NovelToon NovelToon
Sang Putri Asli: Sandiwara Calista

Sang Putri Asli: Sandiwara Calista

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Putri asli/palsu
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

Keluarga Grand Duke Chamberlain yang hidup dalam keharmonisan dikejutkan dengan kedatangan Putri asli setelah 20 tahun usai insiden yang menewaskan Amrielle, Grand Duchess Chamberlain sebelumnya.

Kedatangan Calista otomatis mengusik Faelynn, Sang Putri palsu yang selama ini di besarkan tanpa kekurangan apapun.

"Apa Kau tidak merasa janggal dengan dirinya yang tiba-tiba ada di Kediaman ini ? Putri asli yang muncul setelah sekian lama, kira-kira apa pemicunya ? Kita tidak akan tahu sampai Dia bertindak. Aku bahkan tidak mendapat gambaran sedikit pun untuk masa mendatang. Calista itu terlalu tenang. Terlalu sunyi. Terlalu tersembunyi. Dia bermain terlalu rapi." —Putra Mahkota, Davendra Czar Aberstwyth

“Jangan sentuh Aku dengan tangan kotor Mu! Ayah tidak mungkin memihak Mu hanya karena hal yang terjadi malam ini!” —Faelynn Lirael Chamberlain

“Tapi Kau di tampar ‘Hanya karena’ hal yang terjadi malam ini Faelynn, sebanyak dua kali malah. Huhuhu," —Calista

=> Silahkan dibaca♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 06

Netra Calista bergetar mendengar musibah barusan. Walau Dia sudah tau Sang Kakek dan Nenek tidak bisa tinggal di Kediaman Chamberlain karena musibah ini, Dia tetap berucap dengan spontan.

“Apa ada korban jiwa ?”

“Apa pelakunya sudah di temukan ?”

Di saat yang bersamaan, Calista dan Grand Duke bersuara.

Kesatria itu langsung menjawab Calista terlebih dahulu. “Beruntung nya tidak ada korban jiwa. Warga hanya terluka karena terkena serpihan benda-benda kokoh yang bertebaran dengan kencang usai bom terjadi. Sisa nya hanya kehancuran total pada bangunan-bangun yang merupakan sumber pemasukan terbesar di Wilayah Wheatley. Dan untuk pelakunya masih di kejar oleh Kesatria di Wilayah bersangkutan.”

Dengan kejadian ini, Kepala Wilayah tentu nya harus pulang dan mengurus insiden yang menghancurkan pusat kota Wilayah Wheatley. Arzhel dan Beldia harus pulang kembali saat ini juga. Meninggal Calista di Kediaman Chamberlain

...***...

Usai mengatakan semua kekhawatirannya pada Kakek dan Nenek, Calista menyuruh Mereka untuk menjaga kesehatan dengan baik. Dan yang terakhir,

“Tuan Kesatria, mohon bantuan Kalian dalam mengawal perjalanan dan untuk membantu saat sampai di lokasi nanti.” Tuturnya menunduk pada 10 kesatria yang diutus Grand Duke.

Para Kesatria merasa sungkan pada putri Grand Duke yang baru kembali hari ini, yang dengan ringan meminta tolong bahkan membungkukkan badan di hadapan Mereka. Tapi Calista tidak masalah dengan hal itu. Keselamatan dan bantuan dari para Kesatria sangat di butuhkan dalam situasi genting ini.

Kereta kuda pun melaju dengan Calista yang melambaikan tangan. Dengan mata yang memanas, Calista melihat kereta kuda yang semakin menghilang itu.

“...” Hening.

Calista berbalik, dan wajah-wajah asing sajalah yang ada di sana.

“Jayendra, Kau yang akan mengurus semua keperluan juga memberitahukan semua hal-hal yang ada di kediaman ini pada Calista, Adikmu.”

“Dia bukan Adikku—“

“Keputusan Ku sudah bulat. Dan Jayendra, bersikaplah bijak. Jangan bersikap lebih kekanak-kanakan dari Calista."

Jarrel pun kembali ke ruang kerja usai Jayendra mengiyakan suruhan nya.

Fiorrela tau keputusan itu Jarrel katakan karena dengan perdebatan panjang barusan, Dia tidak mungkin membiarkan Calista di urus oleh Fiorrela. Keputusan yang di anggap paling aman ini ternyata salah besar.

Jarrel tidak tau ikatan batin apa yang sudah terhubung antara Jayendra bersama Fiorrela dan Faelynn.

...***...

“Mulai hari ini, Kau akan tidur di sini.” Tutur Jayendra memberikan kamar yang biasa di huni oleh tamu yang datang. Padahal seharusnya para keturunan Grand Duke tinggal di lantai dua atau bahkan lantai tiga di Mansion utama. Namun Jayendra yakin sekali tindakan nya ini tidak akan di ketahui oleh Sang Ayah yang sibuk dan tidak ada rasa kasih sayang sedikit saja pada Calista.

Dan soal pelayan Pribadi, Jayendra mengatakan akan memakan waktu cukup lama karena pelayan yang di pilih harus di seleksi dengan teliti.Tentu itu Hanya omong kosong belaka. Karena sebenarnya Jayendra tidak ada niatan untuk memberikan pelayan Pribadi pada Calista dalam waktu dekat.

“Haahh...” Calista menghembuskan nafas lega sambil berbaring di tempat tidur baru nya. Empuk dan nyaman, walau kamar ini tidak sebesar di Kediaman Kakek Nenek nya. Tapi setidaknya kualitas barang-barang yang ada di dalam sini tidak main-main.

Mata Calista melihat jam dinding, sudah pukul 10 pagi. Di kediaman baru ini, tanpa Kakek dan Nenek untuk beradaptasi dan melindungi Dirinya, Calista tidak bisa hanya duduk diam saja. Dia memakai Gaun lusuh yang masih Dia bawa dari Gubuk sebelumnya, dan keluar dari kamar.

“Permisi, apa ada yang bisa Ku bantu ?” Tutur Calista pada pelayan yang memegang kain pel.

“Siapa— Hah! Nona Calista ?!” Pelayan yang sudah mengetahui kabar putri asli yang kembai ini langsung terkejut saat melihat Calista memakai pakaian lusuh yang hampir sama dengan milik orang-orang di kampung halaman nya.

“Nona Calista, apa yang terjadi dengan gaun Mu ?”

“Tidak ada apapun. Aku yang mau memakai ini. Sini ku bantu bawakan ember yang berisi air kotor itu.”

“Astaga tidak perlu Nona. Saya bisa—“

“Oh, siapa nama Mu ?”

“Desi, Nona. Ah, sudah saya bilang jangan Nona.”

Desi terus meminta Calista untuk melepaskan ember besar yang berisi air kotor bekas membersihkan ruangan. Namun Calista tidak mendengarkan. Dia dengan gampang membawa ember itu dan menanggapi Desi yang terus saja protes pada tindakan Nya.

Setelah itu Calista membantu mencuci kain gorden besar dan juga kain-kain yang di gunakan di kediaman Grand Duke. Dari pada diam di dalam kamar, Calista lebih suka berbaur dengan para pelayan, seperti di kediaman Wheatley.

Awalnya, semua pelayan memberikan reaksi yang sama seperti Desi, namun Calista lihai sekali mengalihkan perhatian Mereka. Sehingga dalam waktu dua jam, semua Pelayan yang di bantu oleh Calista langsung memiliki hubungan yang akrab. Mereka tampak seperti teman.

...***...

Setelah bekerja keras, para pelayan pun harus mengisi tenaga Mereka. Calista juga sama. Dia bersama pelayan yang sudah akrab tengah makan bersama.

“Uwah, Kalian yang membuat roti ini ? Bagaimana bisa selembut ini ?”

“Tentu saja bisa Nona. Asal adonan nya berisi gula, tepung, telur dan bahan-bahan yang lain, maka roti yang lembut bisa Kau dapatkan. Semua pelayan di kediaman ini paling tidak tau cara membuat roti.” Jawab Desi di setujui oleh 9 pelayan yang lain. Riri, Siel, Sasa, Bell, Enjel, Theti, Jean, Kenhy, dan Cecil.

“Benarkah ? Walau tidak banyak, dulu Aku pernah membuat Roti dua kali.”

“Lalu ? Seperti apa rasa nya Nona ?”

“Ehem... Roti pertama sangat keras.”

“Sekeras apa Nona ? Kami juga pernah memiliki pengalaman yang sama—“

“Benar-benar keras sampai saat di belah menggunakan pisau pun, bilah tajam itu langsung terpisah dari gagang pisau. Paman Hans hanya bercanda menggunakan roti itu untuk berburu. Namun saat digunakan untuk melempar, Paman Hans pulang dengan tangkapan buruan yang banyak.”

“U.. Uwahh...” Lima pelayan yang lain termangu. Apa Calista memakai bubuk batu? Sedangkan lima pelayan yang lain belum patah semangat. Satu di antara Mereka bersuara.

“Lalu bagaimana dengan kali kedua Nona ? Pasti lebih baik kan—“

“Yang ke dua itu membuat semua orang yang memakannya bolak balik WC dari pagi hingga petang. Ah, Bibi Ethe yang mencoba punya reaksi sakit perut yang paling lama. Sekitar dua hari.”

Gluk.

Sepuluh pelayan itu serempak menelan saliva. Merasakan kengerian yang timbul dari roti yang entah di buat seperti apa oleh Calista.

“...Apa anda memakai bahan berbahaya, Nona ?” Dengan ragu pertanyaan itu keluar.

“Awalnya masih belum ketahuan, namun saat Ku bawa pulang buah dari hutan, orang rumah langsung tau penyebab sakit perut. Aku menggabungkan buah liar yang entah apa nama nya. Tapi sungguh, Aku tidak kenapa-kenapa saat memakan buah liar maupun roti itu. Apa orang lain punya kekebalan tubuh yang lemah ?”

“Nona, jangan pernah membuat roti di kediaman ini.” Cetus Enjel penuh keyakinan.

“Tapi Kalian bisa mengajari Ku—“

“Nona, jangan.. Jangan pernah sekali-kali memiliki niatan untuk membunuh Kami dengan roti.” Potong Desi.

“Ba.. Baiklah..” Jawab Calista dengan wajah tidak terima lantaran kemampuan nya diragukan sampai seperti ini. Walaupun Memang Sang Ibu dan orang-orang di masa lalu Calista juga mengatakan hal yang sama saat insiden roti kedua.

“Tapi Anda boleh membuat Roti saat Saya akan pulang kampung nanti Nona,” ucap Bell membuat mata Calista berbinar penuh harap, sedangkan pelayan yang lain langsung tersendat.

“Kau ingin mencobanya ?”

“Ummm.. Di kampung halaman, Ayah dan adik Saya suka berburu. Saya ingin mencoba apakah roti itu bisa membantu Mereka mendapat hasil buruan yang banyak.”

“Pfftt... Hahaha.”

Pelayan dari meja yang lain tertawa usai Bell mengatakan alasannya. Ternyata sejak tadi semua pelayan yang makan mendengarkan obrolan Mereka.

Ke sepuluh pelayan di meja yang sama dengan Calista langsung ikut tertawa.

“Kau kejam sekali Bell,” gerutu Calista.

“Tapi Nona.. Hahaha.. Saya tidak ingin kenapa-napa usai memakan roti.”

Suasana makan siang di dapur yang penuh dengan para pelayan itu sangat menyenangkan. Semua nya menerima kehadiran Calista tanpa rasa enggan ataupun skeptis lagi.

Seharusnya suasana yang sudah terbangun seperti itu terus bertahan sampai makan siang selesai, namun...

“Kau makan di sini ?” Lontar Jayendra dengan urat leher yang tercetak jelas.

Suasana langsung berubah total. Para pelayan langsung duduk diam, mengontrol sikap mereka di depan Sang Tuan Muda.

“Begitulah, Tuan Muda Jayendra.” Jawab Calista yang sudah berdiri.

“Kau belum tau kesalahan Mu ? Gara-gara Kau yang memilih untuk berbaur dengan rakyat jelata, Ayah jadi harus memarahiku karena Kau tidak bergabung disaat makan siang tadi. Seharusnya Kau berbaur dengan Kami yang merupakan bangsawan, agar sikap Mu bisa sama seperti Faelynn. Bukannya malah—“

“Tuan Muda Jayendra, mari Kita bicarakan di luar.” Potong Calista dengan tenang. “...Banyak yang sedang makan, tidak baik menciptakan suasana yang mencekik.”

Tanpa menunggu jawaban Jayendra, Calista sudah keluar dari dapur, sehingga mau tidak mau Dia juga mengikuti kemana Calista pergi. Tidak mungkin Dia bicara dengan tembok.

...  ***...

... Jangan lupa like dan komen ya Guys. Neo butuh penyemangat lewat ketikan Kalian🫶 Silahkan pergi ke Chapter selanjutnya usai meninggalkan jejak Guys😌♥️...

1
Andi Ilma Apriani
hadiirr thoorr...semangaatt yach sampai happy ending
Neogena Girl: Halooo Kakk🤩 Makasihh atas dukungan nyaa Bebb♥️ Gusi Neo yg bengkak udah nggak nyeri lagi, besok pasti bisa Update 😍♥️♥️
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
thnks thor /Rose//Rose//Rose/
Neogena Girl: 🤩♥️🤩♥️🤩♥️
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Neogena Girl: Thank you Maria😭♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
/Rose//Rose//Rose//Rose/
Neogena Girl: ♥️❤️‍🔥♥️❤️‍🔥♥️❤️‍🔥♥️❤️‍🔥
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
thnks tuor
Neogena Girl: ♥️❤️‍🔥♥️❤️‍🔥♥️❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
thorrr,,, ceritamu sangat menarikkk...knapa baru muncul thorrr.... padahal AQ sudah melalang buana mencari cerita bagusss....
Neogena Girl: Baru muncul karna baru resmi di kontrak Kak. Biasanya karya bakal muncul ke pembaca pas udah di kontrak 😩♥️♥️
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
/Heart//Heart//Heart/
Neogena Girl: Bahagia banget ada yang komennn😭♥️♥️♥️
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
/Smile//Rose//Rose/
Neogena Girl: love you banget sumpah ♥️♥️♥️
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
/Smile//Smile//Smile/
Neogena Girl: 🥰♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
/Kiss//Rose//Rose//Rose/
Neogena Girl: 🧎♥️♥️🥰🥰♥️
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
/Heart//Heart//Heart//Heart/
Neogena Girl: ♥️♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
/Rose//Rose//Rose//Rose/
Neogena Girl: ♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
mksih thor
Neogena Girl: Makasih juga udah komentar. Gusi yang bengkak ini nggak ngilu lagiii😭♥️♥️♥️
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
/Rose//Angry/
Neogena Girl: ❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
mksih thor
Neogena Girl: ♥️❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
terima kasih thor
Neogena Girl: Aku juga makasih banget lohhh😭❤️‍🔥❤️‍🔥
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
mksih thor
Neogena Girl: ❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
mksih
Neogena Girl: 🌺♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Neogena Girl: 🌺♥️🌺♥️❤️‍🔥♥️❤️‍🔥🌺❤️‍🔥
total 1 replies
Maria Hedwig Roning
seru thorrrr....jangan berhenti ditengah jalannnn...pleaseeee
Neogena Girl: Nggak bakal berhenti kok. ini karna gusi Neo lagi bengkak plus demam aja. kalau enggak Calista udah sampe chapter 50 beb😭♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!