NovelToon NovelToon
Surat Cinta Untuk Alana

Surat Cinta Untuk Alana

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Enemy to Lovers
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: bulan.bintang

Alana, gadis SMA yang 'ditakuti' karena sikapnya yang galak, judes dan keras kepala. "Jangan deket-deket Alana, dia itu singa betina di kelas kita," ucap seorang siswa pada teman barunya.

Namun, di sisi lain, Alana juga menyimpan luka yang masih terkunci rapat dari siapa pun. Dia juga harus berjuang untuk dirinya sendiri juga satu orang yang sangat dia sayang.

Mampukah Alana menapaki lika-liku hidupnya hingga akhir?
Salahkah ketika dia menginginkan 'kasih sayang' yang lebih dari orang-orang di sekitarnya?


Yuk, ikuti kisah Alana di sini.

Selamat membaca. ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bulan.bintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 | Kabar tak terduga

Seperti biasa, Alana berangkat diantar sopir. Matanya masih mengantuk. Semalaman menunggu seseorang tapi nyatanya tak datang juga hingga dia pergi sekolah.

Gue aja yang goblok, mau-maunya nunggu hal yang jelas-jelas nggak bakal terwujud. Bego emang!

Dalam hatinya, Alana memaki diri sendiri sambil mengamati lalu lalang kendaraan di pagi hari yang sibuk.

"Non, sudah sampai. Kok malah ngelamun?" Pak Joko menoleh karena sedari tadi mobil berhenti, namun Alana tak kunjung membuka pintu.

"Eh, iya Pak. Maaf-maaf ... ya udah aku masuk dulu ya, Pak. Makasih." Gadis itu membuka pintu dan kembali menutupnya. Baru berjalan dua langkah, dia kembali menoleh dan berlari mendekati mobilnya yang masih belum beranjak.

"Kenapa, Non? Ada yang ketinggalan?" Pak Joko menatap gadis itu lalu bersiap membuka pintu.

"Nggak ada, mau pesen aja. Nanti jemput jam 4 ya, Pak. Mau ada les tambahan. Kadang nomer Bapak nggak aktif, susah dihubungi."

Alana tertawa setelah mendengar jawaban sopirnya. Dia mengotak-atik ponsel lalu tersenyum, "udah masuk ya, awas aja kalo susah dihubungi lagi."

Pak Joko tertawa lalu berulang kali mengangguk. Dia menatap punggung Alana yang semakin menjauh.

Sesampai di kelas, suasana begitu ramai karena salah seorang teman mereka tengah memamerkan parfum terbaru yang dia bawa.

"Eh, Na, Na. Mau cobain nggak? Nih, wangi awet, bikin cowok bakal klepek-klepek pokoknya." Bella mengacungkan botol parfum itu ke arah Alana.

"Pake aja sendiri, biar tu musang-musang ngejar semua," timpal Alana ketus.

Tak ada yang berani membantah jika Alana sudah memasang mode jutek, mereka kembali sibuk membahas parfum dan aneka brand kosmetik yang membuat kelas menjadi pasar dengan berbagai SPG lalu lalang.

Sisi dan Vio mendekat setelah dirasa mood sahabatnya sudah membaik. Namun terlihat jelas wajah Alana yang sayu dan sedikit pucat.

"Na, are you okay?" Sisi menyentuh bahu Alana dengan lembut. Vio duduk di hadapan keduanya sambil menatap wajah Alana yang tak biasa.

"Na, lo sakit?" Vio mendadak cemas. Dia menyentuh dahi temannya lalu meminta Alana agar ke UKS.

Alana menolak, dia tetap keukeuh mengikuti pelajaran terlebih nanti akan ada ulangan.

Baik Sisi maupun Vio tak lagi memaksa, mereka kemudian mengobrol dengan topik lain yang membuat suasana hangat terasa menyelimuti ketiganya.

Tawa Alana terhenti saat Gala cs datang dengan gaya yang membuatnya muak. Terlebih lagi dia juga mendengar Gala menyanyikan lagu koplo diiringi musik dari mulut teman-temannya.

"Idih, enek banget liatnya." Alana memalingkan wajah dan kini menghadap Sisi yang duduk di samping.

"Eh, Na. Tahu nggak? Gala ternyata masih jomblo!" Vio menutup mulut Sisi karena gadis itu memekik, membuat beberapa temannya menatap mereka dengan wajah keheranan.

"Si, pelan aja napa? Gue nggak budek." Alana menggerutu, sedangkan Vio ikut menimpali.

"Nah iya, takut ada geledek."

Sontak Alana dan Sisi menatap tajam ke arah Vio lalu menepuk kening. "Si, tanya ke Bella, ada jual cotton bud nggak?"

"Buat apa, Na?" Sisi dan Vio membeo.

"Buat korek kuping lo tuh." Alana menahan tawa melihat Vio menatap kebingungan.

Sebenarnya Vio itu normal, hanya saja terkadang kabel otaknya konslet. Membuatnya jadi tiba-tiba lemot atau seperti tadi, budek tanpa permisi.

Setelah bel istirahat, Alana segera melangkah cepat ke arah aula, sebelum kedua temannya mengekor dan merusak ketenangan.

Alana duduk di tempat biasa dengan sebuah novel di tangan. Dia menoleh kanan kiri mencari sosok Galih yang membuatnya penasaran.

"Halo, ada orang di sana?" Ucap Alana sambil berdiri mengamati ke sudut-sudut ruang yang luas itu. Tahu jika hanya ada dirinya, Alana membuka novel dan hanyut dalam alur cerita.

Namun, tiba-tiba ponselnya bergetar. Sebuah panggilan masuk dan terkesan mendesak karena kembali bergetar saat dia tak kunjung menerimanya.

"Ya, Tante. Ada apa?"

Dari Lidia, tantenya yang meminta Alana untuk meminta ijin pulang sekarang juga karena ada sesuatu yang darurat.

"Bilang aja sekarang, Tant. Ada apa?" Pikiran Alana mulai bercabang, kepalanya berisik oleh berbagai skenario yang mungkin terjadi.

"Ijin sekarang, Na. Tante udah lagi di jalan mau jemput kamu."

Belum sempat menjawab, sambungan dimatikan sepihak. Alana masih terdiam tak mengerti, apa yang terjadi?

Dia melangkah keluar aula langsung menuju ruang BK untuk meminta ijin. Tanpa banyak pertanyaan, guru BK memberikan tanda tangannya dan Alana segera berlari ke kelas mengemasi barang-barangnya.

"Na, mau ke mana?" Sisi dan Vio terkejut.

"Kamu beneran sakit, Na? Ini mau ke dokter?" Sisi masih menatap sahabatnya dengan cemas.

"Gue balik duluan, ada perlu." Tanpa menunggu jawaban, Alana berlari keluar kelas meninggalkan puluhan mata yang menatap kepergiannya dengan raut kebingungan.

BRUK!

Aissh, sial!!

Alana mengumpat dalam hati melihat seorang cowok yang juga terjatuh di hadapannya. Dia langsung berdiri dan kembali melanjutkan langkah cepatnya menuju gerbang.

"Kenapa tu cewek? Buru-buru amat, kebelet bok3r?" Gala menatap Alana yang kian menjauh.

"Dia mau balik. Liat aja udah bawa tas. Noh, lari ke gerbang." Rio menunjuk seorang gadis yang berlari di halaman sekolah.

Mereka masuk kelas dan Gala segera mendekati Sisi dan Vio. Melihat itu, jiwa centil Sisi timbul ke permukaan.

"Hai, Gala. Lo gante ... " reflek dia membungkam mulutnya sendiri. Vio menahan tawa dan menatap Gala yang tak biasanya mendekati mereka.

"Alana ke mana?" Ucap Gala to the point.

"Dia balik, ada kepentingan mendesak katanya. Kita aja nggak dikasih tahu." Balas Vio sembari tangannya mencubit pinggang Sisi yang masih terdiam mengamati wajah Gala.

Tanpa kata lagi, cowok itu berlalu pergi membuat Sisi mengeluh dan memukul tangan Vio yang mencubitnya.

"Sadar, Si. Ganjen amat sih? Cowok bakal ilfeel kalo lo gitu." Vio membuka bukunya dan mulai menulis.

"Halah sok bijak, kayak situ kenal cowok aja." Sisi terpingkal membuat Vio mau tak mau ikut tertawa lepas.

Sementara jauh di kediamannya, Alana terduduk lemas diapit Tante dan salah seorang art. Bau minyak angin menguar di antara mereka.

"Tant, gimana keadaan Mama sekarang?" Alana tak mampu lagi membendung air mata.

"Masih dirawat rumah sakit sana, Na. Nanti kita ke sana ya, nunggu Papamu pulang." Lidia menenangkan keponakannya meskipun dia sendiri merasa khawatir dan terkejut saat mendapat kabar jika Hanna mengalami kecelakaan menuju bandara.

"Kita ke sana sekarang, Tant. Nggak usah nunggu Papa." Alana berlari ke kamar dan mengambil koper kecil dan mengisinya dengan keperluan pribadi.

Dia kembali turun, menarik tangan tantenya.

Lidia tak bisa berkutik, terlebih dia tahu betul suasana hati Alana sedang terguncang.

Mereka segera mengendarai mobil Lidia menuju bandara. Tak berselang lama, keduanya sudah berada di dalam pesawat yang akan membawa mereka ke tempat di mana Hanna berada.

Waktu terasa lama, detik berlalu begitu lambat. Alana berulang kali menatap ke jendela dengan hati berkecamuk.

Ma, Alana datang.

Dia menangis sampai tak lagi keluar air mata.

Setelah menempuh perjalanan udara, mereka melanjutkan ke arah rumah sakit dengan taxi. Alana segera berlari saat pintu ruang rawat ibunya terbuka.

"MAMA!" Alana berteriak menatap Hanna yang terbaring lemah tak berdaya. Kakinya diperban, begitu juga dengan kepala yang terlilit kain putih itu.

Tangis Alana dan Lidia pecah begitu saja, tak menyangka orang terkasihnya akan seperti ini.

Mata Hanna masih terpejam, wajahnya bengkak dengan beberapa goresan di pipi dan kening.

Alana menoleh saat ponsel ibunya berdering di dalam tas. "Maaf ya, Ma. Aku buka tas Mama."

Dia mengambil benda pipih itu dan mengamati layarnya.

"Halo, Papa?"

Alana segera mengangkat panggilan itu dan detik berikutnya dia terdiam mematung hingga ponsel di tangan hampir terjatuh. Lidia segera bergerak cepat, lalu meraih tubuh si gadis sebelum tersungkur ke lantai.

*

1
M.S
aku udah mampir kakak
Bulanbintang: Terima kasih ya,
total 1 replies
Violette_lunlun
udah mampir ya Thor, bagus banget novel dan penulisan.
jika berkenan mampir juga yuk ke karya ku.
Bulanbintang: Baik, terima kasih.
total 1 replies
–Kang Je Ra
haiii, semangatt nulis yaa! /Rose/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
follback
Nadin Alina
Halo kak, salam kenal kak🤗
Bulanbintang: Halo, Kak Nadin. Salam. 🤗
total 1 replies
The first child
semangat terus nulisnya thor
Bulanbintang: Terima kasih, ikuti terus kisahnya ya, 😊
total 1 replies
Anisa Febriana272
..
Anisa Febriana272
.
Anisa Febriana272
Novel bagian ini agak seru
Anisa Febriana272: Judul nya ngawak kak
Anisa Febriana272: Oke Ni saya lagi buat novel di catatan judul nya wanita pelakor yang kena karma
total 19 replies
sakura
..
Nurhani ❤️
aku mampir tour/Drool/jngan lupa mampir balik🤗nanti aku baca lgi
Bulanbintang: Ok. Terima kasih.
total 1 replies
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
lanjut terus Thor /Determined/
Bulanbintang: Bab 15 udah di-up ya, masih direview dulu. Tetap sabar nunggu ya, 🤗
total 1 replies
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
mampir Thor /Smile/
Niki Fujoshi
Keren abis, pengen baca lagi!
Hao Asakura
Bikin terharu sampai mewek.
Wesal Mohmad
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!