NovelToon NovelToon
Perjalanan Menuju Keabadian

Perjalanan Menuju Keabadian

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Misteri / Petualangan / Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:11M
Nilai: 4.8
Nama Author: Noviant Juan

Proses Revisi. Disarankan jangan membaca dulu.

Alur VERY++++ Slow.

KARYA INI TERISNPIRASI DARI NOVEL KING OF GODS, KARYA FAST FOOD RESTAURANT

Weng Lou merupakan seorang anggota Klan Keluarga Weng yang berasal dari keluarga cabang. Dia berhasil masuk kedalam Keluarga Utama setelah berlatih dengan sangat keras dan menjadi seorang jenius berbakat didesanya.

Namun, dirinya yang merupakan jenius di keluarga cabangnya bukanlah siapa-siapa di keluarga utama. Banyak sekali jenius beladiri yang berasal dari keluarga utama. Namun meski begitu, ia tetap berlatih dengan keras agar tidak tertinggal dari yang lain.

Hingga suatu malam, dia mengalami kejadian aneh, dan berakhir dengan dirinya mendapatkan sebuah kitab. Kitab yang membuat kehidupannya berubah. Dari seorang pecundang, menjadi seorang jenius .

Nama kitab itu adalah "Kitab Keabadian". Dan dengan kitab itu, ia akan menuju 'Keabadian'.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noviant Juan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 06. Kembali Ke Rumah (REVISI)

Dalam perjalanan kembali ke desa, Weng Lou bersama Weng Li beberapa kali berpapasan dengan binatang buas, namun semuanya mampu dikalahkan oleh Weng Li tanpa kesulitan berarti.

Weng Lou tidak bisa berhenti berdecak kagum menyaksikan kehebatan ayahnya.

Dia belum pernah melihat ayahnya, Weng Li bertarung dan mengalahkan binatang buas yang memiliki tingkat yang sama sepertinya dengan mudah.

Dirinya memang pernah ikut berburu dengannya sebelumnya, tapi yang mereka buru hanya beberapa binatang buas dengan kekuatan tak mencapai Dasar Pondasi tingkat 6, paling tinggi hanya di Dasar Pondasi tingkat 5 puncak, sehingga Weng Li, ayah Weng Lou mampu mengalahkan mereka dengan sangat mudah.

Berbeda dengan saat itu, pada saat ini, Weng Li bahkan hanya perlu melakukan beberapa serangan saja sebelum binatang buas yang menghalangi jalan mereka tewas tak bernyawa di tanah.

Setelah beberapa menit melewati hutan, mendadak langkah kaki Weng Li berhenti, dan membuat Weng Lou yang ada di belakangnya menabraknya karena berhenti tiba-tiba.

"Ada apa, yah?" Weng Lou bertanya dengan kebingungan.

Biasanya Weng Li hanya akan memperlambat langkahnya ketika binatang buas muncul dan menghalangi mereka, sangat jarang dia akan berhenti mendadak seperti ini.

Karena penasaran pun Weng Lou menoleh dan melihat kedepan.

Tapi kemudian, napasnya segera terhenti, begitu melihat sosok beruang raksasa berjalan melewati mereka tepat di depan mereka berdua.

Beruang itu memiliki tubuh yang sangat besar dan tinggi, karena gelap Weng Lou tidak bisa memastikan tinggi sebenarnya, yang jelas besar tubuh beruang itu menyerupai sebuah bukit kecil.

Beruang raksasa itu hanya lewat di depan mereka saja tanpa menoleh kepada mereka, dia tampak tidak memiliki minat sama sekali pada mereka.

Weng Lou sampai lupa bernapas selama beberapa detik, hingga akhirnya beruang itu menghilang kembali di kedalam Hutan Kematian, Weng Lou baru bisa menghela napas dan menarik napas panjang.

"Makhluk apa tadi itu?" tanya Weng Lou kepada Weng Li tapi tak dijawab sama sekali.

Mendadak Weng Li menarik tangan Weng Lou, dan dia langsung melesat dengan cepat sambil menarik tubuh Weng Lou pergi dengan sangat cepat.

Terkejut akan hal itu, Weng Lou hanya bisa berusaha sebisa mungkin untuk tidak berteriak.

Setelah beberapa menit, akhirnya Weng Li berhenti berlari begitu melihat bagian mereka berhasil keluar dari dalam Hutan Kematian.

Pack....

Tubuh Weng Lou terkulai lemas di tanah. Napasnya tersengal-sengal, dan kepalanya sedikit pusing.

"Kenapa ayah tadi menarik ku? Aku bisa lari sendiri...." ucap Weng Lou dengan pelan.

"Tidak, ayah jika harus menyamakan dengan kecepatan mu, kita berdua bisa mati Lou'er." Weng Li menjawab sambil mengelap keringat di keningnya.

Weng Lou sama sekali tidak mengerti akan ucapan ayahnya itu. Bukankah beruang raksasa tadi tidak mempedulikan mereka sama sekali? Lalu apa yang akan membuat mereka mati?

Melihat tatapan Weng Lou, Weng Li mengerti bahwa Weng Lou masih tidak paham sama sekali akan apa yang dia maksud.

Menghela napasnya, dia pun mulai menjelaskannya kepada Weng Lou.

"Beruang besar tadi adalah salah satu penguasa di Hutan Kematian, dia adalah penguasa dari semua jenis beruang yang ada di Hutan Kematian ini.

Kau tau Beruang Iblis Hitam, bukan? Beruang Iblis Hitam adalah keturunan langsungnya dan dia tidak akan segan membunuh siapa saja yang berani membunuh anaknya selama dia berada di dalam Hutan Kematian.

Dari ceritamu dan juga apa yang ayah temukan, Beruang Iblis Hitam yang kau hadapi sudah mati. Sepertinya beruang besar itu masih belum bisa memastikan bahwa Beruang Iblis Hitam itu mati karena kekuatannya masih tergolong lemah.

Itu sebabnya ayah langsung menarik mu dan segera keluar dari Hutan Kematian, kita akan tamat jika seandainya beruang raksasa tadi mengetahui kita lah yang membunuh keturunannya," jelas Weng Li dengan wajah serius.

Mendengarnya pun langsung membuat Weng Lou terdiam seribu bahasa.

Bukankah berarti jika dirinya masuk lagi kedalam Hutan Kematian, maka hanya kematian saja yang akan menantinya?

"Sudahlah, jangan pikirkan masalah itu, sekarang ayo kita pulang, ibumu pasti sudah menunggu kepulangan kita berdua."

Weng Lou mengangguk mengiyakan.

Mereka berdua pun berjalan bersama sambil berbincang. Weng Lou yang lebih banyak berbicara. Dia menanyakan apa saja yang Weng Li alami satu hari ini. Dia cukup senang mendengarkan cerita perjalanannya setiap hari seusai dia pulang dari Kota Bintang Putih.

Tak berapa lama, mereka pun sampai di rumah mereka.

Di sana, terlihat ada beberapa orang yang sedang duduk di luar rumah sambil berbincang.

Sementara di bagian dalam rumah terlihat beberapa wanita sedang duduk bersama dengan Weng Hai, ibu Weng Lou, yang raut wajahnya tampak sedih.

Seorang pria yang duduk di luar rumah menoleh ke arah Weng Lou dan Weng Li yang berjalan ke arah mereka dan segera bangkit berdiri sambil berseru kaget.

"Mereka kembali! Weng Li sudah kembali dan dia bersama putranya, Weng Lou!" seru pria itu sambil menunjuk kearah Weng Lou dan Weng Li.

Seketika membuat perhatian semua orang terarah padanya. Orang-orang menoleh kearah hang dia tunjuk dan wajah mereka juga tampak sangat terkejut sebelum kemudian tampak sangat bahagia.

"Weng Lou ditemukan! Dia kembali dalam kondisi baik-baik saja!"

"Itu benar!"

"Syukur kepada para leluhur yang senantiasa melindungi keturunannya!"

Dari dalam rumah, Weng Hai berjalan keluar bersama dengan para wanita yang bersama dengannya sebelumnya.

Wajah terkejut muncul diwajahnya sebelum digantikan dengan wajah kebahagiaan. Dia berlari cepat dan segera memeluk tubuh Weng Lou.

"Lou'er! Astaga! Ibu mengkhawatirkan mu seharian! Darimana saja kau?!" tanya Weng Hai dengan cemas.

Dia bersyukur putranya bisa pulang dengan keadaan selamat, tapi disisi lain dia juga penasaran kenapa putranya ini tidak pulang siang tadi.

Mendengar pertanyaan itu, Weng Lou kemudian menoleh ke arah Weng Li dan memberi tanda padanya.

Weng Li mengangguk, dia yang harus menjelaskan semua ini kepada istrinya, tapi tidak kepada semua anggota keluarga Weng yang ada di sini.

Terkadang ada beberapa yang harus dirahasiakan, demi kebaikan bersama.

"Ah, Lou'er pagi tadi berburu dan tanpa sengaja bertemu dengan binatang buas, jadi dia terpaksa masuk lebih dalam ke Hutan Kematian, lalu bersembunyi disebuah gua.

Aku berhasil menemukannya karena menemukan binatang buas itu berusaha masuk kedalam gua tempat persembunyian Lou'er," jelas Weng Li kepada semua orang.

Mereka semua menganggukkan kepala. Tidaklah aneh jika bertemu dengan binatang buas yang kuat di Hutan Kematian, dan memang satu-satunya jalan agar bisa bertahan hidup adalah kabur dan bersembunyi jika binatang buas itu jauh lebih kuat darimu.

Yang Weng Lou lakukan itu adalah hal wajar, pikir mereka.

Weng Hai yang mendengarkan kisah itu hanya diam saja, tanpa menanggapi sedikitpun, dia tau kalau cerita itu bohong, meski ada beberapa kebenaran di dalamnya. Dia sudah hapal gerak-gerik suami dan putranya itu.

Pasti dia tidak bisa memberitahukan kepada semua orang disini apa yang terjadi sebenarnya.

"Astaga! Itu benar-benar berbahaya Lou'er! Untunglah kau selamat! Jika tidak, ibu tidak tau harus berbuat apa tanpa dirimu!" Weng Hai memeluk lebih erat tubuh Weng Lou dan membuat semua yang melihatnya menjadi tersentuh.

"Ayo semuanya kembali ke rumah masing-masing! Lou'er kita berhasil ditemukan, dia pasti lelah dan harus beristirahat." Seorang pria tua yang berdiri menggunakan sebuah tongkat ditangannya berbicara.

Orang-orang yang ada disitu setuju dengan pria tua yang tidak lain adalah kepala keluarga dari Keluarga Klan Cabang Weng di Desa Sungai Biru ini, Weng Xialong, dan segera pulang ke rumah mereka masing-masing.

1
Eneng Eneng
Lumayan bagus cara mendarat ya
Serangan kenapa tdk habis habis
Babat Semua
Kasihan Bingbing
Ceritanya jadi gurauan
Yang terjadi bukan bertanding tapi berkelahi 🤣🤣🤣
Makin seru Tir
Masa Gu Lian kalah sama Weng Hua
keren bisa terbang
Bing Qian... leluhurnua
Ras Ilahi
Jadi Weng Lao tdk bisa ikut turnamen
Weng Lou bodoh amat keterlaluan
Latihan terus tapi Kuktivasinya tdk Naik ke Ranah
Pasti Lingling yang bangun
Nenek jahat rencanamu tidak berhasil
Weng Lou kesurupan Lagi
Siapa perempuan Tua yang ingin mbunuh keluarga Weng Lou
Beli baju baju dipasar agar tambah cantik
Balas Dendam.. 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!