Keluarga Grand Duke Chamberlain yang hidup dalam keharmonisan dikejutkan dengan kedatangan Putri asli setelah 20 tahun usai insiden yang menewaskan Amrielle, Grand Duchess Chamberlain sebelumnya.
Kedatangan Calista otomatis mengusik Faelynn, Sang Putri palsu yang selama ini di besarkan tanpa kekurangan apapun.
"Apa Kau tidak merasa janggal dengan dirinya yang tiba-tiba ada di Kediaman ini ? Putri asli yang muncul setelah sekian lama, kira-kira apa pemicunya ? Kita tidak akan tahu sampai Dia bertindak. Aku bahkan tidak mendapat gambaran sedikit pun untuk masa mendatang. Calista itu terlalu tenang. Terlalu sunyi. Terlalu tersembunyi. Dia bermain terlalu rapi." —Putra Mahkota, Davendra Czar Aberstwyth
“Jangan sentuh Aku dengan tangan kotor Mu! Ayah tidak mungkin memihak Mu hanya karena hal yang terjadi malam ini!” —Faelynn Lirael Chamberlain
“Tapi Kau di tampar ‘Hanya karena’ hal yang terjadi malam ini Faelynn, sebanyak dua kali malah. Huhuhu," —Calista
=> Silahkan dibaca♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 02
“Ayah, bagaimana kabar Mu ?” Ucap Jarrel menyambut kedatangan Mertuanya.
“Tentu saja baik,” jawab Arzhel dengan senyum di wajah
“Dimana Putri dan Cucuku ?” Papar Beldia.
“Hahaha, tenang saja Ibu. Aku tidak menyembunyikan Mereka. Itu—“ Perkataan Jarrel terhenti saat dua wanita yang sangat spesial dalam hidupnya tengah berlari ke arah Mereka berdiri.
“Kami merindukan kalian,” ucap Faelynn dan Fiorrela kompak saat memeluk Count dan Countess.
Suasana harmonis nampak jelas sekali dari Mereka, para tamu yang lain tidak kaget lagi dengan pemandangan seperti itu. Karena sudah menjadi pengetahuan umum bahwa sekeras dan setegas apapun penampilan Grand Duke Chamberlain saat diluar, Dia akan menunjukkan sosok lembut di dalam keluarga kecil yang Dia bangun.
“Kakek, Nenek, mana hadiah ulang tahun Ku ?” Tagih Faelynn dengan mata yang berbinar-biar.
“Astaga, padahal Kau sudah mendapatkan hadiah yang menggunung sampai bingung akan diletakkan dimana, tapi Kau masih rakus dengan hadiah ?” Sambar Jayendra Acheson Chambelain, si Putra sulung.
Perdebatan mulut terjadi antara kakak dan adik itu, terlihat tidak ada yang mau mengalah. Namun disaat bersamaan terlihat jelas bahwa Mereka saling menyayangi. Kakek, Nenek beserta Ayah dan Ibu menyaksikan Mereka berdua sambil terkekeh. Ikut bahagia dengan hubungan Mereka yang akur.
“Tentu Kami membawakan kado untuk Mu, Sayang.” Tutur Beldia yang langsung mengalihkan perhatian Mereka.
“Mana ? Mana hadiah Ku ?” Ucap Faelynn tidak sabar.
Arzhel mengeluarkan kotak kecil dari saku jas dan memberikan sebuah kotak pada Faelynn.
Dengan cekatan Dia membuka kotak itu, dan iris matanya nya langsung disuguhkan dengan liontin pada kalung yang diukir dengan sangat indah. Jayendra pun sampai melongo, belum pernah Dia melihat kalung dengan liontin yang di ukir seperti ini. Seolah keindahan air laut yang sedang bergelombang terpahat di liontin kecil itu.
“Pakaikan untuk Ku, Nenek.” Pinta Faelynn tak sabaran.
Beldia mengangguk dalam senyuman dan memakaikan kalung itu di leher Faelynn.
“Indah sekali!” Puji Jayendra dan di setujui oleh yang lain.
DEG
DEG
DEG
Jantung Count dan Countess wheatley mengalun dengan dentuman yang keras. Menantikan reaksi dari kalung yang baru dipasangkan.
Selain Mereka berdua, tidak ada seorangpun di aula pesta itu yang mengetahui fakta di balik kalung yang baru saja di pakaikan di leher Faelynn.
...•••...
Keluarga Wheatly memang tidak memiliki satu keturunan pun yang dominan dalam hal sihir, namun mereka memiliki karakteristik darah yang unik.
Dulu sekali, saat keluarga Wheatly di landa krisis identitas lantaran Count sebelumnya yang suka meniduri banyak wanita, terdapat banyak sekali anak-anak yang mengaku memiliki darah Count Wheatly. Alhasil, setelah melakukan penelitian untuk membuktikan siapa saja yang merupakan keturunan Wheatly, di temukan fakta bahwa keturunan Wheatly selalu memiliki karakteristik darah yang sama. Darah yang tidak sama dengan manusia yang tidak ada hubungan nya dengan darah Wheatly.
Pemeriksaan darah yang belum mutakhir, membuat Mereka menciptakan kalung yang diukir berdasarkan rumus sihir yang dirancang sedemikian rupa sehingga akan bersinar saat dipakaikan pada siapa saja yang memiliki darah Wheatly.
Hal itu berhasil membuktikan siapa saja yang mengaku-ngaku dan merekapun menemui akhir yang tragis. Seiring perkembangan jaman, kalung itu di simpan di brankas rahasia yang ada di ruang kerja Count dan tidak pernah dikeluarkan lagi. Kalung itu akan selalu diberitahukan pada penerus Count selanjutnya. Dan karena tidak ada kasus seperti itu lagi, orang-orang yang tidak ada hubungan Keluarga dengan Wheatley yang tau tentang keberadaan kalung ini sudah di lahap waktu.
...•••...
Dan saat ini, kalung itu sudah terpasang di leher Faelynn. Berdasarkan catatan di brankas, kalung itu akan bereaksi paling lama dua menit usai terpasang di leher seseorang. Dan saat ini, sudah lima menit berlalu dengan pujian banyak orang tentang kalung yang dipakai Faelynn.
Kalung itu tidak bersinar bahkan tidak menunjukkan reaksi apapun. Padahal saat di pakai Amrielle dulu, kalung itu langsung bersinar terang dengan cahaya biru yang sangat memabukkan mata. Cahaya itu hanya muncul sekali, namun berbekas di ingatan. Namun cahaya yang memabukkan itu tidak muncul saat ini.
Membuat seluruh tubuh Beldia bergetar hebat. Dengan jemari tangan yang menutup mulut, Beldia menangis tanpa suara. Semua mata langsung tertuju pada Count dan Countess yang tengah menitihkan air mata.
Fiorrela mendekat dan menggenggam tangan Beldia, kemudian berucap.
“Ibu, apa yang terjadi ? Apa anak-anak tidak sengaja melukai perasaan Mu ?”
Suara Fiorrela yang mengalun halus itu membuat Beldia merinding. Merasa ngeri pada sikap nya yang tertutup dengan sangat baik.
“Aku tidak kenapa-napa Fio.” Tutur Beldia menggeleng pelan. Agar semua mata yang melihat percaya, Beldia pun mengeluarkan alasan lain.” Aku hanya terharu. Faelynn sudah sangat Dewasa. Dia mengingatkanku pada Kakak dan juga diri Mu saat berusia 20 tahun beberapa tahun silam. Semuanya terasa baru kemarin. Tapi lihat sekarang, cucu Ku sudah resmi menjadi gadis dewasa. Sebentar lagi Dia pasti akan menjadi istri orang lain.”
Para tamu hadirin pun ikut merasa haru. Perkataan Beldia memiliki kesan yang mendalam. Dia hanya merindukan Putri nya yang sudah meninggal 20 tahun yang lalu.
“Maafkan Kami yang sudah tua renta ini karena menangis dan mengacaukan suasana pesta.” Ucap Arzhel sambil merangkul pundak sang Istri.
Melihat kondisi Beldia yang semakin menjadi, membuat Arzhel pamit menuju ruang istirahat. Dia berjanji akan bergabung setelah menenangkan diri nya dan juga sang Istri.
Kedatangan Putra Mahkota yang merupakan Tunangan Faelynn membuat suasana kembali hidup. Sehingga suasana canggung tidak jadi membekukan pesta yang tengah berlangsung.
...***...
Di ruang istirahat, setelah memastikan bahwa pintu terkunci, tubuh Beldia reflek luruh ke lantai. Tubuhnya langsung dimasukkan ke dalam pelukan Arzhel, dan tangis yang tertahan langsung pecah.
“Ohh anak Ku.. Putriku... Buah hati Ku.. Aggghhh... Apa yang telah terjadi pada Mu ? Maafkan Ibu.. Ini karena Ibu mengizinkan Mu untuk menjadikan wanita itu sebagai adik.. Maafkan Ibu—“
“Ini bukan salah Mu.” Potong Arzhel dalam tangisnya.”...Aku yang mengijinkan hal itu, sehingga kejadian mengerikan ini dapat terjadi.”
Beldia menggeleng keras dalam pelukan Arzhel, kemudian lanjut berkata.
“Wanita itu sangat mengerikan, Arz.. Dia sangat mengerikan. Dengan memanfaatkan wajah seperti malaikat, Dia mengendalikan segala nya. Aku yakin sekali Dia yang berada di balik semua ini... Aggghhh, Anak ku yang malang..”
“Kumohon jangan salahkan diri Mu. Salahkan saja Aku. Sebagai Suami ataupun Ayah, Aku gagal melindungi putri semata wayang Kita.”
Mereka berdua tenggelam dalam haru. Rasa bersalah menghujani Mereka tanpa henti.
Setelah lelah meluapkan air mata, kini Mereka berdua duduk dalam keadaan wajah yang berantakan.
“Aku akan mengambil kembali kalung yang Dia pakai.” Cetus Beldia dengan sungguh-sungguh.
“Baiklah. Jangan menonjol, karena anak itu pasti akan menjaga kalung nya dengan baik.”
“Dia bukan keturunan Kita, Aku tidak mempedulikan perasaan nya lagi. Tcih! Entah siapa ayah nya, tapi Aku yakin bahwa Fiorrelin adalah ibu nya. Anak itu punya kemiripan wajah yang hampir sama dengan diri nya. Dan Kita pun tau bahwa Fiorrelin memiki wajah yang sama dengan Amrielle.”
“Mari kita bahas ini saat pulang ke kediaman. Ya ?"
Satu anggukkan pelan menjadi jawaban.
"Beldia, Aku akan memanggil pelayan untuk memperbaiki riasan Mu. Kau bisa sendiri ?”
“Um... Cepatlah kembali.”
Setelah Arzhel pergi, Beldia mengatup tangan dan berkata dengan sungguh-sungguh.
“Ya Tuhan.. Ya Dewa... Siapapun Kalian yang punya kuasa pada dunia ini, tolong balaskan perbuatan wanita mengerikan itu! Jika Kalian tidak bisa memberikan karma karena kemuliaan dan belas kasih Kalian, Aku memohon pada Iblis pun tak masalah. Beri balasan yang setimpal pada wanita itu. Pada monster yang memakai kulit manusia itu. Aku tak masalah mempersembahkan tubuh dan raga yang sudah tidak berarti ini lagi. Kumohon, turunkan hukuman yang setimpal pada Nya!”
Entah Pencipta ataupun Penghancur, Beldia memohon dengan sepenuh hati hari itu. Tanpa mengetahui takdir apa yang sudah dirancang untuk masa mendatang.
...***...
...Hai Guys👋, Sekedar informasi, hari ini Aku up 4 Novel di aplikasi Noveltoon, masing-masing 5 Chapter. Silahkan dibaca kalau tertarik ya♥️ Judul novel nya itu Neo list di bawah👇...
...1. Sang Putri Asli: sandiwara Calista...
...2. Chased by Love: My Hot Ex's Uncle...
...3. Balas dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan...
...4. Agen Black VS Pelaku Bullying di tubuh anak SMA...
...Semuanya hasil haluan Neo, jadi jangan coba-coba menuduh yang tidak-tidak ya~ Okay, kalau suka silahkan lanjut ke chapter selanjutnya Guys♥️. Jangan lupa like dan komen juga ya♥️ Thank You♥️...