pernahkah kamu berpikir untuk lari dari penikahan yang tidak ada dalam daftar rencanamu?! Hal itulah yang kini ada dalam pikiran Arinda Anindira, terbesit pikirannya untuk kabur dari pernikahannya bersama Daniel Arsenio.
Bagaimanakah cara Daniel seorang CEO yang sangat dingin meluluhkan dan mendapatkan cinta Arinda?
ikuti terus kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cacasakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep.06
“Ngapain sih kamu bilang makasih? Kita ini kan udah kayak sodara kamu. Apa pun itu kami akan usahakan untuk membantumu" kata raisa memeluk sahabatnya.
“ iya rin, ngapain juga lo sungkan ama kita berdua.”
Arinda sangat bersyukur disaat ia terpuruk kedua sahabatnya datang menyemangatinya. Sempat dirinya merasa tidak enak hati dengan Raisa dan Aldo, namun mereka membantu Arinda dengan ikhlas dan tanpa mengharapkan pamrih.
***
Tiga hari kemudiang hasil test ginjal arinda telah keluar, saat ini Arinda berada dalam ruangan dokter yang sedang membaca laporan hasil pemeriksaannya, tampak raut kecewa di wajah cantik arinda saat mengetahui jika ginjalnya tidak cocok dengan ibunya. Raisa dan aldo yang baru saja datang untuk menjenguk ibu arinda, melihat arinda di bangku taman di temani ifan yang juga tampak murung. Mereka berdua segera menghampiri arinda dan ifan.
“ arin....ifan... Ngapain kamu berdua bengong di sini, ntar kesambet setan , ketularan tajir baru tau rasa kamu” hibur raisa.
Arinda hanya tersenyum tipis mendengar candaan garing dari Raisa, namun raut wajahnya masih terlihat mendung. Aldo menyadari hal itu dan duduk di samping arinda, merangkul bahu arinda.
“ Kamu kenapa rin? Ini kertas apa rin? “ aldo menatap kertas yang masih dipegang arinda.
“Ini...laporan hasil pemeriksaan ginjal punyaku. Tapi ternyata ginjalku tidak cocok dengan mama” arinda menghela nafas panjang.
“Kak...ifan juga mau test ginjal ifan kak. Siapa tau ginjal ifan cocok sama mama” ujar ifan yang mengutarakan niatnya untuk test ginjalnya.
“Jangan dek...kakak ga ingin kamu melakukannya. Masa depan kamu masih panjang. Kamu masih ingin kan masuk kemiliteran. Kakak ga ijinkan kamu untuk melakukan test ini.” Tolak arinda yang menyadari jika masuk militer harus memiliki fisik yang sehat dan kuat. Arinda tahu kalau adiknya sangat ingin masuk militer.
Aldo dan raisa masih menatap dan membaca hasil laporan yang di pegang arinda. Mereka saling berpandangan dan menatap sedih ke arah arinda yang tertunduk lesu.
“Arin...kamu tenang aja, jangan patah semangat, kamu adalah wanita yang kuat. Kamu pasti akan bisa mengatasi semua ini” hibur aldo.
“ Benar rin....semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Arin yang aku kenal arin yang bersemangat dan pantang menyerah. Aku dan aldo akan selalu bantu kamu” raisa menyemangati arinda.
“Aku akan coba mencari informasi tentang donor ginjal. Siapa tau ada yang cocok untuk mama kamu” ujar aldo yang ikut mencari informasi ginjal.
“ makasih do... Sa... kalian emang sahabat terbaikku. “ ucap arinda yang merasa senang dengan bantuan kedua sahabatnya.
***
Sebulan kemudian, ibu arinda sudah bisa rawat jalan. Di karenakan masih belum ada ginjal yang cocok untuk ibu arinda, terpaksa ibu arinda menjalani cuci darah yang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dengan terpaksa arinda menggadaikan surat rumah ibunya untuk biaya pengobatan. Arinda mengambil cuti kuliah di saat ujian akhir semester demi menjaga dan merawat ibunya.
Namun hal itu tidak di setujui oleh ibunya yang meminta arinda untuk kembali dan menyakinkan putrinya untuk terus menyelesaikan kuliahnya. Awalnya arinda menolak keinginan ibunya, namun dukungan dari teman dan keluarganya, arinda terpaksa melanjutkan kuliahnya sampai wisuda.
Acara wisuda telah selesai, arinda, raisa dan aldo kini telah menyandang status S1 dari jurusan mereka masing masing.
“ Sa....kamu jadi berangkat ke ausy?” tanya aldo yang masih memegang toganya.
“ Iya ....bokap nyuruh aku untuk menyelesaikan S2 di sana. Sebenarnya aku udah ga mau lanjut, tapi ya....kalian tau sendiri gimana watak bokap dan nyokap aku.” Raisa Menghela nafas.
“ Kalo kamu gimana rin? Bukannya kamu dapat beasiswa melanjutkan S2 kamu di kota J? “ tanya raisa
“sepertinya aku tidak akan melanjutkan S2 ku. Aku akan mencari pekerjaan di kota J dan merawat mama juga ifan, bagiku sekarang lebih penting kesehatan mama. Apalagi pengobatan mama butuh biaya besar.” Jelas arinda.
“ Rin.... Soal biaya mamamu....” belum sempat aldo melanjutkan pembicaraannya arinda langsung memotong pembicaraan aldo.
“ Aldo...Raisa....aku sangat berterima kasih atas bantuan dan dukungan dari kalian dan aku udah terlalu banyak berhutang kepada kalian. Udah saatnya aku berusaha sendiri. Aku udah ga mau merepot kalian. Aku harap kalian mengerti dengan posisi ku.” Jelas arinda kepada kedua sahabatnya agar tidak tersinggung.
************
terus dukung Author
dengan cara like, vote dan tipnya.....😊😊😊
jangan lupa juga kasih rate nya ya....😊😊😊
( Π_Π )
makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗