Menikah sekali seumur hidup hingga sesurga menjadi impian untuk setiap orang. Tapi karena berawal dari perjodohan, semua itu hanya sebatas impian bagi Maryam.
Di hari pertama pernikahannya, Maryam dan Ibrahim telah sepakat untuk menjalani pernikahan ini selama setahun. Bukan tanpa alasan Maryam mengajukan hal itu, dia sadar diri jika kehadirannya sebagai istri bagi seorang Ibrahim jauh dari kata dikehendaki.
Maryam dapat melihat ketidaknyamanan yang dialami Ibrahim menikah dengannya. Oleh karena itu, sebelum semuanya lebih jauh, Inayah mengajukan agar mereka bertahan untuk satu tahun ke depan dalam pernikahan itu.
Bagaimana kelanjutan pernikahan mereka selanjutnya?
Ikuti kisah Maryam dan Ibra di novel terbaru "Mantan Terindah".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lailatus Sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Masa Lalu
Maryam menyiapkan semua barang yang akan dibawanya ke tukang jahit, beberapa jam yang lalu dia menerima contoh bahan yang akan dibuat gamis hasil desainnya sendiri. Walau pun manajemen adalah jurusan kuliah yang diambilnya namun Maryam ternyata memiliki hobi menggambar.
Dia membuat gambar model baju muslimah yang akan dijadikan sample brand miliknya sendiri.
"Sudah siap? Hayu!" ajak Anisa yang menyerahkan kunci motornya pada Maryam.
"Hayu, Bismillah." jawab Maryam, dia keluar dari ruko yang mereka sulap menjadi studio untuk live jualan.
Semua urusan sudah selesai, seorang penjahit wanita yang dikenalkan Anton salah satu karyawan Anisa yang menjadi keamanan di rukonya itu dengan antusias menerima tawaran Maryam. Dengan senang hati dia menerima orderan itu dan menyanggupi akan menyelesaikan orderannya itu dalam waktu tiga minggu.
Maryam mencoba baru membuat lima model gamis dengan bahan yang berbeda. Tidak lupa dia juga menyerahkan label yang harus ditempel di gamis itu. Nama Maryam terukir indah sebagai nama brand nya.
"Aku yakin model-model gamis kamu akan disukai banyak orang." ucap Anisa menyemangati, sejak dulu Anisa tahu jika Maryam adalah sahabatnya yang paling banyak bakatnya juga berprestasi.
"Aamiin."
"Sekarang kita ke mall kemarin ya, lihat udah sejauh mana renovasi toko hari ini."
"Siap, gasss."
Maryam memarkirkan motor milik Anisa di basement gedung pusat perbelanjaan itu.
Deg ...
Dadanya kembali berdebar saat tanpa sengaja melihat suaminya memasuki mall diikuti teman-temannya.
Di antara ketiga teman Ibra hanya satu yang Maryam kenali yaitu Ahsan. Kebetulan Ahsan hadir saat mereka menikah.
"Kang Ibra."
"Siapa Mar?"
"Suami aku Nis."
"Lagi? Kamu melihat suami kamu?"
"Iya."
"Sepertinya ikatan di antara kalian memang sangat kuat, lagi-lagi kita bertemu di tempat ini."
"Paking mereka mau makan siang." Tebak Anisa yang diangguki oleh Maryam.
"Kamu mau menemuinya?"
"Tidak, aku tidak ingin mengganggu Kang Ibra."
"Oke, kalau gitu sekarang kita ke lantai tiga dulu ngecek toko habis itu kita juga makan, oke!" Anisa membulatkan jari telunjuk dan jempolnya dan dibalas anggukan oleh Maryam.
Cukup lama kedua sahabat itu berada di lantai tiga, tepatnya di toko yang sedang direnovasi. Toko itu disewa Anisa untuk melebarkan sayap bisnisnya.
Dia yang awalnya hanya berjualan online kini mulai mencoba untuk berjualan offline. Pusat perbelanjaan yang mereka kunjungi saat ini termasuk pusat perbelanjaan terkenal di Bandung dan banyak dikunjungi masyarakat luas . Atas kerja kerasnya Anisa yang juga datang dari Garut, merantau ke kota kembang setelah tamat SMA dan bekerja sebagai penjaga toko kini bisa membuka toko sendiri.
"Nis, kamu belum ada niatan buat nikah?"
"Kenapa?"
"Kenapa apanya?" Maryam balik bertanya, saat ini keduanya tengah duduk di kursi yang sudah tersedia di toko yang masih kosong itu. Rencananya jika hari ini renovasi toko selesai besok akan mulai penataan rak display dan barang-barang lainnya.
"Kenapa tiba-tiba kamu bertanya begitu?"
"Ya pingin aja."
"Huft ..." Anisa menghembuskan nafasnya kasar. Dia menyeruput minumannya sampai tandas.
"Alasan utamanya karena belum ada calon suaminya." lirih Anisa sendu. Selama ini dia pernah mencoba menjalin hubungan, namun sudah dua kali menerima ungkapan cinta dari laki-laki yang menyukainya dan menjalin hubungan hanya mampu bertahan paling lama enam bulan.
"Kamu beneran gak punya pacar? Secara kamu kan lama di kota, jauh dari keluarga lagi, bisa aja kan kamu pacaran." tebak Maryam, saat SMA dulu
"Pernah."
"Iyakah? Kenapa gak pernah cerita?" Buru Maryam yang terkejut ternyata sahabat satu kelas, satu asramanya itu pernah menjalin hubungan dengan lawan jenis.
"Iya, dua kali aku pernah punya pacar."
"Haah?!" Maryam berekpresi syok,
"Lalu ..."
"Dua kali aku pacaran dua kali juga diselingkuhi." Anisa mengerucutkan bibirnya, kesal sendiri setiap kali mengingat kisah cintanya.
"Diselingkuhi?"
"Iya. Laki-laki pertama yang nembak aku tuh temen satu kerjaan, katanya dia suka sama aku, kamu wanita yang tepat buat jadi calon istri, solehah dan bla bla bla ..." Anisa bergidik saat menceritakan kisah cinta pertamanya.
"Waktu itu baru setahun ada lah aku kerja di tokonya Madam." Madam adalah panggilan pemilik toko pakaian tempat Anisa dulu bekerja.
"Aku terima dia, eh baru juga tiga bulanan lah kita menjalin hubungan, ada teman kerja aku yang bilang ketemu dia lagi mojok di toilet sama pelayan toko sebelah."
"Apa?!" Maryam kembali terkejut dengan cerita Anisa.
"Aku langsung susul dong karena penasaran. Dan kamu tahu gak pas aku ke sana mereka lagi ngapain?"
"Ngapain?"
"Lagi ciuman tahu, sampe kedenger bunyi cipak cipak, mual aku lihatnya."
"Astaghfirullah." seru Maryam,
"Lalu?"
"Ya terus aku siram mereka berdua pake air segayung. Setelah itu putus."
"Ckckck ...berani bener sohib aku ini. Ternyata bar barnya masih belum hilang."
"Terus pacar yang kedua?" Maryam semakin penasaran dengan kisah cinta sahabatnya itu. Sejak SMA mereka berdua memang terkenal anti pacaran dan belum pernah dekat dengan lelaki. Jika ada teman lelaki yang mendekati mereka pun keduanya selalu bisa membuat para lelaki itu mundur perlahan.
"Yang itu setahun yang lalu, dia adalah rekan bisnis aku, kurir yang suka ngirim barang ke toko. Karena tiap pulang ke Garut selalu ditanya kapan nikah? Udah punya calon belum? Aku akhirnya nerima dia yang sudah cukup lama pdkt."
"Terus kenapa putus?"
"Ternyata dia sudah punya istri."
Plak
"Maryam menepuk keningnya sendiri."
"Kenapa kamu bisa ceroboh gitu?"
"Dia ngakunya duda."
Keduanya asik membicarakan mantan pacar Anisa, hingga tanpa mereka sengaja keduanya mendengar percakapan empat orang wanita yang berjalan melewati mereka menuju toko sebelah.
"Jadi sekarang udah berubah pikiran nih, mau menerima cintanya Ibra?" tanya seorang wanita pada berjilbab biru muda pada wanita berjilbab pink.
"Sepertinya begitu. Aku yakin Ibra juga masih mencintai aku." Empat orang wanita yang berjalan berdua-berdua itu masih terus membicarakan Ibra.
Keempatnya berjalan sangat santai melewati toko Anisa hingga Maryam dan Anisa dengan jelas mendengar apa yang mereka katakan.
"Tapi Ibra sekarang sudah menikah, Tasya." seorang perempuan yang Maryam agak kenali wajahnya berkata mengingatkan. Maryam ingat perempuan itu adalah istri Ahsan, sahabat Ibra yang turut hadir di pernikahan mereka. Walau pun belum pernah bertemu tapi mereka pernah bersua melalui video call.
Waktu itu, Liani, istrinya Ahsan menghubungi suaminya untuk mengucapkan selamat atas pernikahan Maryam dan Ibra dan meminta maaf karena tidak bisa hadir.
"Tasya ..." gumam Maryam, dia keluar dari toko agar bisa melihat wajah wanita yang dipanggil Tasya oleh Liani.
"Tapi dari tatapan matanya saat kami tadi bertemu lagi setelah sekian tahun, aku masih menemukan cinta di matanya. Benarkan Sab? Kamu bisa melihatnya juga kan?"
Deg
Dada Maryam terasa sesak, selain mendengar perkataan wanita yang bernama Tasya dia juga dengan jelas dapat melihat wajah Tasya dari jarak beberapa langkah.
Maryam memegangi dadanya yang tiba-tiba berdenyut. Walau pun dia tahu jika Ibra tidak pernah mencintainya dan mereka berkomitmen untuk bertahan dalam rumah tangga ini selama setahun, tapi rasa sakit itu tetap Maryam rasakan.
"Benar, wanita itu adalah wanita yang sama dengan yang ada di layar laptop Kang Ibra, wanita masa lalunya." gumam Maryam di balik maskernya.
makin nyut2tan hati ini,gmn ibra perasaan mu stlh tau semua yg kau lakukan tak dpt d sembunyikan dr istri,krn perasaan istri itu sangat peka.....
maryam semangat😭💪