya Cang pada pelayang itu. sontak sang pelayang tak berani menjawab, sebab kalau dia menjawab yang ada nanti malah di beri hukuman.
"Kerja kalian itu tak pernah benar, rasanya percuma aku menggaji kalian semua, " ujar nyonya Cang menggerutu.
"Ibu bagaimana ini, ? ayah telah kembali tapi Mei len belum di temukan, " ujar Mei ling dengan panik.
"Kamu bersikap lah sewajarnya, " perintah nyonya Cang pada sang putri.
"Tapi ibu..
"Diam, " bentak nyonya Cang memotong kata-kata Mei ling.
"Sebaik nya sekarang kita siap-siap untuk menyambut kedatangan ayah bodoh mu itu, untuk urusan anak bodoh itu kita pikirkan nanti. awas kau jangan membuat ulah Mei ling, " ujar nyonya Cang memberi peringatan pada sang putri.
"Baik ibu, " jawab Mei ling dengan menunduk dia hanya bisa menuruti kata-kata sang ibu, menolak pun percuma karna nanti yang Mei ling malah mendapatkan hukuman.
……………
Praank..
Buugg..
Bruukkk..
"Pergi kamu wanita pembawa sial.. jangan sekali-kali lagi kamu menginjakan kaki mu di rumah ku ini, " ujar seorang wanita tua pada wanita paru baya.
Wanita paru baya itu adalah Chi lan seorang janda yang di tinggal mati oleh sang suami yang di bunuh seseorang, dan di tinggal kan mati oleh anak nya yang bunuh diri karna mengandung hasil pemerkosaan.
Awal mulanya dia hidup bahagia bersama keluarga sang suami, namun setelah dia di berhenti kan bekerja oleh sang majikan sikap mertuanya berubah drastis.
Cobaan pun datang silih berganti, dari suami yang di bunuh karna mengetahui kejahatan seseorang, dan sang anak yang harus mengalami nasib buruk akibat seseorang yang ingin membuat Chi lan menderita.
Setelah semua kejadian yang menyesakan itu, dia di usir dari rumah nya sendiri oleh sang mertua, kini dia harus merasakan hidup yang penuh kesakitan. tinggal di gubuk reyot yang tak layak huni, sering kelaparan karna tak mempunyai apa-apa, dan orang-orang yang selalu bersikap kasar padanya, mereka sering mengatakan bahwa Chi lan adalah wanita pembawa sial yang membawa kutukan di desa mereka.
"Ibu mertua tolong sedikit berbaik hati lah padaku, aku sangat lapar ibu, " ujar Chi lan pada mertuanya.
"Apa kamu tak bisa mendengar, ? sudah ku katakan pergi wanita pembawa sial.. ingat di antara kita tak ada ikatan apapun, " ujar sang ibu mertua padanya.
"Ibu ku mohon ijin kan aku mengambil barang-barang ku, " ujar Chi lan kembali.
"Barang-barang mu, ? barang apa yang kau maksud wanita pembawa sial, semua barang yang ada disini adalah barang-barang anak ku, " ujar ibu mertua nya.
"Tidak ibu.. ini semua barang-barang ku termasuk rumah ini, " ujar Chi lan membela diri.
Plakkk..
Plakk..
"Berani kau mengakui barang-barang anak ku, ?" bentak sang ibu mertuanya sambil menampar Chi lan.
Buugg..
Brakkk..
"Sampai kapan pun semua yang ada di rumah ini adalah milik ku, " ujar sang ibu mertua sambil mendorong tubuh Chi lan hingga mengenai pagar di rumah itu.
Dengan keadaan wajah penuh lebam Chi lan bangun secara perlahan, berada disini pun dia merasa percuma karna dia tak mendapatkan apa yang dia pinta.
Dalam keadaan yang tidak baik-baik saja Chi lan mencoba mencari keberuntungan nya, Chi lan berjalan secara perlahan menuju sungai di desa itu dengan tertatih-tatih dia menyeret kaki nya yang terluka.
"Ya Tuhan.. kenapa kau tidak cabut saja nyawaku ini, agar aku bisa berkumpul bersama anak dan suami ku di surga sana, " gumam Chi lan yang sudah merasa bosan dengan alur hidup nya.
Chi lan duduk merenung di tepi sungai itu, dia menerawang memandang kosong ke arah depan. dia ingin hidup nya berakhir, namun dia tak ingin bunuh diri. karna menurut Chi lan bunuh diri bukan jalan yang benar, dia pun sangat kecewa dengan sang putri yang harus mengakhiri hidup nya itu.
"Apa itu, ?" tanya Chi lan pada diri sendiri ketika melihat ada sesuatu yang hanyut di sungai itu.
"Apakah itu mayat, ? tidak-tidak, tidak mungkin mana ada mayat di sungai ini, " gumam Chi lan lagi.
Secara perlahan sesuatu yang hanyut itu terbawa arus ke arah Chi lan, dan setelah lebih dekat Chi lan dapat melihat kalau sesuatu itu benar-benar sosok seseorang.
"Aahhhh.. Tolong.. " teriak chi lan meminta tolong setelah dia makin jelas melihat sosok itu.
"Ada apa Chi lan kenapa kau berteriak, ? ujar seseorang yang kebetulan ada di sekitaran sungai.
"Tolong ada orang hanyut, " ujar Chi lan.
"Mana, ?" tanya orang itu.
"Itu.. " jawab Chi lan sambil menunjuk ke arah orang yang terhanyut di sungai.
"Astaga.. " ujar orang itu setelah melihat ke arah tunjuk Chi lan.
"Kau tunggu disini Chi lan.. aku akan mencari bantuan dari orang lain, " ujar orang itu.
Chi lan hanya menggangguk saja dan terus memperhatikan sosok yang hanyut itu, akhirnya selang beberapa saat orang itu kembali dengan beberapa orang wanita juga pria.
"Cepat angkat orang itu, " ujar seorang perempuan yang penasaran akan sosok yang hanyut .
Tampa menunggu lebih lama mereka pun mengangkat sosok itu ke tepian sungai, disana mereka bisa melihat dengan jelas sosok itu adalah seorang perempuan yang wajahnya penuh luka juga lebam.
"Apakah dia masih hidup, " tanya seorang wanita yang penasaran.
Chi lan pun dengan berani menyentuh tangan wanita itu, dia mengecek nadi nya untuk memastikan keadaannya.
"Dia masih hidup, " ujar Chi lan.
"Apakah dia korban perampokan yang di buang, atau hanya orang yang hanyut terbawa arus sungai, ?" tanya seorang pria pada yang lain nya.
"Melihat kondisi nya seperti nya dia korban perampokan" jawab yang lain nya.
"Lalu mau di apakan orang ini, ?" tanya seorang wanita, mendengar pertanyaan itu semuanya saling pandang.
"Bawa saja ke rumah mu, " ujar seorang wanita kurus pada wanita yang bertubuh gempal.
"Enak saja.. aku tak mengenal nya untuk apa aku membawa nya, " jawab wanita bertubuh gempal itu.
"Yang menemukan wanita ini kan Chi lan.. maka dari itu biarkan dia saja yang merawat wanita ini, " ujar wanita bertubuh gempal itu kembali. dan yang lain pun mengangguk, tanda mereka setuju akan kata-kata wanita bertubuh gempal itu.
"Bagaimana bisa, ? aku ini tak punya apa-apa ujar Chi lan.
"Itu urusan mu Chi lan bukan urusan kami, " jawab wanita bertubuh gempal dengan sinis.
"Cepat kalian bantu Chi lan membawa wanita itu, " perintah wanita bertubuh gempal, kita sebut saja namanya Lain tong 😄.
"Mana bisa bibi Lain tong, " ujar Chi lan.
"Jangan membantah Chi lan, kau ikuti saja apa kata-kata ku, " ujar bibi Lain tong dengan sinis.
"Tapi...
UDAHAN DULU YA NEXT TIME KITA KETEMU DI BAB SELANJUTNYA.
sekarang kalau dirimu bertranformasi ke dalam novel ,terus mengalami semua yang tertulis di novel,bagaimana caramu untuk bisa kembali ke masa kehidupan real mu?