Saya berhasil mengalahkan raja iblis dan menyelamatkan dunia lain. Setelah itu, saya kembali ke Bumi dengan harapan dapat menjalani kehidupan normal. Namun, apa yang saya temukan bukanlah kehidupan normal.
Saya melihat kehancuran di mana-mana. Bangunan-bangunan runtuh, mobil-mobil terbakar, dan mayat-mayat berserakan di jalan. Saya tidak percaya apa yang saya lihat. Apa yang terjadi di Bumi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richieus El Velerira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Orang itu membawa mereka ke sebuah tempat yang luas dan terbuka, dikelilingi oleh berbagai fasilitas pelatihan. "Di sini, kalian akan belajar bagaimana cara menggunakan kekuatan kalian dan menghadapi tantangan di dunia ini," kata orang itu.
Pelatihan dimulai dengan latihan fisik, Kaito dan timnya diajari bagaimana cara menggunakan senjata dan melindungi diri dari serangan. Mereka juga diajari tentang strategi dan taktik untuk menghadapi musuh. Selain itu, mereka juga belajar tentang kekuatan dan kelemahan entitas-entitas yang berkeliaran di dunia ini.
Setelah beberapa hari pelatihan, Kaito dan timnya mulai merasa lebih percaya diri. Mereka mulai memahami bagaimana cara menggunakan kekuatan mereka dan menghadapi tantangan di dunia ini. Namun, mereka juga menyadari bahwa masih banyak hal yang belum mereka ketahui.
Suatu hari, saat mereka sedang berlatih, seorang wanita misterius muncul di tempat pelatihan. Dia memiliki aura yang kuat dan terlihat sangat berpengalaman. "Aku adalah salah satu pemimpin di sini," kata wanita itu. "Aku ingin melihat kemampuan kalian."
Kaito dan timnya merasa sedikit gugup, tapi mereka siap untuk menunjukkan kemampuan mereka. Wanita itu meminta mereka untuk melakukan beberapa tugas, dan Kaito dan timnya berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Wanita itu tersenyum. "Kalian memiliki potensi yang besar," kata dia. "Aku ingin kalian bergabung dengan tim kami untuk menghadapi ancaman yang lebih besar. Apakah kalian siap?"
Kaito dan timnya saling menatap, mereka tahu bahwa ini adalah kesempatan yang besar. Mereka mengangguk, siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya. "Kami siap," kata Kaito dengan percaya diri.
Wanita itu tersenyum. "Baiklah, kita akan memulai misi kami besok pagi. Siapkan diri kalian." Kaito dan timnya mengangguk, mereka tahu bahwa ini adalah awal dari petualangan yang besar.
Keesokan harinya, Kaito dan timnya berkumpul di lapangan utama untuk menerima briefing tentang misi mereka. Wanita misterius itu, yang bernama Maya, berdiri di depan mereka dengan ekspresi serius.
"Misi kita hari ini adalah untuk mengambil sebuah artefak yang sangat berharga," kata Maya. "Artefak itu dapat membantu kita menghadapi ancaman yang lebih besar di masa depan. Namun, kita harus berhati-hati karena ada banyak musuh yang juga mencari artefak itu."
Kaito dan timnya mengangguk, mereka siap untuk memulai misi. Maya memberikan mereka peta dan informasi tentang lokasi artefak.
"Artefak itu terletak di sebuah kuil kuno yang terletak di tengah hutan," kata Maya. "Kita harus berhati-hati karena kuil itu dijaga oleh banyak perangkap dan musuh."
Kaito dan timnya berangkat menuju kuil kuno. Mereka berjalan melalui hutan yang lebat dan berbahaya, menghadapi banyak tantangan di sepanjang jalan. Setelah beberapa jam berjalan, mereka akhirnya tiba di kuil kuno.
Kuil itu terlihat sangat kuno dan misterius, dengan ukiran-ukiran yang aneh di dindingnya. Kaito dan timnya memasuki kuil, siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya.
Namun, saat mereka memasuki kuil, mereka disambut oleh suara yang aneh. Suara itu terdengar seperti suara peringatan, memberitahu mereka bahwa mereka tidak sendirian di kuil itu.
Tiba-tiba, pintu kuil tertutup dengan keras, dan Kaito dan timnya terjebak di dalam. Mereka menyadari bahwa mereka harus menemukan cara untuk membuka pintu dan mengambil artefak sebelum terlambat.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Akane dengan suara cemas.
"Kita harus mencari jalan keluar," kata Kaito. "Dan kita harus menemukan artefak itu sebelum musuh lain menemukannya."
Kaito dan timnya mulai mencari jalan keluar dan mencari artefak. Namun, mereka segera menyadari bahwa mereka tidak sendirian di kuil itu. Ada sesuatu yang lain yang juga mencari artefak itu...