NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Menjadi Istri Sang Kapten

Reinkarnasi Menjadi Istri Sang Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Raja Tentara/Dewa Perang / Dijodohkan Orang Tua / Pernikahan rahasia
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aira azahra

Wulan masih tidak percaya bahwa dia telah reinkarnasi ke dalam tubuh seorang perempuan yang cantik namun tidak bahagia. Dia adalah istri dari kapten yang tampan dan berkuasa, namun dingin dan tidak peduli dengan istrinya.

Wulan mempunyai janji dengan jiwa aslinya, yaitu mengubah takdir hidup sang kapten agar jatuh cinta dengan tubuh istrinya yang bermana Livia. Tapi bagaimana caranya? Kapten tersebut sangat dingin dan tidak peduli dengan istri.
.
Namun, semakin Wulan mencoba untuk mendekati sang kapten, semakin dia menyadari bahwa kapten tersebut memiliki luka yang dalam dan tidak mudah untuk diobati.

Wulan harus mencari cara untuk menyembuhkan luka tersebut agar sang kapten dapat membuka hatinya dan jatuh cinta dengan Livia.

Bagaimana kelanjutan cerita Wulan? Apakah dia berhasil mengubah takdir hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 6

Rekha mau menampar wajah Livia, tapi tangannya tertahan di udara. Ia terkejut melihat keponakannya berani.

Livia menghempaskan tangan Rekha sampai terjatuh ke tanah. "Tante kira aku takut? Hahaha ... jangan harap aku bisa dibodohi lagi, semuanya sudah terbongkar dan tahu siapa yang jahat!"

"Anna apa yang kamu lakukan?!" tiba-tiba saja, Dara mendatangi mereka dan melihat kakaknya terjatuh.

"Anakmu sudah kurang ajar denganku, Dara. Dia sudah berani dengan orang tua, kamu harus memberikan hukuman dan pelajaran sudah. Ini mempermalukan keluarga!" Rekha langsung mengadu kepada adiknya, pasti Livia dapat hukuman dari ibunya.

"Kamu tidak boleh begitu, Anna. Seharusnya lakukan lebih parah lagi, masa cuman dijatuhkan? Lakukan sesuka hatimu, Nak. Ibumu mendukungmu di sini, jangan pedulikan siapa dia?" Dara malah mendukung anaknya, membuat Livia dan Rekha terkejut.

"Apa yang kamu ucapkan, Dara?! Kamu lupa siapa aku?" Rekha menatap tajam ke arah adiknya. 

Dara menyunggingkan senyum penuh ketegangan. "Tentu aku tahu. Aku tahu betul bagaimana kamu berusaha mempengaruhi anakku, mempermalukannya di depan umum. Kenapa terkejut? Semua orang sudah mendengar, bagaimana kakakku sendiri berani mencoba menghancurkan pernikahan anakku! Bagaimana mungkin aku tinggal diam?!" 

Rekha perlahan berdiri, sorot matanya penuh perlawanan, lalu menatap tajam ke arah kami. "Seharusnya Jeni yang bersama Alex! Kami sudah mengatur perjodohan sejak lama! Tapi anakmu tiba-tiba menjebak Alex di kamar itu, memaksanya menikah dengan situasi seperti itu! Pada akhirnya, anakku kehilangan Alex hanya karena rencana jahat anakmu!" 

 Kata-kata itu menancap dalam di hati Livia, tapi ia tidak ingin terlihat lemah. Dengan napas yang sedikit gemetar, berdiri tegak. Ia  menatap Rekha dan Dara bergantian sebelum tersenyum tipis, sebuah senyum yang lebih berisi amarah tertahan. 

"Bukan salahku kalau ada orang yang mencoba mempermainkan hidupku," ucap Livia dengan suara yang sengaja dihentikan sebentar, mencoba memastikan setiap kata mencapai telinga mereka dengan jelas. "Kalian lupa, aku yang menjadi korban. Masih ingat saat aku tiba-tiba pingsan dan terbangun di samping Alex. Apakah aku yang sengaja melakukannya?" Suaranya mulai bergetar, tapi berusaha tetap tenang. "Aku bahkan sudah melakukan tes keperawanan, Ma. Hasilnya jelas, aku masih segel! Itu bukti bahwa aku tidak pernah melakukan hal hina seperti yang kalian tuduhkan! Ada orang lain yang mencoba menghancurkan hidupku, tapi itu bukan aku!" 

Livia kembali tersenyum tipis, lebih seperti ejekan daripada ungkapan bahagia. "Baiklah," ujarnya, menatap langsung ke mata Rekha, "jika kalian ingin Alex menjadi duda, jika itu yang kalian impikan, maka aku siap! Aku akan mengurus perceraian segera. Mungkin ini akan membuat Tante puas, bukan?" 

Meskipun bibir Livia tersenyum, hatinya berperang dengan perih dan kecewa. Namun ia tidak ingin mereka melihatnya. Ia harus tetap kuat, walau hanya terlihat dari luar.

Di dalam mobil,  Dara hanya memandang jemari anaknya yang digenggam erat oleh dirinya. Pikiran terus berkecamuk dengan berbagai pertanyaan yang tidak kunjung menemukan jawabannya. "Apakah ini keputusan yang tepat? Apakah perpisahan ini benar-benar akhir yang terbaik untuk semua?" tanyanya terus menyela, tapi ia berusaha tegar. 

Livia tersenyum kecil kepada ibunya, meski ada rasa pedih yang bersembunyi di balik senyum itu. "Bukankah selama ini aku hanya berjuang seorang diri, Ma? Alex ... dia tidak pernah benar-benar ada untukku. Lebih baik aku mundur pelan-pelan. Aku yakin, dia akan menyambut perpisahan ini dengan gembira. Jangan khawatir tentang aku," katanya dengan suara yang mencoba terdengar ringan, meskipun dada ini terasa berat.

Dara menatap Livia dengan senyum hangat penuh dukungan.  beliau mengagumi keputusan anaknya, tapi ia juga tahu bahwa di balik tatapan itu ada kekhawatiran. Ia bisa merasakan bahwa ini bukan perkara mudah bagi siapay. 

Pemilik tubuh asli ini mencintai Alex—atau setidaknya dulu, ia mencintainya.

Saat tiba di kediaman keluarga Verick, rasanya seperti memasuki ruang yang penuh dengan kenangan. ART yang menyambut mereka terlihat canggung, kemudian mengantar langsung ke dalam rumah. 

Livia berusaha menahan diri, memasang raut wajah tegar meski hatiku gemuruh.

Nadia  tampak sedikit terguncang saat melihat menantunya. Matanya menyiratkan kebingungan bercampur rasa kagum. Ada penampilan baru Livia mungkin mengejutkannya. Ada keheningan sejenak sebelum ia akhirnya mencoba berkata dengan nada lembut, "Ba-bagaimana kabarmu, Livia?" 

Livia bisa merasakan ketulusannya, tapi hati ini masih terlalu lelah untuk benar-benar menerima perhatian itu. "Apa kabar?" pikirnya. Pertanyaan sederhana yang sering dijawab dengan anggukan biasa, kini terasa lebih berat daripada sebelumnya. Dalam diam, ia mencoba meyakinkan diri akan melangkah maju, apapun yang terjadi.

"Tumben Mama menanyakan kabarku?" tanya Anna dengan nada curiga. Biasanya, setiap obrolan mereka berakhir dengan ejekan atau sikap acuh ibu mertuanya. Ada sesuatu dalam intonasi suara, seperti rasa marah yang bercampur dengan kelelahan. 

Tapi Livia tidak ingin berlama-lama berbasa-basi, jadi diputuskan langsung ke intinya. "Sebenarnya, ada hal penting yang ingin aku bicarakan tentang pernikahanku."

Nadia mengangguk pelan, meski wajahnya tampak tegang. "Baiklah, kita bisa berbicara baik-baik. Duduklah. Memangnya ada apa, Livia?" 

Livia menarik napas panjang, mencoba menyusun kata-kata. Jantungnya berdetak lebih cepat. Namun, ia tahu, ini saatnya jujur, seburuk apa pun reaksinya. "Mama, hasil tes keperawananku sudah keluar. Di sana tertulis aku masih perawan, aku tidak pernah melakukan hubungan suami-istri." Suaranya sempat bergetar, namun memaksakan diri tetap berbicara dengan tegas. "Artinya, seseorang telah menjebak kami malam itu. Tidak ada yang dirugikan dari hubungan ini, Ma. Jadi, aku sudah memutuskan untuk berpisah dengan Alex. Untuk apa mempertahankan pernikahan yang tidak sehat seperti ini?" 

Mata Livia menatap ibu mertuanya yang langsung terdiam, wajahnya memucat. Seperti ada serangkaian pikiran yang berlomba-lomba di kepalanya, menolak untuk diproses. Livia bisa melihat bibirnya bergetar sedikit sebelum dia berhasil berbicara.

"Apa ... apa yang kamu katakan, Nak?" ucap Nadia dengan suara pelan namun tajam. "Jangan gegabah mengambil keputusan seperti ini." 

Namun, dalam hati, Livia merasa tidak ada lagi ruang untuk keraguan. Terkadang hidup mengajarkan bahwa kebenaran harus disampaikan, sekalipun menyakitkan. Tidak peduli seberapa besar seseorang menyangkalnya. 

"Gara-gara masalah ini, anakku di permalukan dan dipandang rendah. Di mana kakak Rekha berniat untuk menghancurkan rumah tangga anakku, dengan mempengaruhi pikirannya. Kak Rekha benci dengan anakku, alasannya merebut Alex dari Jeni. Selama ini Jeng Nadia pernah merencanakan perjodohan dengan Kak Rekha, iyakan? Bahkan Kak Rekha mengalah waktu itu, karena Livia kepergok bersama Alex di kamar hotel. Padahal mereka sama-sama dijebak," ucap Dara menatap wajah besannya.

"Memang benar, aku dan Jeng Rekha menyusun rencana mau menjodohkan anak kami. Tapi aku belum sempat mengatakannya, kalau Alex menolak dan tidak mau. Di mana malam itu, aku ingin mengucapkannya kepada Jeng Rekha. Tapi dia malah mengalihkan pembicaraan." Nadia merasa bersalah dengan semuanya. "Untuk masalah perpisahan ini, kita tunggu Alex datang dulu dan bisa bicarakan nanti."

Livia tersenyum smirk. "Alex bahagia kedatangannya disambut dengan surat cerai."

Glek!

1
Yuliana Tunru
mmg lebih baik.hidupntenang ya dara bekerja dan menghidupi siri sendiri nikmati keserakahan dan kejahatan mu rekha toh kau cuma benalu skrg sok baik padahal pusing..kalah z trs kevin biar zyan tak bisa lg byk tingkah
Yuliana Tunru
bagus livia biar zayn kapok nipu2 orang lg jgn dikasih celah ya
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Dewi Sri
Typonya sangat bertebaran
Mawar Hitam: makasih komen kak, jadi aku perbaiki
total 1 replies
Dewi Sri
Pantas saja jarang yg koment atau suka novel ini, nama nama pemeran nya sering gonta ganti dan salah dlm penulisan.... perbaiki lagi thor
Dewi Sri
ceritanya lumayan bagus tp sepi komentar...tetap semangat ya othor, sy baru nemu cerita ini
Yuliana Tunru
swmua jd aneh saat kubia berubah mertua x jg ikut takut klo livia danbalex cerai pdhl alex cuek bgt eh malah MP ..up lg lah thorr penasaran
Yuliana Tunru
ayo alex jika mmg livia cintamu pertahankan krn samoe bab ini blm jelaa apakahvalex dan mm x mmg benar2 menganggap livia istri dan menatu yg berharga
Mawar Hitam: pengen tabok yakan kak
total 1 replies
Yuliana Tunru
good livia basmi semua penghianant dan orang2 yg penuh.dusta kyat demi hidupmu hg mama mu
Mawar Hitam: sabarr kak 🤣
total 1 replies
Yuliana Tunru
smoga livia yg baru lbh tangguh tak.mudah di tindas tak bodoh lupakan obsesi suami yg tak pernah mengagapmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!